DI SUSUN OLEH:
DEPARTEMEN ARKEOLOGI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya u c a p k a n kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala hal
terbaik yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Pekerjaan dibidang Arkeologi ”
dengan baik. Makalah ini merupakan persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas
MK.Teknik Penulisan dan presentasi Ilmiah. Makalah dengan judul “ Pekerjaan dibidang
Arkeologi” ini dimaksudkan untuk menambah ilmu dibidang arkeologi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, demi penyempurnaan penulis ke depan, saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi membenahi kekurangan yang ada.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 2
PEKERJAAN DI BIDANG ARKEOLOGI........................................................................................ 3
1. PENDAHULUAN............................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................................................................ 4
2. PEMBAHASAN................................................................................................................................ 5
A. Arkeologi............................................................................................................................................ 5
B. Fungsi Arkeologi................................................................................................................................ 6
C. Bidang kajian arkeologi yang paling menjanjikan untuk karier................................................. 6
D. Tantangan Arkeologi di Masa Kini............................................................................................... 10
3. PENUTUP...................................................................................................................................... 12
A. Kesimpuan....................................................................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 13
2
PEKERJAAN DI BIDANG ARKEOLOGI
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
sebuah rumah yang memiliki banyak ruang yang dihuni oleh berbagai kelompok seperti
komunitas sejarah, para ahli museum, pembuat film sejarah, dan lain-lain. Arkeologi,
terutama arkeologi yang berperan bagi dunia akademik, menganggap arena heritage
sebagai milik mereka dan hasil interpretasinya adalah sebuah narasi formal
sebagaimana formal history.
Konteks dalam arkeologi diperlukan dalam menentukan hubungan antara
jejak peninggalan arkeologi pada lingkungannya dan pemaknaannya sebagai fungsi.
Konteks kemudian membantu arkeolog untuk menghubungkan makna dan hubungan
yang berujung pada interpretasinya. Interpretasi terhadap jejak peninggalan arkeologi
berfungsi sebagai dasar pengembangan nilai kehidupan dan menjadi bagian dari ilmu
pengetahuan di masyarakat.
Perkembangan zaman membawa dampak bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, termasuk di dalamnya ilmu sejarah, maka sejarawan pun mesti juga
mengalami perkembangan dalam peran intelektualnya. Akselerasi perkembangan yang
menuntut peran ilmu secara lebih besar dan aplikatif dalam menjawab tantangan
zaman, menyebabkan sejarawan harus bereksperimen dengan berbagai ragam
tindakan regulasi perubahan tersebut. Kebanyakan arkeologi fokus pada wilayah
tertentu di dunia atau topik studi tertentu. Spesialisasi memungkinkan seorang
arkeolog untuk mengembangkan keahlian pada masalah tertentu. Beberapa arkeolog
mempelajari sisa-sisa manusia (bioarchaeology), hewan (zooarchaeology), tanaman
purba (paleoethnobotany), alat- alat batu (lithics), dan lain-lain.Beberapa arkeolog
berspesialisasi dalam teknologi yang menemukan, memetakan, atau menganalisis
situs-situs arkeologi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam artikel ini adalah apakah Bidang kajian arkeologi yang
paling menjanjikan untuk karier?
C. Tujuan
4
2. PEMBAHASAN
A. Arkeologi
Arkeologi secara etimologi berasal dari archaeo yang berarti kuno dan
logos yang berarti ilmu yang mempelajari sistem kebudayaan manusia pada masa
silam dalam kajian sistematis atas benda duniawi yang ditinggalkan yang
menghasilkan sebuah interpretasi data. Kemudian, arkeologi didefinisikan sebagai
suatu ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda
peninggalannya, seperti patung dan perkakas rumah tangga; atau lebih familiar
dikenal sebagai ilmu purbakala .3
Arkeologi diandaikan sebagai sebuah ilmu sejarah yang berperan sebagai
sebuah rumah yang memiliki banyak ruang yang dihuni oleh berbagai kelompok
seperti komunitas sejarah, para ahli museum, pembuat film sejarah, dan lain-lain.
Arkeologi, terutama arkeologi yang berperan bagi dunia akademik, menganggap
arena heritage sebagai milik mereka dan hasil interpretasinya adalah sebuah narasi
formal sebagaimana formal history 4
3
Ashton, M.C., & Lee, K. 2007. Empirical, Theoretical, and Practical Advantages of The
HEXACO Model of Personality Structure. Personality And Social Psychology Review. Vol. 11.
Pp.150-166.
4
Ashton, M.C., & Lee, K. 2007. Empirical, Theoretical, and Practical Advantages of The
HEXACO Model of Personality Structure. Personality And Social Psychology Review. Vol. 11.
Pp.150-166.
5
premis dalam bentuk deskripsi mengenai pattern yang ditampakkan dari teknik
tipologi, klasifikasi, dan diperlakukan sebagai contemporary arts (Binford, 2002).
B. Fungsi Arkeologi
Sulistyanto, B. 2001 Strategi Pemanfaatan Data Arkeologi dalam Upaya Menghadapi Disintegrasi
5
Bangsa, Naditira Widya. Edisi Khusus No. Juni 2001. ISSN: 1410-0932. Banjarmasin: Balai
Arkeologi Banjarmasin
Sunarya, N.I. 2005 Pemberdayaan Lembaga Adat dalam Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi di
6
Bali, Khasanah Arkeologi: Pemanfaatan Sumberdaya Arkeologi. I Made Sutaba, APU. Dkk (ed).
Denpasar: Ikatan Ahli Arkeologi Komda Bali.
6
Arkeologi merupakan kajian yang melibatkan berbagai bidang, terutama
geologi dan sejarah. Kebanyakan, para arkeolog akan berfokus pada satu kawasan
atau topi tertentu di dunia. Spesialisasi tersebut pada akhirnya membuat seorang
arkeolog mengembangkan keahlian mereka terhadap isu-isu tertentu. Para lulusan
arkeologi biasanya dapat bekerja sebagai arkeolog profesional di museum maupun
pusat konservasi. Sejumlah peran yang bisa kamu jalankan adalah kurator museum,
kartografer, arsiparis, peneliti sosial, pemandu wisata, dan lainnya.berikut daftar
bidang kajian arkeologi yang paling menjanjikan untuk karier:
1. Pengelola Sumber Daya Arkeolog
Sunarya, N.I. 2005 Pemberdayaan Lembaga Adat dalam Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi di
7
Bali, Khasanah Arkeologi: Pemanfaatan Sumberdaya Arkeologi. I Made Sutaba, APU. Dkk (ed).
Denpasar: Ikatan Ahli Arkeologi Komda Bali.
7
Mengingat banyaknya sumberdaya arkeologi yang dimiliki oleh Bangsa
Indonesia, yang merupakan bagian dari sumber daya budaya, maka dalam
pengelolaannya sangat perlu diterapkan Managemen Sumberdaya Budaya (Cultural
Resources Management). Warisan budaya atau peninggalan arkeologi dikatakan
sebagai sumberdaya, karena objekobjek arkeologi tersebut merupakan salah satu
modal pokok dalam pembangunan, bersamasama dengan sumberdaya lainnya,
seperti sumberdaya alam dan sumberdaya binaan.
Managemen Sumberdaya Budaya atau sering dikenal dengan istilah Cultural
Resources Management (CRM). Managemen memiliki berbagai pengertian atau
difinisi, tetapi managemen pada dasarnya merupakan suatu sistem untuk
memberdayakan orang atau barang dengan seefektif dan seefisien mungkin untuk
suatu harapan atau sasaran (visi) dengan jalan menerapkan berbagai macam
strategi (misi) yang dianggap tepat.
3. Arkeologi dalam Dunia Pendidikan(Dosen)
Djami, Erlin Novita. 2011. “Penelitian Arkeologi di Kabupaten Biak Numfor (Manusia
8
8
penggalian yang dilakukan. Ini adalah pekerjaan tetap, dan tunjangan kesehatan
serta rencana 401 ribu adalah hal biasa. Anda dapat mengerjakan proyek CRM atau
proyek akademis, dan dalam keadaan normal, keduanya adalah posisi
berbayar.Manajer Kantor CRM mengawasi beberapa posisi PA / PI.Bagi manajer dan
arkeolog, tugas mereka sangat luas dan kompleks, dapat dikatakan mereka bagian
dari sumberdaya arkeologi itu sendiri, dari kegiatan hulu hingga hilir. Para manajer
bekerja pada lembaga arkeologi atau perusahaan yang mengelola sumberdaya
arkeologi akan menjadi motor penggerak manajemen. Para manajer akan mengatur
siklus penelitian, pengembangan, pengelolaan, dan proteksi sumberdaya arkeologi.
Sementara itu, arkeolog bekerja sebagai konsultan, peneliti dan juga bisa menjadi
manajer sekaligus dalam aktivitas manajemen sumber daya arkeologi.
5. Sejarawan
Sunarya, N.I. 2005 Pemberdayaan Lembaga Adat dalam Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi di
9
Bali, Khasanah Arkeologi: Pemanfaatan Sumberdaya Arkeologi. I Made Sutaba, APU. Dkk (ed).
Denpasar: Ikatan Ahli Arkeologi Komda Bali.
9
terhadap persoalan-persoalan yang muncul pada abad XXI10. Meskipun ada banyak
aliran sejarawan dalam peran ini, tetapi bukanlah sesuatu yang haram, apabila
sejarawan mulai melakukan eksperimen-eksperimen historis dalam analisis
metodologinya, sehingga mampu memberikan solusi bagi penyelesaian masalah
yang muncul11.
6. Pengacara Sumber Budaya
10
Macleod, Donald. G. 1977. “Peddle or Perish: Archaeological Marketing from Concept to
Product Delivery”, dalam Schiffer M.B. dan G.J. Gumerman (ed.), Consevation Archaeology.
London: Academic Press.
11
Hardiman, F. Budi. 2002. “Belajar dari Politik Multikulturalisme”, Pengantar Buku Will
Kymlicka, Kewargaan Multikultural. Jakarta: Pustaka LP3ES-Indonesia
12
Djami, Erlin Novita. 2011. “Penelitian Arkeologi di Kabupaten Biak Numfor (Manusia
Berpenutur Austronesia)”, Laporan Penelitian. Jayapura: Balai Arkeologi Jayapura
10
pengetahuan alam, yaitu dalam hal keobyektivitasnya. Ilmu pengetahuan yang
tidak obyektif dianggap tidak dapat memenuhi ketentuan sebagai ilmu
pengetahuan serta kemudian dianggap sebagai bukan ilmu, sehingga hasil
penelitiannya dianggap kurang bersifat ilmiah. Sesungguhnya, masalah ini
bukanlah merupakan masalah sejarah dan arkeologi sebagai ilmu saja, melainkan
telah menjadi masalah di lingkungan ilmu budaya pada umumnya13
Penelitian arkeologi melibatkan cabang ilmu lain untuk mendapatkan
sebuah definisi untuk diinterpretasikan kepada publik, sebagai dasar
pengembangan produk kebudayaan. Selama ini, penyebaran terhadap hasil
penelitian arkeologi umumnya dilakukan melalui media tertulis berupa buku atau
jurnal. Dengan tingkat awareness mayarakat yang masih rendah terhadap hasil
penelitian arkeologi, keberadaan sebuah pusat arkeologi yang terpadu pada lokasi
arkeologi menempatkan hasil penelitian tersebut terhadap konteksnya,
memudahkan masyarakat awam untuk memahami hasil interpretasi tersebut
dalam lingkungan dimana jejak peninggalan arkeologi tersebut ditemukan14.
Sejauh ini, masalah aktual yang dihadapi arkeologi adalah bagaimana
hasil-hasilnya dapat memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat. Secara
ideologis untuk menjadikan arkeologi berguna bagi semua, hasilhasilnya harus
dapat mentransfer informasi pengetahuan dan menunjukkan bukti material
(artefak) dari “nilai-nilai yang dimiliki bersama”. Untuk itu, arkeolog tampaknya
perlu berupaya menghasilkan gambaran konstruksi Indonesia mengenai akar
yang sama berkenaan nilai penting religiusitas, etika, kosmologi, dan
kehumanisan, seni, kebersamaan, nasionalisme, dan multikulturalisme. Lalu,
narasi tersebut ditunjang dengan konservasi (pelestarian) fisik situs, artefak, dan
lingkungannya, sehingga bermanfaat sebagai alat peraga guna mengefektifkan
proses pendidikan pelajar15
13
Asba, Muhammad Yahsya Amarullah. 2013. Pengaruh Pengetahuan Tentang Efek Syariah
Terhadap Motivasi Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah. Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
IAIN Walisongo Semarang.
14
Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti. Cet. VI.
Product Delivery”, dalam Schiffer M.B. dan G.J. Gumerman (ed.), Consevation Archaeology.
London: Academic Press.
11
3. PENUTUP
A. Kesimpuan
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui
kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi
penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data berupa artefak (budaya
bendawi, seperti kapak batu dan bangunan candi) dan ekofak (benda lingkungan,
seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil) maupun fitur (artefaktual yang tidak dapat
dilepaskan dari tempatnya (situs arkeologi). Dalam lingkup luas, arkeologi bergantung
pada penelitian lintas-disiplin, yang mengacu pada antropologi, sejarah, sosiologi,
geografi, geologi, etnologi, semiologi, fisika, informatika, kimia, statistika, paleoekologi,
paleografi, paleontologi, paleozoologi, dan paleobotani. Arkeologi adalah bidang studi
yang beragam.
Kebanyakan arkeolog fokus pada wilayah tertentu di dunia atau topik studi
tertentu. Spesialisasi memungkinkan seorang arkeolog untuk mengembangkan
keahlian pada masalah tertentu. Beberapa arkeolog mempelajari sisa-sisa manusia
(bioarchaeology), hewan (zooarchaeology), tanaman purba (paleoethnobotany), alat-
alat batu (lithics), dan lain-lain.Beberapa arkeolog berspesialisasi dalam teknologi yang
menemukan, memetakan, atau menganalisis situs-situs arkeologi. Para arkeolog bawah
air mempelajari sisa-sisa aktivitas manusia yang terletak di bawah permukaan air atau
dipantai.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dan pembaca lebih paham dan
mengerti tentang bidang kajian arkeologi yang paling menjanjikan untuk karier
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14