Disusun oleh:
Setiap menjalankan ibadah puasa, pasti kita akan menemui peringatan hari
besar Islam yaitu Nuzzulul Qur’an. Peristiwa Nuzzulul Qur’an adalah momen penting
bagi umat Islam, karena pada hari tersebut, Rasululloh mendapat wahyu untuk
pertama kalinya dari Allah yang disampaikan lewat malaikat Jibril. Nuzzulul Qur’an
terjadi pada malam 17 ramadhan, tahun ke 41 kelahiran nabi Muhammad SAW dan
bertepatan pada tahun 610 M. pada saat itu Rasululloh berkhalwat (mengasingkan
diri) di gua Hira’. Pada saat berkhalwat, rasululloh mendapat wahyu surat al-Alaq
ayat 1-5.
Pada saat wahyu pertama turun, rasululloh belum bisa membaca lewat
malaikat Jibril Allah mengutus nabi untuk membaca “iqra” (bacalah). Wahyu tersebut
adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 yang memotivasi, mendorong, mengajak umat islam
untuk selalu menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan membaca.
Sebuah keistimewaan malam Nuzulul Quran yang pertama yaitu malam turunnya
Al-Quran. Kitab suci Al-Quran ini diturunkan bukan untuk Nabi Muhammad
sendiri tetapi untuk menjadi pembeda antara hak dan bathil juga menjadi petunjuk
bagi umat Muslim.
2. Diturunkannya Wahyu yang pertama
Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq
ayat 1-5. Saat wahyu tersebut diturunkan, Nabi Muhammad sedang menyendiri di
Gua Hira. Setelah itu, datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu tersebut.
3. Diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi utusan Allah
Tepat setelah menerima wahyu yang pertama, Nabi Muhammad diangkat menjadi
seorang Rasulullah. Beliau juga merupakan Nabi Akhir zaman.
C. Masyarakat dalam Memperingati Nuzzulul Qur’an
Di tengah kehidupan masyarakat, Nuzzulul Qur’an biasanya diperingati dengan
mengaji Bersama, mengadakan tasyakuran dan mengundang da’i untuk bertausiyah
tentang keutaaman Nuzzulul Qur’an agar masyarakat lebih memahami makna dari
hari pertama Rasululloh mendapat wahyu.
Eurofia dari perayaan Nuzzulul Qur’an juga dirasakan para santri Nazzalal Furqon
Tingkir salatiga dan masyarakat setempat. Pasalnya setiap bulan Ramadhan, beliau
pengasuh pondok pesantren Nazzalal Furqon mengadakan kegiatan menyemak beliau
membaca Al-Qur’an dengan bil-ghoib. Kegiatan ini dimulai dari awal bulan
Ramadhan, sampai dengan puasa ke- 17 Ramadhan. Sebelum membacakan Al-
Qur’an, beliau sebelumnya bertawassul terlebih dahulu, memberi pengertian tentang
keutamaan membaca Al-Qur’an saat di bulan Ramadhan dan memberikan wejangan-
wejangan untuk selalu bersyukur kepada Allah, karena sudah dijadikan sebagai umat
nabi akhir zaman, yaitu nabi Muhammad SAW.
Di puncak pengajian Al Qur’an, yaitu pada puasa ke 17 ramadhan. Semua santri dan
warga sekitar berbondong-bondong membawa makanan dan minuman, berkumpul di
musholla mendengarkan dengan khitmad pembacaan juz 30 dan doa khataman. Di
akhir waktu sebelum berbuka puasa, seluruh majelis berdiri untuk melaksanakan
mahalul qiyam guna mensyukuri nikmat menjadi umat rasululloh SAW.
KESIMPULAN
Nuzulul Qur’an menjadi peristiwa yang sangat penting bagi Umat Islam di dunia. Di
Indonesia malam Nuzulul Qur’an diperingati pada malam ke 17 Bulan Ramadhan.
Para Ulama berpendapat Allah SWT akan melipat gandakan pahala umat Islam yang
beribadah pada Malam Nuzulul Qur’an, para Malaikat turun ke bumi untuk
memberikan do’a kepada setiap orang yang beribadah pada malam yang penuh
keberkahan.
Semoga dengan artikel Nuzulul Qur’an ini, kita berharap bukan sekedar seremonial
yang kita peringati pada setiap tanggal 17 Ramadhan, akan tetapi kita dapat lebih giat
dan semangat dalam upaya meningkatkan literasi Al-Qur’an sehingga dapat
meningkatkan nilai ibadah kita kepada Allah SWT.