Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aini Khomariah

No Absen : 28
Kelas : Bahasa Indonesia
TOPIK 4
LEMBAR KERJA 1
LINGKUNGAN BELAJAR YANG AMAN, NYAMAN DAN BERPIHAK PADA
EKOSISTEM PEMBELAJARAN

Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman Anda, kemukakan pendapat Anda terkait dengan hal-
hal ini.

1. Mengapa perlu diciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran?

Dalam melakukan kegiatan belajar tentunya peserta didik tidak ingin ada sesuatu
yangmengancam kehidupan dan keselamatan dirinya. Pada lingkungan belajar
perludiciptakan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran
selamaproses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap
proses danhasil pembelajaran peserta didik. Lingkungan sekolah yang sesuai dapat
menghasilkanberbagai dampak positif dalam pembelajaran seperti, berpotensi dalam
halmeningkatkan pemahaman dan minat peserta didik terhadap materi yang
dipelajari.selain itu lingkungan belajar yang baik dapat meningkatkan konsentrasi
belajar, pesertadidik tidak stress dan tegang, meningkatkan gairah belajar, belajar
dapat dilakukandengan efektif dan efisien, serta hasil belajar yang diperoleh pun akan
optimal.

2. Lingkungan kelas seperti apa yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan


pembelajaran yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran?

Lingkungan kelas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran yang aman,
nyaman dan berpihak pada ekosistem adalah sebagai berikut :
- Menciptakan suasana ruangan yang berbeda
- Memperbanyak interaksi
- Memberi perhatian yang sama ke semua peserta didik
- Memahami latar belakang peserta didik
- Memberikan support penuh pada murid
- Menggunakan teknologi
- Menggunakan media pembelajaran dan melaksanakan praktek

3. Apa peran anggota komunitas sekolah dalam menciptakan kelas yang aman, nyaman dan
berpihak pada ekosistem pembelajaran?
Peran anggota komunitas sekolah dalam menciptakan kelas yang aman, nyaman
danberpihak pada ekosistem pembelajaran adalah dengan memaksimalkan peranan
masingmasing aspek baik dari segi sarana prasarana, segi ekonomi sekolah dan segi
sumberdaya manusia sendiri berdasarkan program sekolah untuk bisa memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada peserta didik. Pelaksanaan program di sekolah dapat
terwujud dengan memanfaatkan berbagai macam aset dan potensi di lingkungan sekolah
serta sebagai fasilitator perundungan, fasilitator P5, Fasilitator literasi.

4. Budaya sekolah seperti apa yang mendukung lingkungan kelas yang aman, nyaman dan
berpihak pada ekosistem pembelajaran?

Budaya sekolah yang menuntun peserta didik untuk saling menghargai dan
menghormati segala perbedaan yang ada, baik itu dalam agama, latar belakang, dan lain
sebagainya. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan aktivitas sebagai berikut:
a. Membiasakan peserta didik untuk disiplin dan tertib dalam mematuhi peraturan
sekolah
b. Religious seperti halnya adanya kegiatan kerohanian setiap hari
c. Menumbuhkan rasa peduli peserta didik
e. Membentuk keterampilan kritis, kreatif peserta didik dengan penerapan profil
pelajar Pancasila
f. Menerapkan budaya 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun
g. Mengembangkan budaya sekolah yang positif seperti menciptakan sekolah bebas
bulliying

5. Apa peran pemangku kepentingan (guru, peserta didik, dsb) dalam menciptakan kelas yang
aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran?

Dalam menciptakan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran, pemangku kepentingan (guru, peserta didik, dsb) memiliki peran untuk
bergotong royong kerja sama dalam mencapai tujuan besar. Praktik gotong royong
mementingkan prinsip pembagian peran baik antara sesama pemangku kepentingan.
Pembagian peran ini biasanya dilakukan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki
olehsekolah. Pemangku kepentingan di tingkat satuan pendidikan, terutama guru
danpeserta didik harus terus mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik terus meningkat. Terakhir, pada satuan
pendidikan yang telah memiliki kualitas baik, idealnya juga mampu memberi pengaruh
positif bagi satuan pendidikan di sekitarnya. Dengan demikian, akan terjadiarus balik
dimana perubahan positif di tingkat mikro (satuan pendidikan) yang akan meningkatkan
mutu pendidikan di tingkat daerah dan nasional.

Anda mungkin juga menyukai