Anda di halaman 1dari 3

PERAYAAN NUZZULUL QUR’AN DI MASYARAKAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an

Dosen Pengampu: Ahmad Fathoni, M pd

Disusun oleh:

Dewi Khofifah Al Aliyah (20229001001)

A. Sejarah Nuzzulul Qur’an

Setiap menjalankan ibadah puasa, pasti kita akan menemui peringatan hari
besar Islam yaitu Nuzzulul Qur’an. Peristiwa Nuzzulul Qur’an adalah momen penting
bagi umat Islam, karena pada hari tersebut, Rasululloh mendapat wahyu untuk
pertama kalinya dari Allah yang disampaikan lewat malaikat Jibril. Nuzzulul Qur’an
terjadi pada malam 17 ramadhan, tahun ke 41 kelahiran nabi Muhammad SAW dan
bertepatan pada tahun 610 M. pada saat itu Rasululloh berkhalwat (mengasingkan
diri) di gua Hira’. Pada saat berkhalwat, rasululloh mendapat wahyu surat al-Alaq
ayat 1-5.

Menurut Manna’ al-Qaththan, terdapat dua mazhab pokok di kalangan para


ulama di seputar pemahaman tentang proses turunnya Al-Quran, yaitu pendapat Ibnu
Abbas dan sejumlah ulama, bahwa yang dimaksud dengan turunnya Al-Quran ialah
turunnya Al-Quran secara sekaligus ke Baitul ’Izzah di langit dunia untuk
menunjukkan kepada para malaikatnya bahwa betapa besar masalah ini, selanjutnya
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pendapat ini didasarkan pada
riwayat-riwayat dari Ibnu Abbas. Antara lain: “Al-Quran diturunkan sekaligus ke
langit dunia pada lailah al-qadr. Kemudian setelah itu, ia diturunkan selama dua puluh
tahun”. Pendapat yang disandarkan pada al-Sya’bi bahwa permulaan turunnya Al-
Quran dimulai pada lailah al-qadr di bulan Ramadhan, malam yang diberkahi.
Sesudah itu turun secara bertahap sesuai dengan peristiwa yang mengiringinya selama
kurang lebih duapuluh tiga tahun. Dengan demikian, Al-Quran hanya memiliki satu
macam cara turun, yaitu turun secara bertahap kepada Rasulullah SAW.

Pada saat wahyu pertama turun, rasululloh belum bisa membaca lewat
malaikat Jibril Allah mengutus nabi untuk membaca “iqra” (bacalah). Wahyu tersebut
adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 yang memotivasi, mendorong, mengajak umat islam
untuk selalu menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan membaca.

Kegiatan membaca dan menerjemahkan menjadi agenda wajib bagi para


ulama dan ilmuwan muslim sejak zaman dahulu. Hal ini menjadi faktor utama
mengapa Islam memiliki peradaban ilmu pengetahuan yang tinggi. Kemampuan
literasi para ulama terdahulu mulai dari membaca Al-Qur’an, hadist dan kitab-kitab
sehingga menghasilkan berbagai macam karya dibidang ilmu pengetahuan.

B. Keistimewaan Nuzzulul Qur’an


Peristiwa Nuzulul Qur’an telah menguatkan hati Rasulullah dan para sahabat
untuk berjuang, berdakwah dan menyiarkan agama islam kepada suluruh umat
manusia. walaupun perjuangan tersebut tidak mudah karena Rasulullah dan para
sahabat banyak mendapatkan cemoohan, ejekan serta hinaan dari para kaum
pembenci islam. Nuzulul Qur’an menjadi peristiwa yang sangat penting bagi umat
islam diseluruh dunia.
Ada beberapa keistimewaan pada malam Nuzulul Quran, diantaranya adalah :
1. Malam turunnya Al-Quran

Sebuah keistimewaan malam Nuzulul Quran yang pertama yaitu malam turunnya
Al-Quran. Kitab suci Al-Quran ini diturunkan bukan untuk Nabi Muhammad
sendiri tetapi untuk menjadi pembeda antara hak dan bathil juga menjadi petunjuk
bagi umat Muslim.
2. Diturunkannya Wahyu yang pertama

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq
ayat 1-5. Saat wahyu tersebut diturunkan, Nabi Muhammad sedang menyendiri di
Gua Hira. Setelah itu, datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu tersebut.
3. Diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi utusan Allah

Tepat setelah menerima wahyu yang pertama, Nabi Muhammad diangkat menjadi
seorang Rasulullah. Beliau juga merupakan Nabi Akhir zaman.
C. Masyarakat dalam Memperingati Nuzzulul Qur’an
Di tengah kehidupan masyarakat, Nuzzulul Qur’an biasanya diperingati dengan
mengaji Bersama, mengadakan tasyakuran dan mengundang da’i untuk bertausiyah
tentang keutaaman Nuzzulul Qur’an agar masyarakat lebih memahami makna dari
hari pertama Rasululloh mendapat wahyu.
Eurofia dari perayaan Nuzzulul Qur’an juga dirasakan para santri Nazzalal Furqon
Tingkir salatiga dan masyarakat setempat. Pasalnya setiap bulan Ramadhan, beliau
pengasuh pondok pesantren Nazzalal Furqon mengadakan kegiatan menyemak beliau
membaca Al-Qur’an dengan bil-ghoib. Kegiatan ini dimulai dari awal bulan
Ramadhan, sampai dengan puasa ke- 17 Ramadhan. Sebelum membacakan Al-
Qur’an, beliau sebelumnya bertawassul terlebih dahulu, memberi pengertian tentang
keutamaan membaca Al-Qur’an saat di bulan Ramadhan dan memberikan wejangan-
wejangan untuk selalu bersyukur kepada Allah, karena sudah dijadikan sebagai umat
nabi akhir zaman, yaitu nabi Muhammad SAW.

Di puncak pengajian Al Qur’an, yaitu pada puasa ke 17 ramadhan. Semua santri dan
warga sekitar berbondong-bondong membawa makanan dan minuman, berkumpul di
musholla mendengarkan dengan khitmad pembacaan juz 30 dan doa khataman. Di
akhir waktu sebelum berbuka puasa, seluruh majelis berdiri untuk melaksanakan
mahalul qiyam guna mensyukuri nikmat menjadi umat rasululloh SAW.

KESIMPULAN

Nuzulul Qur’an menjadi peristiwa yang sangat penting bagi Umat Islam di dunia. Di
Indonesia malam Nuzulul Qur’an diperingati pada malam ke 17 Bulan Ramadhan.
Para Ulama berpendapat Allah SWT akan melipat gandakan pahala umat Islam yang
beribadah pada Malam Nuzulul Qur’an, para Malaikat turun ke bumi untuk
memberikan do’a kepada setiap orang yang beribadah pada malam yang penuh
keberkahan.

Semoga dengan artikel Nuzulul Qur’an ini, kita berharap bukan sekedar seremonial
yang kita peringati pada setiap tanggal 17 Ramadhan, akan tetapi kita dapat lebih giat
dan semangat dalam upaya meningkatkan literasi Al-Qur’an sehingga dapat
meningkatkan nilai ibadah kita kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai