Anda di halaman 1dari 12

Peristiwa Turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an) dan

Keutamaannya
Peristiwa Turunnya Al-Quran – Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam dan kitab
suci ini diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an juga menjadi pedoman bagi
semua Islam dalam menjalani kehidupan ini. Dengan Al-Qur’an, maka hidup yang dijalaninya
bisa lebih terarah dan terhindar dari perbuatan dosa.

Namun, peristiwa turunnya Al-Qur’an mungkin jarang ada yang mengetahuinya. Jangan
khawatir karena pada artikel ini, kita akan membahas lebih jauh tentang peristiwa turunya Al-
Qur’an. Namun, sebelum membahas peristiwa turunnya Al-Qur’an, ada baiknya kalau kita
membahas tentang pengertian Al-Qur’an terlebih dahulu.

1. Pengertian Al-Qur’an
Pengertian Al-Qur’an sesuai bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Menurut istilah,
pengertian Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril yang dihimpun dalam mushaf yang merupakan mukjizat
Nabi Muhammad.

Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang menjadi pegangan dan dasar bagi
kehidupan. Dalam sejarah, tercatat bahwa Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah
SAW. Ayat-ayat Al Qur’an diturunkan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur
dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Salah satu peristiwa yang terkait dengan sejarah
turunnya Al-Qur’an ke bumi adalah Nuzulul Qur’an.

2. Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an


Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti ada manfaat dan fungsinya. Al-Qur’an
mengandung banyak pokok ajaran, sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur.
Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti ada manfaatnya. Al-Qur’an mengandung banyak
pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur. Oleh karena itu, di dalam
Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang fungsi Al-Qur’an, seperti dikutip dari buku
Al-Qur’an dan Hadits karya Muhaimin yaitu:
1. Sebagai Petunjuk bagi Manusia
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertaqwa dalam hidup dan
kehidupan.
Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam Surat Al A’raf ayat 52:

Artinya: “Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (AlQur’an) kepada mereka, yang Kami
jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan Rahmat bagi orang-orang yang
beriman”. (QS Al A’raf ayat 52)
Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang mengikuti petunjuk Al-Qur’an akan
mendapatkan kemuliaan, kejayaan, keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di
akhirat.
2. Sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam
Sumber pokok ajaran Islam adalah Al-Qur’an. Sebab, dari Al-Qur’an-lah diambil dari
segala pokok syariat dan dalil-dalil syar’i yang mencakup seluruh aspek hukum bagi manusia
dalam menjalani hidup di dunia atau akhirat.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT Surat An Nisa ayat 105:
Artinya: “Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (AlQuran) kepadamu (Muhammad) membawa
kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang yang berkhianat”.

3. Sebagai Pengajaran bagi Manusia


Al-Qur’an adalah pengajaran bagi manusia. Oleh karena itu, manusia mengetahui jalan
yang haq dan batil, antara yang benar dan yang sesat lainnya.
Hal ini tercantum dalam Surat Yunus ayat 57:

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al Qur’an) dari
Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta Rahmat bagi
orang yang beriman”. (QS Yunus ayat 57).
Dengan fungsi Al-Qur’an itulah Al-Qur’an memiliki peran yang sangat penting dalam
menjalani hidup. Tujuannya agar hidup berjalan kebenaran dan keselamatan di dunia dan
akhirat.

3. Peristiwa Turunnya Al-Qur’an atau Nuzulul Qur’an


Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Secara
bahasa, Nuzulul Qur’an berasal dari dua kata yaitu Nuzulul (menurunkan sesuatu dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah) dan Al-Qur’an (kitab suci umat Islam). Jadi, Nuzulul Qur’an dapat
diartikan sebagai peristiwa turunnya Al-Qur’an dari tempat yang tinggi ke muka bumi.
Sedangkan makna secara lengkap, Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an dari
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat Islam. Umat
Islam berlomba-lomba untuk mendapatkan malam Nuzulul Qur’an. Malam Nuzulul Qur’an didapat di
bulan Ramadhan tanggal 17.

4. Keutamaan Nuzulul Qur’an

Berikut ini adalah keutamaan malam Nuzulul Qur’an, peristiwa turunnya Al Qur’an ke bumi pada 17
Ramadhan, yaitu:

1. Lebih Baik dari 1000 bulan


Disebut lebih baik dari seribu bulan memiliki makna bahwa amalan dan ibadah yang
dilakukan dalam malam Nuzulul Qur’an lebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu
bulan. Hal itu didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surat Al Qadr ayat 3.
2. Diampuni Segala Dosa
Orang yang menghidupkan malam Nuzulul Qur’an akan mendapatkan ampunan dosa dari
Allah SWT hingga diibaratkan seperti bayi yang baru saja lahir ke dunia.

3. Sebagai Malam Penuh Berkah


Malam Nuzulul Qur’an juga menjadi salah satu malam yang penuh berkah. Hal ini
didasarkan pada firman Allah dalam Surat Al-Dukhan ayat 3. Selain itu, disebut malam penuh
berkah karena Al-Qur’an diturunkan ke bumi dalam satu malam di bulan Ramadhan.

5. Keistimewaan Nuzulul Qur’an


1. Keistimewaan Nuzulul Qur’an yang pertama adalah peristiwa ini telah menguatkan hati
Rasulullah SAW dan para sahabat untuk terus berjuang dalam berdakwah dan menyebarkan
agama Islam kepada semua orang. Meskipun saat itu, Rasul dan para sahabat banyak mendapat
cemoohan, ejekan, hinaan serta siksaan dari pembenci Islam.
2. Keistimewaan selanjutnya adalah Nuzulul Qur’an merupakan sebuah tantangan serta
pertolongan dari Allah SWT untuk umat muslim untuk terus berjuang dijalan Allah SWT dan
mengharap ridho Allah SWT.
3. Nuzulul Qur’an juga memiliki keistimewaan di mana ia merupakan peristiwa turunnya wahyu
Allah yang berupa Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan jawaban atas segala pertanyaan
manusia mengenai berbagai hal mulai dari fiqih, hukum hingga hal lain yang sangat penting.

6. Teori Nuzulul Qur’an


Istilah Nuzulul Qur’an ini biasa diperingati pada malam tanggal 17 Ramadhan, sebagai malam
dimana pertama kali Al Qur’an diturunkan kepada Rasulullah SAW di gua Hira melalui malaikat Jibril.
Ada sejumlah teori bagaimana tahapan Al Qur’an diturunkan hingga menjadi utuh. Berikut teori
tentang Nuzulul Qur’an:

1. Teori Pertama
Pada malam Lailatul Qadar, Al Qur’an dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplit,
diturunkan ke langit dunia. Setelah itu, dari langit dunia, Al-Qur’an diturunkan ke bumi secara
bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.

2. Teori Kedua
Makna Nuzulul Qur’an dijelaskan juga bahwa Al Qur’an diturunkan ke langit dunia selama 20
malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun (Lailatul Qadar hanya turun sekali dalam setahun). Setelah itu,
dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan.

3. Teori Ketiga
Al-Qur’an turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar. Selanjutnya, Al Qur’an diturunkan
ke bumi secara bertahap dalam waktu berbeda-beda.
7. Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Nuzulul Qur’an
Diriwayatkan dalam Hadits Bukhari

“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah SAW pada setiap malam Ramadhan, dan
selanjutnya ia membaca Al-Qur’an bersamanya”.
Amalan yang bisa dilakukan di malam nuzulul Qur’an, antara lain:

1. Amalan nuzulul Qur’an yang pertama adalah istiqomah membaca Al Qur’an. Setidaknya cobalah
khatam membaca Al Qur’an satu kali selama bulan Ramadhan ini.
2. Selanjutnya, amalan yang dilakukan di malam nuzulul Qur’an adalah melakukan I’tikaf atau
berdiam diri di masjid pada malam hari. Melakukan I’tikaf sebagai amalan yang dilakukan
di malam nuzulul Qur’an bukan berarti hanya diam dan tidur tiduran saja di masjid, tetapi
mengisi malam tersebut dengan kegiatan berzikir kepada Allah SWT ataupun membaca
Al Quran.
3. Selanjutnya, Anda bisa juga mengisi malam nuzulul quran dengan memperbanyak shalat malam
dan berdoa. Amalan yang dilakukan di malam nuzulul quran ini bisa membuat lebih menghayati
betapa sakral dan pentingnya peristiwa turunnya Al Quran yang menjadi pedoman seumur
hidup bagi umat islam ini.

8. Sejarah Turunnya Al Qur’an


Nuzulul Qur’an terjadi pada Malam 17 Ramadhan Tahun ke 41 Kelahiran Nabi
Muhammad SAW yang juga bertepatan pada Tahun 610 M. Pada saat itu Nabi Muhammad
SAW sedang melaksanakan Khalwat (mengasingkan diri ditempat yang sunyi untuk
bertafakur) di Gua Hira. Pada saat khalwat tersebut Nabi Muhammad SAW menerima
wahyu pertama surah Al-Alaq yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril.

Pada saat wahyu pertama ini turun, Rasulullah tidak bisa membaca, Malaikat Jibril
yang diutus oleh Allah SWT memerintahkan Rasulullah untuk membaca “Iqra” (Bacalah).
Wahyu yang pertama tersebut adalah surah Al-Alaq yang terdiri dari ayat 1 sampai dengan 5.
Ayat ini menjadi pendorong, penggerak dan memotivasi umat Islam untuk memperoleh
pengetahuan melalui membacaAyat Al-Qur’an pertama yang turun adalah surat Al Alaq ayat 1-5.
Turunnya ayat ini menjadi tanda awal kenabian Muhammad SAW. Selain itu, turunnya Al Qur’an
menjadi awal dari perjuangan menyebarkan agama Islam di jazirah Arab. Al Qur’an pertama kali
diturunkan di Gua Hira, sebelah utara Mekkah pada 17 Ramadhan 610.

Oleh karena itu, Nuzulul Qur’an diperingati oleh umat Muslim pada malam ke-17 Ramadhan.
Dasar dari peringatan Nuzulul Qur’an pada 17 Ramadhan adalah tafsiran dari Surat Al-Anfal ayat 41.
Dalam proses turunnya Al Qur’an sendiri dibagi menjadi dua tahap, yakni:

1. Al Qur’an diturunkan secara lengkap di malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfuz ke langit dunia
Al-Qur’an diturunkan secara lengkap di malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfuz ke langit
dunia. Al-Qur’an diturunkan ke Nabi Muhammad SAW secara bertahap atau berangsur-angsur.
Turunnya Al-Qur’an dibagi lagi ke dalam dua periode, yakni periode Mekkah yang disebut dengan
ayat Makkiyah dan periode Madinah yang dikenal dengan ayat Madaniyah.
Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi tentang akidah
(paham terkait keimanan) atau tauhid (dasar ajaran agama Islam). Pada periode ini, terdapat 86
surat yang diturunkan selama 12 tahun lima bulan. Sedangkan ayat yang turun di Madinah
umumnya berkaitan dengan Muamalah (hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat
(aturan dalam kehidupan Islam), dan hukum Islam. Pada periode setelah Hijrahnya Nabi
Muhammad SAW ke Madinah, terdapat 28 surat yang diturunkan selama sembilan tahun
sembilan bulan. Ayat terakhir Al Qur’an yang turun adalah surat Al Maidah ayat ke-5.
2. Usai diturunkan ke langit dunia, Al Qur’an diturunkan ke Nabi Muhammad SAW secara
bertahap melalui malaikat Jibril
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
SAW. Ayat yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 saat
berada di Gua Hira pada tahun 610 M. Turunnya Surat Al Alaq ayat 1-5 menjadikan awal kenabian
Muhammad SAW.
Selain itu, waktu turunnya Al Qur’an juga menjadi awal penyebaran agama Islam. Saat itu,
Nabi Muhammad sedang menyepi untuk menenangkan hati. Pada saat wahyu pertama ini turun,
Rasulullah SAW tidak bisa membaca. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad
SAW untuk membaca melalui surat Al-Alaq.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan Kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”.
Firman Allah SWT dalam surat Al Alaq ayat 1-5, ayat Al Qur’an yang pertama kali
diturunkan. Surat Al Alaq ayat 1-5 juga menjadi penanda diangkatnya Muhammad SAW sebagai
Nabi dan Rasul.
Setelah ayat ini, Al-Qur’an turun secara bertahap. Total, Al Qur’an turun secara bertahap.
Total Al Qur’an turun selama kurang lebih 23 tahun. Setiap ayat diturunkan menyesuaikan dengan
problematika sosial, krisis moral, keagamaan, kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah yang
terjadi di masa nabi.
Peristiwa Nuzulul Qur’an adalah peristiwa bersejarah dalam agama Islam. Pada tahun
1442 Hijriah, Nuzulul Qur’an diperingati setiap hari Kamis, 29 April 2021. Nuzulul Qur’an adalah
proses turunnya ayat Al Qur’an dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat
manusia.
Selain itu, sejarah turunnya Al Qur’an dibagi menjadi dua periode yaitu periode Mekkah
(sebelum hijrahnya Nabi) dan Madinah (setelah hijrah). Al Qur’an pertama kali diturunkan di Gua
Hira, sebelah Utara Mekkah pada 17 Ramadhan 610 M. Selama periode Mekkah, pada umumnya
ayat yang diturunkan berisi tentang akidah (paham terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran
agama Islam). Pada periode ini terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun lima bulan.
Sedangkan ayat yang turun di Madinah umumnya berkaitan dengan muamalah
(hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan Islam) dan hukum
Islam. Pada periode setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ini, terdapat 28 surat yang
diturunkan dalam kurun waktu 9 tahun 9 bulan.
Ayat Al Qur’an yang terakhir yang diturunkan adalah surat Al Maidah ayat 5. Ayat
terakhir yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah adalah surat Al-Maidah ayat
5. Ayat ini turun sesudah waktu Ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji
terakhir.

9. Pembukuan Al-Qur’an
Ketika Wahyu pertama kali diturunkan, Rasulullah SAW, yang tidak bisa membaca dan menulis,
membacakannya kepada para sahabat. Oleh karena itu, saat pertama kali Al-Qur’an diturunkan,
tidak langsung dibentuk kitab seperti sekarang ini. Setelah dibacakan Nabi Muhammad SAW, ayat
Al-Qur’an ada yang dihafalkan, ada yang langsung ditulis.

Ayat Al-Qur’an yang turun, di tulis di berbagai tempat, seperti di pelepah pohon kurma, lempengan
batu, daun lontar, kulit binatang, kayu, pelana, hingga potongan tulang binatang. Selepas Nabi
Muhammad SAW wafat pada 632 M, umat Islam dipimpin oleh Abu Bakar sebagai Khalifah bagi
umat Islam.

Dalam pemerintahan Abu Bakar, banyak terjadi gejolak berupa pemberontakan dan ekspansi
wilayah yang menimbulkan pertempuran. Akibatnya, banyak para penghafal Al-Qur’an yang gugur.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya Al-Qur’an. Oleh karena itu, Umar bin Khattab
merasa perlu untuk membukukan Al-Qur’an dan mengusulkannya kepada Khalifah Abu Bakar.

Khalifah Abu Bakar kemudian menunjuk Zaid Bin Tsabit untuk memimpin proyek pembukuan Al-
Qur’an. Usai Al-Qur’an berhasil dibukukan kemudian dilakukan standarisasi pada masa
pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan. Selain itu, karena banyak terjadi perbedaan dialek di
kalangan umat Islam, Khalifah Utsman memerintahkan untuk diseragamkan. Al-Qur’an yang
sekarang ini dijadikan pedoman menggunakan cara penulisan Utsmani atau Rasm Utsmani.

Al-Qur’an merupakan kitab yang diturunkan terakhir bagi pedoman umat muslim. Untuk itu perlu
pemahaman yang lebih mengenai Al-Qur’an.
Peristiwa Turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an) dan Keutamaannya

Peristiwa Turunnya Al-Quran – Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam dan kitab suci ini
diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an juga menjadi pedoman bagi semua Islam dalam
menjalani kehidupan ini. Dengan Al-Qur’an, maka hidup yang dijalaninya bisa lebih terarah dan
terhindar dari perbuatan dosa.
Namun, peristiwa turunnya Al-Qur’an mungkin jarang ada yang mengetahuinya. Jangan
khawatir karena pada artikel ini, kita akan membahas lebih jauh tentang peristiwa turunya Al-Qur’an.
Namun, sebelum membahas peristiwa turunnya Al-Qur’an, ada baiknya kalau kita membahas tentang
pengertian Al-Qur’an terlebih dahulu.
1. Pengertian Nuzulul Quran
Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Secara
bahasa, Nuzulul Quran berasal dari dua kata, yakni Nuzul (menurunkan sesuatu dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah) dan Al Quran (kitab suci umat Islam). Sehingga, Nuzulul Quran dapat
diartikan peristiwa turunnya Al Quran dari tempat yang tinggi ke muka bumi. Sedangkan makna
secara lengkap, Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al Quran dari Allah SWT kepada Nabi
Muhammad untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat Islam.

1. Sejarah Nuzulul Qur’an


Nuzulul Qur’an terjadi pada Malam 17 Ramadhan Tahun ke 41 Kelahiran Nabi Muhammad SAW
yang juga bertepatan pada Tahun 610 M. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW sedang melaksanakan
Khalwat (mengasingkan diri ditempat yang sunyi untuk bertafakur) di Gua Hira. Pada saat khalwat
tersebut Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama surah Al-Alaq yang diturunkan oleh Allah
SWT melalui Malaikat Jibril.

Pada saat wahyu pertama ini turun, Rasulullah tidak bisa membaca, Malaikat Jibril yang diutus
oleh Allah SWT memerintahkan Rasulullah untuk membaca “Iqra” (Bacalah). Wahyu yang pertama
tersebut adalah surah Al-Alaq yang terdiri dari ayat 1 sampai dengan 5. Ayat ini menjadi pendorong,
penggerak dan memotivasi umat Islam untuk memperoleh pengetahuan melalui membaca

Tradisi membaca dan menterjemah menjadi kegiatan utama yang dilakukan para ulama pada
zaman dahulu sehingga Islam mempunyai peradaban ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Kemampuan
literasi para ulama terdahulu mulai dari membaca Al-Qur’an, hadist dan kitab-kitab sehingga
menghasilkan berbagai macam karya dibidang ilmu pengetahuan

Turunnya Al Quran dibagi lagi ke dalam dua periode, yakni periode Mekkah, yang disebut ayat
Makkiyah dan periode Madinah yang dikenal dengan ayat Madaniyah.
Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi tentang akidah (paham
terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama Islam). Pada periode ini, terdapat 86 surat yang
diturunkan selama 12 tahun lima bulan. Sedangkan ayat yang turun di Madinah umumnya berkaitan
dengan muamalat (hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan Islam),
dan hukum Islam. Pada periode setelah hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah, terdapat 28 surat yang
diturunkan selama sembilan tahun sembilan bulan.

Keistimewaan Nuzulul Qur’an


Peristiwa Nuzulul Qur’an telah menguatkan hati Rasulullah dan para sahabat untuk berjuang
dan berdakwah dan menyiarkan agama islam kepada suluruh umat manusia walaupun perjuangan
tersebut tidak mudah karena Rasulullah dan para sahabat banyak mendapatkan cemoohan, ejekan serta
hinaan dari para kaum pembenci islam. Nuzulul Qur’an menjadi peristiwa yang sangat penting bagi umat
islam diseluruh dunia. Allah SWT Menurunkan Wahyu berupa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan
petunjuk hidup bagi seluruh umat islam di dunia.
Ada beberapa keistimewaan pada malam Nuzulul Quran, diantaranya adalah :
1. Malam turunnya Al-Quran
Sebuah keistimewaan malam Nuzulul Quran yang pertama yaitu malam turunnya Al-Quran. Dan ini
tidak terjadi di malam-malam yang lain. Kitab suci Al-Quran ini diturunkan bukan untuk Nabi
Muhammad sendiri tetapi untuk menjadi pembeda antara hak dan bathil juga menjadi petunjuk bagi
umat Muslim.

2. Diturunkannya Wahyu yang pertama


Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1 sampai
dengan 5. Saat wahyu tersebut diturunkan, Nabi Muhammad sedang menyendiri di Gua Hira.
Setelah itu, datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu tersebut.

3. Diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi utusan Allah dan menjadi Nabi yang terakhir
Tepat setelah menerima wahyu yang pertama, Nabi Muhammad diangkat menjadi seorang
Rasulullah. Beliau juga merupakan Nabi Akhir zaman, yang artinya adalah Nabi terakhir dan Nabi
yang membawa kita dari zaman jahiliyah hingga menuju zaman yang terang benderang ini.
4. Lebih baik dari seribu bulan
Disebut lebih baik dari seribu bulan memiliki makna bahwa amalan dan ibadah yang dilakukan
dalam malam Nuzulul Quran lebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu bulan. Hal itu
didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 3
5. Diampuni segala dosa Orang yang menghidupkan malam Nuzulul Quran akan mendapatkan
ampunan dosa dari Allah SWT hingga diibaratkan seperti bayi yang baru saja lahir ke dunia.
6. Malam penuh berkah Malam Nuzulul Quran juga menjadi salah satu malam yang penuh berkah. Hal
ini didasarkan pada firman Allah dalam Surat Al-Dukhan ayat 3. Selain itu, disebut malam penuh
berkah karena Al Quran diturunkan ke bumi dalam satu malam di bulan Ramadan.
Kesimpulan
Nuzulul Qur’an menjadi peristiwa yang sangat penting bagi Umat Islam di dunia. Di Indonesia malam
Nuzulul Qur’an diperingati pada malam ke 17 Bulan Ramadhan. Para Ulama berpendapat Allah SWT
akan melipat gandakan pahala umat Islam yang beribadah pada Malam Nuzulul Qur’an, para Malaikat
turun ke bumi untuk memberikan do’a kepada setiap orang yang beribadah pada malam yang penuh
keberkahan,
Nuzulul Qur’an memberi semangat literasi yang diimplementasikan dengan mengisi malam
Nuzulul Qur’an itu dengan istiqomah membaca Al-Qur’an dan mengkhatamakannya selama bulan suci
Ramadhan. Kedua, budaya masyarakat muslim terutama di malam Nuzulul quran yaitu memperbanyak
i’tikaf yang diisi dengan literasi Al-Qur’an dan dzikir lainnya. Dan yang ketiga, memperbanyak sholat
malam dan banyak berdo’a sebagai rangkaian dari literasi Qur’an.
Semoga dengan peringatan Nuzulul Qur’an ini, kita berharap bukan sekedar seremonial yang kita
peringati pada setiap tanggal 17 Ramadhan ini, akan tetapi kita dapat lebih giat dan semangat dalam
upaya meningkatkan literasi Al-Qur’an sehingga dapat meningkatkan nili ibadah kita kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai