Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Manajemen Pengelolaan Kelas

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Kelas

Dosen Pengampu : Dr. Ady Alfan, M.Pd

Disusun oleh kelompok 4:

1. Isna Indriani (202017012754)


2. Latiful Amin (202017012755)
3. Luthfi Azizah (202017012756)
4. Mar’atus Qoniah (202017012758)
5. Mohamad Sholahuddin As Shidiqi (202017012759)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MADIUN

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Tahun Ajaran 2021/2021


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat, hidayah, serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Pengelolaan
Kelas. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang kita harapkan syafaatnya di hari kiamat kelak. Serta
kepada keluarga dan para sahabatnya, yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
terutama kepada Bapak Dr. Ady Alfan, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengelolaan Kelas beserta teman-teman yang telah memberikan dukungannya yang
begitu besar. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk semuanya.
Kami menyadari adanya kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunan
makalah ini dan jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bentuk penulisannya, oleh
karena itu kamo mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar makalah
ini dapat lebih baik lagi.

Madiun, 24 Maret 2022


Penyusun

Team

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... iii

A.Latar Belakang ............................................................................................... iii

B.Rumusan Masalah .......................................................................................... iv

C.Tujuan Pembahasan ........................................................................................ iv

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 1

A.Pengertian Manajemen Pengelolaan Kelas ..................................................... 1

B.Prinsip-Prinsip Dalam Pengelolaan Kelas ....................................................... 2

C. Penataan Ruang Kelas .................................................................................... 5

BAB III PENUTUP................................................................................................. 8

A.Kesimpulan...................................................................................................... 8

B.Saran ................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Banyak hal yang terus dikembangkan dalam memajukan pendidikan.
Pendidikan yang maju tentunya akan berdampak pada kualitas sumber daya
manusianya. Kegiatan pendidikan bisa dilakukan dimanapun, termasuk di kelas.
Proses pembelajaran di kelas merupakan kegiatan dalam dunia pendidikan yang
paling sering. Dalam proses ini tentunya akan menemui berbagai macam
permasalahan. Guru sebagai seorang pendidik harus mampu mengatasi berbagai
masalah yang muncul dan melakukan pengelolaan di kelas supaya kegiatan
pembelajaran berjalan dengan efektif dan efesien. Sehingga pentransferan ilmu
berjalan dengan lancar. Pengelolaan kelas merupakan hal yang sangat penting
dalam pembelajaran.1 Ketrampilan ini perlu didukung oleh manajemen
pengelolaan kelas serta peran dan tanggung jawab guru dalam mengelola kelas
dengan memberdayakan seluruh potensi yang ada agar proses pembelajaran
maksimal. Efektivitas dan kualitas pembelajaran tidak hanya terlihat dari
prestasi hasil belajar peserta didik, tetapi juga bagaimana proses pembelajaran
tersebut dapat berlangsung. Artinya, sejak awal hingga akhir proses
pembelajaran, setiap pengajar harus mengelola kelas secara profesional agar
tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Manajemen pengelolaan kelas adalah
tindakan mengatur siswa di kelas untuk tujuan pengajaran. Tujuan manajemen
pengelolaan kelas adalah untuk menyediakan fasilitas bagi berbagai kegiatan
belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual untuk belajar
dan bekerja, serta menciptakan suasana sosial yang menumbuhkan disiplin,
intelektual, emosional, dan pengembangan sikap, serta sebagai apresiasi siswa

1
Sayni Nasrah, “Manajemen Pengelolaan Kelas pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Tangan-tangan Kabupaten Aceh Barat,” Journal Universitas Malikussaleh Aceh, Vol. 06,
Nomor 1 (Maret 2017), 76.

iii
B.Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen pengelolaan kelas ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas ?
3. Bagaimana penataan ruang kelas ?

C.Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui makna manajemen pengelolaan kelas.
2. Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas.
3. Untuk mendeskripsikan penataan ruang kelas.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Manajemen Pengelolaan Kelas


Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Istilah
kata pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen berasal kata dari bahasa
Inggris, yaitu “management”, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan,
pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah
pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.2 Kelas adalah
suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang
mendapat pengajaran dari guru. Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Manajemen kelas
adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi belajar yang optimal agar peserta didik merasa
nyaman dan memiliki semangat belajar di dalam kelas. Dengan terciptanya
kondisi tersebut diharapkan prestasi peserta didik bisa meningkat. Oleh karena
itu, manajemen kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi
terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif. Kesimpulan
sederhananya adalah pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas
untuk kepentingan pengajaran.3
Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai
kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa
pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana
yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-
4
kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.

2
Syaiful Bahri Djamarah, dkk., Strategi Belajar Mengajar I, (Jakarta :Rineka Cipta,
2002), hal. 196.
3
Ibid., hal. 198.
4
Ibid., hal. 98.

1
Usaha pendidik dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif,
apabila :
1. Diketahui secara tepat faktor-faktor mana saja yang dapat menunjang
terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam pembelajaran.
2. Diketahui masalah apa sajakah yang biasa timbul dan dapat merusak
suasana belajar- mengajar.
3. Dikuasainya berbagai pendekatan dalam manajemen kelas dan
diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan tersebut
digunakan.5
Oleh karena itu, pengelola sekolah perlu menciptakan suasana gembira
dan menyenangkan di lingkungan sekolah melalui manajemen kelas.
Karena, dengan menjalin keakraban antara pendidik dan peserta didik, maka
pendidik dapat mengarahkan peserta didik dengan lebih mudah untuk
mendorong dan memotivasi semangat belajar peserta didik. Disamping itu,
juga dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
bagi peserta didik, sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisien.6

B.Prinsip-Prinsip Dalam Pengelolaan Kelas


Pada dasarnya, pengelolaan kelas sangat dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal peserta didik. Faktor internal peserta didik berhubungan dengan
emosi, pikiran, dan perilaku. Keanekaragaman karakteristik peserta didik tidak
hanya terlihat secara psikis, tetapi juga dari beragamnya kondisi fisik dan
intelektual mereka. Faktor eksternal peserta didik meliputi suasana belajar,
posisi peserta didik, pengelompokan peserta didik, jumlah peserta didik, dan
sebagainya. Semakin banyak jumlah peserta didik di dalam kelas, kian besar
kemungkinan terjadi permasalahan. Pengelompokan peserta didik dalam kelas
berdasarkan intelektual akan sangat berpengaruh pada keberhasilan
pengelolaan kelas. Biasanya kelas yang terdiri atas peserta didik dengan

5
Ahmad Rohani, Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan
Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 116-117.
6
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hal. 178.

2
intelektual rata-rata atas akan lebih mudah dikendalikan dan dikelola dibanding
kelas dengan peserta didik rata-rata bawah. Menurut Djamarah dan Aswan,
untuk memperkecil permasalahan dalam manajemen kelas dapat dipergunakan
prinsip-prinsip berikut ini:
1. Hangat dan Antusias
Anda akan berhasil dalam mengimplementasikan manajemen kelas
dengan sikap yang hangat dan akrab dari guru kepada peserta didik, serta
selalu menunjukkan antusiasme pada tugas dan aktifitas. Dapat dikatakan
peserta didik akan lebih mudah dikendalikan jika guru memiliki kedekatan
emosional dengan peserta didik.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan lain
yang menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar
sehingga mengurangi munculnya tingkah laku menyimpang. Guru harus
selalu membuat peserta didik merasa tertantang dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Hal ini akan membuat peserta didik tertarik sehingga dapat
mengendalikan gairah belajar mereka.
3. Bervariasi
Penggunaan alat, media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dengan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan dan
meningkatkan perhatian peserta didik. Variasi ini merupakan kunci bagi
tercapainya manajemen kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
Guru harus selalu kreatif dan memiliki inovasi dalam menggunakan media
serta metode pembelajaran. Hal ini akan membuat peserta didik lebih
antusias dalam mengikuti pembelajaran, tidak akan merasa bosan dengan
pembelajaran yang menonton, serta dapat lebih aktif karena guru
memberikan ruang gerak dalam setiap metode pembelajaran yang
digunakan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajar
dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan peserta didik serta
menciptakan iklim pembelajaran yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat

3
mencegah munculnya gangguan, seperti keributan peserta didik, tidak ada
perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan lain-lain. Pada intinya, sikap luwes
akan membuat peserta didik merasa lebih dekat dengan guru. Mereka akan
patuh dan mengikuti pembelajaran karena memang dari hati nurani mereka
memiliki antusias dan minat untuk belajar. Sementara itu, sikap guru yang
kaku dan keras akan membuat peserta didik malas mengikuti kegiatan
pembelajaran. Jikalau mereka mengikuti, itu pun karena merasa takut. Jadi,
hanya sekedar mengikuti tanpa memiliki antusiasme dan motivasi.
5. Penekanan pada Hal-Hal Positif
Dalam mengajar dan mendidik, pada dasarnya guru harus
menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan
perhatian pada hal-hal negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif adalah
penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku peserta didik yang
positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut
dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran
guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya
proses pembelajaran.
6. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari manajemen kelas adalah peserta didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri. Guru yang menjadi teladan
sebaiknya dapat mengendalikan diri dan melaksanakan tanggung jawab.
Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal jika ingin peserta didiknya ikut
berdisiplin. Sebab, tanpa disadari, peserta didik sering mengamati dan
mencermati tingkah laku dan sikap guru dalam keseharian di sekolah
maupun di kelas, mulai dari cara berpakaian, berpenampilan, hingga cara
berbicara. Datang ke sekolah tepat waktu atau terlambat, masuk kelas
sesuai jam atau tidak, semua itu akan membentuk kesan guru di mata
peserta didik. Bisa jadi guru justru menjadi sosok yang membuat peserta
didik malas, bahkan mematikan potensi dan semangat belajar mereka.
Tidak heran jika terkadang ada peserta didik yang menirukan gaya khas
gurunya karena hasil dari pengamatan setiap hari. Untuk itu, jika anda ingin
mendisiplinkan peserta didik, disiplinkan diri terlebih dahulu sehingga

4
pada akhirnya peserta didik akan memiliki sosok panutan yang dianggap
sebagai teladan. Hal ini akan memudahkan anda dalam mengelola kelas7.

C. Penataan Ruang Kelas


Menurut Jeanne Ellis Ormrod tata ruang kelas berarti membangun dan
memelihara lingkungan kelas yang kondusif bagi pembelajaran dan prestasi
siswa. Siswa dapat belajar lebih banyak di beberapa lingkungan kelas
dibandingkan lingkungan kelas yang lainnya. 8 Supaya terselengggara suasana
belajar yang menyenangkan, perlu diperhatikan pengaturan atau penataan ruang
kelas belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang belajar sebaiknya
memungkinkan anak duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak
secara leluasa untuk membantu siswa dalam belajar. Dalam pengaturan ruang
belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan:
1) Ukuran dan bentuk kelas
2) Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa
3) Jumlah siswa dalam kelas
4) Jumlah siswa dalam setiap kelompok
5) Jumlah kelompok dalam kelas
6) Komposisi dalam kelompok 9
Tata ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan sengaja dilakukan
oleh guru atau dosen (pendidik) dengan tujuan menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal, sehingga diharapkan proses belajar
mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan
pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa tata ruang kelas merupakan kegiatan
pengaturan untuk kepentingan pembelajaran. Sebagian besar kondisi fisik ruang
kelas memiliki pengaruh terhadap kemungkinan munculnya gangguan.
Temperatur ruangan yang terlalu dingin (terlalu panas) dan sistem ventilasi yang
kacau, misalnya, dapat menurunkan sebagian besar kemampuan para siswa
dalam berkonsentrasi terhadap materi-materi pendidikan, meskipun hal tersebut

7
Erwin Widiasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas, (Yogyakarta: DIVA Press), hal. 18-23.
8
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga. 2008), hal. 210.
9
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA,
2006), hal. 204.

5
seringkali luput dari perhatian para guru. Area untuk kegiatan yang tenang jika
ditata dengan cara yang berbeda dengan area-area lain: pojok membaca
misalnya, ada baiknya jika ditata terpisah dari ruangan-ruangan lain, dengan
karpet sebagai alas duduk yang secara otomatis mengharuskan mereka untuk
selalu tetap ditempat, ketimbang sambil berdiri, yang sangat memungkinkan
mereka untuk membaca sambil bergerak kesana kemari. Terkadang perabotan
dan berbagai materi fisik yang menunjang proses pembelajaran bisa ditata
sedemikian rupa untuk meminta para siswa memusatkan perhatian mereka ke
tengah-tengah ruangan dengan tumpukan kursi di tengah kelas. Benda-benda
yang sering di pergunakan oleh para siswa kamus, misalnya bisa disimpan di
sebuah tempat yang mudah dijangkau oleh para siswa, sehingga mereka tidak
berpeluang untuk mengganggu guru atau siswa lain.
Meskipun para guru tidak bisa mengendalikan seluruh kondisik fisik dalam
ruang kelas mereka misalnya, ruang yang terlalu penuh , para guru tetap bisa
mempengaruhi sebagian besar kondisi fisik tersebut, dan intruksi akan mengalir
denagn lebih mudah ketika para guru mampu melakukan hal tersebut. Tempat
duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah formal. Maka
siswa akan merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang. Bentuk dan ukuran
tempat yang digunakan bermacam-macam,ada yang satu tempat duduk dapat di
duduki oleh seorang siswa,dan satu tempat yang diduduki oleh beberapa orang
siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah-ubah formasinya yang
disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran.
Untuk ukuran tempat dudukpun sebaiknya tidak terlalu besar ataupun
terlalu kecil sehingga mudah untuk diubah-ubah dan juga harus disesuaikan
dengan ukuran bentuk kelas. Tempat duduk merupakan fasilitas atau barang
yang diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam proses
belajar di kelas di sekolah formal. Maka siswa akan merasa nyaman dan dapat
belajar dengan tenang. Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan bermacam-
macam,ada yang satu tempat duduk dapat di duduki oleh seorang siswa,dan satu
tempat yang diduduki oleh beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa
itu mudah di ubah-ubah formasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan

6
kegiatan pembelajaran. Untuk ukuran tempat dudukpun sebaiknya tidak terlalu
besar ataupun terlalu kecil sehingga mudah untuk diubah-ubah dan juga harus
disesuaikan dengan ukuran bentuk kelas.
Dalam tata ruang kelas guru dituntut untut memiliki keterampilan dalam
bertindak dalam memanfaatkan sesuatu diantaranya:
a. Menata tempat duduk siswa
b. Menata alat peraga yang ada didalam kelas
c. Menata kedisiplin siswa
d. Menata pergaulan siswa
e. Menata tugas siswa
f. Menata ruang fisik kelas
g. Menata kebersihan dan keindahan kelas
h. Menata kelengkapan kelas
i. Menata pajangan kelas10
Tata ruang kelas sendiri merupakan upaya yang dilakukan oleh guru
dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, melalui kegiatan
pengaturan siswa dan barang fasilitas.Selain itu tata ruang kelas dimaksudkan
untuk menciptakan,memelihara tingkah laku siswa yang dapat mendukung
proses pembelajaran.

10
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Adytia Media,2008),
hal..304.

7
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Istilah
kata pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen berasal kata dari bahasa
Inggris, yaitu “management”, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan,
pengelolaan. Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja
dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Manajemen kelas adalah upaya
yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
belajar yang optimal agar peserta didik merasa nyaman dan memiliki semangat
belajar di dalam kelas.
Manajemen pengelolaan kelas memiliki prinsip-prinsip seperti, sikap guru
yang hangat dan antusias sehingga murid dapat terpacu oleh semangat gurunya.
Prinsip selanjutnya adalah tantangan, murid akan bergairah jika pembelajaran
merupakan suatu hal yang menantang. Prinsip selanjutnya adalah bervariasi,
variasi merupakan kunci kelas yang kreatif. Selain itu ada juga prinsip
keluwesan, penekanan hal-hal positif, dan kedisiplinan diri.
Tata ruang kelas berarti membangun dan memelihara lingkungan kelas yang
kondusif bagi pembelajaran dan prestasi siswa. Siswa dapat belajar lebih banyak
di beberapa lingkungan kelas dibandingkan lingkungan kelas yang lainnya.
Supaya terselengggara suasana belajar yang menyenangkan, perlu diperhatikan
pengaturan atau penataan ruang kelas belajar.

B.Saran
Manajemen pengelolaan kelas yang telah diteliti oleh para ahli pendidikan
sebaiknya dapat diimplementasikan dengan baik sehingga kemajuan pendidikan
yang dimulai dari bangku kelas dapat dirasakan. Guru-guru yang menjadi
pengajar dalam kelas sebaiknya mengetahui dan menerapkan manajemen
pengelolaan kelas supaya pembelajaran berjalan dengan optimal.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rohani Ahmad, Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi


Pendidikan Sekolah. Bumi Aksara: Jakarta, 1991.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta:
Jakarta, 2010
Erwin Widiasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas. DIVA Press: Yogyakarta, 2015.
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan. Erlangga: Jakarta, 2008.
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan. Adytia Media : Yogyakarta, 2008
Nasrah, Sayni. (2017). Manajemen Pengelolaan Kelas pada Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Tangan-tangan Kabupaten Aceh Barat. Journal Universitas
Malikussaleh Aceh, 06, 76.

Anda mungkin juga menyukai