Makalah:
Studi Al qur’an
Oleh:
Dosen Pengampu:
Dr. H. Mukhlisin Saad, M. Ag
SURABAYA
2018
BAB I
~1~
PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kitab suci kita umat islam dan menjadi sumber ajaran Islam
yang pertama dan utama yang harus kita imani dan aplikasikan dalam kehidupan kita
agar kita memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Didalam al-qur’an sendiri
banyak sekali pelajaran hidup yang dapat kita kaji.
Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana Al Qur`an itu bisa ada di
muka bumi ini, agar menambah keteguhan iman kita kepada kitab Allah SWT dan
tetap pada ajaran Islam yang benar. Apabila kita tidak mengetahui sejarah turunya al-
qur’an, maka kecenderungan mengulangi sejarah seperti masa lalu ketika terjadinya
pemalsuan al-Qur’an pada masa-masa awal Islam akan terjadi lagi. Apalagi
mengingat sekarang ini bebas dan maraknya ajaran-ajaran sesukanya sendiri yang
bermunculan. banyak hal yang mesti kita ketahui tentang al-Qur’an.
Dari sinilah makalah ini kami susun dengan harapan agar kita semua semakin
mengenali al-Qur’an, semakin cinta kepada al-qur’an dan semakin memperkaya ilmu
pengetahuan kita khususnya tentang Nuzulul Qur’an.
~2~
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis Nuzulul Quran terdapat dua kata yaitu kata Nuzul dan Al-
Quran. Pada dasarnya Nuzul itu mempunyai arti turunnya suatu benda dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah. Sedangkan Al-Quran yaitu firman allah yang
telah diturunkan melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan
membacanya adalah ibadah.
Kata Nuzul memiliki beberapa pengertian. Menurut Ibn Faris, kata Nuzul
berarti hubuth syay wa wuquuh, turun dan jatuhnya sesuatu.1 Sedang menurut al-
Raghib al-Isfahaniy, kata Nuzul berarti ٍّ ُ الهُبُوْ طُ ِم ْن ُعل, meluncur atau turun
ق اِلَى َس ْف ٍل
dari atas ke bawah.2 Menurut al-Zarqoni, kata Nuzul di ungkapkan dalam
penuturanya yang lain untuk pengertian perpindahannya sesuatu dari atas ke bawah.3
1
Abi al-Hussein Ahmad Ibn Faris ibn Zakariya, Maqoyis al-Lughoh (Beirut: Dar al-Ilm Li al-Malayyin, t.t.),
hlm.342.
2
Al-Raghib sal-Isfahaniy, al-Mufradat fi aAlfadz Alquran al-Karim (Beirut: Darul-Fikr, 1982), hlm.824
3
Muhammad Abd al-Azrqoni, Mahahil Irfan fi Ulum Al-Quran, jilid I (Beirut: Darul-Fikr, 1988), hlm. 41.
~3~
pengertian: sesungguhnya kami memulai memperkenalkan kehadiran al-Quran pada
malam al-Qodr”4
4
MF. Zenrif, Sintesis Paradigma Studi Al-Qur’an, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), Hlm 2.
~4~
Dalam proses pewahyuannya terdapat beberapa cara untuk menyampaikan
wahyu yang dibawa Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad, diantaranya5 :
Malaikat Jibril memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi. Dalam hal ini, Nabi
tidak melihat sesuatu apapun, hanya merasa bahwa wahyu itu sudah berada di
dalam kalbunya. Mengenai hal ini, Nabi mengatakan: Ruhul Qudus
mewahyukan ke dalam kalbuku (QS. asy-syura).
Artinya : Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur’an yang mulia,
yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
5
http://id.wikipedia.org/wiki/Cara_pewahyuan_Al-Qur’an.
6
http://hadisoecipto.blogspot.com/2013/07/ulumul-quran-nuzulul-quran.html
~5~
keimanan dan tidak ada yang mampu mengetahuinya selain dari Allah swt.
Dalam konteks ini Al-Quran diturunkan secara sekaligus maupun secara
keseluruhan. Hal ini di dasarkan pada dua argumentasi. Pertama: Karena
lahirnya nash pada ayat 21-22 surah al-Buruj tersebut tidak menunjukkan arti
berangsur-angsur. Kedua: karena rahasia/hikmah diturunkannya Al-Qur’an
secara berangsur-angsur tidak cocok untuk tanazul tahap pertama tersebut.
Dengan demikian turunnnya Al-Qur’an pada tahap awal, yaitu di Lauh
Fahfudz dapat dikatakan secara sekaligus dan tidak berangsur-angsur.
Hadis riwayat Hakim dari Sa`id Ibn Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi
Muhammad saw bersabda: Al-Qur’an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu
diletakkan di Baitul Izzah dari langit dunia, kemudian mulailah Malaikat
Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad saw.
Hadis riwayat al-Nasai, Hakim dan Baihaki dari Ibnu Abbas ra. Beliau
berkata: Al-Quran itu diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada
~6~
malam Qadar, kemudian setelah itu diturunkan sedikit demi sedikit selama
duapuluh tahun.
~7~
2. Menghilangkan kegelisahan yang sering dihadapi nabi Muhammad SAW
ketika lama tidak menerima wahyu.
BAB III
PENUTUP
3.2 KESIMPULAN
8
Perhatikan QS. Yasin: 76 .
9
Lihat QS. Hud: 120.
~8~
Nuzulul Quran adalah proses turunnya firman dari Allah SWT melalui
malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat, pedoman dan
petunjuk kepada hambanya. Yang terdiri dari 30 juz 6666 ayat dan 114 suroh, yang
diturunkan secara berangsur-angsur dan bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Adapun tahapannya yaitu : 1.) Al-Quran diturunkan atau ditempatkan di Lauh
Mahfudh, 2.) Al-Quran turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul `Izzah di Sama al-
Dunya (langit dunia), 3.) Al-Quran turun dari Baitul-Izzah di langit dunia
langsung kepada Nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
~9~
Al-Quran al-karim
al-Azrqoni, Muhammad Abd. 1988. Mahahil Irfan fi Ulum Al-Quran, jilid I. Beirut: Darul-
Fikr.
ibn Zakariya, Abi al-Hussein Ahmad Ibn Faris. Maqoyis al-Lughoh. Beirut: Dar al Ilm Li al-
Malayyin, t.t.
Zenrif, MF. 2008. Sintesis Paradigma Studi Al-Quran. Malang: UIN-Malang Press.
~ 10 ~
~ 11 ~