Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN RUANG BELAJAR


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Sarana, Prasarana Dan Sistem Informasi”
Dosen pengampu : Sevia Umi Wardini, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 5:

1. Chayyin Tazkiya Atsmara Dhina (20229001007)


2. Zakiya Ahmad (20229001031)
3. Zamzami Dhiyaul Ulum (20229001032)
4. Muhammad Fatkhu Al Faqih (20229001036)
5. M. Bisrul Kahfi (20229001037)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
KH. MUHAMMAD ALI SHODIQ
(STAI MAS)
NGUNUT-TULUNGAGUNG
Mei 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan


rahmad,taufiq, serta hidayahnya. Dimana kami dapat mengerjakan tugas makalah
ini dengan judul “Manajemen Ruang Belajar” yang selesai tepat waktu dan tanpa
halangan suatu apa pun.
serta salam tak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita nabi besar, nabi
Muhammad SAW. Beliaulah nabi yang kita nantikan syafaatnya besok di hari
kiamat Sholawat nanti, dan semoga kita tergolong umat yang beliau akui.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada beliau ibu Sevia Umi Wardini,
M.Pd. Selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Manajemen Sarana, Prasarana
Dan Sistem Informasi ini, yang telah rela membimbing kami dalam proses
pembuatan makalah ini agar menjadi lebih baik. Ungkapan terima kasih juga kami
berikan kepada anggota tim penyusun makalah kami yang telah berkontribusi
banyak dalam proses pembuatan makalah tersebut. Mulai dari mencari referensi,
menyusun makalah, hingga makalah ini di presentasikan.
Harapan kami semoga dengan makalah yang telah kami susun ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya. Dan pada teman-teman pembaca umumnya.

Tulungagung, 08 Mei 2023

Tim penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DATAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Manajemen Ruang Belajar............................................... 3
B. Tujuan manajemen ruang belajar ....................................................... 4
C. Prinsip Prinsip Manajemen Ruang Belajar ........................................ 4
D. Standar Ruang Belajar ....................................................................... 6
E. Faktor Mempengaruhi Ruang Belajar ................................................ 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 9


A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
B. Saran .................................................................................................. 10
Daftar Pustaka. ................................................................................................. 11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru dituntut untuk memahami
komponen-komponen dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam
kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk paham tentang filosofis dari mengajar
dan belajar itu sendiri. Mengajar tidak hanya sekedar mentransfer ilmu
pengetahuan, akan tetapi juga sejumlah perilaku yang akan menjadi kepemilikan
siswa.
Pengaturan metode, strategi, dan kelengkapan dalam pengajaran adalah
bagian dari kegiatan manajemen pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru.
Untuk mewujudkan manajemen kelas di Sekolah Dasar, lingkungan fisik yang
menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas
pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan
pengajaran. Manajemen kelas di Sekolah Dasar tidak hanya pengaturan belajar,
fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah
agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, sekolah
dan kelas perlu dikelola secara baik, dan menciptakan iklim belajar yang
menunjang.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan yang utama. Peranan guru
adalah menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan
dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah
laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Guru merupakan jabatan
profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Keberadaan guru bagi
suatu bangsa amatlah penting terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa
ditengah-tengah lintasan perjalanan jamandengan teknologi yang kian canggih dan
segala perubahan serta pergeseran nilai yang bervariasi. Hal ini membawa
konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan paranan dan kompetensinya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen ruang belajar?
2. Apa tujuan manajemen ruang belajar?
3. Bagaimana prinsip manajemen ruang belajar?
4. Bagaimana standar ruang belajar?
5. Apa faktor yang mempengaruhi ruang belajar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian manajemen ruang belajar.
2. Untuk mengetahui Tujuan manajemen ruang belajar
3. Untuk mengetahui standar prinsip ruang belajar
4. Untuk mengetahui standar ruang belajar.
5. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi ruang belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Ruang Belajar


Manajemen ruang kelas diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh
guru sebagai pembimbing kelas dalam mengelola siswa yang berada di dalam kelas
yang dilakukan untuk merancang atau mendesain sehingga mampu menciptakan
dan sekaligus dapat mempertahankan suasana yang menyenangkan, menimbulkan
motivasi siswa untuk selalu ikut berpartisipasi dalam meningkatkan mutu diri
masing masing. 1
Manajemen ruang belajar juga bisa disebut dengan kegiatan yang tujuannya
untuk merencanakan, mengorganisasi, dan mengelola ruang belajar agar bisa
memfasilitasi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengertian manajemen ruang
belajar ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik dan
kondusif untuk siswa agar mereka dapat mencapai tujuan belajarnya2.
Manajemen ruang belajar juga melibatkan beberapa aspek, seperti penataan
ruang dan perabotan, pengaturan pencahayaan dan ventilasi. Penataan ruang dan
perabotan yang baik dapat membantu siswa merasa nyaman dan fokus pada
kegiatan pembelajaran. Pengaturan pencahayaan dan ventilasi yang tepat juga dapat
membantu menjaga kesehatan siswa dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang
lebih baik.3
Selain itu, manajemen ruang belajar juga mencakup pengelolaan waktu dan
pengaturan jadwal kegiatan di dalam ruangan. Ini termasuk pengaturan jadwal
pelajaran, waktu istirahat, dan kegiatan tambahan seperti diskusi atau Pembelajaran
lainnya.

1
Muchlisin Riadi ,manajemen kelas,2017
2
Hasri ,manajemen kelas, 2009.hal 41
3
.Suhardan dkk ,manajemen kelas, 2009.hal 106
3
B. Tujuan manajemen ruang belajar
Pengelolaan ruang kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan
pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan ruang kelas adalah penyediaan
fasilitas untuk kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan untuk memungkinkan siswa
belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana
disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.4
Tujuannya sebagai berikut :
1. Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan
pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.5
2. Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam
pelajarannya. Dengan Manajemen Kelas, guru mudah untuk melihat dan
mengamati setiap kemajuan/perkembangan yang dicapai siswa, terutama
siswa yang tergolong lamban.
3. Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting
untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang.6

C. Prinsip Prinsip Manajemen Ruang Belajar.


Prinsip penyusunan ruang kelas. Dalam manajemen ruang kelas terdapat
beberapa prinsip yang harus diperhatikan sebagai syarat menciptakan satu model
pembelajaran yang efektif dan efisien. Yaitu :
1. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi,
latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-
faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
2. Prinsip Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivasi pada peserta didik maka

4
Djamarah dan zain ,manajemen kelas ,2010.hal 178.
5
Arikunto, Manajemen ruang kelas, 2004, hal 57
6
Wijaya dan Rusyan, Manajemen kelas 1994, hal 114
4
akan bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa
ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan
memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut serta terus
bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan.
3. Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat
keterampilan yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah,
memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang
tidak relevan. Dalam proses pembelajaran perhatian merupakan faktor yang besar
pengaruhnya.7
4. Prinsip Persepsi
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah:
a. makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar
mengingat sesuatu tersebut.
b. dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah karena hal ini akan
memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang
dipelajari
c. dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar yang dapat
mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh
persepsi yang lebih akurat.
5. Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah
seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat
bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat
kembali jika diperlukan. Karena itu, retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh
peserta didik dalam proses pembelajaran.
6. Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat
memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian,
transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan
yang baru dipelajari. Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan di sekolah

7
.Muhaimin,manajemen kelas.2002. hal 137-144
5
selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang
dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan dihadapi kelak.

D. Standar Ruang Belajar


Standar ruang belajar adalah seperangkat pedoman atau kriteria yang
dikembangkan untuk rancangan dan pengelolaan sekolah yang efektif dan efisien,
dengan tujuan untuk mendorong kegiatan belajar yang optimal. Standar ini
mencakup beberapa aspek yang harus diperhatikan saat merancang dan mengelola
ruang kerja, seperti ukuran ruangan, tata letak, furnitur, pencahayaan, ventilasi,
keamanan, dan lainnya.
Standar kelembagaan dapat bervariasi tergantung pada jenis pendidikan atau
tingkat pendidikan, seperti pendidikan pra-sekolah dasar, dasar, menengah atau
tinggi. Namun secara umum, standar sekolah mencakup persyaratan umum, seperti
luas permukaan ruang, kualitas pencahayaan dan ventilasi, penataan dan desain
ruang yang ergonomis, serta keamanan ruang.
Tujuan dari standar ruang belajar adalah untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif bagi siswa sehingga dapat mengoptimalkan proses
pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Standar ini juga dapat
membantu mengurangi risiko masalah kesehatan atau keselamatan yang dapat
mengganggu siswa dan mengganggu pembelajaran. Saat merencanakan dan
mengelola ruang kelas, penting untuk memperhatikan standar ruang kelas saat ini
dan menyesuaikannya dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing lembaga
pendidikan. Dengan mengikuti standar kelas yang relevan, diharapkan siswa dapat
belajar lebih baik dan hasil belajar yang dicapai lebih optimal.
Contoh standar ruang belajar :
1. Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik
3. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik

6
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan
keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Guru menghargai pendapat peserta didik.
8. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya.
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.

E. Faktor Mempengaruhi Ruang Belajar


Masalah belajar merupakan masalah yang cukup kompleks. Guru merupakan
komponen pembelajaran yang memegang peranan penting karena keberhasilan
pembelajaran ditentukan oleh guru. Pembelajaran akan berhasiljika interaksi
pembelajaran guru terhadap siswa lancar.Ketidak lancaran pembelajaranakan
membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru. Adakalanya pesan tersebut
berhasil disampaikan dan terkadang mengalami hambatan. Hambatan dalam proses
pembelajaran misalnya: (1) tidak ada respon dari murid; (2) perhatian murid yang
bercabang; (3) kekacauan penafsiran antara guru dan murid; (4) kurang perhatian
murid karena guru sangat monoton; (5) verbalisme, guru hanya berkata-kata,
sedang murid dalam kondisi yang pasif; dan (6) keadaan lingkungan fisik yang
sangat mengganggu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perwujudan manajemen kelas, antara
lain sebagai berikut:
1. Faktor dinamika Kelas.
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat
minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai
pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.

7
2. Faktor kurikulum.
Kurikulum kaitannya dengan manajemen kelas haruslah dirancang sebagai
jumlah pengalaman edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam
membantu anak-anak mencapai tujuan pendidikannya yang diselenggarakan secara
berencana dan terarah secara terorganisir, karena kegiatan kelas bukan sekadar
dipusatkan pada penyampaian sejumlah materi pelajaran atau pengetahuan yang
bersifat intelektual, akan tetapi juga memperhatikan aspek pembentukan pribadi,
baik sebagai makhluk individual dan makhluk sosial maupun sebagai makhluk yang
bermoral.
3. Faktor gedung dan sarana kelas.
Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah
berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak, dan dekorasinya yang
harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan.Akan tetapi karena
kurikulum selalu dapat berubah, sedang ruangan atau gedung bersifat permanen
maka diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang/gedung yang
tersedia berdasarkan kurikulu yang dipergunakan.Dalam konteks ini, kepandaian
guru dalam manajemen kelas sangat dibutuhkan.
4. Faktor Guru atau Pengajar.
Guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pembelajaran
yang bertanggungjawab dalam membantu anak mencapai kedewasaan masing-
masing. Guru bukan hanya berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi atau
pengetahuan tertentu, akan tetapi dalam keanggotaan masyarakat yang harus aktif
dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya
untuk menjadi anggota masyarakat. Guru juga harus bisa menciptakan suasana
dalam kelas agar terjadi interaksi pembelajar yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh.8

8
Afriza, Manajemen kelas, (Pekanbaru, Kreasi Edukasi:2014) hal. 21-27
8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ruang Belajar diartikan sebagai Upaya seorang pendidik di dalam kelas untuk
mengelola kelas sebagai mana kelas yang aktif, inovatif, dan menyenagkan.
Manajemen Ruang Belajar melibatkan beberapa aspek, seperti penataan ruang dan
perabotan, pengaturan pencahayaan dan ventilasi. Penataan ruang dan perabotan
yang baik dapat membantu siswa merasa nyaman dan fokus pada kegiatan
pembelajaran.
Tujuan pengelolaan ruang kelas adalah penyediaan fasilitas untuk kegiatan
belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
Fasilitas yang disediakan untuk memungkinkan siswa belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Penyusunan prinsip harus diperhatikan sebagai syarat menciptakan satu model
pembelajaran yang efektif dan efisien. Macam macam prinsip manajemen ruang
kelas, ialah: Prinsip Kesiapan, Prinsip Motivasi, Prinsip Perhatian, Prinsip Presensi,
Prinsip Retensi, Prinsip Transfer.
Standar ruang belajar adalah seperangkat pedoman atau kriteria yang
dikembangkan untuk rancangan dan pengelolaan sekolah yang efektif dan efisien.
Tujuan dari standar ruang belajar adalah untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi siswa sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dan
mencapai hasil belajar yang maksimal.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi perwujudan manajemen kelas,
ialah: Faktor dinamika kelas, Faktor Kurikulum, Faktor Gedung dan Sarana kelas,
Faktor Guru dan Pengajar.

9
B. SARAN
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari segala pihak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Riadi ,Muchlisin 2017 manajemen kelas


Hasri , 2009 manajemen kelas

Suhardan dkk , 2009.manajemen kelas


Djamarah dan zain , 2010.manajemen kelas
Arikunto, 2004 Manajemen ruang kelas
Wijaya dan Rusyan, 1994Manajemen kelas
Muhaimin, .2002 manajemen kelas.
Afriza, 2014 Manajemen kelas, Pekanbaru, Kreasi Edukasi:

11

Anda mungkin juga menyukai