Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

LANDASAN PEDAGOGIK

TENTANG

1. Hak anak untuk mendapat perlindungan (rasa aman) seharusnya


dipunyai oleh wali (parenting) yang beriman.
2. Kondisi lingkungan yang amanah
3. Tugas poko dan fungsi manusia sekitar: ibu dan bapak, anggota
keluarga, tetangga/masyarakat/prena-tal sosial, serta pemerintah dalam
mewujudkan generasi masa depan yang kooperatif.
4. Mampu beraing , bersikap visioner, indiserius, dan beranai dalam
membela kebenaran dan keadilan.

DOSEN PEMBIMBING DR. FARIDA MAYAR, M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

1. ASNI KARLINA SANENEK, S.Pd


2. GYSMARNI, S.Pd
3. THESSA SRI MULYANI, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


PASCA SARJANA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami kelompok tiga dapat menyelesaikan tugas makalah
Landasan pedagogik dengan sub pokok bahasan “Manganalisis hak anak untuk
mendapat perlindungan” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu dosen Dr. farida mayar, M.Pd pada
mata kuliah Landasan pedagogik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang hak anak untuk mendapat perlindungan (rasa aman)
seharusnya dipunyai oleh wali (parenting) yang beriman, Kondisi lingkungan yang
amanah Tugas pokok dan fungsi manusia sekitar ibu dan bapak, anggota keluarga,
tetangga,masyarakat atau prena-tal sosial, serta pemerintah dalam mewujudkan
generasi masa depan yang kooperatif dan Mampu bersaing, bersikap visioner,
indiserius, dan beranai dalam membela kebenaran dan keadilan, bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Dr. farida mayar, M.Pd,
selaku pembimbing mata kuliah landasan pedagogik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 07 Maret 2021

Penulis

ii
2
Daftar Isi

Cover

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar Isi ......................................................................................................... iii

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 4


B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 5

Bab 2 Pembahasan

A. Hak anak untuk mendapat perlindungan (rasa aman)


Seharusnya dipunyai oleh wali (parenting) yang beriman ............ 6
B. Kondisi lingkungan yang amanah .................................................... 10
C. Tugas Pokok dan fungsi manusia sekitar : ibu dan bapak,
anggota keluarga, tetangga, masyarakat, pre-natal sosial,
serta pemerintah dalam mewujudkan generasi masa
depan yang kooperatif ....................................................................... 11
D. Mampu bersaing, bersikap visioner, indiserius,
dan berani dalam membela kebenaran dan keadilan
Cara Mendapatkan Kebenaran ........................................................ 15

Bab 3 Kesimpulan .......................................................................................... 19

Daftar Rujukan .............................................................................................. 20

iii
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus dijaga dan dilindungi,
karena dalam diri anak melekat harkat dan martabat sebagai seorang manusia yang
harus di junjung tinggi, karena anak adalah harta kekayaan yang paling berharga
dibandingkan kekayaan harta benda lainnya.
Konsep perlindungan anak terterdiri beberapa aspek diantaranya;
perlindungan terhadap hak-hak asasi dan kebebasan anak, perlindungan anak dalam
proses peradilan, perlindungan kesejahteraan anak (dalam lingkungan keluarga,
pendidikan dan lingkungan sosial), upaya perlindungan hak-hak anak di Indonesia
telah diakomodir dalam UUD 1945 Pasal 28B Ayat (2), serta di dalam UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM, dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
sikap mampu bersaing, bersikap visioer, indiserius dan berani dalam membela
kebenaran dan keadilan merupakan sebuah sikap yang dimiliki oleh seorang
pemimpin, Pengertian pemimpin adalah orang yang mengemban tugas dan
tanggungjawab untuk memimpin dan bisa mempengaruhi orang yang dipimpinnya,
dengan menjadi seorang pemimpin berarti harus siap untuk pengayom rakyat, Artinya
bukan hanya memimpin tetapi juga ikut ambil bagian dalam menyejahterakan rakyat

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang menjadi dasar hak anak untuk mendapatkan perlindungan (rasa
aman) seharusnya dipunyai oleh wali (parenting) yang beriman?
2. Bagimana cara menciptakan kondisi yang amanah?

4
3. Apa saja tugas pokok dan fusngsi manusia sekitar : ibu dan bapak, anggota
kelauarga, tetangga/masyarakat/pre-natal sosial, serta pemerintah dalam
mewujudkan generasi masa depan yang kooperatif?
4. Mengapa harus mampu bersaing, bersikap visioner, indiserius, dan berani
dalam membela kebenaran dan keadilan?

C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa hak anak untuk mendapatkan perlindungan (rasa
aman) seharusnya dipunyai oleh wali (parenting) yang beriman
2. Untuk mengetahui cara menciptakan kondisi yang amanah
3. Untuk mengetahui apa tugas pokok dan fusngsi manusia sekitar : ibu dan
bapak, anggota kelauarga, tetangga/masyarakat/pre-natal sosial, serta
pemerintah dalam mewujudkan generasi masa depan yang kooperatif
4. Untuk mengetahui sikap visioner, indiserius dan berani dalam membela
kebenaran dan keadilan.
D. Manfaat penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui sekaligus
memahami apa saja hak anak untuk mendapat perlindungan, bagaimana kondisi
lingkungan amanah, dan tugas pokok dan fungsi manusia sekitar : ibu, bapak,
anggota keluarga, tetangga/Masyarakat/pre-natal sosial serta pemerintah dalam
mewujudkan generasi masa depan yang kooperatif dan juga bagimana cara bersaing,
bersikap visioner, indiserius, dan berani dalam membela kebenaran dan keadilan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hak anak untuk mendapatkan perlindungan (rasa aman) seharusnya


dipunyai oleh wali (parenting) yang beriman

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus dijaga dan dilindungi,
karena dalam diri anak melekat harkat dan martabat sebagai seorang manusia yang
harus di junjung tinggi, karena anak adalah harta kekayaan yang paling berharga
dibandingkan kekayaan harta benda lainnya. Dalam menyiapkan generasi penerus
Bangsa, Anak merupakan aset utama. Tumbuh kembang anak sejak dini adalah
tanggung jawab keluarga, masyarakat dan Negara. Namun dalam proses tumbuh
kembang Anak banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik biologis, psikis, sosial,
ekonomi maupun kultural yang menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak anak.
Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh Orang Tua, Keluarga, masyarakat, negara, pemerintah,
dan pemerintah daerah, Hak Asasi Anak merukan bagian dari Hak Asasi Manusia
yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tentang Hakhak Anak. ( Undang-undang nomor 35 tahun 2014)
Perlindungan anak adalah segala usaha yang dilakukan untuk menciptakan
kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya demi
perkembangan dan pertumbuhan anak secara wajar baik fisik, mental dan sosial.
Perlindungan anak merupakan perwujudan adanya keadilan dalam suatu masyarakat,
dengan demikian perlindungan anak diusahakan dalam berbagai bidang kehidupan
bernegara dan bermasyarakat. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak dan hak- haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi, Hak Perlindungan Anak dapat diartikan sebagai hak
yang dimiliki oleh setiap anak sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Anak merupakan amanah dan

6
karunia tuhan yang maha esa yang memiliki harkat dan martabat sebagai manusia
seutuhnya. (UU. No. 11 Tahun 2012 dan UU No. 23 Taun 2002).

Konsep perlindungan anak terterdiri beberapa aspek diantaranya;


perlindungan terhadap hak-hak asasi dan kebebasan anak, perlindungan anak dalam
proses peradilan, perlindungan kesejahteraan anak (dalam lingkungan keluarga,
pendidikan dan lingkungan sosial), upaya perlindungan hak-hak anak di Indonesia
telah diakomodir dalam UUD 1945 Pasal 28B Ayat (2), serta di dalam UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM, dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Berdasarkan Konvensi Hak-Hak Anak, hak-hak anak secara umum dapat
dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori hak-hak anak, antara lain:
a) Hak untuk kelangsungan hidup (The Right To Survival) yaitu hak-hak untuk
melestarikan dan mempertahan hidup (The Right of Live) dan hak untuk
memperoleh. standar kesehatan tertinggi dan perawatan yang sebaik-baiknya.
b) Hak terhadap perlindungan (Protection Rights) yaitu hak-hak dalam konvensi
hak anak yang meliputi hak perlindungan dari diskriminasi, tindak kekerasan
dan keterlantaran bagi anak yang tidak mempunyai keluarga bagi anak-anak
pengungsi.
c) Hak untuk tumbuh kembang (Development Rights) yaitu hak-hak anak dalam
Konvensi Hak-Hak Anak yang meliputi segala bentuk pendidikan (formal dan
nonformal) dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi
perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan sosial anak (the rights of
standart of living.
d) Hak untuk berpartisipasi (Participation Rights), yaitu hak-hak anak yang
meliputi hak untuk menyatakan pendapat dalam segala hal yang
mempengaruhi anak (the rights of a child to express her/his views freely in all
matters affecting the child). Hak untuk berpartisipasi juga merupakan hak
anak mengenai identitas budaya mendasar bagi anak, masa kanak-kanak dan
pengembangan keterlibatannya di dalam masyarakat luas.

7
Prinsip-prinsip Terkait Perlindungan Anak Di dalam Undang-undang Nomor 11
Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) ada beberapa prinsip atau
asas diantaranya adalah sebagai berikut;
1) Pelindungan; Yang dimaksud dengan ”pelindungan” meliputi kegiatan
yang bersifat langsung dan tidak langsung dari tindakan yang
membahayakan Anak secara fisik dan/atau psikis.
2) Keadilan; Yang dimaksud dengan “keadilan” adalah bahwa setiap
penyelesaian perkara Anak harus mencerminkan rasa keadilan bagi Anak.
3) Nondiskriminasi; Yang dimaksud dengan ”nondiskriminasi” adalah tidak
adanya perlakuan yang berbeda didasarkan pada suku, agama, ras,
golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum Anak,
urutan kelahiran Anak, serta kondisi fisik dan/atau mental.
4) Kepentingan terbaik bagi Anak; Yang dimaksud dengan ”kepentingan
terbaik bagi Anak” adalah segala pengambilan keputusan harus selalu
mempertimbangkan kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak.
5) Penghargaan terhadap pendapat Anak; Yang dimaksud dengan
”penghargaan terhadap pendapat Anak” adalah penghormatan atas hak
Anak untuk berpartisipasi dan menyatakan pendapatnya dalam
pengambilan keputusan, terutama jika menyangkut hal yang memengaruhi
kehidupan Anak.
6) Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak; Yang dimaksud dengan
”kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak” adalah hak asasi yang
paling mendasar bagi Anak yang dilindungi oleh negara, pemerintah,
masyarakat, keluarga, dan orang tua.
7) Pembinaan dan pembimbingan Anak; Yang dimaksud dengan
”pembinaan” adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas, ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, pelatihan
keterampilan, profesional, serta kesehatan jasmani dan rohani Anak baik

8
di dalam maupun di luar proses peradilan pidana. Yang dimaksud dengan
”pembimbingan” adalah pemberian tuntu nan untuk meningkatkan
kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan
perilaku, pelatihan keterampilan, profesional, serta kesehatan jasmani dan
rohani klien pemasyarakatan.
8) Proporsional; Yang dimaksud dengan ”proporsional” adalah segala
perlakuan terhadap Anak harus memperhatikan batas keperluan, umur,
dan kondisi Anak.
9) Perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir; dan
Yang dimaksud dengan “perampasan kemerdekaan merupakan upaya
terakhir” adalah pada dasarnya Anak tidak dapat dirampas
kemerdekaannya, kecuali terpaksa guna kepentingan penyelesaian
perkara.
10) Penghindaran pembalasan. Yang dimaksud dengan “penghindaran
pembalasan” adalah prinsip menjauhkan upaya pembalasan dalam proses
peradilan pidana.
Allah menanamkan rasa kasih sayang kepada kedua orang tua (wali) untuk
anaknya. Setiap orang tua didalam hatinya tertanam perasaan mengasihi dan
menyanyangi anaknya, Perasaan kasih sayang Allah tanamkan sebagai bekal dan
dorongan orang tua untuk mendidik, memelihara, melindungi dan memperhatikan
kemaslahatan anak-anak mereka sehingga semua hak-hak anak dapat terpenuhi
dengan baik serta terhindar dari setiap tindak kekerasan dan diskriminasi, Anak
berhak mendapatkan perlindungan, pendidikan, perawatan yang kesemuanya menjadi
haknya. Jika amanah yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik Allah akan
memberikan pahala dan balasan yang berlimpah bagi orang tua, Sebaliknya dosa bagi
orang tua yang karena kelalaiannya tidak dapat menjaga anak dengan baik sehingga
menyebabkan anaknya celaka.

9
Orang tua sebagai orang yang diberi amanah memiliki kewajiban untuk
memenuhi setiap hak yang dimiliki anak agar dapat mendukung perkembangan anak
dengan baik sehingga menumbuhkan karakter anak yang berakhlak mulia dan
memegang teguh prinsip-prinsip ajaran Islam. Anak bukan hanya merupakan aset
tidak ternilai bagi orang tua, masyarakat dan bangsanya, tetapi anak juga sebagai
pemilik masa depan.
B. Kondisi lingkungan yang amanah
Amanah secara etimologis dari bahasa arab amānatan yang berarti jujur atau
dapat dipercaya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia amanah berarti Pesan, atau
perintah. Kata “amanah” dikemukakan dalam Al-Qur`an semuannya bermakna
menepati janji dan pertanggung jawaban. Allah SWT, memberikan amanah kepada
seluruh hambanya agar amanah tersebut dijalankan dengan sebaik-baiknnya. Amanah
juga termasuk ibadah yang harus di lakukan oleh manusia secara syar`i, amanah
bermakna menunaikan apa-apa yang dititipkan atau dipercayakan. Dengan demikian
amanah tidak hanya menyangkut urusan materi akan tetapi ada juga hal-hal yang
bersifat fisik. Menunaikan hak Allah SWT adalah amanah, berbuat baik sesama
manusia amanah, keluarga amanah, anak dan istri amanah, jadi segala macam urusan
manusia adalah amanah, oleh karena itu hidup kita ini dipenuhi dengan amanah.
kondisi lingkungan yang amanah dapat mewujudkan generasi anak yang
terbaik, baik dari aspek sikap, perilaku sosial anak, yang selalu berbaur dengan
keadaan di sekitarnya. Dari paparan di atas jelaslah bahwasanya tanggung jawab
manusia baik sebagai hamba Allah SWT, dan makhluk sosial serta sebagai khalifah
sangat berat dan harus dipertanggung jawabkan namun demikian Allah memberikan
amanah tersebut kepada manusia dikarenakan adanya potensi manusia untuk
melaksanakan tugas tersebut. Sebagai hamba Allah, manusia sudah dibekali potensi
tauhid di dalam dirinya semenjak ia dalam Rahim manusia dibekali ilmu pengetahuan
agar dapat mengekspolarasi sumber daya alam untuk kesejahteraan umat, bukan
mengeksploitasinya Jadi, orang yang sudah diberi kekuasaan berarti sudah diberi

10
amanah oleh Allah SWT, yang harus dipertanggung jawabkan, baik di dunia maupun
di akhirat. Selanjutnya, seseorang yang sudah diamanahkan untuk memimpin harus
serius menjalankannya.

C. Tugas pokok dan fungsi manusia sekitar, ibu dan bapak, anggota
keluarga, tetangga atau masyarakat/prenatal sosial, serta pemerintah
dalam mewujudkan generasi masa depan yang kooperatif

a) Ibu dan Bapak


Secara umum peran orang tua terhadap anaknya adalah: melahirkan, mengasuh,
membesarkan, menanamkan nilai dan norma yang berlaku. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Kahfi ayat 46, yang artinya “ Harta dan anak-
anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amanah-amanah yang kekal lagi
sholeh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan” (QS. Al Kahfi, ayat 46).
Orang tua sebagai makhluk Allah memiliki kewajiban untuk menjadi uswatun
hasanah dan guru utama bagi anak- anaknya yang akan memberikan contoh tauladan
(Tut Wuri Handayani) bagi anak-anaknya dalam menerapkan ajaran Agama Islam
sesuai tuntunan AlQuran dan Sunnah. Orang tua mendapatkan amanah berupa anak
dan menjaga, merawat, serta mendidik anak anaknya dengan baik. Berikut ini tugas
orang tua dalam mewujudkan generasi kooperatif yaitu
1. Orang tua selalu berusaha menempatkan anaknya dalam kehidupan
yang baik seperti membiasakan untuk saling berbagi
2. Orang tua membuat aturan yang disepakati bersama. Sehingga anak
menjadi mandiri, tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan
introspeksi serta pengendalian diri, mudah bekerjasama dengan orang
lain dan kooperatif terhadap aturan, lebih percaya diri akan
kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas, memiliki ketrampilan

11
sosial yang baik dan terampil menyelesaikan permasalahan, kreatif,
bermotivasi dan berprestasi
3. Orang tua melatih anak untuk dapat menghargai perbedaan-perbedaan
yang terdapat pada banyak orang
4. Mmembiasakan anak untuk dapat menawarkan atau memberikan
bantuan kepada orang lain
5. Tugas dan peran orangtua adalah membesarkan dan mengasuh anak
dengan penuh kasih sayang pada anak, maka akan merasa dibutuhkan
dan diperhatikan dalam keluarga dan komunikasi antara orangtua anak
akan terjalin dengan baik. Oleh sebab itu, orangtua di dalam keluarga
prasejahtera perlu senantiasa meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pendidikan dan pengasuhan anak. (Damayanti,
2019)
a) Anggota keluarga
Tugas dan fungsi yang dapat mengantarkan anggota keluarganya untuk
menjadi orang yang lebih baik atau sebaliknya dalam kehidupan bermasyarakat.
1. Bersikap adil terhadap saudaranya
2. Mencintai saudara seperti mencintai diri sendiri
3. Menjaga sopan santun dan rendah hati
4. Menepati janji
5. Mebantu keperluannya
6. Menjaga kehormatan dan nama baiknya
7. Menjaga hubungan silaturahmi
8. Menghilangkan buruk sangka
9. Menutup aib saudara
10. Menghindarkan sikap menganiaya, menghina, mendustakan,,
meremehkan.
11. Saling mendukung satu sama lain

12
b) Tetangga/masyarakat, prenatal sosial, serta pemerintah
Lingkungan tetangga, masyarakat sosial adalah lingkungan kelompok
manusia yang berada di sekeliling kita, bekerja bersama-sama, sling menghormati,
saling membutuhkan, dan dapat mengorganisasikan lingkungan tersebut sebagai satu
kesatuan sosial dalam batas tertentu, setiap orang tidak dapat melepaskan diri dari
lingkungan masyarakat sosial dan pemerintah, pergaulan masyarakat akan berjalan
dengan baik jika berisikan hak dan kewajiban yang harus diaati oleh setiap anggota
dalam masyarakat, berikut ini tugas yang bisa dilakukan dalam hidup bermasyarakat.
Berikut tugas tetangga atau masyarakat sosial dalam mewujudkan sikap kooperatif
dintaranya :

1. Menjaga lisan dan perbuatan


2. Menghormati dan tenggang rasa
3. Saling memberi pertolongan jika ada anggota masyarakat yang
membutuhkan

Pemerintah harus berperan aktif didalam peningkatannya yaitu di aspek


Pendidikan. Karena, pendidikan yang layak dan baik itu akan menunjang SDM
Indonesia. Untuk itu, ada beberapa bentuk peran pemerintah didalam peningkatan
pendidikan yaitu peran sebagai pelayan masyarakat, sebagai fasilitator, sebagai
pendamping, sebagai mitra dan berperan sebagai penyandang dana. untuk lebih
jelasnya peran - peran pemerintah didalam pendidikan yaitu

1. Peran sebagai pelayan masyarakat


Pemerintah berperan sebagai pelayan masyarakat didalam pendidikan
yaitu pemerintah melayani kebutuhan masyarakat mengenai tentang
pendidikan. Pemerintah mengutamakan masyarakat untuk dilayani agar
pengembangan pendidikan setiap masyarakat bisa menjadi lebih baik
lagi.

13
2. Peran sebagai fasilitator
Pemerintah berperan sebagai fasilitator yaitu pemerintah sebagai
penyedia tempat atau penyedia fasilitas untuk pendidikan. Mempunyai
peran seperti ini pemerintah seharusnya bisa berbaur dalam masyarakat
mendengarkan aspirasi masyarakat mengenai fasilitas sekolah yang ada
di daerah tersebut dan benar-benar mengecek kebenaran pengaduan
masyarakat akan kurangnya atau perlunya perbaikan fasilitas.
3. Peran sebagai pendamping
Pemerintah selain mempunyai tugas utama menjadi pelayan masyarakat,
tapi pemerintah mempunyai tugas sebagai pendamping di dalam
pendidikan. Bisa mendampingi masyarakat, menerima keluhan
masyarakat mengenai pendidikan sehingga masyarakat bisa merasa terus
ada pihak pemerintah yang akan selalu ada untuk mendampingi buat
mereka untuk memperoleh jawaban atas keluhan yang mereka rasakan
mengenai pendidikan yang ada di daerahnya masing-masing.
Masyarakat akhirnya merasakan peran pemerintah begitu nyata karena
selalu ada di sekitar masyarakat itu sendiri.
4. Peran sebagai mitra
Pemerintah berperan sebagai mitra disini yaitu pemerintah menjadi
rekan kerjasama antara pihak sekolah dan masyarakat. Pemerintah
dalam menentukan kebijakan dalam pendidikan harus bisa mengerti dan
memahami keadaan pendidikan setiap daerah.Sehingga nantinya tidak
ada unsur pemaksaan yang dilakukan oleh pihak pemerintah. Untuk itu,
setiap keputusan bisa dibicarakan dengan pihak sekolah dan masyarakat
mengenai kebijakan yang akan dibuat mengenai pendidikan. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam menentukan tentang
kebijakan baru.

14
5. Peran sebagai penyandang dana
Pemerintah sebagai penyandang dana yaitu pemerintah memmberikan
bantuan dana kepada instansi sekolah yang memerlukan dan
memberikan dana kepada siswa yang membutuhkan.
D. Mampu bersaing, bersiap visioner, indiserius, dan berani dalam
membela kebenaran dan keadilan
1. Mampu bersaing
Merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu-individu dalam
melangsungkan kehidupannya, bermanfaat bagi anak dalam membangun konsep diri
yang realistis berupa gambaran apakah dirinya memiliki kemampuan yang sama, di
bawah rata-rata ataukah di atas rata-rata kemampuan teman-temannya.
Melalui aktivitas bersaing, anak juga bisa membuktikan bahwa dirinya mampu
menentukan sendiri atau berbuat sesuatu agar ia diakui keberadaannya, dimana hal ini
sangat penting untuk membangun egonya. Selain itu melalui kesempatan bersaing,
anak juga bisa memperoleh pengalaman gagal atau berhasil, yang bisa membuatnya
lebih matang dan percaya diri. Untuk dapat memperoleh manfaat yang optimal dari
adanya aktivitas bersaing, diperlukan peran orangtua, terutama dalam hal
membangun kemampuan anak untuk dapat menerima diri apa adanya, mengakui
kelebihan orang lain serta mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang dialaminya
agar dapat mendorong peningkatan kemampuannya di kemudian hari.
Beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk memberikan manfaat yang
optimal dari adanya aktivitas bersaing anak adalah sebagai berikut
a. Memberi kesempatan pada anak untuk bersaing dengan menggunakan
kemampuannya sendiri. Berikan semangat dan biarkan anak yang berusaha
sendiri dan merasakan kemungkinan gagal atau berhasil. Tanamkan pada
diri anak pentingnya sikap berani mengakui kekalahan dan rendah hati bila
memenangkan persaingan.

15
b. Ajari anak untuk memperhatikan batasan-batasan yang tidak boleh
dilanggar dalam kegiatan bersaing, seperti tidak boleh menyakiti teman,
berbuat curang atau bersifat tidak setiakawan dalam berusaha mencapai
kemenangan. Berikan pengertian dan contoh-contoh pada anak bahwa
dalam kehidupan nyata, seseorang tidak hanya membutuhkan persaingan
tetapi juga butuh kerjasama dan sikap saling menghargai.
c. Hargai usaha anak sekalipun ia gagal memenangkan persaingan. Tekankan
bahwa proses atau usaha maksimal yang telah dilakukan anak lebih penting
ketimbang hasil akhir.
d. Tunjukkan pada anak bahwa orangtua tidak menuntut anak selalu menjadi
nomor satu, hal ini dimaksudkan agar anak tidak tumbuh menjadi seorang
yang selalu ingin menang sendiri, tidak pernah puas dan menjadi anak yang
terlalu terobsesi terhadap keberhasilan yang dapat membuatnya frustrasi bila
suatu saat mengalami kegagalan.
e. Jadikan situasi persaingan sebagai suatu hal yang harus dihadapi, bukan
suatu hal yang harus dihindari. Yang penting, bekali anak dengan
pengetahuan dan tanamkan kepercayaan dirinya bahwa selama ia mau
belajar dan berusaha, ia pasti akan mampu menghadapi kerasnya
persaingan.
2. Bersikap visioner
visoner adalah kemampuan yang dimiliki seseorang mampu untuk melihat
kedepan, melebihi penglihatan orang lain, orang yang mempunyai sikap visioner
mempunyai visi misi yang jelas, biasanya orang yang memiliki sikap visioner bisa
dijadikan seorang pemimpin.
Karakteristik kepemimpinan visioner
1) Berani mengambil resiko
2) Bertanggung jawab
3) Optimis

16
3. Bersikap indiserius
Indiserius merupakan sikap keseriusan dalam diri individu, sikap serius
adalah sikap yang sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, sikap serius harus
dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan. Sikap serius merupakan sikap yang sangat
penting dalam diri seseorang, sebab serius dalam hal apapun akan mendapatkan hasil
yang maksimal.
Contoh sikap serius yang dimiliki seseorang dalam membela kebenaran dan keadilan
seperti
1. Menerima keputusan bersama sesuai kebenaran
2. Berani dalam membela kebenaran dan keadilan
3. Menghormati hak orang lain
4. Member pertolongan kepada orang lain
5. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Berani
Manusia dilahirkan dengan berbagai macam macam sifat ada yang negatif
ada yang bersifat positif, sikap berani merupakan salah satu sikap positif yang perlu
dimiliki oleh manusia, dimana sikap berani diperlukan oleh seseorang untuk menajdi
pribadi yang kuat dan tidak bergantung kepada orang lain, salah satu sikap berani
yang bisa kita terapkan adalah sikap berani bertanggung jawab terhadap apa yang
diamanahkan, salah satunya saat kita menjadi pemimpin kita diamanahkan tetap
berani memperjuangkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan seorang
diri.

Sikap berani yang dapat kita lakukan dalam kehidupan :

1. Berani bebuat jujur

2. Berani mencoba sesuatu hal yang baik

3. Berani berbeda sendiri (kreatif)

4. Berani membela yang lemah

17
5. Berani menjadi pemimpin

6. Berani bertanggung jawab

7. Berani mandiri

8. Berani berjuang melindungi adik dan keluarga dari hal negatif

Jadi sikap mampu bersaing, bersikap visioer, indiserius dan berani dalam
membela kebenaran dan keadilan merupakan sebuah sikap yang dimiliki oleh seorang
pemimpin, Pengertian pemimpin adalah orang yang mengemban tugas dan
tanggungjawab untuk memimpin dan bisa mempengaruhi orang yang dipimpinnya,
dengan menjadi seorang pemimpin berarti harus siap untuk pengayom rakyat, Artinya
bukan hanya memimpin tetapi juga ikut ambil bagian dalam menyejahterakan rakyat.
Pemimpin yang baik harus bisa legowo dalam hal apapun, berani untuk mengambil
resiko dan juga harus siap menerima kekalahan, jujur bertanggung jawab, adil dan
benar.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi,
dan dipenuhi oleh Orang Tua, Keluarga, masyarakat, negara, pemerintah, dan
pemerintah daerah, Hak Asasi Anak merukan bagian dari Hak Asasi Manusia yang
termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tentang Hakhak Anak. ( Undang-undang nomor 35 tahun 2014)
Perlindungan anak adalah segala usaha yang dilakukan untuk menciptakan
kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya demi
perkembangan dan pertumbuhan anak secara wajar baik fisik, mental dan sosial.
Perlindungan anak merupakan perwujudan adanya keadilan dalam suatu masyarakat,
dengan demikian perlindungan anak diusahakan dalam berbagai bidang kehidupan
bernegara dan bermasyarakat. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak dan hak- haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi, Hak Perlindungan Anak dapat diartikan sebagai hak
yang dimiliki oleh setiap anak sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Anak merupakan amanah dan
karunia tuhan yang maha esa yang memiliki harkat dan martabat sebagai manusia
seutuhnya. (UU. No. 11 Tahun 2012 dan UU No. 23 Taun 2002).

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah demi kesempurnaan makalah ini.

19
DAFTAR RUJUKAN

Hadiwidjoyo, Sutrisno, Sistem Peradilan Anak yang Melindungi Hak Anak,


Bandung: Pustaka Jaya, 2009.

Nada, Qatrun, Benarkah UU Perlindungan Anak Melindungi Anak, (9 Juli 2011),


http://qathrunnadacom.multiply.com/journal/ item/9, diakses 07 Maret 2021.

Sulistyono, Anang, Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Surabaya:


Visipress Media, 2009

QS. Al Kahfi, ayat 46.

Batubara, J. (2015). Pengembangan Karakter Jujur Melalui Pembiasaan. Jurnal


Konseling dan Pendidikan, 1-6 Vol. 3, No. 1.

Pasani, d. (2016). Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Siswa Melalui


Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Number Head Together. Jurnal Pendidikan
Matematika, 219-229, Vo; 2, No. 2.

S. Morrison, George. 2012. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta


Barat: Permata Puri Media Kembangan Utara.

20

Anda mungkin juga menyukai