Anda di halaman 1dari 11

ETIKA UNTUK MAHASISWA

Apa itu etika? Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan moral (akhlak); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak; nilai tentang nilai benar dan salah, yang ada di golongan atau masyarakat.

Hubungan etika dengan mahasiswa sangat erat kaitannya, karena dengan etika
mampu mengendalikan mahasiswa-mahasiswa dapat melakukan hal-hal yang
mampu merugikan banyak pihak. Contohnya, etika mampu mengendalikan siswa
berdemostrasi sehingga tidak melakukan tindakan anarkis.

Etika itu penting, kata orang yang tahu tata karma. Kalau hidupmu tanpa etika,
memang kau mau tak dihargai orang lain pula? Hargailah orang lain sebelum kau
ingin dihargai. Sekarang ini sepertinya sedang tren untuk bertindak sesuka hati
tanpa memikirkan orang lain. Hidupku, aturanku. Apa benar begitu? Lantas,
dengan alasan yang sama bertindak semau diri, tak peduli lagi dengan adab dan
etika. Kalau dibalas dengan perlakuan yang sama, pasti marah. Bukankah
memang hal lumrah setiap orang hanya ingin dihargai oleh yang lainnya?

Tidak apa-apa kok hidup dengan aturanmu sendiri, tapi jangan lupakan bahwa
orang lain pun punya aturannya sendiri pada hidupnya juga. Kita hanya cukup
menghormati sebagaimana kita ingin diperlakukan sama. Sebenarnya tidak sulit,
tapi entah kenapa masih banyak yang enggan untuk melakukannya. Apalagi untuk
orang yang lebih tua dari kita, semacam dosen dan sebagainya, etika itu harga
mati. Jangan mau untuk berkompromi apapun alasannya.

Untuk saya sendiri yang berstatus sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran


Universitas Lambung Mangkurat, etika itu selain harga mati juga dekat sekali
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Saat menghubungi dosen, gunakanlah
etika. Hubungi di saat yang tepat, sekiranya dengan begitu tak akan menganggu
waktu beliau, serta gunakan pula bahasa yang sopan. Atau saat kita menghubungi
kakak tingkat, etika itu juga harus kita gunakan. Bagaimana dengan teman
sebaya? Tetap sama. Tidak peduli berapapun umurnya, siapapun orangnya, etika
tetap harus kita junjung tinggi.

Dan juga mahasiswa harus mengerti nilai dari demokrasi. Nilai demokratis disini
diartikan lebih mengerucut kepada sudut pandang mahasiswa yaitu mengatur
kehidupan kampus dan juga kehidupan sekitar bahkan negara dengan cara
berdaulat. Sikap ini tentunya sangat perlu dimiliki setiap lapisan masyarakat,
terutama mahasiswa sebagai salah satu pilar penting negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan Indonesia merupakan negara Demokrasi, maka untuk
mewujudkannya diperlukan sikap demokratis.

Jangan mau jadi generasi muda yang ngeselin. Tren itu tidak selalu baik untukmu,
setiap waktunya akan ada tren baru yang terus bermunculan. Jangan menelannya
mentah-mentah, pilah yang bisa membuat hidupmu menuju ke arah yang lebih
baik. Karena dengan etika yang baik itulah bisa membantumu melangkah kemana
tujuan terbaikmu.

Mungkin bagimu terdengar sederhana, tapi siapa sangka bahwa etika-lah yang
bisa menjadi pengingat orang lain tentang dirimu. Orang lain akan mengingatmu
dengan etika yang kamu gunakan padanya. Jadi, jangan lupakan etika yang
diajarkan padamu. Karena etika mencerminkan kepribadianmu. Untuk hari ini,
besok, dan berikutnya.
STRUKTUR DEKANAT

Dekan : Dr. Iwan Aflanie, dr., M.Kes., Sp.F., SH profil


Wakil Dekan Bidang Akademik : dr. Mohammad Bakhriansyah, M.Kes.,
M.Med.Ed., M.Sc., Ph.D.
Wakil Dekan Bidang Umum & Keuangan  : dr. Istiana, M.Kes profil
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan & Alumni : dr. Edyson, M.Kes  profil
Kepala Tata Usaha : Dra. Hj. Norfatmiati
Kasubbag Akademik : Drs. Abdurrahman
Kasubbag Kemahasiswaan : Hj. Rini Sunaryati, SE
Kasubbag Keuangan / Kepegawaian : Anwar, SE, MAP
Kasubbag Umum dan BMN : Muhammad Arifin, S.AP, M.AP
Ketua Prodi Pendidikan Dokter : dr. Lena Rosida, M. Kes
Sekretaris Prodi Pendidikan dokter : dr. Husnul Khotimah, M. Kes
Ketua Prodi Pendidikan Profesi : dr. Eka Yudha Rahman, M. Kes, Sp.U
Sekretaris Prodi Pendidikan Profesi : dr. Muhammad Ali Faisal, M.Sc, Sp.M
Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat : Fauzie Rahman, SKM., M.PH
Sekretaris Prodi Kesehatan Masyarakat : Laily Khairiyati, SKM., M.PH
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan : Endang Pertiwiwati, Ns, M. Kes
Sekretaris Prodi Ilmu Keperawatan : Eka santi, Ns, M. Kep
Ketua Prodi Psikologi : Neka Erlyani, M.Psi., Psikolog
Sekretaris Prodi Psikologi : Rika Vira Zwagery, M.Psi., Psikolog
Ketua Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prof. Dr. Husaini,
SKM., M.Kes
Sekretaris Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat : Dr. Roselina P., S.Si.,
M.Biomed
STRUKTUR BEM FK ULM 2020/2021

Pembina : dr. Edyson, M.Kes

 Inti BEM FK ULM


Presiden : Muhammad Naufal Daffa
Wakil Presiden : Muhammad Ilyasa
Sekretaris Administrasi : Isna Aisyah Amini
Sekretaris Manajemen : Ayu Maulida
Bendahara : Hairun Nisa & Abd. Halim

 Kementerian Luar Negeri


Menteri Lugri : Ketut Sunartiasiih
Staf Menteri :- Sya’bina Novy Fauziah
- Nurul Inayah
- Febby Mayrani
- Bulan Sabhana
- Muhammad Ihsan Septia Wardana
- Muhammad Ishlahuddin

 Kementerian Dalam Negeri


Menteri Dagri : Ahmad Danial Rizkillah Az Zamzami
Staf Menteri :- Fatmasari Hastuti
- Otsmanovsky Walyatalatov
- Elfina Rusani
- Syellin Ivasga
- Deta Indrayanti

 Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa


Menteri PDSM : Adib Pratama Firjatullah
Staf Menteri :- Muhammad Sodikin
- Hidayaturrahman
- Rajeb Akbar
- Sandiaz Yudhasmara
- Alda Shafira

 Kementerian Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa


Menteri Adkesma : Winda Wati
Staf Menteri : - Nurul Izah
- Nurulhuda Suwandari Ningrum
- Dhea Intan Sari
- Maulida Tasya Anjani
- Muhammad Luthfi Yahya
- Aleqx Manuwuni P. D.

 Kementerian Kajian Aksi Strategis Politik Hukum Dan Ham


Menteri Kastratpol : Muhammad Permana Asqar
Staf Menteri :- Handrian Kusuma Atmaja
- Karleni Trianti
- Rizq Syahallam
- Fadhil Hafidza
- Qoiddazi Dewantoro

 Kementerian Minat Bakat


Menteri Mikat : Lalu Muhammad Rafly Aldani
Staf Menteri : - Nurul Ulya Ningrum Liyanto
- Restu Shafya Maharani
- Eleonora Armelia Tanjoto
- Fionalita Ratna Rahadi
- Sofyan Noor
- Benyamin Alison
 Kementerian Media Propaganda
Menteri Medpro : Muhammad Kholish A.
Staf Menteri : - Alya Nabilahshaffa M.
- Adira Zahwa R.
- Athiya Nadifa
- Muhammad Rizqan F. A.

 Kementerian Sosial Masyarakat Dan Lingkungan


Menteri Sosmaku : Ellen Ayuningtyas Pratidina
Staf Menteri : - Lamhot Parulian Samuel Edykristianto
Rumapea
- Muhammad Bayu Fernanda
- Muhammad Haikal Fasya
- M. Ihrammuf Tezar
- Siti Ratna Jinan Fahira Humairo
- Tasya Khairiya

 Kementerian Riset Keilmuan Inovasi


Menteri Riskenov : Najmita Ismiawan
Staf Menteri :- Adinda Sayeeda
- Muhammad Fajar A.
- Vania Puspitasari S.
- Gusti Nada Jihan
- Yulia Muthmainnah
- Gt. Nur Rahmatya

 Kementerian Ekonomi Kreatif


Menteri Ekraf : Muhammad Geraldy Isfandiary
Staf Menteri : - Dita Oktaviana
- Afiif Eko Wibowo
- Rifka Adelina
- Muhammad Firdaus Satya Pitra Pradana
- Maulika Putri
- Millenia Bella Putri Syafrin
FORMAT PESAN UNTUK DOSEN

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi, Bapak/Ibu.


Mohon maaf jika saya mengganggu waktu Bapak/Ibu. Perkenalkan, nama saya
Donna Kusuma, NIM 2010914320011 dari program studi Psikologi kelas A
semester 1 angkatan 2020. Saya ingin bertanya tentang tugas kelompok yang
Bapak/Ibu berikan kemarin, apakah ada batas waktu pengumpulan? Agar saya
bisa mengirim tugas tersebut secepatnya.
Terima kasih atas kesediaannya Bapak/Ibu.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

FORMAT PESAN UNTUK KAKAK TINGKAT

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Selamat siang, kak.
Sebelumnya mohon maaf karena mengganggu waktu kakak. Saya Donna Kusuma
dari program studi Psikologi angkatan 2020, ingin mengonfirmasikan bahwa saya
tidak bisa mengikuti kegiatan PKKMB secara daring dikarenakan ada urusan
darurat. Dan saya siap menerima konsekuensi dalam bentuk apapun.
Terima kasih kak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
MAHASISWA DAN ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU COVID 19

PANDEMI covid-19 telah berdampak pada hampir seluruh sektor kehidupan.


Sektor pendidikan pun mau tak mau harus menyesuaikan diri. Jadwal tahun ajaran
dan penerimaan siswa baru menjadi bergeser. Proses penerimaan mahasiswa baru
jadi terganggu. Perkuliahan tatap muka untuk sementara diubah menjadi
perkuliahan daring, sembari menunggu redanya pandemi. Demikian juga yang
dialami oleh mahasiswa kedokteran. Saat merebaknya pandemi dan meningkatnya
kecemasan, mayoritas perkuliahan diliburkan dan sebagian diubah menjadi kuliah
daring. Akan tetapi, seperti halnya perkuliahan di fakultas eksakta lainnya, ada
aktivitas perkuliahan yang tidak mungkin diganti menjadi daring seluruhnya,
seperti praktikum di laboratorium. Untuk mahasiswa kedokteran, ada bentuk
pembelajaran lainnya yang juga sulit diubah menjadi metode daring.

Serangan pandemi covid-19 ini luar biasa ganas, menjadikan rumah sakit seolah
seperti medan perang yang sangat berbahaya. Dokter, perawat, dan tenaga medis
profesional saja banyak yang terinfeksi dalam tugas hingga gugur. Apalagi
mahasiswa yang masih dalam proses belajar, akan sangat riskan jika dipaksakan
ikut melayani dan berinteraksi langsung dengan pasien covid-19 di RS. Risiko
tertular di rumah sakit sangat besar. Sebagai gambaran, di Italia lebih dari 16.000
petugas kesehatan yang dites terbukti positif covid-19, dan sudah lebih dari 110
dokter meninggal setelah tertular, meski sudah mengenakan APD lengkap. Italia
menempati rangking tertinggi di Eropa untuk jumlah kasus positif dan korban
meninggal.

Dokter yang statusnya penyembuh saja tertular, apalagi mahasiswa. Maka, untuk
pencegahan risiko penularan ini, yang paling aman ialah perkuliahan diliburkan
saja. Jangan mengajak mahasiswa ke garis depan medan perang melawan covid-
19. Apalagi situasi sekarang juga berbeda dengan pandemi fl u Spanyol 1918,
yang saat itu benar-benar darurat krisis dokter dan tenaga medis. Dengan begitu,
mahasiswa bisa difungsikan sebagai tenaga medis cadangan. Sekarang jumlah
dokter dan tenaga medis sudah jauh meningkat. Begitulah argumen yang menolak
pelibatan mahasiswa dalam penanganan langsung pasien covid-19 di RS. Belum
lagi muncul pertanyaan, apakah etis menyuruh mahasiswa untuk berhadapan
langsung dengan jenis penyakit baru yang sangat ganas dan belum kita ketahui
karakter dan efeknya secara utuh? Risiko ini dipandang sangat membahayakan
bagi karier dan masa depan calon dokter di masa depan. Sebagian besar fakultas
kedokteran di Italia tidak mengizinkan mahasiswa kedokteran untuk bekerja di
bangsal RS meskipun situasinya kekurangan dokter dan tenaga medis ketika
pasien covid-19 sedang membanjir.

Langkah awal yaitu menjadi warga yang kreatif dan pemimpin. Mahasiswa dapat
berkesempatan melakukan tindakan pencegahan dari virus tersebut terhadap diri
sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggalnya dengan tetap dirumah saja
dan keluar apabila memang adanya kepentingan yang mendesak. Karena kaum
intelektual seharusnya dapat memberi contoh yang baik.

Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan bersama


mahasiswa satu Universitas atau seluruh Indonesia. Mahasiswa dapat mengajak
masyarakat melalui media online untuk mematuhi protokol kesehatan dan
menjaga jarak fisik serta dapat menggalang donasi yang ditujukan kepada yang
membutuhkan ditengah pandemi.

Selain itu, mahasiswa dapat melakukan gerakan sosial dengan terjun langsung
menjadi relawan satgas Covid-19. Mahasiswa dapat pula menjadi relawan dengan
menyalurkan bantuan logistik makanan bergizi, vitamin, masker dan lain
sebagainya. Dengan begitu segala elemen yang ada saling bahu-membahu untuk
menyudahi penyebaran Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai