Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN KELAS

OLEH:

NURMINA

1947242019

M85

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kepada junjungkan kita
Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“MANAJEMEN KELAS” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kiranya dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup banyak rintangan
dan selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tak
lupa kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1. Ibu Dra.St.Nursiah B,M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberi
pengarahan dalam pembuatan makalah.
2. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang tidak
dapat disebutkan satu-satu, kami ucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar,08 juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Sampul......................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan Masalah..................................................... 1
D. Batasan Masalah........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kelas..................................................... 3
B. Fungsi Dan Tujuan Manajemen Kelas....................................... 3
C. Ruang Lingkup Manajemen Kelas............................................. 4
D. Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas............................................... 5
E. Urgensi Pengaturan Ruang Kelas Dalam Kegiatan Belajar
Mengajar.....................................................................................6
F. Pengaturan Tempat Duduk Peserta Didik..................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 11
B. Saran.......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pembelajaran bahwa penguasaan pengetahuan dan
keterampilan hidup yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan rill
adalah merupakan tujuan pendidikan. Tetapi dalam proses pembelajaran dalam
kelas bagaiamana siswa dapat menguasai dan memahami bahan ajar secara tuntas
masih merupakan masalah yang sulit. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam satu
kelas para siswa adalah merupakan makhluk sosial yang mempunyai latar
belakang yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari aspek kecerdasan,
pisikologis, biologis. Dari perbedaan tersebut maka dapat menimbulkan
beragamnya sikap dan anak didik di dalam kelas. Menjadi tugas guru bagaiman
menjadikan keanekaragaman karakteristik siswa tersebut dapat diatasi sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. Rumusan Masalah
Maka berdasarkan dari latar belakang diatas kami mengusung rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dari manajemen kelas?
2. Bagaimana fungsi dan tujuan manajemen kelas?
3. Bagaimana ruang lingkup manajemen kelas?
4. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen kelas?
5. Bagaimana urgensi pengaturan ruang kelas dalam kegiatan belajar – mengajar?
6. Bagaimana pengaturan tempat duduk peserta didik?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut, makalah ini dibuat agar pembaca dapat
mengetahui:
1. Pengertian dari manajemen kelas.
2. Fungsi dan tujuan manajemen kelas.
3. Ruang lingkup manajemen kelas.
4. Prinsip-prinsip manajemen kelas.
5. Urgensi pengaturan ruang kelas dalam kegiatan belajar – mengajar.
6. Pengaturan tempat duduk peserta didik.
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas mengenai :
1. Pengertian dari manajemen kelas.
2. Fungsi dan tujuan manajemen kelas.
3. Ruang lingkup manajemen kelas.
4. Prinsip-prinsip manajemen kelas.
5. Urgensi pengaturan ruang kelas dalam kegiatan belajar – mengajar.
6. Pengaturan tempat duduk peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah keterampilan guru sebagai leader sekaligus manajer
dalam menciptakan ikim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan
belajar-mengajar.
Karateristik kondisi kelas yang mendukung keberhasilan belajar mengajar,
yaitu kelas memiliki sifat merangsang dan menantang untuk selalu
belajar,memberikan rasa aman, dan memberikan kepuasan terhadap peserta didik
setelah melaksanakan kegiatan belajar dikelas.
Usaha efektif yang harus dilakukan oleh seorang guru :
a. Guru mengetahui secara tepat faktor – faktor yang dapat menunjang terciptanya
kondisi yang menguntungkan dalam kegiatan belajar – mengajar.
b. Guru mengenal masalah – masalah yang diperkirakan muncul dalam kegiatan
belajar mengajar yang dapat merusak iklim belajar di kelas.
c. Guru menguasai berbagai pendekatan dalam manjemen kelas dan mengetahui
kapan dan masalah apa untuk suatu pendekatan digunakan.
Sasaran manajemen kelas :
1. Pengelolaan ruang kelas
Meliputi pengadaan dan pengaturan ventilasi, tempat duduk peserta didik, alat –
alat peraga pembelajarn.
2. Pengelolaan peserta didik
Berkaitan dengan pemberian stimulus dalam membangkitkan dan
mempertahankan kondisi motivasi peserta didik untuk secara sadar berperan aktif
dan terlibat dalam kegiatan belajar.[1]
B. Fungsi Dan Tujuan Manajemen Kelas
Manajemen kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya
kondisi kelas yang optimal, manajemen kelas berfungsi :
1. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas, misalnya
membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok,
membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu
individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok/kelas, membantu prosedur
kerja dan mengubah kondisi kelas.
2. Memelihara agar tugas itu dapat berjalan lancar.
Tujuan manajemen kelas diantaranya adalah:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, sebagai lingkungan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka
semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran yang mendukung
dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial,
emosional dan intelektual mereka dalam kelas.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya, dan sifat-sifat individunya.[2]
C. Ruang Lingkup Manajemen Kelas
a. Manajemen kurikulum
Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan oleh seorang guru sebagai
pedoman yang akan dicapai di dalam proses belajar mengajar. Jadi manajemen
kurikulum adalah sebuah perencanaan atau pengarahan untuk menyelesaikan
kurukulum tersebut.
b. Manajemen peserta didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia baik dari jalur jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Jadi, manajemen peserta didik adalah suatu proses kegiatan
yang rencanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu
terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan)
agar dapat mengikuti PBM dengan efektif dan efesien, UUSPN (2003 ).
c. Kegiatan akademik
Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM (teaching), diantaranya
membuat persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah
dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu berhasil
dan dikuasai peserta didik
d. Kegiatan administratif
Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kiegiatan "non teaching" sebagai
kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan guru bagi kelancaran mengajarnya seperti
kegiatan-kegiatan procedural, dan kegiatan organisasional.
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ruang lingkup manajemen kelas dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1. Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik
mencakup pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.
2. Nonfisik pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek interaksi siswa
dengan siswa lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas atau sekolahnya
sebelum, selama, dan setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis,
social, dan hubungan interpersonal perlu diperhatikan. Imam gunawan.[3]
D. Prinsip – Prinsip Manajemen Kelas
Ada enam prinsip yang harus dipahami oleh seorang guru dalam kegiatan
manajemen kelas yang efektif :
a. Hangat dan antusias
Hangat dalam konteks manajemen kelas adalah sikap penuh kegembiraan dan
penuh kasih sayang kepada peserta didik. Sementara antusias dalam konteks
manajemen kelas adalah sikap bersemangat dalam kegiatan mengajar
b. tantangan
berikut ini beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam
memberikan tantangan kepada peserta didik :
1. melakukan evaluasi sederhana secara berkala setiap minggu
2. mengaitkan materi pelajaran dengan berbagai fakta dilapangan
3. mengajarkan keterampilan hidup dalam kegiatan belajar kepada peserta didik
c. bervariasi
tujuanya adalah :
1. untuk menarik dan meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi
pelajaran
2. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan
minatnya terhadap mata pelajaran yang diajarkan
3. menanamkan perilaku yang positif pada peserta didik untuk mengembangkan
bakat dan minatnya terhadap mata pelajaran yang diajarkan
4. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuanya
d. keluwesan
keluwesan dalam konteks manajemen kelas merupakan perilaku seorang guru
untuk mengubah metode belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan kondisi kelas untuk mencegah munculnya gangguan belajar
e. penekanan pada hal – hal yang positif
penekanan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap perilaku peserta didik yang
positif
f. penanaman disiplin diri
mendidik peserta didik untuk berperilaku baik, mendidik peserta didik untuk
menjauhi perilaku buruk[4]
E. Urgensi Pengaturan Ruang Kelas Dalam Kegiatan Belajar – Mengajar
pengaturan ruang kelas sebagai kegiatan mengurus dan menata segala sarana
belajar yang terdapat di dalam ruang kelas oleh guru. Sarana belajar tersebut
adalah yang ada di dalam kelas
urgensi atau arti penting dari pengaturan kelas itu sendiri adalah :
1. pengaturan ruang kelas dapat menciptakan kelas yang memiliki suasana belajar
yang menggairahkan.
2. Pengaturan ruang kelas dapat memungkinkan guru dan juga peserta didik untuk
bergerak secara leluasa di dalam kelas.
3. Pengaturan ruang kelas dapat memfokuskan peserta didik untuk tetap fokus dalam
belajar[5]
F. Pengaturan Tempat Duduk Peserta Didik
Penataan tempat duduk adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru dalam
mengelola kelas. Karena pengelolaan kelas yang efektif akan menentukan hasil
pembelajaran yang dicapai. Dengan penataan tempat duduk yang baik maka
diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga
menyenangkan bagi siswa.[6] Perubahan posisi tempat duduk yang bervariasi
memiliki banyak manfaat, antara lain :
1. Menghindari kejenuhan pada peserta didik dalam belajar;
2. Menjadikan focus belajar peserta didik tetap terjaga;
3. Meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik;
4. Memudahkan guru dan peserta didik bergerak da berinteraksi saat kegiatan
belajar-mengajar didalam kelas.
Pengaturan tempat duduk peserta didik pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi
empat tujuan :
1. Aksebilitas yang membuat peserta didik mudah menjangkau alat dan sumber
belajar yang tersedia;
2. Mobilitas yang membuat peserta didik dan guru mudah bergerak dari satu bagian
ke bagian lain dalam sebuah kelas;
3. Memudahkan terjadinya interaksi dan komunikasi antara guru dan peserta didik
maupun antara peserta didik;
4. Memungkinkan para peserta didik untuk dapat berkelompok dan bekerja sama.
Enam hal yang harus diperhatikan oleh guru jika hendak melakukan pengaturan
tempat duduk dengan posisi yang variatif, antara lain :
1. Ukuran dan bentuk kelas;
2. Bentuk serta ukuranan bangku dan meja peserta didik;
3. Banyaknya peserta didik didalam kelas;
4. Jumlah kelompok kelas;
5. Jumlah peserta didik dalam setiap kelompok kelas;
6. Komposisi peserta didik dalam kelompok dilakukan pengaturan tempat
duduk dengan posisi yang variatif, guru harus mengetahui berbagai formasi
pengaturan tempat duduk. Formasi-formasi tersebut sebagai berikut:
a. Formasi tradisional (konvensional)
Formasi tradisional merupakan formasi yang pada umumnya digunakan hampir di
setiap kelas pada sekolah-sekolah di indonesia. Pada formasi tradisional para
peserta didik duduk berpasang-pasangan dalam satu meja dengan satu kursi
panjang atau dua kursi. Tempat duduk pada formasi ini berderet memanjang ke
belakang. Biasanya peserta didik perempuan berada di barisan depan, sedangkan
peserta didik laki-laki di barisan belakang atau peserta didik yang berpostur tubuh
pendek duduk di brisan depan, sedangkan yang berpostur tubuh tinggi berada di
bagian belakang.
b. Formasi auditorium
Formasi ini hampir sama dengan formasi tradisional, perbedaanny, pada formasi
ini posisi tempat duduk peserta didik berderet memanjang ke samping bukan ke
belakang seperti pada formasi tradisional.
c. Formasi chevron
Dalam formasi ini jarak antara peserta didik dan jarak peserta didik dengan guru
dapat terkurangi. Dengan demikian, formasi ini menjadikan guru dan peserta didik
mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan dapat
berperan secara aktif dakam kegiatan belajar mengajar.
d. Formasi kelas bentuk U
Formasi kelas bentuk U ini sangat menarik dan mampu mengaktifkan para peserta
didik sehingga mampu membuat peserta didik antusias dalam belajar. Formasi
bentuk U ini sangat tepat dilakukan dalam kegiatan belajar yang dilakukan dengan
diskusi, presentasi dan kerja tim.
e. Formasi meja pertemuan
Formasi ini dapat digunakan dengan cara membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok dan setiap kelompok mempunyai meja pertemuannya masing-
masing. Formasi ini baik jika digunakan dalam kegiatan belajar secara
berkelompok di dalam kelas.
f. Formasi konferensi
Pada formasi ini meja yang harus digunakan adalah meja panjang yang didekatkan
satu persatu dalam bentuk memanjang sehingga terbentuk kumpulan meja
berbentuk persegi panjang. Kemudian para peserta didik duduk di kursi yang
mengelilingi meja-meja persegi panjang tersebut.
g. Formasi pengelompokan terpisah (breakout groupings)
Jika ruang kelas memungkinkan atau cukup besar, guru dapat meletakan meja-
meja dan kursi, yang mana kelompok kecil dapat melakukan aktivitas belajar yang
dipecah menjadi beberapa tim. Guru dapat menempatkan susunan pecahan-
pecahan kelompok tersebut secara berjauhan sehingga kelompok yang satu tidak
mengganggu kelompok yang lain. Tapi guru hendaknya menghindari penempatan
ruang kelompok-kelompok kecil yang terlalu jauh dari ruang kelas supaya mudah
diawasi.
Kemudian di samping kelompok kecil yang letaknya agak saling berjauhan, ada
sekelompok peserta didik yang tetap berada dalam bimbingan guru yang berada
dalam formasi huruf U.
h. Formasi tempat kerja
Formasi tempat kerja ini sangat tepat jika dilakukan di dalam laboratorium yang
mana setiap peserta didik duduk pada satu tempat untuk mengerjakan tugas,
seperti mengoperasikan computer, mesin, atau melakukan praktik di laboratorium.
Mejanya dibedakan menurut bagiannya masing-masing.
i. Formasi kelompok untuk kelompok
Formasi ini merupakan formasi, yang mana terdapat beberapa kelompok yang
duduk dalam satu meja persegi berukuran besar (bisa juga dengan membuat
beberapa meja dijdikan satu membentuk meja besar)sehingg setiap kelompok
duduk saling berhadapan.
j. Formasi lingkaran
Formasi lingkaran ini merupakan pengaturan tempat duduk yang disusun
melingkar tanpa menggunakan meja dan kursi. Formasi lingkaran ini biasanya
digunakan untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar dalam satu kelompok yang
mana guru sebagai seorang manajer kelas memiliki peran untuk membimbing dan
mengarahkan jalannya kegiatan belajar mengajar tersebut.
k. Formasi peripheral
Pada formasi ini meja ditempatkan di belakang peserta didik. Guru dapat
menyuruh peserta didik memutar kursi-kursinya secara melingkar saat guru
menginginkan diskusi kelompok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen kelas adalah keterampilan guru sebagai leader sekaligus manajer
dalam menciptakan ikim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan
belajar-mengajar.
2. Fungsi dari manajemen kelas adalah memberi dan melengkapi fasilitas untuk
segala macam tugas serta Memelihara agar tugas itu dapat berjalan lancar.
Sedangkan tujuan manajemen kelas adalah untuk menciptakan suasana kelas yang
kondusif, baik, dan berjalan dengan lancar, tanpa hambatan apapun.
3. Ruang Lingkup Manajemen Kelas
a. Manajemen kurikulum
b. Manajemen peserta didik
c. Kegiatan akademik
d. Kegiatan administratif
4. Prinsip – Prinsip Manajemen Kelas:
a. Hangat dan antusias
b. Tantangan
c. Bervariasi
d. Keluwesan
e. penekanan pada hal – hal yang positif
f. penanaman disiplin diri
5. Urgensi dari manajemen kelas adalah untuk menciptakan kelas yang memiliki
suasana belajar yang menggairahkan, kebebasan dalam bergerak dan agar siswa
tetap fokus dalam tujuan pembelajaran.
6. Pengaturan Tempat Duduk Peserta Didik digolongkan ke dalam berbagai bentuk
formasi, diantaranya adalah:
a. Formasi tradisional (konvensional)
b. Formasi auditorium
c. Formasi chevron
d. Formasi kelas bentuk U
e. Formasi meja pertemuan
f. Formasi konferensi
g. Formasi pengelompokan terpisah (breakout groupings)
h. Formasi tempat kerja
i. Formasi kelompok untuk kelompok
j. Formasi lingkaran
k. Formasi peripheral
B. Saran
1. Untuk peserta didik sebaiknya dapat memahami bagaimana keadaan sebuah kelas
yang nyaman dan menyenangkan untuk proses pembelajarannya.

2. Untuk pendidik diharapkan lebih bijak dalam keberlangsungannya suatu proses


belajar mengajar dan benar-benar memahami bagaimana manajemen kelas yang
baik dan benar.

3. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran
bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya
bagi segenap subjek pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2009. Classroom Management. Malang:Aditya Media.


Wiyani, Novan Ardy. 2013. Manajemen Kelas. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
http://Manajemen Kelas.htm
http://Penataan Formasi Tempat Duduk Siswa.htm

Anda mungkin juga menyukai