Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN KELAS

PENGATURAN RUANG KELAS

Dosen Pengampu :

KHAIRUL ANAM S.Pd.I., M.Pd

Penyusun :
Muhammad Saidi Fikri 221012100300

Nur Permata Indah 221012100311

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan

hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan

seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang

sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah

yang penulis beri judul “Pengaturan ruang kelas”.

Dalam penyusuna Makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari

berbagai pihak. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan

celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa

kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan

agar Makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Tangerang Selatan, 6 November 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ II


DAFTAR ISI ......................................................................................................... III
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan makalah .............................................................................. 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Pentingnya pengaturan ruang kelas dalam pembelajaran .......... 3
B. Menciptakan lingkungan kondusif untuk belajar ......................................... 6
C. Pengaturan ruang kelas ................................................................................ 7
BAB III ................................................................................................................. 13
KESIMPULAN ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar kondisi fisik dan pengaturan ruang kelas yang kurang

sesuai memiliki pengaruh terhadap kemungkinan munculnya gangguan terhadap

proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas konsentrasi

siswa. Temperatur ruangan yangterlalu dingin dan ventilasi yang kacau misalnya,

dapat mengurangi konsentrasi siswa.

Terkadang, perabotan serta materi fisik penunjang proses pembelajaran

perlu ditata sedemikian rupa untuk membuat siswa mampu memusatkan perhatian

mereka terhadap pembahasan dalam forum kelas. Karena peletakan media peraga

atau material lain yang tidak pada tempatnya akan menyebabkan terhalangnya

pandangan siswa terhadap focus pembelajaran. Agar tercipta suasana belajar yang

nyaman dan efektif, seorang guru perlu memperhatikan pengaturan dan penataan

ruang kelas dalam proses belajar mengajar. Karena ketika ruangan kelas tertata

dengan teratur dan nyaman, proses pengajaran akan berjalan dengan baik. Dan

mengingat pentingnya akan hal tersebut penulis akan sedikt memaparkan hal hal

yang berkaitan dengan bagaimana merancang kelas yang ideal dalam proses

pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya pengaturan ruang kelas dalam pembelajaran ?

2. Bagaimana menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pebelajaran?

3. Bagaimana pengaturan kelas?

1
C. Tujuan penulisan makalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk memberikan pemahaman tentang Pentingnya pengaturan ruang


kelas dalam pembelajaran
2. Untuk memberikan pemahaman tentang Menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk belajar
3. Untuk memerikan pengetahuan tentang pengaturan kelas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pentingnya pengaturan ruang kelas dalam pembelajaran

Pengaturan dapat pula diartikan dengan pengelolaan menurut kamus

bahasa Indonesia kalimat ini berasal dari kata manajemen yang berarti

penyelenggaraan.Menurut Winataputra, menyatakan bahwa pengelolaan kelas

adalah serangkaian kegiatan guru yang di tujukan untuk mendorong munculnya

tingkah laku siswa yang diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang

baik dan iklim sosoimesional yang positif, serta menciptakan dan memelihara

organisasi kelas yang produktif dan efektif.

Ahkmad Sudrajad, menyatakan bahwa, pengelolaan kelas lebih berkaitan

dengan uapaya- upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang

optimal bagi terjadinya poses belajar (pebinaan raport, penghentian perilaku

peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran,

penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu,penatapan norma

kelompok yang produktif), di dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta

didik) dan fasilitas. Sedangksn menurut Winzer menyatakan bahwa pengelolaan

kelas adalah cara-cara yang di tempuh guru dalam menciptakan lingkungan kelas

agar tidak terjadi kekacauan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk

mencapai tujuan akademis dan sosial.

Dalam manajemen kelas efektif, lingkungan fisik merupakan faktor yang

sangat penting.Oleh Karena itu, lingkungan fisik harus dapat didesain secara baik

3
dan lebih dari sekedar penataan barang-barang di kelas. Menurut Everston et al.

(2003) dalam Santrock (2008), terdapat empat prinsip yang dapat dipakai dalam

menata kelas, yaitu:

a. Daerah ini antara lain area belajar kelompok, bangku siswa, meja guru,
dan lokasi penyimpanan alat tulis, rak buku, computer dan lokasi lainnya.
Area-area harus dapat dipisahkan sejauh mungkin dan dipastikan mudah
diakses, karena gangguan dapat terjadi pada daerah yang sering dilewati.
Oleh karna itu labih pentingnya semua yang ada dikelas harus mampu/
pintar dalam mengambil posisi yang sekiranya dapat menambah semangat
belajar siswa. Sebagai manajer kelas, guru penting untuk memonitor anak
secara cermat.Pastikan ada jarak pandang yang jelas dari meja guru, lokasi
instruksional, meja anak, dan semua anak. Bagaimanapun juga guru harus
pintar dalam mengatur jalannya transformasi ilmu yang akan diberian pada
anak didiknya secara keseluruhan.

b. Mampukan diri guru membuat suasana baru. Hal ini akan meminimalkan
waktu persiapan dan perapian, serta mengurangi kelambatan dan
gangguan aktivitas. Dan tinggal menghitung waktu dan tempat yang sudah
ada pada aturan mainnya, dalam artian guru merupakan fasilitator dalam
kesehariannya tujuannya hanya tidak lain untuk menjaga stabilitas siswa
dalam menangkap suatu materi.

c. Tentukan di mana anda dan siswa anda akan berada saat presentasi kelas
diadakan. Pada aktivitas ini, anak tidak boleh memindahkan kursi atau
menjulurkan lehernya.vSiswa tetap harus melaksanakan dengan apa yang
yang menjadi keinginan seorang guru yaitu dengan cara mendengarkan
dalam keaadaan baik.

4
Dalam mengorganisasikan ruang fisik kelas, juga sangat ditentukan oleh

tipe aktivitas pembelajaran yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh

anakDalam hal ini, perbedaan level kelas, kecepatan materi antar kelas, aktivitas

kelompok dan aktivitas individual harus dapat terakomodasi secara fleksibel dalam

penataan lingkungan fisik kelas. Menurut Renne (2007) dalam Santrock (2008),

penataan kelas standar dapat dilakukan dalam lima gaya penataan, yaitu

auditorium, tatap-muka, off-set, seminar, dan klaster. Interaksi sosial di antara

siswa dan mengarahkan perhatian siswa kepada guru. penataan meja dalam lajur-

lajur dapat bermanfaat bagi anak pada saat mengerjakan tugas individu, sedangkan

meja yang disusun mengelompok akan membantu proses belajar kooperatif

(Santrock, 2008).

Menurut Weinstein dan Mignano (1997) dalam santrock (2008), kelas

juga penting untuk dilakukan personalisasi, meskipun bagi sekolah yang

menggunakan sistem moving class terdapat beberapa kelas yang belajar dalam satu

hari. Personalisasi kelas dapat dilakukan dengan memasang foto siswa, karya

siswa, tugas, diagram tanggal lahir siswa (SD), ekspresi siswa yang positif serta

media pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari

anak. Personalisasi ini, dapat bermanfaat sebagai inspirasi dan motivasi untuk

belajar bagi anak serta dapat menjadi sumber belajar bagi anak. Selain itu,

modifikasi pajangan dinding yang up to date dapat memberikan kesan dinamisasi

lingkungan, anak mendapatkan objek pandang yang senantiasa bermakna bagi

proses belajar.

5
B. Menciptakan lingkungan kondusif untuk belajar

Salah satu faktor penting yang dapat memaksimalkan kesempatan

pembelajaran bagi anak adalah penciptaan lingkungan pembelajaran yang

kondusif. Lingkungan pembelajaran dalam hal ini, adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan

kondusif berarti kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung keberlangsungan

proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara anak

dengan lingkungannya, sehingga pada diri anak terjadi proses pengolahan

informasi menjadi pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari proses

belajar.

Lingkungan belajar dapat merefleksikan ekspektasi yang tinggi bagi

kesuksesan seluruh anak secara individual. Dengan demikian, lingkungan belajar

merupakan situasi yang direkayasa oleh guru agar proses pembelajaran dapat

berlangsung secara efektif. Menurut Saroni (2006) dalam Kusmoro (2008),

lingkungan pembelajaran terdiri atas dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan

lingkungan sosial.

Lingkungan fisik dalam hal ini adalah lingkungan yang ada disekitar

siswa belajar berupa sarana fisik baik yang ada dilingkup sekolah, dalam hal ini

dalam ruang kelas belajar di sekolah. Lingkungan fisik dapat berupa sarana dan

prasarana kelas, pencahayaan, pengudaraan, pewarnaan, alat/media belajar,

pajangan serta penataannya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan pola

interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran. Interaksi yang dimaksud adalah

interkasi antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan sumber

6
belajar, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, lingkungan sosial yang baik

memungkinkan adanya interkasi yang proporsional antara guru dan siswa dalam

proses pembelajaran.

Dalam upaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi

anak, guru harus dapat memberikan kemudahan belajar kepada siswa,

menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai, menyampaikan

materi pembelajaran, dan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa

belajar. Oleh karena itu, peran guru selayaknya membiasakan pengaturan peran

dan tanggung jawab bagi setiap anak terhadap terciptanya lingkungan fisik kelas

yang diharapkan dan suasana lingkungan sosial kelas yang menjadikan proses

pembelajaran dapat berlangsung secara bermakna. Dengan terciptanya tanggung

jawab bersama antara anak dan guru, maka akan tercipta situasi pembelajaran yang

kondusif dan bersinergi bagi semua anak.

C. Pengaturan ruang kelas

Pengaturan ruang kelas sangatlah penting, karena dengan adanya penataan

atau pengaturan ruang kelas, maka tujuan pembelajaran dapat tercapaidengan baik.

Ada beberapa asumsi dasar dalam pengaturan ruang kelas yang dapat

mendukung dalam proses pembelajaran,diantaranya yaitu:

1). Pertama dan terpenting dari menejemen ruang kelas adalah tentang
menciptakan lingkungan ruang kelas yang didalamnya semua siswa
merasa aman dan nyaman,dan dapat memaksimalkan belajar akademis
dan ketrampilan sosial yang penting. Ketika guru dan siswa menciptakan
tipe- tipe setting ruang kelas, siswa cenderung membuat pilihan yang

7
baik dan belajar mereka ditingkatkan.

2). Pengaturan kelas pasti berhubungan dengan instruksi yang efektif. siswa
akan cenderung bertindak secara bertanggung jawab dan belajar mereka
akan meningkat ketika mereka terlibat secara sukses dan aktif dalam
perencanaan yang penuh arti yang relevan dnganpengetahuan dan
keahlian.

3). Pengaturan kelas harus meningkat rasa kepemilikan siswa,tanggung


jawab dan perasaan keyakinan personal siswa yang berkaitan dengan
belajar mereka.

4). Pengaturan ruang kelas meliputi metode untuk membantu siswa


mengembangkan keahlian prilaku baru yang dapat membantunya dalam
bekerja sama dan berhasil bersama orang lain.

5). Pengaturan ruang kelas yang efektif memerlukan guru yang menjaga
nilai-nilai dan keyakinannya tentang pentingnya bekerjasama dengan
siswa.

6). Pengaturan kelas meliputi perencanaan yang bermanfaat dan


memfokuskan pada pertumbuhan professional. Keduanya adalah
aktifitas personal dan professional yang memerlukan penggabungan
pengetahuan dan keahlian professional seseorang dengan perhatian
terhadap keinginan dan kebutuhan siswa termasuk perkembangan
mereka dan kebutuhan siswa,termasuk perkembangan mereka dan
kebutuhan belajar dan nilai budaya mereka.Ada dua cara yang bisa di
lakukan untuk penataan ruang kelas yaitu:

a. Terdapat banyak model penataan ruang kelas yang dapatdi


terapkan di sekolah sekolah Namun penataan ruang kelas farmasi
kelas dengan bentuk U yang paling mudah dan paling sering di

8
terapkan. Karna formasi kelas bentuk U dapat membentuk atau
menciptakan suasana kelas yang menggairahkan juga dapat
memungkinkan guru dan juga pesrta didik untuk segara leluasa
di dalam kelas serta serta dapat menfokuskan peserta didik untuk
focus dalam belajar.

b. Penataan ruang kelas dengan formasi cocok untuk di terapkan


pada kelas yang siswanya susah diatur dan diangga sulit dalam
menerima materi pelajaran, mengapa demikian, karna seorang
guru dapat menciptakan susasan be;ajar yang baru dapat
menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, sehingga siswa
tidak dapat bosan dalam menerima pelajaran.
Dengan demikian, harapannya keberhasilan kegiatan belajar mengajar

dapat tercapai.Dalam formasi ini guru merupakan orang yang paling aktif bergerak

ke segala arah serta langsung berinterkasi secara berhadap hadapan dengan peserta

didiknya.

Formasi bentuk kelas ini sangat ideal uuntuk memberikan mata pelajaran

dalam bentuk apapunsehingga formasi ini menjadi formasi multi fungsi. Dengan

guru melakukan penataan ruang kelas dengan formasi bentuk kelas U ini, siswa

yangsebelumya kurang semangat belajar menjadi lebih bersemangat, dan yang

serius atau berkonsentrsi lebih tekun dalam belajar, kemudian yang tadinya sulit

menangkap materi pelajaran yang disampaikan menjadi lebih mudah untuk

meresap pelajaran dan mendapat hasil belajar yang lebih baik dari yang

sebelumnya,dan bisa mengembangkan daya pemikiran siswa sebagai sarana untuk

mengembangkan kualiatas yang di miliki setiap siswa dan memang sudah

dianggap cukup baik, terlepas dari itu siswatidak dapat memenangkan cita —cita

9
yang di harapkan pada saat proses belajarnya. Kaitannya dengan ini siswa tidak

semerta merta mendapatkan teguran dari guru, melainkan mereka harus berjalan

sendiri dan mencari pengalaman sendiri, ketika ada masalah ataupun penyesatan

dalam memperoleh pengetahuan siswa, Maka sebagai guru harus memberikan

arahan pada waktu itu juga supaya kesesatan siswa tidak lagi melekat dalam proses

pembelajarannya tuk mencapai target yang di perhitungkan antara siswa dan guru.

Dengan adanya pembentukan seperti ini tidak mungkin siswa menemukan hal hal

yang baru jika tidak dicekokin dengan hal yang bisa menciptakan ruang kelas yang

ideal maka sebagai guru harus memantau lebih jauh agar siswa menerima

rangsangan yang diberikan guru bisa ditangkap dengan mudah,nanti kalau siswa

sudah tertata dengan baik itu biasaya cepat menemukan apa yang diinginkan guru

ataupun siswa. Selanjutnya mereka harus mematuhi tata tertib yang sudah ada dan

lagi mempersiapkan yang akan dilaksanakan ketika proses pembelajaran.

Dan yang paling terpenting siswa harus menempuh jarak yang maksimal,

Adapun dengan lain ketika bisa menempuh ke jalan yang diinginkan, beberapa

aspek penting pengaturan ruang kelas seperti:

1. Pengaturan ruang dinding dan langit-langit

Ruang dinding dan papan yang menyediakan tempat untuk menfasilitasi

dalam menampilkan ruang display hasil karya-karya siswa dan insrtumen

yang relavan dengan pembelajaran seperti; tugas-tugas yang di berikan

guru, pengaturan ruang kelas, jadwal pelajaran, piket kelas, jam dinding,

pernak-pernik hiasan dinding dan hal menarik lainnya. Adapun ruang

langit-langit ruangan langit juga bisa di gunakan untuk menggantung benda-

10
benda hasil karya siswa, dekorasi dan benda-benda yang bisa di pindah-

pindahkan untuk mempercantik ruang kelas.

2. Pengaturan ruang lantai

Salah satu titik mula yang baik bagi rencana pengaturan lantai ruang kelas

adalah mementukan di mana guru dan siswa akan menyelenggarakan

pembelajaran kelas dengan duduk di kursi, berdiri atau duduk di lantai

dengan suasana yang santai. Maka guru harus menyediakan tempat atau

tata letak ruang yang luas untuk siswa dapat berkumpul di lantai dalam

pembelajaran.

3. Pengaturan meja dan kursi siswa

Guru harus mementukan pengaturan tempat duduk yang di buat bervariasi

untuk menciptakan suasana baru dan menarik bagi siswa. Meja tulis sisa

dapat di atur berkelompok, berjajar, berbaris, melingkar, setegah lingkaran,

dll. Disesuikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak di capai.

4. Pengaturan lemari dan material pembelajaran

Lemari buku yang berisi materi, bahan ajar atau buku pelajaran sebaiknya

diletakkan di mana tidak menghalangi dan menghambat siswa dalam

mengakses. Maka letaknya harus mudah di lihat, diakses dan di awasi

dengan mudah serta tidak menghalagi jalan. Pertimbangan menggunakan

lemari dorong lebih efektif untuk menyimpaan buku pelajaran dan material

lainnya yang mungkin harus di pindahkan dari posisi atau ke posisi lain

yang mudah di lihat.

5. Pengaturan meja tulis dan perlengkapan guru

11
Prinsip pengaturan meja di tulis guru dapat di atur menghadap para siswa
dan pastikan meraka dapat melihat guru dari tempat duduknya. Bukan
keharusan meja tukis guru berada di depan meja tulis siswa,karna beberapa
guru lebih suka menempatkan meja tulis mereka di belakang ruagan di
bandingkan didepan. Adapun perlengkapan guru sebaiknya di simpan di
meja tulisnya sendri dan selalu memperhatikan batasan perlengkapan pada
setiap tahun ajaran.
Di samping itu, ada beberapa tujuan tata ruang kelas secara khusus dapat

di simpulkan, di antaranya yaitu:

1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan

belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan

siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

2. Menghilsngkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi

terwujudnya interaksi pembelajaran.

3. Menyediakan dan mengatur fasilitas perabot kelas yang

mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai lingkungan,

sosial, emosional, dan intektual siswa dalam kelas.

4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial,

ekonomi, budaya serta, sifat-sifat individunya.

12
BAB III
KESIMPULAN

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Penataan

susunan meja yang mengelompok dapat mendorong interaksi sosial di antara

siswa. Sedangkan susunan meja yang berbentuk lajur akan mengurangi interaksi

sosial di antara siswa dan mengarahkan perhatian siswa kepada guru. penataan

meja dalam lajur-lajur dapat bermanfaat bagi anak pada saat mengerjakan tugas

individu, sedangkan meja yang disusun mengelompok akan membantu proses

belajar kooperatif.

Salah satu faktor penting yang dapat memaksimalkan kesempatan

pembelajaran bagi anak adalah penciptaan lingkungan pembelajaran yang

kondusif. Lingkungan pembelajaran dalam hal ini, adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan

kondusif berarti kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung keberlangsungan

proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara anak

dengan lingkungannya, sehingga pada diri anak terjadi proses pengolahan

informasi menjadi pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari proses

belajar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Coni setiawan. pendekatan keterampilan proses. (Jakarta: Gramedia, 1990)

Wijaya Cece. Kemampuan dasar guru dalam proses belajar mengajar. (Bandung:

Remaja Muda Karya, 1991)

Mulyasa. Menjadi guru profesional. (Bandung: Rosda Karya, 1990)

Arikunto Suharsimi. Pengelolahan kelas dan siswa. (Bandung: Rosda Karya,

1990)

Suryosanto. Proses belajar mengajar disekolah. (Jakarta: Rineka Cipta, 200

Carolyn, M.E & Edmund, T.E (2015). Manajemen kelas untuk guru sekolah dasar

edisi ke delapan,Jakarta:Prenadamedia Group.

14

Anda mungkin juga menyukai