Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TUGAS KELOMPOK STUDY ISLAM

Disusun Oleh :
Beta Efriona Permai Fajara Yosi Puji Astuti M. Hasan Andryanto (1300023235) (1300023262) (1300023274)

SKETSA PERKEMBANGAN STUDY AL-QURAN BAB 1 PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Penulisan
Al-Quran adalah sebuah kitab suci yang diturunkan kepada umat manusia sebagai pedoman dan petunjuk hidup. Siapa saja yang dalam hidupnya berpegang teguh padanya hidupnya akan menjadi tentram dan bermakna. Di dalamnya mencangkup nasehat, hukum, dan tuntunan serta berbagai kisah sebagai pelajaran bagi manusia agar berhati-hati dalam menjalani hidup. Semua ini tidak lain agar manusia selamat dunia-akhirat. Al-Quran sebagai kalamullah adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Setiap hari kita mempelajarinya, tapi kita tidak tahu apa definisinya. Bahkan kita tak tahu bukti bahwa Al-Quran sebagai kalamullah dan bagaimana bukti historisnya. Jika kita buta akan kitab sendiri, bagaimana kita bisa mempertahankan kebenaran Al-Quran jika kita diserang oleh umat lain yang tidak suka terhadap Islam. Maka dari itu kami akan mencoba menjelaskan definisi alquran, bukti Al-Quran sebagai kalamullah dan bukti historisnya. Sehingga harapan kami kedepan kita semua tahu dan mengerti dan kita bisa mempertahankan keauntetikan Al-Quran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Al-Quran diturunkan ? 2. Mengapa Al-Quran diturunkan secara bertahap ? 3. Bagaimana proses pengumpulan, penulisan, serta penghafala Al-Quran ?

BAB II PEMBAHASAN
Sejarah Perkembangan Al-Quran Pada Masa Rasulullah
1. Perkembangan Al-Quran Pada masa nabi ilmu-ilmu Al-Quran belum dibukukan, karena umat islam belum memerlukan serta ulumul Quran masih belum ada, sebab pada waktu itu Rasulullah SAW masih hidup, sehingga jika terdapat suatu pertanyaan atau permasalahan mengenai Al-Quran bias ditanyakan langsung kepada Rasul kemudian diingat dalam pikiran dan hati para sahabat. Selain alasan di atas belum adanya kebutuhan untuk menulis kitab-kitab tentang ulumul Quran merupakan alasan dibalik belum munculnya ulumul Quran pada masa nabi. Terdapat beberaa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al-Quran yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Supian, dan Ubai bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerab menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang dipergunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Disamping itu, banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Quran setelah wahyu diturunkan. 2. Cara Al-Quran Diwahyukan Al-Quran diturunkan secara keseluruhan dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Penyampaiannya melalui Malaikat Jibril dengan cara : a) Malaikat Jibril meresapkan wahyu kedalam hati Nabi Muhammad saw. Dalam hal ini Nabi tidak melihat kehadiran Jibril namun merasakan menerima wahyu dari Allah SWT. b) Malaikat Jibril menampakkan diri kepada Nabi Muhammad berupa seorang lelaki tampan, dan menyampaikan firman Allah sampai Nabi benar-benar hafal. c) Wahyu yang datang kepadanya seperti gemerincing lonceng yang dirasakan Nabi Miuhammad. d) Malaikat Jibril menampakkan diri sebagaimana wujud sebenarnya, dan mengajarka firman Allah. Allah sengaja menurunkan ayat-ayat Al-Quran secara berangsur-angsur. Dan Al-Quran itu kami perinci agar kamu bacakan kepada manusia perlahan-lahan, dan kami menurunkannya berangsur-angsur. (QS. 17/Al Isro: 106)

Tujuan diturunkan ayat-ayat Al-Quran secara berangsur-angsur adalah : 1) Agar mudah dihafal, dimengerti, dab diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Banyak ayat-ayat yang diturunkan merupakan jawaban dari pertanyaan atau penolakan suatu pendapat/perbuatan. 3) Ayat-ayat diturunkan karena ketika itu terdapat peristiwa yang tidak dapat dipecahkan oleh Nabi Muhammad sehingga menunggu turunnya petunjuk dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. 3. Penulisan Dan Penghafalan Al-Quran Pada zaman Rasulullah SAW dan pemerintahan Abu Bakar dan Umar, ilmu-ilmu Al-Quran belum dibukukan, karena umat islam belum memerlukannya sebab umat islam waktu itu adalah bangsa Arab asli sehingga mereka mampu memahami Al-Quran dengan baik, karena bahasa Al-Quran adalah bahasa mereka sendiri dan mereka mengetahui sebeb-sebab turunnya Al-Quran.oleh karenanya jarang sekali sahabat yang bertanya kepada abi tentang maksud ayat. Ayat al-quran tidak dikumpulkan atau dibukukan seperti sekarang.karena disebabkan beberapa factor ayat al-quran mulai dibukukan atau dikumpulkn,yaitu dokumpulkan dalam satu mushaf.pengumpulan al-quran pada masa Nabi hanya dilakukan pada 2 cara yaitu dituliskan pada benda-benda seperti yang terbuat dari kulit binatang,batu yang tipis dan licin,pelepah kurma,tulag binatang dan lain-lain.Tulisantulisan dari benda-benda tersebut dikumpulkan untuk Nabi dan beberapa diantaranya menjado koleksi para sahabat yang pandai baca tulis. Rasulullah telah mengangkat para sahabat-sahabat terkemuka untuk menulis wahyu al-quran,yaitu : Ali,Muawiyah,Ubay bin kab dan zaid bin sabit,jika ayat turun ia memerintahkan mereka menulisdan menunjukkan tempat ayat tersebut dalam surat,sehingga penulisan pada lembar itu membantu penghapalan didalam hati.sebagai sahabat menuliskan al-quran yang turun itu atas kemauan sendiri,tanpa diperintah Nabi Al-quran turun kepada Nabi yang Umi (tidak bisa baca tulis) dan diutus Allah dikalangan orang-orang Umi.Karena itu perhatian Nabi hanyalah menghapal dan menghayati agar beliau dapat menguasai al-quran yang diturunkan.Rasulullah sangat menyukai wahyu,beliau senantiasa menunggu penurunan wahyu lalu menghapal dan memahami.Seperti yang dijanjikan Allah : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya (alkiyamah : 17). Proses turunnya Al-quram turun terkadang hanya 1 ayat dan kadang sampai 10 ayat. Setiap kali ayat turun kemudian dihapal didalam dada dan ditempatkan dalam hati. Bangsa arab secara kodratnya mempunyai daya hapal yang kuat,kerena umumnya buta huruf.

4. Pengumpulan Al-quran Ali bin abi thalib sebagai pengumpul pertama Al-quran pada masa Nabi berdasarkan perintah Nabi sendiri.Dikalangan syah menegaskan Ali bin abi thalib sebagai orang pertama yang mengumpulkan al-quran setelah wafatnya Nabi.Sumbersumber sunni juga mengungkapkan bahwa Ali memiliki kumpulan Al-quran. Dikalangan ortodoks islam,pengumpulan al-quran dapat dilakukan secara resmi pada mas a pemerintahan abu bakar al-siddiq. Al-khatabi berkata,Rasul tidak mengumpulkan Alquran dalam satu mushab karena senantiyasa menunggu ayat yang menghapus terhadap sebagian hukum-hukum atau bacaannya.Sesudah berakhir masa turunnya dalam wafatnya Rasulullah maka Allah meilhamkan penulisan mushab secara lengkap kepada para khulafaur Rasyidin sesuai dengan janjinya yang benar kepada umat ini tentang jaminan pemeliharaannya.
Pengumpulan pada masa Nabi Cuma bisa dengancara menghafal. Rasullullah sangat menyukai wahyu ia senantiasa menunggu turunnya wahyu dengan rasa rindu, lalu pada saat wahyu itu turun, rasul langsung mehafal dan memahaminya. Oleh sebab itu, ia adalah hafidz(penghafal) pertama dan merupakan contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya, sebagai realisasi kecintaan merekakepada pokok masalah dan risah. Setiap kali ayat turun, dihafal dan ditempatkan dalam hati, sebab bangsa arab secara kodrati mempunyai hafalan yang kuat. Pada setiap kali rasullullah menerima wahyu yang berupa ayat-ayat Al-Quran beliau membacanya didepan para sahabat, kemudian para sahabat menghafalkan ayat-ayat tersebut sampai hafal diluar kepala. Namun kemudian belia menyuruh Kuttab(penulis wahyu) untuk menuliskan ayat-ayat yang baru diterimanya itu. Mereka yang termasyur adalah: Abu bakar, Umar bin khatab, ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ubay bin Khaab, Zayd bin tsabit, az-zubayr bin awwam, Muawiyah bin Abi sufyan, Al-arqam bin maslamah ,Muhammad bin Maslamah, Abban bin Sait bin AL-As, Maslamah bin Khalid, qais bin Makhlad, Abu Musa Al-Asyari, Uqbah bin Amir, Ummu faraqah bin Abdillah binti Harits.

Al-Quran Di Indonesia
Untuk menjaga kemurnian Al-Quran yang dicetak di Indonesia ataupun yang didatangkan dari luar negri, pemerintah Indonesia c.q kementrian agama telah membentuk suatu panitia yang bertugas untuk memeriksa dan mentashih Al-Quran yan akan dicetak dan diedarkan. Lembaga yang bersangkutan dikenal dengan nama Lajnah pentashih mushaf AlQuran yang ditetapkan dengan penetapan mentri agama no. 37 tahun 1957. Pemerintah Republik Indonesia juga sudah me punyai Al-Quran pusaka berukuran 1x2 m yang ditulis tangan oleh penulis-penulis Indonesia sendiri. Penulisan itu dimulai pada tanggal 23 juni 1948 / 17 Ramadhan 1367 H sampai tanggal 25 maret 1960 / 17 Ramadhan 1379 H. alQuran pusaka tersebut disimpan di masjid Baiturrahim didalam Istana Negara.

Kita amat bersyukur dengan adanya Al-quran pusaka itu, selain untuk menjaga kesucian dan kemurnian Al-quran, itu juga dumaksudkan menjadi induk dari Al-quran yang diterbitkan diIndonesia. Jadi, jika ada cetakan Al-quran yang agak janggal, dapat langsung di-crosscek dengan Al-quran induk tersebut. Al-quran pusaka bukan untuk dikeramatkan, aplagi terus diminta tolong. Ini adalah upaya agar Al-quran tidak dipalsukan oleh orang yang benci kepada islam. Alhamdulillah, dengan usaha-usaha yang disebutkan, terpeliharalah Al-quranul Karim sampai kepada kita sekarang. Sejak ia diturunkan dan diterima oleh Rasulullah SAW. Sampai hari ini, tidak ada satupun ayatnya yang berubah atau hilang. Disetiap tempat dan zaman, ribuan orang Islam menghafal Al-quran. Hal itu juga membantu menjaga kemurnian Al-quran dari kesalahan cetak dan kekeliruan pengucapan. Saai ini banyak penerbit yang mencetak dan menerbitkan Al-quran, lalu diedarkan dan dijual kemasyarakat. Dengan sangat mudah, kitapun dapat memperoleh Al-quran ditoko-toko buku, dipinggir-pinggir jalan, di bis-bis, dan lain-lain. Kita tinggal memilih ukuran dan bentuk mushaf yang kita senangi, lalu kita pun dapat memilikinya. Jadi, benarlah Kalam Allah SWT: Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-quran, dan sesungguhnya kami pula yang menjaganya. (QS al-Hijr [15]:9)

BAB III KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan : Al-Quran diturunkan selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari kepada Nabi Muhammad
saw melalui Malaikat Jibril

Al-Quran diturunkan secara bertahap agar mudah dihafal, dimengerti, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari Al-Quran ditulis dan dibukukan dengan bantuan para sahabat Rasulullah yaitu Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Supian, dan Ubai bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerab menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan.

Daftar Pustaka :
Hamid, Syamsul Rizal.2010.Buku Pintar Agama Islam.Cahaya Salam:Bogor Supandi,Irfan.2013.Agar Bacaan Al-Quran Tak Sia-Sia.Tinta Medina:Solo

Anda mungkin juga menyukai