Bismillahirrahmanirrahim
P
uji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufiq dan hidayah, sehingga Makalah yang berjudul Arsitektur Candi
di Indonesia ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka proses pembelajaran Teori Bentuk dan
Fungsi. Penulis menyadari bahwa dalam proses laporan penelitian ini melibatkan
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa
hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Penulis
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Perkembangan Arsitektur Hindu Budha Di Indonesia...........................................5
1. Candi Hindu -Buddha..............................................................................................5
2. Terminologi Candi....................................................................................................5
3. Lokasi Sebaran Candi di Indonesia........................................................................6
a. Candi di Sumatera...............................................................................................6
b. Candi di Jawa Barat............................................................................................8
c. Candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta............................................................10
d. Candi di Jawa Timur.........................................................................................12
e. Candi di Bali dan Lombok.................................................................................15
4. Jenis dan Fungsi Candi..........................................................................................17
a. Jenis berdasarkan Agama..................................................................................17
b. Jenis berdasarkan Hirarki dan Ukuran...........................................................18
c. Jenis berdasarkan Fungsi..................................................................................18
2.2. Karakteristik Arsitektur Candi Hindu Budha Di Indonesia................................20
1. Karakteristik berdasarkan Lokasi........................................................................20
2. Tata Letak Arsitektur Candi.................................................................................20
3. Sistem Struktur Arsitektur Candi.........................................................................21
4. Bahan Bangunan Struktur Arsitektur Candi.......................................................23
5. Gaya Arsitektur Candi...........................................................................................24
BAB III PENUTUP........................................................................................................27
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................27
3.2 Saran.........................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
Di Jawa Timur tidak didapati candi berukuran besar atau luas, seperti Borobudur,
Prambanan atau Sewu di Jawa Tengah. Satu-satunya candi yang menempati kompleks
yang agak luas adalah Candi Panataran di Blitar. Akan tetapi, candi di Jawa Timur
umumnya lebih artistik. Tatakan atau kaki candi umumnya lebih tinggi dan berbentuk
Perbedaan yang mencolok juga terlihat pada reliefnya. Relief pada candi-candi
Jawa Timur dipahat dengan teknik pahatan yang dangkal (tipis) dan bergaya simbolis.
Objek digambarkan tampak samping dan tokoh yang digambarkan umumnya diambil dari
cerita wayang. Candi-candi Hindu di Jawa Timur umumnya dihiasi dengan relief atau
patung yang berkaitan dengan Trimurti, tiga dewa dalam ajaran Hindu, atau yang
berkaitan dengan Syiwa, misalnya: Durga, Ganesha, dan Agastya. Sosok dan hiasan yang
berkaitan dengan ajaran Hindu seringkali dihadirkan bersama dengan sosok dan hiasan
yang berkaitan dengan ajaran Buddha, khususnya Buddha Tantrayana.
Ciri khas lain candi-candi di Jawa Timur adalah adanya relief yang menampilkan
kisah wayang. Rentang waktu pembangunan candi-candi di Jawa Timur lebih panjang
dibandingkan dengan yang berlangsung di Jawa Tengah, yang hanya berkisar antara 200-
300 tahun. Pembangunan candi di Jawa timur masih berlangsung sampai abad ke-15.
Candi-candi yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit umumnya menggunakan
bahan dasar batu bata merah dengan hiasan yang lebih sederhana.
Beberapa candi yang dibangun pada akhir masa pemerintahan Kerajaan
Majapahit oleh para ahli antropologi dinilai mencerminkan "pemberontakan" yang
muncul akibat ketidakpercayaan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan pada
masanya yang kacau dan juga sebagai akibat kekuatiran terhadap munculnya budaya
baru.
Ciri gerakan tersebut adalah: 1) Adanya upacara-upacara mistis-magis yang
umumnya dilaksanakan secara rahasia; 2) Dimunculkannya tokoh penyelamat; 3) Adanya
tokoh-tokoh yang diyakini sebagai pembela keadilan; 4) Munculnya komunitas yang
mengucilkan diri, umumnya ke daerah-daerah pegunungan; serta 5) dimunculkannya
kembali budaya "lama" sebagai wujud kerinduan terhadap zaman keemasan yang telah
lampau. Ciri-ciri tersebut didapati, di antaranya, di Candi Cetha dan Candi Sukuh.
3.1 Kesimpulan
Arsitektur Candi secara implisit telah ada sejak lahirnya arsitektur dalam sejarah
peradaban manusia. Dalam kurun waktu dan periode tertentu, cenderung ada karya
arsitektur yang menjadi ikon di zamannya. Beberapa alasan yang menyebabkan suatu
bangunan dapat disebut sebagai ikon antara lain, karena dianggap spektakuler di
zamannya sendiri dengan pertimbangan perbedaan ideologi, prinsip-prinsip, inovasi gaya
yang diciptakan sampai pada terobosan teknologi.
Selain itu ada fenomena dan cerita-cerita menarik dibaliknya sehingga menjadi
populer di kalangan masyarakat luas. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh karya-karya
arsitektural, terutama arsitektur pada candi-candi di indonesia ini menciptakan
ikonisitasnya sendiri dalam perkembangan arsitektur. Bangunan ikonik mampu
menembus setiap era perkembangan arsitektur dari masa ke masa. Setiap era dalam
arsitektur memiliki ikonnya masing-masing dengan latar belakang yang berbeda.