Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN HASIL OBSERVASI

DESAIN INTERIOR KAMAR SANTRI PUTRI


PONDOK PESANTREN AL MUJAHIDIN SAMARINDA

DISUSUN OLEH :
SINTYA NUR AZIZAH
(220102003)

DOSEN PEMBIMBING :
YUNI SARAH, M. Sn

FAKULTAS TEKNIK DESAIN INTERIOR


UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA
KALIMANTAN TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Asssalamualaikum, Wr Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas observasi yang membahas tentang
“Laporan hasil Desain Interior Kamar Santri Al Mujahidin Samarinda”.

Laporan ini disusun guna memenuhi Tugas Individu Desain Interior Kamar Santri 1.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyelesaian laporan ini, namun berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik. Untuk itu Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung perjalanan observasi ini dan yang telah memberikan wawasan berharga. Semoga
makalah ini dapat menjadi kontribusi kecil dalam memahami pentingnya desain interior dalam
konteks pendidikan dan perkembangan pribadi.

Samarinda, 20 Oktober 2023

Sintya Nur Azizah


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Desain interior kamar santri adalah aspek penting dalam pembentukan lingkungan
belajar dan tinggal yang nyaman bagi para santri di pesantren. Pesantren adalah lembaga
pendidikan Islam yang memiliki peran krusial dalam mendidik generasi muda dan
memelihara nilai-nilai agama. Dalam pesantren, kamar santri bukan hanya tempat tinggal,
tetapi juga tempat di mana mereka belajar, beribadah, dan mengembangkan diri.
Kenyamanan dan efisiensi desain interior kamar santri dapat berdampak langsung
pada kondisi fisik dan mental para santri. Kamar yang dirancang dengan baik dapat
menciptakan suasana yang mendukung konsentrasi dalam belajar dan refleksi spiritual.
Selain itu, desain interior yang baik juga dapat mempromosikan kenyamanan, kebersihan,
dan keamanan, yang merupakan faktor penting untuk kesejahteraan santri.
Selain itu, dalam konteks global yang terus berkembang, desain interior juga
menjadi faktor daya tarik pesantren bagi calon santri. Pesantren yang memiliki fasilitas dan
desain interior yang menarik akan lebih mungkin menarik minat para calon santri untuk
bergabung dan mengikuti pendidikan di sana.
Kamar santri bukan hanya tempat tidur dan belajar, tetapi juga menjadi bagian
integral dari pengalaman pendidikan di pesantren. Pengaturan ruangan, dekorasi, dan
fasilitas yang ada di dalamnya memiliki pengaruh besar terhadap kenyamanan dan kepuasan
santri selama menjalani pendidikan mereka. Oleh karena itu, penting bagi Pesantren untuk
memperbaiki desain interior kamar santri agar lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana desain interior kamar santri di Pondok Pesantren Al-Mujahidin memengaruhi
tingkat kenyamanan fisik dan psikologis santri?
2. Apa dampak desain interior kamar santri terhadap kualitas tidur dan keefektifan waktu
belajar santri di pondok pesantren?
3. Bagaimana desain interior kamar santri dapat meningkatkan pengalaman beribadah dan
spiritualitas santri di lingkungan pondok pesantren?
4. Bagaimana integrasi desain interior yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat
diterapkan dalam kamar santri untuk mendukung pemahaman ekologi dan nilai-nilai
lingkungan di kalangan santri?

1.3 Tujuan dan Manfaat


A. Tujuan
1. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana desain
interior kamar santri di Pondok Pesantren Al-Mujahidin, memengaruhi kenyamanan
dan kualitas hidup santri.
2. Observasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi area-area di mana desain interior
kamar santri dapat ditingkatkan, dengan fokus pada faktor-faktor yang memengaruhi
kualitas tidur, keefektifan waktu belajar, pengalaman beribadah, dan pemahaman
ekologi di kalangan santri.
3. Tujuan observasi ini adalah memberikan rekomendasi konkrit untuk perbaikan
desain interior kamar santri yang dapat meningkatkan kenyamanan dan pengalaman
santri serta mendukung pemahaman ekologi dan nilai-nilai lingkungan di kalangan
mereka.
B. Manfaat
1. Hasil observasi ini dapat memberikan panduan bagi pondok pesantren dalam
meningkatkan kualitas hidup santri melalui perbaikan desain interior kamar santri.
2. Observasi ini dapat membantu santri dalam pengembangan pribadi mereka dengan
menciptakan lingkungan yang mendukung kenyamanan dan perkembangan spiritual.
3. Dengan menerapkan desain interior yang ramah lingkungan, observasi ini dapat
membantu meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan santri.
4. Desain interior yang memfasilitasi beribadah dapat mendukung pemahaman agama
santri dan memperkuat nilai-nilai spiritual.
5. Hasil observasi ini dapat menjadi kontribusi pada bidang desain interior, terutama
dalam konteks desain ruang hunian di lembaga pendidikan.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini pengumpulan data yang dilakukan antara lain :
1. Observasi : Melakukan pengamatan lapangan secara langsung
Tempat : Pondok Pesantren Al-Mujahidin Samarinda
Tanggal : 06 Oktober 2023
2. Wawancara : Berdiskusi dan melalukan wawancara dengan beberapa santri untuk
mendapatkan pandangan mereka tentang desain interior kamar.
Narasumber : Sari dan Vilen
Jabatan : Santri Kelas 11 MA Mujahidin
BAB II
TINJAUAN DATA

2.1 TINJAUAN DATA UMUM


1. Pengertian Asrama
Asrama merupakan bagian penting dalam banyak lembaga pendidikan, termasuk
pondok pesantren. Asrama adalah tempat di mana siswa atau santri tinggal selama masa
pendidikan mereka. Asrama tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga
memiliki peran penting dalam membentuk karakter, membantu siswa atau santri untuk
belajar mandiri, dan menciptakan komunitas yang mendukung.

2. Faktor-faktor yang menunjang fungsi dan kualitas asrama


1. Lokasi asrama harus mudah diakses, terutama jika digunakan oleh siswa atau santri.
Akses ke fasilitas pendidikan, transportasi, dan layanan umum penting untuk
kenyamanan penghuni.
2. Asrama harus dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan yang memadai. Ini termasuk
kamar tidur yang nyaman, kamar mandi, ruang belajar, ruang bersama, dapur, dan
fasilitas umum lainnya. Asrama harus dijaga dengan baik dan bersih. Perawatan
rutin dan kebersihan adalah faktor penting untuk kenyamanan penghuni.
3. Pengelolaan asrama yang baik melibatkan pengaturan peraturan yang jelas,
manajemen keamanan yang efisien, dan penyelesaian masalah yang cepat. Penghuni
asrama harus merasa nyaman dan aman. Faktor-faktor ini mencakup suhu yang
nyaman, keamanan fisik, dan privasi.
4. Asrama memfasilitasi interaksi sosial yang sehat antara penghuni. Kegiatan yang
mendukung interaksi, seperti acara sosial, dapat meningkatkan pengalaman
penghuni. Asrama di lembaga pendidikan biasanya memiliki peran dalam
pendidikan karakter dan pembinaan siswa atau santri. Ini melibatkan kegiatan-
kegiatan yang mendukung perkembangan pribadi, moral, dan sosial.
5. Kualitas ruang, termasuk pencahayaan, ventilasi, suara, dan ukuran ruangan,
memengaruhi kenyamanan dan produktivitas penghuni. adanya peraturan dan tata
tertib yang jelas dan diterapkan dengan konsisten membantu menciptakan
lingkungan yang tertib dan aman.
6. Asrama yang memiliki akses mudah ke fasilitas umum seperti transportasi, toko, dan
layanan lainnya membantu meningkatkan kualitas hidup penghuninya.

3. Aspek-aspek yang penunjang Fungsi Asrama:


1. Aspek Sosial :
a. Interaksi Sosial: Asrama adalah tempat di mana individu tinggal bersama dalam
komunitas. Interaksi sosial yang sehat dan positif antara penghuni asrama dapat
meningkatkan pembentukan hubungan, perkembangan sosial, dan kebahagiaan
mereka.
b. Pendidikan Karakter: Asrama sering memiliki peran dalam pendidikan karakter.
Fasilitas asrama dapat menciptakan kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai
sosial, tanggung jawab, dan etika kepada penghuni.
c. Komunitas yang Mendukung: Asrama yang menciptakan komunitas yang
mendukung memberikan tempat bagi penghuni untuk merasa diterima dan
didukung oleh sesama penghuni. Ini dapat membantu mengatasi perasaan
kesepian dan isolasi.
2. Aspek Ekonomi:
a. Aksesibilitas Biaya: Asrama yang terjangkau secara ekonomi adalah faktor
penting, terutama bagi siswa, mahasiswa, atau pekerja yang mungkin memiliki
keterbatasan finansial. Asrama yang menyediakan pilihan biaya sesuai dapat
mendukung penghuni dengan berbagai latar belakang ekonomi.
b. Efisiensi Pengeluaran: Manajemen asrama yang baik harus memastikan
pengeluaran terkendali dan efisien, sehingga biaya tinggal di asrama tetap
terjangkau.
3. Aspek Psikologis:
a. Kenyamanan dan Keamanan: Faktor psikologis, seperti perasaan aman dan
nyaman, berperan penting dalam pengalaman penghuni asrama. Asrama yang
dirancang dengan kenyamanan dan keamanan sebagai prioritasnya dapat
meningkatkan kesejahteraan psikologis penghuni.
b. Privasi dan Ruang Pribadi: Privasi adalah aspek psikologis penting. Penghuni
asrama harus memiliki ruang pribadi yang cukup untuk merasa aman dan
nyaman.
c. Stres dan Kesejahteraan Mental: Asrama yang mendukung kesejahteraan mental
penghuni, misalnya dengan menyediakan fasilitas rekreasi atau ruang meditasi,
dapat membantu mengatasi stres dan masalah psikologis.

4. Elemen pembentuk ruang asrama


Elemen-elemen pembentuk ruang asrama, seperti lantai, ceiling, dan dinding,
memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan
fungsional.
1. Lantai (Flooring): Lantai asrama adalah permukaan yang digunakan oleh
penghuni untuk berjalan, duduk, atau berbaring. Beberapa faktor penting dalam
pemilihan lantai asrama meliputi tahan lama, daya tahan terhadap keausan,
kemudahan perawatan, dan kenyamanan. Pilihan umum termasuk karpet, ubin,
kayu, atau laminasi. Lantai harus mudah dibersihkan dan tahan terhadap
pemakaian berat.
2. Langit-langit (Ceiling): Ceiling adalah permukaan atas ruang yang sering kali
diabaikan, tetapi memiliki peran penting dalam pencahayaan, sirkulasi udara, dan
estetika. Desain langit-langit harus mencakup pencahayaan yang baik, sistem
ventilasi yang efisien, dan, jika perlu, penyembunyian peralatan mekanik atau
listrik. Plafon drop-down atau plafon yang terintegrasi dengan pencahayaan
adalah pilihan umum untuk mencapai fungsi ini.
3. Dinding (Walls): Dinding asrama bukan hanya pembatas fisik antara ruang,
tetapi juga memengaruhi suasana dan privasi ruang. Pemilihan bahan dinding,
seperti cat, wallpaper, atau panel kayu, dapat memberikan tampilan dan perasaan
yang berbeda. Dinding juga dapat digunakan untuk menampilkan dekorasi,
seperti lukisan, foto, atau karya seni lainnya. Privasi antara kamar tidur adalah
pertimbangan penting dalam desain dinding asrama.

5. Tinjauan Ergonomi pada asrama


Tinjauan ergonomi pada asrama mencakup perhatian terhadap
kenyamanan, efisiensi, dan kesejahteraan penghuni dalam penggunaan ruang. Tata
letak furnitur di dalam kamar tidur asrama harus mempertimbangkan kenyamanan
dan postur tubuh penghuni. Tempat tidur, meja, kursi, dan lemari harus ditempatkan
agar penghuni dapat mengaksesnya dengan mudah tanpa perlu menjangkau terlalu
jauh atau mengorbankan kenyamanan saat tidur atau belajar.
Desain pencahayaan harus meminimalkan pantulan dan bayangan yang
mengganggu. Pencahayaan yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang nyaman
untuk belajar dan beristirahat. Penyediaan pencahayaan yang baik di area kerja atau
belajar sangat penting. Fasilitas seperti kamar mandi dan toilet harus mudah diakses
dan nyaman digunakan oleh penghuni asrama. Fasilitas ini harus dirancang dengan
perhatian terhadap privasi dan kebersihan.
Sistem ventilasi yang baik perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas
udara dalam asrama. Udara segar dan sirkulasi udara yang baik dapat membantu
menghindari masalah terkait dengan kualitas udara yang buruk. Tempat tidur harus
mendukung tidur yang nyaman dan kualitas istirahat yang baik. Kasur dan bantal
yang sesuai dengan preferensi ergonomi penghuni dapat membantu menghindari
masalah tidur dan nyeri tubuh. Tinjauan ergonomi membantu memastikan bahwa
asrama memberikan lingkungan yang mendukung kesejahteraan fisik dan psikologis
penghuninya.

6. Psikologi Warna

Psikologi warna adalah studi tentang bagaimana warna memengaruhi


pikiran, emosi, dan perilaku manusia. Ini adalah elemen penting dalam desain
interior, karena warna memiliki kemampuan untuk menciptakan atmosfer,
mengkomunikasikan pesan, dan memengaruhi suasana ruang. Berikut adalah
beberapa karakteristik warna dan pengaruh psikologisnya dalam desain interior:

1. Putih:
Putih adalah warna netral yang mencerminkan cahaya. Ini sering dikaitkan
dengan kesucian, kesederhanaan, dan kebersihan. Putih menciptakan kesan
kesegaran, kedamaian, dan sterilitas. Ini sering digunakan dalam rumah sakit,
ruang operasi, dan dapur untuk menciptakan kesan kebersihan dan ketertiban.
2. Hijau:
Hijau adalah warna alam yang sering dikaitkan dengan tanaman, pertumbuhan,
dan keseimbangan. Hijau menciptakan rasa ketenangan dan keseimbangan. Ini
sering digunakan dalam ruang yang ingin menciptakan atmosfer yang segar,
seperti taman dalam ruangan atau ruang rekreasi.
3. Abu-abu Terang:
Abu-abu terang adalah warna netral yang lebih terang daripada abu-abu gelap. Ini
sering digunakan sebagai latar belakang. Abu-abu terang menciptakan kesan
kesederhanaan dan netralitas. Ini sering digunakan dalam desain modern dan
minimalis untuk memberikan tampilan yang bersih dan rapi.

2.2 TINJAUAN DATA KHUSUS

1. Pondok Pesantren Al Mujahidin Samarinda


Pondok Pesantren Al Mujahidin Samarinda terletak di kelurahan Rapak Dalam
Kecamatan Loa Janan Ilir Kotamadiya Samarida dengan Nomor Statistik Pondok
Pesantren (NSPP) 512647206002 . Apabila kita berada di Ibukota Propinsi Kalimantan
Timur yaitu Samarinda, + 9 km kearah selatan dengan menyusuri tepian sungai
mahakam kita akan sampai dilokasi.
Lokasi Pondok Pesantren yang strategis ini dapat dikembangkan menjadi lembaga
pendidikan Islam yang representatif. Kondisi tersebut memungkinkan dibangunnya
berbagai fasilitas pendidikan serta sarana prasarana Pondok Pesantren, sehingga kondisi
yang lengkap ini akan betul-betul menjadikan Pondok Pesantren Al-Mujahidin sebagai
Lembaga Pendidikan Islam alternatif dimasa depan yang tidak hanya berfungsi sebagai
Pusat Studi Islam di Kalimantan Timur.

Peta Lokasi Pesantren Al Mujahidin


Lokasi yang luasnya 5 Ha ini memungkinkan untuk ditata menjadi kampus yang
mempunyai nilai etika dan estetika yang tinggi sekaligus berfungsi rekreatif, sehingga
santri, peserta didik serta para pengelola betah dan kerasan berada dilingkungan Pondok
Pesantren. Hal ini akan sangat mendukung terhadap program Pemerintah Daerah
menjadikan Kotamadya Samarinda sebagai kota Tepian (Teduh, Rapi, Aman, dan
Nyaman)

Pengasuh
KH. Muhammad Rasyid, SPdi

BAB III
ANALISIS DATA

3.1 ASRAMA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN AL MUJAHIDIN


Bangunan Santri putri berada memiliki 3 lantai, Jumlah keseluruhan Kamar
pada bangunan asrama putri yaitu 6 Kamar yang mana masing-masing lantai memiliki 2
kamar dan berisi sekitar 10-17 orang per kamar campuran MTS dan MA. Untuk kamar
Raudah sendiri berisi 12 orang yaitu gabungan untuk Kelas 11 SMA dan kelas 8 MTS.
a) Lokasi Kamar : Lokasi Kamar santri yang saya amati bernama “Kamar Raudah” Yang
memiliki arti tempat dimana doa-doa dikabulkan. Terletak di lantai
dua bagian kanan dari depan bangunan santri putri.

“Kamar Raudah”

Gedung Asrama Santri Putri Pondok Pesantren Al Mujahidin Samarinda

b) Ukuran Kamar : Kamar Raudah ini memiliki luas sekitas 7m x 6m dengan tinggi
langit-langit sekitas 2m.
3.2 ANALISIS KEGIATAN DIDALAM ASRAMA

Dalam asrama kamar santri putri Al-Mujahidin, dilakukan analisis kegiatan


yang terjadi sehari-hari. Asrama ini digunakan sebagai tempat beristirahat, tidur, dan
mengerjakan tugas sekolah oleh para penghuninya. Di samping itu, asrama juga
menyediakan ruang dan tempat terpisah untuk melaksanakan aktivitas ibadah seperti solat
dan mengaji. Fasilitas makan dan mandi juga disediakan dengan baik. Untuk mencuci atau
berwudhu, tersedia ruangan dan tempat yang berada di sebelah masing-masing kamar.

3.3 ANALISIS FASILITAS KAMAR SANTRI

Fasilitas asrama kamar santri putri di Al-Mujahidin adalah aspek penting


dalam memberikan pengalaman yang nyaman dan produktif bagi penghuninya. Berikut
adalah analisis fasilitas yang tersedia:

a. Matras Tidur Santri : keberadaan matras atau kasur lipat pribadi yang merupakan
salah satu aspek penting dalam menciptakan lingkungan yang nyaman. Kasur lipat busa
pada kamar ini memiliki ukuran 120 x 170 cm dan ditempatkan dengan rapi di setiap
kamar, Setiap matras dipelihara dengan baik agar menciptakan tempat tidur yang sesuai
untuk istirahat dan tidur santri.

Kasur Lipat/Gulung pada Kamar Raudah

b. Lemari Santri : Fasilitas kamar santri di asrama Al-Mujahidin didesain cukup unik,
termasuk adanya lemari pakaian dan buku. Pada kamar raudah dilengkapi dengan 1 set
lemari yang terdiri dari 6 lemari dengan ukuran yang terstandarisasi, yaitu panjang 240
cm, lebar 40 cm, dan tinggi 185 cm. Masing-masing lemari pribadi memiliki sisi
selebar 40 cm. Keberadaan lemari ini memungkinkan santri untuk menyimpan pakaian,
buku, dan perlengkapan pribadi dengan rapi. Kamar raudah ini juga dilengkapi dengan
3 set lemari, yang menciptakan ruang penyimpanan yang cukup untuk kebutuhan santri.
Yang mana terdapat 1 set lemari khusus dipergunakan sebagai lemari umum
penyimpanan barang bersama seperti setrika, karton dll.

Lemari Pakaian dan Buku Sekolah/Kitab(Kamar Raudah)

Lemari Penyimpanan Umum (Alat masak, Setrika, Tas, hanger, kertas karton, dsb)
c. Dispenser Air Minum, Kipas Angin & Jam Dinding Per Kamar
Terdapat fasilitas dispenser air minum gratis yang berfungsi dengan baik.
Dispenser ini memberikan akses mudah dan praktis untuk air minum, dan memastikan
bahwa santri dapat tetap terhidrasi dengan baik tanpa kesulitan.
Selain itu, terdapat 1 kipas angin sedang yang berfungsi dengan baik. Kipas ini
memberikan sirkulasi udara yang diperlukan dalam kamar santri, menjadikan suhu lebih
nyaman terutama di musim panas. Fungsi kipas angin ini sangat membantu dalam
menciptakan lingkungan tidur yang nyaman di kamar Raudah
Kamar santri putri Al mujahidin juga dilengkapi dengan jam dinding yang
berfungsi dengan baik. Jam dinding ini membantu santri untuk mengatur waktu dengan
tepat, baik untuk aktivitas sehari-hari seperti sekolah maupun kegiatan keagamaan
seperti waktu salat.

Tersedia Fasilitas Kipas Angin dan Dispenser air minum

d. Gantungan Baju dan Keranjang Pakaian


Adanya fasilitas gantungan baju yang sangat berguna. Gantungan baju ini
terbuat dari besi dan memiliki panjang mencapai 5 meter. Panjang yang cukup ini
memungkinkan santri untuk menggantungkan baju sekolah dan mukena mereka dengan
rapi. Fasilitas gantungan baju ini sangat membantu dalam menjaga kebersihan dan
keteraturan di dalam kamar santri. Selain gantungan baju, terdapat juga fasilitas
keranjang baju kotor yang memungkinkan santri untuk menyimpan pakaian yang sudah
digunakan dengan rapi. Keranjang baju kotor adalah tempat yang tepat untuk
memisahkan pakaian kotor dari yang bersih, menciptakan tatanan yang lebih baik di
dalam kamar.

Gantungan Pakaian Umum (Baju Sekolah & Mukena)

3.4 ANALISIS ELEMEN PEMBENTUK ASRAMA


a. Pada bagian Lantai
Menggunakan material Keramik berukuran 40x40cm, berwarna putih solid.
Keputusan menggunakan keramik putih solid memberikan tampilan yang bersih dan
terang dan nyaman pada kamar santri. Keputusan ini juga didukung oleh fakta bahwa
tidak ada kecacatan pada lantai tersebut. Keramik ini juga mudah untuk dibersihkan dan
merawat kebersihannya. Dengan demikian, para santri dapat merasa nyaman di dalam
kamar mereka, dan lantai yang bersih menciptakan lingkungan yang mendukung
kehidupan sehari-hari yang baik.

b. Pada bagian Dinding


Menggunakan material batu bata, terdapat 1 buah pintu dengan bahan kayu
biasa. Pintu memiliki tinggi sekitar 190 cm dan lebar sekitar 60cm. Pintu kayu ini
adalah akses ke dalam dan luar kamar santri, yang memberikan privasi dan keamanan
kepada penghuninya.
Selain pintu, terdapat juga 4 buah jendela pada dinding. Masing-masing
jendela memiliki tinggi sekitar 160cm. Jendela ini memberikan sirkulasi udara dan
pencahayaan alami ke dalam kamar santri Raudah, menciptakan lingkungan yang sehat
dan nyaman untuk beraktivitas.

Jendela Kamar Raudah

Dinding kamar santri Raudah diberi lapisan cat dengan warna hijau cerah
yang mana menciptakan atmosfer yang menyegarkan dan damai. Selain itu warna hijau
juga melambangkan warna kesukaan rasulullah Saw. Pemilihan warna ini
mencerminkan perhatian pada kenyamanan dan suasana hati penghuni kamar Raudah.
Ketika mengobservasi dinding kamar santri Putri Raudah di Al-Mujahidin,
beberapa masalah terkait kebersihan dan perawatan dinding terlihat jelas. Salah satunya
adalah masalah kecatatan dinding berjamur yang mempengaruhi tampilan dan
kebersihan dinding. Kecatatan dinding berjamur bisa menjadi masalah serius yang
memerlukan perhatian ekstra dalam menjaga kamar santri tetap bersih dan sehat dan
harus melalukan pengecetan ulang.
Selain masalah jamur, terdapat beberapa noda lipstik dan coretan di dinding
yang mengganggu. Noda-noda ini dapat merusak estetika dinding dan menciptakan
kesan kurang rapi. Oleh karena itu, perlu tindakan perawatan dan pembersihan yang
teratur untuk mengatasi masalah ini.
Untuk menjaga kualitas dinding dan memberikan lingkungan yang bersih
dan nyaman bagi para santri, perlu dilakukan tindakan pembersihan dan perawatan
yang lebih intensif. Memastikan dinding bebas dari jamur, noda lipstik, dan coretan
adalah langkah penting dalam menciptakan kamar santri yang tertata rapi dan bersih.
Kamar ini memiliki elemen dekoratif yang sederhana, yaitu terdapat 1
pajangan kumpulan para wali dan habib yang menciptakan suasana yang positif dan
menciptakan perassaan dekat dengan Allah Swt,
Dekorasi Pajangan Para Wali/ Habib pada Kamar Raudah

c. Pada bagian Plafond


Bagian plafond, terbuat dari material Triplek dan dilapisi dengan cat putih,
Namun, ada beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Salah satunya
adalah ketiadaan List Plafond antara sudut dinding dan plafond. Kehadiran List Plafond
dapat memberikan sentuhan finishing yang elegan dan rapi pada perbatasan dinding dan
plafond. Ini adalah elemen estetika yang bisa mempercantik tampilan ruangan kamar.
Meskipun tidak ada rembesan air atau tanda-tanda pelapukan pada plafond,
terdapat permasalahan terkait warna cat yang mulai memudar. Plafond terlihat kusam
dan kurang rapi dalam hal pengecatan. Mungkin diperlukan pembaruan dalam hal
pengecatan untuk mengembalikan kesan yang segar pada plafond.
Terdapat pula permasalahan terkait paku-paku yang terlihat jelas pada
plafond. Keberadaan paku-paku ini mungkin kurang estetik dan perlu diperbaiki atau
disembunyikan untuk menciptakan tampilan yang lebih rapi.
Dalam hal pencahayaan, terdapat 4 lampu yang tersusun secara persegi dan
simetris di plafond. Penyusunan lampu yang baik menciptakan pencahayaan yang
merata dan nyaman di kamar santri, menjaga kualitas tata letak interior.
Plafond Kamar Santri Raudah Al Mujahidin
3.5 DENAH KAMAR RAUDAH

DOKUMENTASI

Isi Kamar Raudah Bagian Kanan Isi kamar Raudah bagian kiri

3.6 KENYAMANAN DAN KUALITAS HIDUP


Untuk kebersihan kamar cukup terlihat bersih, tetapi di dinding ada terdapat
beberapa coretan dan bekas lipstick. Selain itu dinding juga sedikit berjamur. Kemudian
untuk penataan beberapa barang pribadi diatas lemari pakaian terlihat kurang rapi
dikarenakan Space Penyimpanan lemari yang tidak cukup. Beberapa santri ada yang
menggantung kerudung/jilbab dan handuk di pintu lemari dan jendela dikarenakan tidak
disediakannya gantungan lemari pribadi.
Kamar Santri yang nyaman fisiknya menciptakan lingkungan yang memadai
untuk tidur dan beristirshat. Ini termasuk tempat tidur yang nyaman, Pencahayaan alami
dalam kamar ini sangat baik dan sirkulasi udara yang cukup membantu dalam kenyamanan
fisik. Cahaya alami dan udara segar memainkan peran penting dalam kesejahteraan fisik
santri. Selain itu kebersihan kamar Raudah terjaga dengan baik juga berkontribusi pada
kenyamanan fisik
Kamar santri yang nyaman psikologisnya menciptakan suasana yang
mendukung ketenangan dan rasa aman, termasuk adanya privasi yang dihormati, tetapi
untuk Kamar Raudah ini tidak memiliki Gorden Yang cukup terutama untuk kamar santri
putri terlihat sedikit mengkhawatirkan ketika di malam hari, walaupun narasumber bilang
merasa aman selama ini. Tetapi kamar raudah termasuk tempat yang tenang untuk berfikir,
serta tidak lupa memiliki elemen dekoratif Spiritual Pajangan Wali/Habib yang
menciptakan perasaan kedekatan dengan Allah Swt.
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN RUANGAN

a. KONSEP PERANCANGAN
Penerapan konsep perancangan minimalis dalam kamar santri Raudah Al
Mujahidin menekankan pada kesederhanaan, kebersihan visual, dan fungsionalitas.
Perancangan minimalis menitikberatkan pada tata letak yang efisien dan sederhana. Semua
elemen diatur sedemikian rupa agar menciptakan ruang yang lapang dan teratur.
Kamar santri di Raudhatul Al Mujahidin mungkin didominasi oleh warna
netral seperti putih, abu-abu, atau krem untuk membantu menciptakan kesan ruang yang
tenang dan bersih. Konsep minimalis menekankan pada fungsi dari setiap elemen desain.
Setiap furnitur atau elemen lainnya dipilih dengan pertimbangan fungsionalitasnya yang
terbaik, sehingga tidak ada kelebihan dekoratif yang berlebihan. Material yang digunakan
dalam desain Ini adalah material sederhana dan polos seperti kayu. yang memberikan kesan
alami dan bersih.
Desain minimalis pada kamar ini menekankan pada kebersihan visual,
dengan sedikit atau tanpa dekorasi berlebihan, dan fokus pada garis-garis bersih dan tata
letak yang sederhana. Konsep perancangan minimalis pada kamar santri Raudhatul Al
Mujahidin disesuaikan dengan keinginan narasumber, menciptakan ruang yang bersih,
tenang, dan fungsional. Ini memberikan lingkungan yang mendukung kenyamanan,
ketertiban, dan kesederhanaan yang diinginkan oleh penghuninya.

b. KONSEP SIRKULASI
Menurut teori arsitektur dari Francis D.K. Ching, sirkulasi radial mengacu
pada pola pergerakan yang terpusat pada titik pusat. Dalam konteks ruang kamar santri di Al
Mujahidin, Sirkulasi ruang kamar santri didesain dengan berpusat pada titik pusat tertentu.
Misalnya, dalam desain kamar, titik pusatnya bisa berupa area yang menjadi fokus seperti
tempat tidur dan lemari. Sirkulasi radial memungkinkan pergerakan yang terpusat dan merata
dari pusat ke sisi-sisi ruangan. Ini menciptakan akses yang mudah ke berbagai area kamar
tanpa ada rintangan yang signifikan.
Dalam sirkulasi ruang kamar santri, jendela ditempatkan pada setiap sisi
kamar dan letak pintu berada di tengah sehingga pergerakan dari pusat ruangan ke sisi-sisi
ruangan tersebut menjadi lancar. Hal ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik di sekitar
kamar. Pola sirkulasi radial ini juga membantu dalam menciptakan efisiensi dan keteraturan
dalam ruang kamar santri, memastikan bahwa akses ke berbagai area kamar terjadi dengan
lancar tanpa perlu mengalami hambatan yang signifikan.
Dengan menerapkan konsep sirkulasi radial dalam desain ruang kamar santri,
Al Mujahidin menghadirkan ruangan yang efisien, terorganisir, dan memberikan akses yang
mudah serta terpusat ke berbagai area penting dalam kamar. Ini membantu dalam
meningkatkan kenyamanan dan kepraktisan bagi para penghuninya.

c. KONSEP WARNA
Pada Perancangan Konsep pewarnaan kamar santri putri di Al-Mujahidin saya
memilih kombinasi yang menenangkan antara beberapa warna, yaitu abu-abu cerah, cream,
dan putih. Kombinasi ini memberikan kesan yang hangat dan bersih dalam kamar santri,
menciptakan lingkungan yang nyaman dan damai untuk beraktivitas sehari-hari.
Warna abu-abu cerah membawa elemen kesan netral dan elegan ke dalam
kamar. Warna ini membantu menciptakan latar belakang yang seimbang dan dapat berpadu
dengan elemen-elemen dekoratif lainnya. Cream, sebagai warna pelengkap, yaitu warna
furniture, dan tirai memberikan sentuhan lembut dan menambahkan nuansa hangat.
Sedangkan warna putih, digunakan secara luas dalam kamar untuk plafond, list plafond,
pintu dan kusen jendela, menciptakan kesan bersih dan terang.
Konsep pewarnaan ini membantu menciptakan tampilan yang rapi dan teratur di
kamar santri, menciptakan suasana yang mendukung kenyamanan dan ketenangan. Warna-
warna yang dipilih menghadirkan suasana yang cocok untuk tidur, istirahat, belajar, dan
beribadah. Selain itu, kombinasi abu-abu cerah, cream, dan putih menciptakan tampilan yang
bersih dan minimalis, menjadikannya pilihan yang baik untuk menciptakan lingkungan yang
tenang dan nyaman di kamar santri.

d. KONSEP MATERIAL
a. Lantai
Keramik Roman motif White Carrara glossy dengan ukuran 60x60 cm. Pilihan
keramik ini adalah pilihan yang tepat karena menawarkan berbagai keuntungan dalam
lingkungan kamar santri. Dengan ukuran 60x60 cm, keramik ini memberikan tampilan
yang bersih dan rapi di lantai kamar. Ukuran ini juga memungkinkan pemasangan yang
efisien dan menghasilkan kesan ruang yang lebih luas. Motif White Carrara glossy
menambahkan elemen estetika yang elegan ke dalam kamar santri, menciptakan tampilan
yang modern dan menawan, menciptakan tampilan yang bersih dan cerah, menjadikannya
pilihan yang cocok untuk lingkungan tidur, istirahat, dan belajar. Selain itu, keramik ini
memberikan lapisan lantai yang kokoh dan tahan lama.
Kelebihan keramik ini adalah daya tahan dan kemudahan perawatan yang
tinggi. Keramik tidak mudah rusak, tahan terhadap goresan, dan mudah dibersihkan. Hal
ini sangat penting dalam lingkungan asrama yang padat aktivitas seperti kamar santri.
Keramik Roman motif White Carrara glossy 60 x 60 cm

b. Dinding
Cat Dinding “Catylac Interior” dari Dulux dikenal dengan kualitasnya yang
unggul dalam mempertahankan warna dan daya tahan terhadap noda dan goresan. Ini
sangat penting dalam lingkungan asrama, di mana aktivitas harian dan perawatan dinding
sangat dibutuhkan. Terutama pada dinding kamar raudah yang sudah terlihat jamur dan
banyak noda lipstick dan coretan. Selain daya tahannya, warna cat yang dipilih juga
menciptakan tampilan yang estetis. Dalam kamar santri, warna dinding yang cerah dan
bersih adalah pilihan yang tepat karena menciptakan kesan terang dan rapi.

Cat Dulux Catylac Interior


c. Plafond
Gypsum Aplus 122cm x 244cm, dikenal karena kualitas dan ketahanannya. Tahan air,
tahan api dan tidak menarik rayap. Ini berarti bahwa penggunaannya dalam kamar santri
akan memberikan dinding dan plafon yang tahan lama dan menjaga struktur kamar santri
tetap utuh.

e. Konsep Furniture
1. Lemari
Konsep desain furniture untuk kamar santri ini bertujuan memberikan
solusi yang fungsional dan bermanfaat bagi kebutuhan sehari-hari. Saya menambahkan
gantungan baju khusus untuk seragam sekolah dan mukena di setiap lemari pribadi,
sehingga memudahkan santri dalam menjaga keteraturan penyimpanan pakaian mereka.
Selain itu, setiap lemari dilengkapi dengan gantungan tambahan untuk hijab/handuk,
yang membantu menjaga agar barang-barang tersebut tertata rapi tanpa perlu
menggantungkannya pada jendela atau pintu lemari.
Untuk material utama, kami menggunakan kayu solid yang memiliki
ketahanan terhadap serangan rayap, sehingga memastikan keberlangsungan produk ini
dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, permukaan lemari dilapisi dengan HPL wood,
memberikan sentuhan estetis dan perlindungan tambahan.
Desain lemari ini mengikuti gaya minimalis sesuai dengan keinginan
narasumber, menciptakan tampilan yang simpel dan fungsional. saya juga menambahkan
laci untuk tempat makeup atau penyimpanan lainnya, serta rak buku untuk menaruh buku
sekolah dan kitab. Dengan demikian, saya memberikan furniture lemari yang nyaman,
terorganisir, dan sesuai dengan kebutuhan mereka sehari-hari
40 cm
185 cm

240 cm
2. Tempat Tidur
3.

f. Konsep Pencahayaan
 Pencahayaan Alami
Konsep pencahayaan alami pada kamar santri ini sangat didasarkan
pada penggunaan empat jendela besar yang ditempatkan di setiap sisi kamar.
Tujuannya adalah untuk memberikan sumber cahaya alami yang cukup untuk kamar
santri. Dengan jendela-jendela ini, cahaya matahari dapat dengan baik memasuki
kamar dari berbagai arah, menciptakan lingkungan yang lebih terang dan nyaman.
Penggunaan jendela besar juga membantu dalam sirkulasi udara alami,
yang penting untuk menjaga kualitas udara dalam kamar. Dengan jendela besar yang
memungkinkan aliran udara, kamar santri akan lebih sejuk dan nyaman.
Selain manfaat cahaya alami dan sirkulasi udara, jendela-jendela besar
ini juga menawarkan pemandangan ke luar yang dapat memberikan suasana yang
lebih nyaman dan menenangkan bagi santri. Dengan begitu, konsep pencahayaan
alami ini menciptakan lingkungan kamar santri yang lebih terang, segar, dan nyaman
 Pencahayaan Buatan
Konsep pencahayaan buatan menggunakan lampu downlight pada
kamar santri ini dengan desain minimalist adalah pendekatan yang mengutamakan
kesederhanaan dan efisiensi dalam pencahayaan. Dalam desain ini, lampu downlight
dipasang secara terencana di langit-langit kamar. Pencahayaan dari lampu downlight
memiliki tampilan yang bersih, rapi, dan modern, yang sangat cocok dengan desain
interior kamar santri yang minimalist. Lampu downlight dirancang untuk
menciptakan pencahayaan merata di seluruh ruangan. Untuk membantu
menghilangkan bayangan dan titik-titik gelap yang tidak diinginkan, sehingga
menciptakan lingkungan yang nyaman. Desain interior yang mempertimbangkan
pencahayaan yang tenang, warna-warna yang menenangkan, serta dekorasi yang
memberikan suasana yang damai dan santai dapat meningkatkan fokus dalam
beribadah dan refleksi spiritual
Dengan downlight juga memiliki fleksibilitas dalam mengatur
intensitas pencahayaan sesuai dengan kebutuhan. Yang memungkinkan pencahayaan
umum yang nyaman dan juga pencahayaan tugas yang lebih terfokus. Pencahayaan
dengan downlight dapat membantu menyoroti elemen-elemen tertentu dalam desain
kamar, seperti Pigura Foto para wali di dinding atau dekorasi tertentu, menambah
dimensi estetika ke ruangan.
g. Konsep Penghawaan
Konsep penghawaan alami di kamar Santri Al Mujahidin sangat
diperhatikan dengan menggunakan beberapa strategi penghawaan yang bersumber dari alam,
mengutamakan sirkulasi udara dan kenyamanan di lingkungan kamar. Kamar Santri Al
Mujahidin didesain dengan ventilasi yang baik, termasuk jendela besar, ventilasi silang, atau
jendela berlawanan yang memungkinkan aliran udara yang lancar. Desain kamar
diperhitungkan agar mengizinkan aliran udara yang sehat dengan memanfaatkan arah angin
yang optimal. Hal ini membantu dalam sirkulasi udara dan pendinginan alami di kamar.
Material yang digunakan pada dinding atau struktur kamar
memungkinkan permeabilitas udara, yang mendukung pergerakan udara segar di dalam
ruangan. Konsep penghawaan alami juga mencakup perawatan kebersihan secara berkala
untuk memastikan udara di dalam kamar tetap segar dan sehat.

h. Layout
1. Denah Rancangan Asrama
2. Gambar tampak sisi selatan
3. Gambar tampak sisi utara
4. Gambar tampak sisi barat
5. Gambar tampak sisi timur
6.
BAB V
PENUTUP

Sebagai penutup, hasil observasi dan wawancara dengan narasumber mengenai


desain interior kamar santri telah memberikan pandangan yang berharga tentang preferensi
dan kebutuhan mereka dalam menciptakan kamar yang nyaman dan fungsional. Pemilihan
warna dinding abu-abu untuk menciptakan ketenangan, pencahayaan yang lembut, gaya
desain minimalis, dan penggunaan pencahayaan alami menjadi poin penting dalam upaya
menciptakan atmosfer yang cocok untuk beristirahat dan beribadah.

Selain itu, kebutuhan akan penyimpanan dan elemen personal dalam bentuk
dekorasi foto menggarisbawahi pentingnya hubungan dengan keluarga dan komunitas santri.
Terakhir, preferensi terhadap tata letak furniture terbuka dan pemilihan pola lantai keramik
menciptakan tampilan kamar yang luas dan menyegarkan.

Semua informasi ini akan menjadi landasan yang berharga dalam perencanaan dan
perubahan desain interior kamar santri. Dengan memahami preferensi dan kebutuhan
narasumber, dapat diharapkan bahwa kualitas hidup dan kenyamanan santri di dalam kamar
mereka dapat meningkat. Dengan demikian, observasi ini tidak hanya memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang desain interior, tetapi juga menjadi langkah awal
dalam mewujudkan kamar yang mendukung perkembangan spiritual, belajar, dan kehidupan
sehari-hari santri

Anda mungkin juga menyukai