Tim penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru dituntut untuk memahami
komponen-komponen dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam
kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk paham tentang filosofis dari mengajar
dan belajar itu sendiri. Mengajar tidak hanya sekedar mentransfer ilmu
pengetahuan, akan tetapi juga sejumlah perilaku yang akan menjadi kepemilikan
siswa.
Pengaturan metode, strategi, dan kelengkapan dalam pengajaran adalah
bagian dari kegiatan manajemen pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru.
Untuk mewujudkan manajemen kelas di Sekolah Dasar, lingkungan fisik yang
menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas
pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan
pengajaran. Manajemen kelas di Sekolah Dasar tidak hanya pengaturan belajar,
fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah
agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, sekolah
dan kelas perlu dikelola secara baik, dan menciptakan iklim belajar yang
menunjang.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan yang utama. Peranan guru
adalah menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan
dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah
laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Guru merupakan jabatan
profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Keberadaan guru bagi
suatu bangsa amatlah penting terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa
ditengah-tengah lintasan perjalanan jamandengan teknologi yang kian canggih dan
segala perubahan serta pergeseran nilai yang bervariasi. Hal ini membawa
konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan paranan dan kompetensinya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen ruang belajar?
2. Apa tujuan manajemen ruang belajar?
3. Bagaimana prinsip manajemen ruang belajar?
4. Bagaimana standar ruang belajar?
5. Apa faktor yang mempengaruhi ruang belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian manajemen ruang belajar.
2. Untuk mengetahui Tujuan manajemen ruang belajar
3. Untuk mengetahui standar prinsip ruang belajar
4. Untuk mengetahui standar ruang belajar.
5. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi ruang belajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muchlisin Riadi ,manajemen kelas,2017
2
Hasri ,manajemen kelas, 2009.hal 41
3
.Suhardan dkk ,manajemen kelas, 2009.hal 106
3
B. Tujuan manajemen ruang belajar
Pengelolaan ruang kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan
pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan ruang kelas adalah penyediaan
fasilitas untuk kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan untuk memungkinkan siswa
belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana
disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.4
Tujuannya sebagai berikut :
1. Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan
pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.5
2. Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam
pelajarannya. Dengan Manajemen Kelas, guru mudah untuk melihat dan
mengamati setiap kemajuan/perkembangan yang dicapai siswa, terutama
siswa yang tergolong lamban.
3. Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting
untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang.6
4
Djamarah dan zain ,manajemen kelas ,2010.hal 178.
5
Arikunto, Manajemen ruang kelas, 2004, hal 57
6
Wijaya dan Rusyan, Manajemen kelas 1994, hal 114
4
akan bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa
ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan
memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut serta terus
bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan.
3. Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat
keterampilan yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah,
memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang
tidak relevan. Dalam proses pembelajaran perhatian merupakan faktor yang besar
pengaruhnya.7
4. Prinsip Persepsi
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah:
a. makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar
mengingat sesuatu tersebut.
b. dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah karena hal ini akan
memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang
dipelajari
c. dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar yang dapat
mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh
persepsi yang lebih akurat.
5. Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah
seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat
bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat
kembali jika diperlukan. Karena itu, retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh
peserta didik dalam proses pembelajaran.
6. Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat
memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian,
transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan
yang baru dipelajari. Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan di sekolah
7
.Muhaimin,manajemen kelas.2002. hal 137-144
5
selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang
dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan dihadapi kelak.
6
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan
keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Guru menghargai pendapat peserta didik.
8. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya.
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
7
2. Faktor kurikulum.
Kurikulum kaitannya dengan manajemen kelas haruslah dirancang sebagai
jumlah pengalaman edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam
membantu anak-anak mencapai tujuan pendidikannya yang diselenggarakan secara
berencana dan terarah secara terorganisir, karena kegiatan kelas bukan sekadar
dipusatkan pada penyampaian sejumlah materi pelajaran atau pengetahuan yang
bersifat intelektual, akan tetapi juga memperhatikan aspek pembentukan pribadi,
baik sebagai makhluk individual dan makhluk sosial maupun sebagai makhluk yang
bermoral.
3. Faktor gedung dan sarana kelas.
Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah
berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak, dan dekorasinya yang
harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan.Akan tetapi karena
kurikulum selalu dapat berubah, sedang ruangan atau gedung bersifat permanen
maka diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang/gedung yang
tersedia berdasarkan kurikulu yang dipergunakan.Dalam konteks ini, kepandaian
guru dalam manajemen kelas sangat dibutuhkan.
4. Faktor Guru atau Pengajar.
Guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pembelajaran
yang bertanggungjawab dalam membantu anak mencapai kedewasaan masing-
masing. Guru bukan hanya berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi atau
pengetahuan tertentu, akan tetapi dalam keanggotaan masyarakat yang harus aktif
dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya
untuk menjadi anggota masyarakat. Guru juga harus bisa menciptakan suasana
dalam kelas agar terjadi interaksi pembelajar yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh.8
8
Afriza, Manajemen kelas, (Pekanbaru, Kreasi Edukasi:2014) hal. 21-27
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ruang Belajar diartikan sebagai Upaya seorang pendidik di dalam kelas untuk
mengelola kelas sebagai mana kelas yang aktif, inovatif, dan menyenagkan.
Manajemen Ruang Belajar melibatkan beberapa aspek, seperti penataan ruang dan
perabotan, pengaturan pencahayaan dan ventilasi. Penataan ruang dan perabotan
yang baik dapat membantu siswa merasa nyaman dan fokus pada kegiatan
pembelajaran.
Tujuan pengelolaan ruang kelas adalah penyediaan fasilitas untuk kegiatan
belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
Fasilitas yang disediakan untuk memungkinkan siswa belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Penyusunan prinsip harus diperhatikan sebagai syarat menciptakan satu model
pembelajaran yang efektif dan efisien. Macam macam prinsip manajemen ruang
kelas, ialah: Prinsip Kesiapan, Prinsip Motivasi, Prinsip Perhatian, Prinsip Presensi,
Prinsip Retensi, Prinsip Transfer.
Standar ruang belajar adalah seperangkat pedoman atau kriteria yang
dikembangkan untuk rancangan dan pengelolaan sekolah yang efektif dan efisien.
Tujuan dari standar ruang belajar adalah untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi siswa sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dan
mencapai hasil belajar yang maksimal.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi perwujudan manajemen kelas,
ialah: Faktor dinamika kelas, Faktor Kurikulum, Faktor Gedung dan Sarana kelas,
Faktor Guru dan Pengajar.
9
B. SARAN
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari segala pihak.
10
DAFTAR PUSTAKA
11