Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. STANDAR PERANCANGAN FASILITAS ASRAMA

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 40/1981 dapat disimpulkan bahwa asrama mahasiswa tidak
hanya fasilitas tidur biasa, melainkan suatu lingkungan perumahan (terdapat fasilitas tinggal dan
berkegiatan domestic) yang dapat diberifasilitas komunitas seperti ruang belajar bersama ataupun ruang
komunal lainnya yang diperlukan penghuni.

a. Standar ukuran asrama


Berdasarkan Buku de Chiara, Time Saver Standards for Building Types mengenai
persyaratan ruang area, ukuran asrama yang digunakan adalah:

Number of double Number of People Min. Arean needed (sq ft)


bunks

2 4 120
4 8 240
6 12 360
8 16 480
10 20 600
12 24 720
14 24 840
16 18 960

Minimun ketinggian langit-langit adalah 8 kaki atau 2,4 m


Sumber: Time Saver Standarts For building Types 2nd edition,
Joseph De Chiara And John Hancock Callender May 1975

Time Saver Standards for Building Types menyebutkan bahwa luas ruangan minimum untuk satu kamar
dengan 2 tempat tidur tingkat yang dihuni 4 orang adalah 120 kaki persegi atau +11m2. Dapat dipahami
juga jika di kamar tersebut ditempatkan 2 tempat tidur tidak bertingkat, maka luasan yang dibutuhkan
kurang lebih sama karena angka tersebut memperhitungkan area yang dibutuhkan oleh tempat tidur.
Luasan kamar asrama dipengaruhi oleh banyaknya penghuni, jumlah tempat tidur yang digunakan dan
jenis tempat tidur yang digunakan.

b. Jenis Kamar dan Fasilitas


Beberapa tipe kamar yang umum disediakan di asrama antara lain sebagai berikut:
1. Single Rooms – kamar individual dihuni oleh satu orang.
2. Double Rooms – kamar dihuni 2 orang
3. Triple Rooms – kamar dihuni 3 orang
4. Four – Student Rooms – kamar dihuni 4 orang
5. Dorm room – kamar dihuni oleh lebih dari 4 orang. Kamar tipe ini digunakan di
Eropa dan Amerika era 1950-1970 dan telah ditinggalkan.
6. Suite Room – kluster 3-4 kamar individual yang masing-masing dihuni satu sampai 2
orang dengan fasilitas ruang bersama sebagai penghubung.

Muslim et al. (2012) menambahkan bahwa saat ini terdapat kebutuhan terhadap fasilitas
tambahan seperti area olahraga/fitness, area rekreasi, jaringan nirkabel. Dari tulisan Muslim et al.
(2012) dapat disimpulkan bahwa setidaknya diperlukan fasilitas bersama sebagai berikut dalam
sebuah asrama:
 Ruang makan
 Dapur
 Kamar mandi pribadi
 Area belajar
 Area olahraga
 Area rekreasi
 Jaringan internet kecepatan tinggi
 Area parkir
Dalam Keppres yang dibahas sebelumnya, disebutkan juga fasilitas bersama sebuah
asrama yang meliputi:
 Perpustakaan
 Kantin
 Koperasi
 Sarana olah raga
 Laundry
B. STUDI JURNAL
1. Analisa Kaitan Desain Asrama Dengan Perilaku Penghuni Melalui Studi Analisa Konten
Penelitian Sejenis.
Penelitian terkait asrama banyak ditemukan kisaran tahun 1960-an hingga 1980-an dan 2010 – 2016.
Fokus penelitian ini banyak berbicara seputar kepadatan, spasial, budaya, dan adaptasi. Meski
dilakukan pada waktu yang berbeda dengan objek dan seting lingkungan berbeda, semua artike yang
dipelajari menyatakan bahwa peluang personalisasi dalam kamar merupakan hal penting terkait
personalisasi dalam beradaftasi.
Pada desain - desain asrama yang terkait dalam penelitian, masih banyak desain yang kurang
mempengaruhi ruang, fasilitas, perilaku, factor budaya, gender, agama dan privasi seorang penghuni,
maka dari itu penelitian ini mengungkapkan bahwa pentingnya desain asrama harus yang layak dan
nyaman bagi setiap pengguna.
Pada akhirnya dibuatlah beberapa desain asrama yang mendasarkan lingkungan karena lebih efisien
dengan perilaku pengguna yang akan menetap pada asrama tersebut, karena lingkungan banyak
mempengaruhi sikap dan tingkah dari para pengguna.
2. Pembentukan Iklim Sosial Akademik Di Asrama Mahasiswa.
Penelitian iklim social akademik secara umum dipersepsikan positif atau baik oleh para
penggunanya, yang masih berkaitan khusus pada fasilitas, interaksi lintas budaya, dan system
pembinaan serta pengasuh.
Berbica tentang pembentukan iklim social akademik banyak hal yang harus diperhatikan seperti
aspek penghuni, aspek pengasuh, aspek pembinaan, aspek fasilitas dan aspek organisasi. Aspek-aspek
tersebut, sangat mendukung untuk pengembangan keterlibatan mahasiswa dalam berinteraksi dan
bersosialisasi pembentukan karakter setiap pengguna.
Hasil dari penelitian ini harus dipertajam karena dengan menerapkan aspek aspek diatas dapat
mempermudah interaksi setiap pengguna dan banyak mendapatkan manfaat seperti, tugas dapat
dikerjakan bersama sama dengan membentuk kelompok, bisa saling membantu antara yang satu
dengan lainnya, dan masih banyak yang lainnya.
3. Analisa Status Gizi Mahasiswa Sebelum Dan Sesudah Tinggal Di Asrama.
Penelitian ini merupakan penelitian analisis observasional menggunakan desain cross sectional,
karena melihat masalah gizi yang terjadi pada mahasiswa yang berdampak negative pada kesehatannya
pengguna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran status gizi mahasis sebelum dan sesudah
tinggal diasrama.
Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam menentukan keberhasialan pengguna.
Menurut khomsan dalam (Permaisih, 2006) menyebutkan bahwa kesehatan adalah investasi, oleh
karena itu individu yang slalu memelihara kesehatannya akan memperoleh hasil berupa produktivitas
kerja yang semakin meningkat, peluang hidup yang panjang, dan kehidupan yang sejahtera tanpa
diganggu penyakit. Banyak remaja yang mengalami masalah gizi, berdasarkan data SUSENNAS 2002
dalam (Achadi E.L. 2010) bahwa masalah gizi tersebut antara lain anemia dan indeks masa tubuh
(IMT) kurang dari batas normal atau kurus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedan signifikan antara status gizi mahasiswa sebelum
dan sesudah tinggal diasrama, ini terjadi karena adanya perubahan pola makan mahasiswa yang lebih
teratur dan menu makan yang disediakan oleh pengelolah asrama sudah sesuai dengan kebutuhan gizi
mahasiswa.

C. STUDI PRESEDEN
1. Darmaputera Baciro

Bangunan asrama ini merupakan bangunan bersejarah yang berlokasi di tengah kota Yogyakarta
(3,8 km dari kampus UGM).Asrama putra ini berdiri diatas lahan seluas hampir 1 ha, terdiri atas tiga unit
gedung. Gedung Utara (Etase Borobudur) merupakan bangunan tiga lantai, Gedung Selatan merupakan
bangunan tiga lantai (Etase Prambanan, Mendut dan Boko). Diantara dua bangunan tersebut terdapat
fasilitas olahraga indoor yang juga berfungsi sebagai aula/gedung serbaguna. Bangunan tersebut terdiri
dari beberapa kamar dengan tipe yang berbeda, dengan fasilitas, meja, belajar, kursi, rak buku, tempat
tidur, lemari pakaian, seprai dan bantal.
2. Asrama kampus Universitas Indonesia ( UI )

Asrama mahasiswa merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Universitas
Indonesia bagi para mahasiswanya, khususnya yang berasal dari luar Jabodetabek. Asrama
mahasiswa ditetapkan secara resmi berdasarkan Surat Keputusan Rektor UI nomor
39A/SK/R/UI/1995.

Proyek pembangunan pertama dimulai pada akhir tahun 1999 dan pada Juli 2001 telah selesai
dibangun blok D untuk putra yang berisi 234 kamar sehingga total kamar ditingkatkan menjadi 601
kamar. Tahap kedua, yakni pada Januari 2002 dilaksanakan pembangunan blok E untuk putri yang
menampung 272 kamar dan dilanjutkan tahun berikutnya pada Januari 2003 pembangunan blok F yang
menampung 268 kamar. Pada tahap keempat, Agustus 2006 kembali dibangun gedung baru rusunawa
mahasiswa yang merupakan hibah dari Kementerian Perumahan Rakyat berupa twin blok yang kemudian
setelah selesai pembangunannya pada Maret 2007 diresmikan menjadi blok G asrama mahasiswa dan
menampung 116 kamar sehingga saat ini total kamar yang ada di asrama mahasiswa UI Depok sebanyak
1255 kamar.
3. Asrama Mahasiswa Bale Wilasa UNPAD JATINANGOR

Fasilitas Gedung : 1. Kamar tidur yang nyaman dan luas dan Kamar Mandi di dalam 2. Furniture
Kamar (Ranjang, Kasur, Meja&Kursi Belajar, dan Lemari Pakaian) 3. CCTV, Wifi, Listrik dan Air,Water
Heater dan General Cleaning Periodic (BW7) 4. Pantry dan Ruang Belajar Bersama di Koridor Fasilitas
Layanan : 1. Ibu/Bapak Asrama 2. Laundri 20 Kg / Bulan / Mhs 3. Fasilitas Air Minum 4. Petugas
Keamanan 24 Jam dan Petugas Cleaning Service. Fasilitas tambahan yaitu Bale Mart, Kantin, Ruang
karoke , Ruang musik , Ruang olahraga dan GYM , Aula , Guest room, Joging track.
D. KERANGKA TEORITIK

FAKTOR PEMBENTUK MODAR (ORGANISASI MODULAR PADA ASRITEKTUR


ASRAMA KEMBALI DIBANGUN)
DORMITORY MODULAR SPACE SITUASI

 UNIVERSITAS  RUANG FLEKSIBEL  SUARA


 PABRIK  HEMAT ENERGY  CAHAYA
 PERKANTORAN  FUTURISTIK  SIRKULASI
 LINGKUNGAN

DITUJUKAN PADA

 AKADEMIK
 PNS
 BURUH

MODAR
( MODULAR ORGANIZATION in DORMITORY ARCHITECTURE IS REAWAKENED )

Anda mungkin juga menyukai