Peristiwa Turunnya Al-Quran – Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam dan
kitab suci ini diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an juga menjadi
pedoman bagi semua Islam dalam menjalani kehidupan ini. Dengan Al-Qur’an, maka
hidup yang dijalaninya bisa lebih terarah dan terhindar dari perbuatan dosa.
Namun, peristiwa turunnya Al-Qur’an mungkin jarang ada yang mengetahuinya.
Jangan khawatir karena pada artikel ini, kita akan membahas lebih jauh tentang
peristiwa turunya Al-Qur’an. Namun, sebelum membahas peristiwa turunnya Al-
Qur’an, ada baiknya kalau kita membahas tentang pengertian Al-Qur’an terlebih
dahulu.
Daftar Isi
Pengertian Al-Qur’an
Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an
o 1. Sebagai Petunjuk bagi Manusia
o 2. Sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam
o 3. Sebagai Pengajaran bagi Manusia
Peristiwa Turunnya Al-Qur’an atau Nuzulul Qur’an
Keutamaan Nuzulul Qur’an
o 1. Lebih Baik dari 1000 bulan
o 2. Diampuni Segala Dosa
o 3. Sebagai Malam Penuh Berkah
Keistimewaan Nuzulul Qur’an
Teori Nuzulul Qur’an
o 1. Teori Pertama
o 2. Teori Kedua
o 3. Teori Ketiga
Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Nuzulul Qur’an
Sejarah Turunnya Al Qur’an
o 1. Al Qur’an diturunkan secara lengkap di malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfuz ke
langit dunia
o 2. Usai diturunkan ke langit dunia, Al Qur’an diturunkan ke Nabi Muhammad SAW
secara bertahap melalui malaikat Jibril
Pembukuan Al-Qur’an
o
Kategori Ilmu Berkaitan Agama Islam
Materi Agama Islam
Pengertian Al-Qur’an
Pengertian Al-Qur’an sesuai bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Menurut
istilah, pengertian Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril yang
dihimpun dalam mushaf yang merupakan mukjizat Nabi Muhammad.
Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang menjadi pegangan dan dasar
bagi kehidupan. Dalam sejarah, tercatat bahwa Al-Qur’an tidak diturunkan
sekaligus kepada Rasulullah SAW. Ayat-ayat Al Qur’an diturunkan secara
bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2
bulan 22 hari. Salah satu peristiwa yang terkait dengan sejarah turunnya Al-Qur’an
ke bumi adalah Nuzulul Qur’an.
Dengan fungsi Al-Qur’an itulah Al-Qur’an memiliki peran yang sangat penting
dalam menjalani hidup. Tujuannya agar hidup berjalan kebenaran dan keselamatan
di dunia dan akhirat.
Peristiwa Turunnya Al-Qur’an atau Nuzulul Qur’an
Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad
SAW. Secara bahasa, Nuzulul Qur’an berasal dari dua kata yaitu Nuzulul
(menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah) dan Al-
Qur’an (kitab suci umat Islam). Jadi, Nuzulul Qur’an dapat diartikan sebagai
peristiwa turunnya Al-Qur’an dari tempat yang tinggi ke muka bumi.
Sedangkan makna secara lengkap, Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya Al-
Qur’an dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk digunakan sebagai
petunjuk bagi umat Islam. Umat Islam berlomba-lomba untuk mendapatkan malam
Nuzulul Qur’an. Malam Nuzulul Qur’an didapat di bulan Ramadhan tanggal 17.
1. Teori Pertama
Pada malam Lailatul Qadar, Al Qur’an dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan
komplit, diturunkan ke langit dunia. Setelah itu, dari langit dunia, Al-Qur’an
diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.
2. Teori Kedua
Makna Nuzulul Qur’an dijelaskan juga bahwa Al Qur’an diturunkan ke langit
dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun (Lailatul Qadar hanya
turun sekali dalam setahun). Setelah itu, dibacakan kepada Nabi Muhammad
SAW sesuai kebutuhan.
3. Teori Ketiga
Al-Qur’an turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar. Selanjutnya, Al
Qur’an diturunkan ke bumi secara bertahap dalam waktu berbeda-beda.
Oleh karena itu, Nuzulul Qur’an diperingati oleh umat Muslim pada malam ke-17
Ramadhan. Dasar dari peringatan Nuzulul Qur’an pada 17 Ramadhan adalah
tafsiran dari Surat Al-Anfal ayat 41.
Dalam proses turunnya Al Qur’an sendiri dibagi menjadi dua tahap, yakni:
1. Al Qur’an diturunkan secara lengkap di malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfuz
ke langit dunia
Al-Qur’an diturunkan secara lengkap di malam Lailatul Qadar dari Lauh
Mahfuz ke langit dunia. Al-Qur’an diturunkan ke Nabi Muhammad SAW secara
bertahap atau berangsur-angsur. Turunnya Al-Qur’an dibagi lagi ke dalam dua
periode, yakni periode Mekkah yang disebut dengan ayat Makkiyah dan periode
Madinah yang dikenal dengan ayat Madaniyah.
Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi tentang
akidah (paham terkait keimanan) atau tauhid (dasar ajaran agama Islam). Pada
periode ini, terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun lima bulan.
Sedangkan ayat yang turun di Madinah umumnya berkaitan dengan Muamalah
(hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan
Islam), dan hukum Islam. Pada periode setelah Hijrahnya Nabi Muhammad
SAW ke Madinah, terdapat 28 surat yang diturunkan selama sembilan tahun
sembilan bulan. Ayat terakhir Al Qur’an yang turun adalah surat Al Maidah ayat
ke-5.
2. Usai diturunkan ke langit dunia, Al Qur’an diturunkan ke Nabi Muhammad
SAW secara bertahap melalui malaikat Jibril
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW. Ayat yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah
surat Al-Alaq ayat 1-5 saat berada di Gua Hira pada tahun 610 M. Turunnya
Surat Al Alaq ayat 1-5 menjadikan awal kenabian Muhammad SAW.
Selain itu, waktu turunnya Al Qur’an juga menjadi awal penyebaran agama
Islam. Saat itu, Nabi Muhammad sedang menyepi untuk menenangkan hati.
Pada saat wahyu pertama ini turun, Rasulullah SAW tidak bisa membaca. Oleh
karena itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca
melalui surat Al-Alaq.
Setelah ayat ini, Al-Qur’an turun secara bertahap. Total, Al Qur’an turun secara
bertahap. Total Al Qur’an turun selama kurang lebih 23 tahun. Setiap ayat
diturunkan menyesuaikan dengan problematika sosial, krisis moral, keagamaan,
kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah yang terjadi di masa nabi.
Peristiwa Nuzulul Qur’an adalah peristiwa bersejarah dalam agama Islam. Pada
tahun 1442 Hijriah, Nuzulul Qur’an diperingati setiap hari Kamis, 29 April 2021.
Nuzulul Qur’an adalah proses turunnya ayat Al Qur’an dalam menyempurnakan
ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia.
Selain itu, sejarah turunnya Al Qur’an dibagi menjadi dua periode yaitu periode
Mekkah (sebelum hijrahnya Nabi) dan Madinah (setelah hijrah). Al Qur’an
pertama kali diturunkan di Gua Hira, sebelah Utara Mekkah pada 17 Ramadhan
610 M. Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi
tentang akidah (paham terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama Islam).
Pada periode ini terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun lima bulan.
Sedangkan ayat yang turun di Madinah umumnya berkaitan dengan muamalah
(hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan
Islam) dan hukum Islam. Pada periode setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW
ini, terdapat 28 surat yang diturunkan dalam kurun waktu 9 tahun 9 bulan.
Ayat Al Qur’an yang terakhir yang diturunkan adalah surat Al Maidah ayat 5. Ayat
terakhir yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah adalah surat
Al-Maidah ayat 5. Ayat ini turun sesudah waktu Ashar pada hari Jumat di Padang
Arafah saat musim haji terakhir.
Pembukuan Al-Qur’an
Ketika Wahyu pertama kali diturunkan, Rasulullah SAW, yang tidak bisa
membaca dan menulis, membacakannya kepada para sahabat. Oleh karena itu, saat
pertama kali Al-Qur’an diturunkan, tidak langsung dibentuk kitab seperti sekarang
ini. Setelah dibacakan Nabi Muhammad SAW, ayat Al-Qur’an ada yang
dihafalkan, ada yang langsung ditulis.
Ayat Al-Qur’an yang turun, di tulis di berbagai tempat, seperti di pelepah pohon
kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit binatang, kayu, pelana, hingga potongan
tulang binatang. Selepas Nabi Muhammad SAW wafat pada 632 M, umat Islam
dipimpin oleh Abu Bakar sebagai Khalifah bagi umat Islam.
Dalam pemerintahan Abu Bakar, banyak terjadi gejolak berupa pemberontakan dan
ekspansi wilayah yang menimbulkan pertempuran. Akibatnya, banyak para
penghafal Al-Qur’an yang gugur. Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan
hilangnya Al-Qur’an. Oleh karena itu, Umar bin Khattab merasa perlu untuk
membukukan Al-Qur’an dan mengusulkannya kepada Khalifah Abu Bakar.
Khalifah Abu Bakar kemudian menunjuk Zaid Bin Tsabit untuk memimpin proyek
pembukuan Al-Qur’an. Usai Al-Qur’an berhasil dibukukan kemudian dilakukan
standarisasi pada masa pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan. Selain itu,
karena banyak terjadi perbedaan dialek di kalangan umat Islam, Khalifah Utsman
memerintahkan untuk diseragamkan. Al-Qur’an yang sekarang ini dijadikan
pedoman menggunakan cara penulisan Utsmani atau Rasm Utsmani.
Al-Qur’an merupakan kitab yang diturunkan terakhir bagi pedoman umat muslim.
Untuk itu perlu pemahaman yang lebih mengenai Al-Qur’an. Grameds bisa
mendapatkan informasi lebih jauh mengenai Peristiwa turunnya Al-Qur’an dengan
membaca buku yang tersedia di gramedia.com.
Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu
menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi
#LebihDenganMembaca.
BACA JUGA: