Disusun Oleh:
BAYU RAMADHAN NIM : 16 104 021
MHD. ABDUL LATIEF NIM : 16 104 025
RIDHO ARDIANSYAH NIM : 16 104 049
kepada
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
Oktober, 2019
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1950an, gaya Arsitektur Industrial awalnya merambah desain interior
dan arsitektur Eropa akibat banyaknya bangunan bekas pabrik yang tidak lagi digunakan.
Agar tidak terbengkalai, maka dilakukan penyesuaian agar gedung-gedung ini bisa
dijadikan hunian yang layak dan nyaman. Akan tetapi, walaupun dilakukan beberapa
penyesuaian, karakter asli bangunan sengaja tidak dihilangkan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang juga terkena pengaruh gaya arsitektur
industrial. Indonesia juga merupakan negara yang cukup menjunjung tinggi nilai budaya.
Maka dari itu, gaya arsitektur industrial yang masuk ke Indonesia, mengalami penyesuaian
tertentu pada masanya sehingga tidak begitu saja digunakan dalam desain bangunan.
Penyesuaian tersebut terutama menyesuaikan dengan keadaan iklim di Indonesia.
B. Permasalahan
Permasalahan dari penelitian adalah :
• Seperti apa penerapan konsep Arsitektur Industrial pada fungsi Gedung Parkir,
Esports Stadium, dan Kantor
C. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu untuk menerapkan Konsep Arsitektur
Industrial pada fungsi bangunan Gedung Parkir, Esports Stadium, dan Kantor
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terhadap mahasiswa dan pembaca, yaitu :
• Mengetahui penggunaan konsep arsitektur yang tepat terhadap fungsi bangunannya
• Menambah wawasan tentang konsep Arsitektur Industrial
• Mengetahui cara mengaplikasikan suatu konsep arsitektur pada obyek desain
bangunan
• Hasil dari penelitian dapat dijadikan rekomendasi dalam pengaplikasian konsep
arsitektur pada desain Gedung Parkir, Esports Stadium, dan Kantor
Desain berkonsep industrial ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu beberapa
material yang cenderung seperti logam dan baja. Balok lantai sengaja untuk menunjukkan
karakternya dan lebih menampilkan nuansa yang berkaitan dengan dunia industri. Gaya ini
biasanya di desain fungsional dengan latar belakang teknik yang kuat dan desain gaya
industrial ini juga berkutat pada pemilihan material yang tampak apa adanya seperti
dinding batu bata ekspos, lantai beton, material yang ada di finishing dengan menonjolkan
bentuk dan tekstur alaminya. Berikut adala ciri – ciri konsep melalui elemen pembentuk
ruang dan furnitureya :
• Elemen Atas: Pada konsep ini biasanya tidak menggunakan plafond sebagai elem
atasnya, melainkan menggunakan atap ekspose
• Elemen Samping: Pada elemen samping interior, material yang di gunakan tampak
apa adanya seperti batu bata ekspose, tembok acian, dll. Contohnya seperti gambar
berikut:
• Elemen Dasar: Pada elemen dasar interior, material yang di gunakan adalah lantai
parket, atau lantai acian. Tidak menggunakan lantai keramik atau lantai granit
sekalipun. Contohnya seperti gambar berikut:
• Furniture: Furniture pada ruangan cenderung tanpa finishing cat, melainkan lebih
menunjukan warna aslinya. Contohnya seperti: 1. furniture yang berbahan kayu
biasanya tidak di cat, melainkan hanya di politur sebagai tindakan untuk
mengantisipai gangguan rayap, 2. Furniture berbahan besi/aluminium/stainless pun
tidak di cat sama sekali, melainkan di biarkan ada adanya seperti layaknya aslinya
material tersebut. Terkadang juga menggunakan furniture yang bahannya bersal
dari benda yang di daur ulang. Contohnya seperti gambar berikut:
\
B. Studi Jurnal / Penelitian yang pernah ada
1. Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern (2017)
Pada jurnal ini pengapliian desain interior pada kantor PT. Insastama
menggunakan konsep Arsitektur Industrialnya, itu dapat dilihat dari gamabr berikut
:
3. Desain Interior I-Club dan Jiero Wedangan Berkonsep Industrial dengan Nuansa
Etnik Jawa (2016)
Konsep Indutrial dengan nuansa etnik Jawa dapat menjadi daya tarik bagi
pengunjung karena konsep ini berbeda dengan konsep kafe-kafe yang berada di
Kota Madiun. Konsep Industrial dengan nuansa Jawa yang diaplikasikan dibagi
dalam prosentase 40% untuk konsep industrial melalui finishing interior dan
material – material yang digunakan sedangkan prosentase desain 60% untuk nuansa
Jawa diaplikasikan melalui bentuk furniture dan elemen estetis.
Konsep Industrial diaplikasikan melalui efek finishing pada elemen-elemen
interior seperti pada lantai plester, dinding dan plafon ekspose untuk memperoleh
kesantegas dan industrial. Selain pada efek finishing, konsep Industrial diperkuat
melalui pemakaian material-material logam yang diunfinish pada furnitur dan
juga warna-warna gelap yang diaplikasikan pada furnitur dan beberapa bagian
ruangan seperti warna hitam, abu-abu dan coklat.
C. Studi Literatur
1. The Amazing VW Autostadt
Gedung parkir The Amazing VW Autostadt dapat dilihat pada gambar berikut :
Fasade pada stadion ini menggunakan material berupa besi dan finishing pada
dinding banguna menggunakan bata dan batu alam yang diekspos. Penggunaan
material dan pengeksposan tersebut dapat memunculkan Arsitektur Industrial pada
bangunan ini.
Pada banguna stadion ini juga menggunakan material berupa pipa baja dan beton
pada kolomnya. Penggunaan material tersebut jelas merupakan konsep dari Arsitektur
Industrial. Jadi bangunan ini merupakan Arsitektur Industrial karena menggunakan
material kaca, cat yang monokrom, pengeksposan pada dinding fasade bangunan yang
menggunakan material batu alam dan bata, serta penggunaan material baja dan beton
pada kolomnya.
3. Kantor Google
Kantor Google memiliki kantor yang terbesar diberbagai tempt dipenjuru dunia,
selain kantor pusat yang berlokasi di California, kantor Google juga berdiri dibeberapa
kota di Amerika. Sementara itu, di luar Amerika ada 5 region yang dibagi berdasarkan
letak geografisnya: Asia-Pasifik (termasuk Australia), Eropa, Kanada, Amerika Latin
dan Timut Tengah. Kantor Google di desain semenarik mungkin dan senyaman
mungkin dengan berbagai teknologi canggih dan mewah untuk mempertahankan
produktivitasnya. Desain yang kreatif dan inovatif memang menjadi sebuah keharusan
pada kantor Google. Pada fasade kantor google ini menggunakan material – material
industrial, seperti penggunaan material kaca yang banyak dan penggunaan material
baja.
Pada interior terlihat jelas arsitektur industrialnya, hal itu dapat kita lihat dari
penggunaan material kayu, kaca, dan baja. Plafon pada interiornya juga tidak dibuat
penutup sehingga memunculkan pengeksposan pada material yang digunakan.
Dari ke 3 obyek Literatur diatas maka penerapan konsep Arsitektur Industrial bermacam –
macam, seperti penggunaan cat yang monokrom, penggunaan struktur baja dan beton, penggunaan
material daur ulang seperti kayu, penggunaan teknik pengeksposan, dll. Semua penerapan tersebut
jika digunakan pada suatu bangunan maka bangunan tersebut tergolong bangunan yang
menggunakan konsep Arsitektur Industrial.
A. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti beberapa tahap, yaitu:
a. Pendataan Awal, yaitu untuk menentukan gedung parkir, stadion esports, dan kantor,
menentukan obyek studi, dan menentukan studi literatur.
b. Tahap Pengumpulan data , yaitu dengan melakukan survey langsung untuk
mendapatkan data dari temuan di lapangan dan dokumentasi pada obyek penelitian
c. Tahap Analisa yaitu melakukan analisa terhadap obyek penelitian. Analisa dilakukan
untuk mencari masalah - masalah yang terdapat pada obyek penelitian dan mencari
solusi atas permasalahan tersebut dengan melakukan analisa terhadap konsep arsitektur
gedung parkir, stadion esports, dan bangunan kantor yang digunakan.
d. Mengumpulkan atau mencari data konsep Arsitektur Industrial berupa teori – teori dan
ciri – ciri Arsitektur Industrial , lalu dikaitkan dengan fakta di lokasi. Sehingga
memunculkan satu ide atau gagasan desain yang dapat menerapkan Arsitektur
Industrial pada desain Gedung Parkir, Stadion Esports, dan Kantor.
e. Tahap Pengaplikasian desain Arsitektur Industrial terhadap obyek peneitian
3.1 Berikut ini merupakan bagan dari penelitian :
PENGUMPULAN DATA
STUDI LITERATUR
• Dokumentasi Gambar
• Jurnal penelitian sejenis • Data Preseden
• Teori Arsitektur Industrial
• Data desain Gedung
Parkir, Stadion Esports,
dan Kantor
PENGELOLAAN DATA
• Standar Perancangan Gedung Parkir, Stadion Esports, dan Kantor
PENYUSUNAN LAPORAN
B. Luaran
• Metode Observasi akan menghasilkan data dan konsep pada obyek penelitian yaitu
Gedung Parkir, Stadion Esports, dan Kantor.
• Metode Dokumentasi akan menghasilkan foto atau gambar obyek bangunan yang
ada di lapangan
C. Indikator Capaian
Indikator capaian yang ingin diraih dalam penelitian ini dapat diliat pada table dibawah :
Tabel 3.2
No Sasaran Indikator
1 Konsep Arsitektur Bangunan
a. Fungsi Bangunan a. Melakukan observasi langsung ke
lapangan untuk mengetahui fungsi
bangunan pada obyek penelitian
b. Standar Perancangan Gedung b. Melakukan pencarian di buku atau
Parkir, Stadion Esports, dan internet untuk mengetahui standar
Kantor pembangunan
Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu
penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.
F. Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis
dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang
dikumpulkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian yang sedang diperbaiki.
Setelah prosesanalisan data, selanjutnya adalah interpretasi data atau penafsiran
data yang merujuk dari analisis data secara terperinci, namun hanya yang berkaitan pada
survey atau kunjungan obyek penelitian, yaitu Gedung Parkir, Stadion Esports, dan Kantor
di Kota Medan
G. Penyimpulan
Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi
dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis. Tujuan penulisan kesimpulan adalah
untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada para pembaca guna mengetahui
secara cepat tentang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
Penyimpulan dari semua analisa yaitu dari penelitian ini dapat mengetahui cara
mengaplikasikan konsep Arsitektur Industrial pada desain bangunan Gedung Parkir,
Stadion Esports, dan Kantor di Kota Medan.
BAB 4 JADWAL KEGIATAN
Salim, M,G. 2015. 7 Tempat Parkir ini terkeren di dunia, Indonesia punya ggak ya?.
https://m.brilio.net/news/7-yempat-parkir-ini-terkeren-di-dunia-indonesia-punuya-nggak-ya-
151008n.html, diakses 18 Agustus 2019
Hidayat, S,A., Saputra, E,L., Bowoputro, H., Kusumaningrum, R. 2014. Studi Perancangan
Gedung Parkir Terpusat Universitas Brawijaya. Hal. 1 – 3, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Brawijaya, Malang.
Pratiwi, N,B., Budiono., Wardhana, M. 2017. Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan
Konsep Industrial; Modern. Jurnal Sains dan Seni ITS, Vol. 6, No. 1, Hal. 19 – 21, Jurusan Desain
Interior Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Muharani, B,Z. 2018. Gedung Parkir di Kawasan Gajah Mada. Jurnal Online Mahasiswa
Arsitektur Universitas Tanjungpura, Vol. 6, No. 1, Hal. 331 -333, Jurusan Teknik Arsitektur,
Universitas Tanjungpura, Pontianak.