Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH TURUNNYA AL QURAN

DAN PENULISAN AL QURAN


Di susun oleh :
Ghofur Rurohim , NIM : 1191040053
Hikmah Muliani , NIM : 1191040061
Isti Nurul Azizah , NIM : 1191040075
Muhammad Akbar Miftahudin , NIM : 1191040093
PENGERTIAN AL QURAN DAN WAHYU
Al Quran merupakan kitab samawi terakhir yang diturunkan kepada Nabi terakhir
Rasulullah Muhammad saw . Dimana Al Quran merupakan pedoman hidup umat manusia
sebagai jalan menuju kebahagiaan hakiki di dunia dan di akherat kelak .
Al Quran secara etimologi berarti “membaca” yang merupakan kata jadian dari kata dasar
“qara’a” .
Sedangkan secara terminologi berarti “kumpulan surat dan ayat yang diwahyukan kepada
Rasulullah saw , diawali dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas”.
Wahyu sendiri secara bahasa memiliki banyak arti diantaranya isyarat , tulisan , risalah ,
pesan , bergegas , pemberitahuan secara rahasia , perkataan terselebung , berbicara di tempat
yang tersembunyi tanpa diketahui oleh orang lain .
Dan secara istilah wahyu berarti ilham gaib yang turunnya dari Allah SWT lewat
perantara malaikat Jibril atau langsung turunnya dari Allah SWT ke alam materi kepada para
Nabi dan Rasul .
Sebagai penutup dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya Al Quran telah mendapat
jaminan langsung dari Allah SWT tentang keasliannya sampai hari akhir nanti .
SEJARAH TURUNNYA AL QURAN
Al Quran diturunkan pada malam ke 17 di bulan Ramadhan pada tahun ke 41 kelahiran
Nabi sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada tahun 63 kelahiran Nabi atau tahun 10 Hijriyah di gua
Hira yang terletak diluar kota Mekah . Peristiwa turunnya Al Quran ini dikenal sebagai malam
Lailatul Qadar .
Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur dalam kurun waktu selama 22 tahun 2 bulan
22 hari , yakni kurang lebih 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah .
Terdiri dari 30 juz 114 surat dan 6666 ayat . Surat yang pertama kali diturunkan ialah surat
Al Alaq ayat 1-5 , sedangkan ayat yang terakhir turun yakni surat Al Maidah ayat 3 .
CARA DITURUNKANNYA AL QURAN
Proses diturunkannya wahyu dilakukan dengan berbagai cara , diantaranya :
 Melalui suara , biasanya melalui suara ini merupakan jenis yang paling berat bagi Rasulullah
saw , umumnya yang turun dengan cara seperti ini ialah ayat yang berisi peringatan ,
ancaman dan janji Allah SWT kepada kaum kafir .
 Malaikat Jibril mengilhamkan sesuatu kepada Nabi , cara ini hampir sama dengan cara yang
pertama .
 Malaikat Jibril datang menemui Rasulullah saw dalam wujud manusia ( laki-laki ) ,
kemudian bercakap-cakap dengan Rasulullah saw , hingga Rasulullah menyadari bahwa
yang datang itu adalah malaikat Jibril . Cara yang seperti ini adalah cara yang paling mudah
bagi Rasulullah saw .
 Malaikat Jibril datang lewat mimpi Rasulullah saw .
 Allah SWT berbicara langsung kepada Nabi , baik waktu beliau sadar ( pada
peristiwa Isra Miraj ) , atau ketika Nabi sedang tertidur ( seperti permulaan surat Ad Dhuha ,
surat Al Insyirah , dan akhir surat Al Baqarah ) .
 Malaikat Jibril memperlihatkan wujud aslinya .
HIKMAH DITURUNKANNYA AL QURAN
SECARA BERANGSUR
 Untuk memantapkan hati Nabi .
 Memudahkan untuk di ingat dan di pahami oleh Nabi .
 Menentang dan melemahkan para penentang Al Quran ( Nabi seringkali berhadapan dengan
orang-orang yang mengajukan pertanyaan sukar dengan maksud untuk melemahkan Beliau ,
tujuan diturunkannya Al Quran secara bertahap adalah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu , bahkan menantang mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al
Quran . Pada kenyataannya mereka tidak bisa dan tidak akan pernah bisa melakukannya ).
 Mengikuti setiap kejadian ( ada wahyu yang diturunkan karena peristiwa tertentu yang
terjadi ).
 Untuk melakukan penahapan dan penetapan syariat .
 Membuktikan bahwa Al Quran turun dari Allah yang Maha Bijaksana .
PENULISAN AL QURAN PADA MASA RASULULLAH SAW
HIDUP DAN PADA MASA SETELAH RASULULLAH SAW
WAFAT
Al Quran pada masa Rasulullah saw hidup lebih kepada hapalan sahabat , namun
Rasulullah saw pun melakukan pencatatan dengan beberapa alasan seperti untuk mengingat
kembali bila saja ada sahabat yang lupa . Dan untuk mempresentasikan wahyu , karena
hapalan saja tidak cukup .
Walaupun pencatatannya masih menggunakan media yang sederhana dengan alat seadanya
seperti pada pelepah kurma , lontaran kayu , tulang belulang dan batu .
Setelah Rasulullah saw wafat , pencatatan Al quran terjadi pada masa kekhalifahan Abu
Bakar Ash Shiddiq . Atas usulan dari sahabat Umar Bin Khattab .
Saat itu Umar bin Khattab berpendapat bahwa perang Yamamah telah menimbulkan
jumlah korban yang tak sedikit dikalangan kaum Muslimin, dan diantaranya adalah para
Hafidz yang berjumlah 70 orang .
Pada mulanya Abu Bakar menolak usulan ini , namun berkat kegigihan Umar bin
Khattab , akhirnya Abu Bakar pun setuju . Maka dibentuklah panitia penulisan Al Quran yang
berjumlah dua puluh lima orang dengan Zaid bin Tsabit sebagai ketuanya .
Adapun susunan surat dan ayatnya adalah lewat perintah Nabi langsung ketika Beliau
masih hidup .
Tulisan-tulisan Al Quran ini kemudian dinamakan mushaf . Setelah Abu Bakar wafat
mushaf ini kemudian disimpan oleh Umar bin Khattab , dan setelah Umar bin Khattab wafat
mushaf ini disimpan oleh putri Umar yaitu Hafsah . Bukan tanpa alasan , karena Umar tidak
mau dianggap memihak siapapun sebagai penggantinya kelak Umar meninggal , terlebih
Hafsah adalah istri Nabi dan telah menghapal keseluruhan isi Al Quran .
Pada masa Kekhalifahan Ustman bin Affan , Al Quran ditulis ulang untuk mencegah
perpecahan akibat dari perbedaan qira’at . Dan kembali Zaid bin Tsabit mengemban tugas
untuk menulis ulang Al Quran bersama 3 orang pemuka Quraisyi , dengan meminjam mushaf
Al Quran yang disimpan oleh Hafsah sebagai pembandingnya .Setelah selesai Khalifah
Ustman memerintahkan untuk menyebarkan mushaf tersebut dan memusnahkan mushaf yang
ditulis selain dengan bahasa Quraisy untuk mencegah perselisihan , sementara Al Quran ditulis
dengan dialek Quraisy mengingat Nabi berasal dari suku Quraisy . Mushaf ini kemudian
dikenal dengan nama mushaf Ustmani .
Karena mushaf Ustmani tidak memiliki tanda baca dan harakat , dikhawatirkan
menimbulkan kesulitan dalam cara membacanya terlebih bagi mereka yang bukan berasal dari
bangsa Arab . Maka baru pada masa Kekhalifahan Abdul Al Malik ( 685-705 M ) Al Quran
ditulis dengan tanda baca .
Al Quran pertama kali dicetak pada masa Kekhalifahan Al Walid ( 86-96 H ) . Namun
dimusnahkan oleh gereja . Al Quran kembali dicetak pada tahun 1694 M oleh seorang
berkebangsaan Jerman bernama Hinkelman . Pada tahun 1698 M , Al Quran kembali dicetak
oleh Maruci di Padoe . Sayang Al Quran dicetak oleh seorang non Muslim .
Cetakan berlabel Muslim pertama pada tahun 1787 M oleh Maulaya Ustman di
St.Petersburg , Rusia . Hingga akhirnya Raja Fuad dari Mesir atas prakarsa para Syeikh dari
Universitas Al Azhar mencetak Al Quran dengan penyempurnaan tulisan , dan kemudian
disebarluaskan . Dan inilah cikal bakal mushaf Al Quran yang sampai pada kita sekarang .

Anda mungkin juga menyukai