Tentang
“ NUZULUL QUR’AN ”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Azhariah Fatia, S.AG, MA
Yona Monica
Email: yonamonica02@gmail.com
Wira Anggrayuni
Email: anggrayuniw@gmai.com
Elvira Ramadhani
Email: elviravira536@gmail.com
ABSTRAK
In this writing, we look at the commemoration of the day when the first verse
of the Qur'an was revealed, commonly known as the Nuzul Qur'an. The
Qur'an is the word of Allah SWT that was delivered to the Prophet
Muhammad SAW for his people. Therefore, the Qur'an is intended for
human happiness and safety. This can clearly be seen from the process of
revealed al-Qur'an which is human oriented itself. To reflect the construction
of the building that the Qur'an wants, it expresses itself in the form of stages
of revelation that are of strategic value. Recipient aspects of revelation are
highly considered as a vital role in the success of the Quranic mission.
Aspects of family bonds, and the social character of pagan Arabia become
important highlights in the next stage. The arrangement of society is started
by the moral bonds of the Qur'an to a more established arrangement.
Tulisan ini bertujuan untuk melihat pada saat sedang memperingati hari pertama
kali turun ayat al Qur’an atau disebut dengan nuzul al Qur’an. Al-Qur’an adalah
kalam Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
kaumnya. Karenanya, al-Qur’an sendiri diperuntukkan bagi kebahagiaan dan
keselamatan manusia. Hal ini terlihat dari proses turunnya al-Qur’an yang
berorientasi pada manusia itu sendiri. Dalam merefleksikan konstruksi bangunan
yang dikehandaki al-Qur’an diapresiasikannya sendiri dalam bentuk pentahapan
turunnya wahyu yang bernilai strategis. Aspek penerima wahyu sangat
diperhatikan sebagai peran kunci kesuksesan misi al-Qur’an. Aspek ikatan
kekerabatan, dan karakter sosial pagan Arab menjadi sorotan penting dalam
tahapan berikutnya. Penataan sosial diawali oleh ikatan moral al-Qur’an menuju
tatanan yang lebih mapan.
1
PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kitab suci kita umat islam dan menjadi sumber ajaran
Islam yang pertama dan utama yang harus kita imani dan aplikasikan dalam
kehidupan kita agar kita memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat.
Didalam al-qur’an sendiri banyak sekali pelajaran hidup yang dapat kita kaji.
Tetapi sebelum kita mempelajari al-Qur’an lebih dalam lagi, alangkah
baiknya kita berkenalan dengan al-Qur’an dahulu yaitu dengan mengetahui
tentang turunya al-Qur’an, bagaimana proses dan tahapan al-Qur’an bisa ada
di bumi ini, dan apa saja hikmah yang tekandung didalam turunya al-Qur’an
yang bertahap-tahap.
Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana Al Qur"an itu bisa ada di
muka bumi ini, agar menambah keteguhan iman kita kepada kitab Allah SWT
dan tetap pada ajaran Islam yang benar. Apabila kita tidak mengetahui sejarah
turunya al-qur’an, maka kecenderungan mengulangi sejarah seperti masa lalu
ketika terjadinya pemalsuan al-Qur’an pada masa-masa awal Islam akan
terjadi lagi. Apalagi mengingat sekarang ini bebas dan maraknya ajaran-
ajaran sesat yang bermunculan. Maka dari itu banyak hal yang mesti kita
ketahui tentang al-Qur’an.
Dari sinilah makalah ini kami susun dengan harapan agar kita semua
semakin mengenali al-Qur’an, semakin cinta kepada al-qur’an dan semakin
memperkaya ilmu pengetahuan kita khususnya tentang Nuzulul Qur’an.
2
PEMBAHASAN
3
2.2 Cara dan Fase Turunnya Al-Qur’an
{٢٢} ٍ ۡن َّى ۡز َّح ٍ ۡ َّوفو َّح, {٢١} ۡز َّل َو زح ۡو َّر ٰ ٌَّ ۡ ند َّي َّج
“Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur'an yang mulia, yang (tersimpan)
dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh).”
Al-Zarqani tidak menyinggung lebih jauh tentang penurunan Al-Qur’an
ke lauh al-Mahfudz. Ia hanya menyatakan bahwa kapan persisnya Al-Qur’an
diturunkan ke Lauh al-Mahfudz dan bagaimana caranya, tidak bisa diketahui
dengan pasti selain oleh Allah sendiri. Ia menambahkan bahwa rahasia
penurunan Al-Qur’an kepada Nabi secara pasti tidak dapat direkayasa akal.
Tahap kedua, Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfudz ke Bait al-
‘Izzah di langit dunia, sesuai dengan beberapa ayat :
4
ٰننكِ ٰز ْن زز َِْۡو ۡن ْي ۡز ْيلزب ۡة زر زاب ٰننك واِك وۡ ِْ ني نرل زْن
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh,
Kamilah yang memberi peringatan.” (QS. Al-Dukhan :3)
5
peperangan antara pasukan Islam disatu pihak dan pasukan Kafir dipihak
yang lain, yang oleh Al-Qur’an disebut dengan istilah YAum al-Taqa al-
Jam’an. Menurut catatan sejarah, Perang Badar itu terjadi pada bulan
Ramadhan, tepatnya hari Jumat tanggal 17 Ramadhan.
Namun, banyak pendapat yang keberatan akan penentuan turunnya Al-
Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan. Hal ini didasarkan atas pemahaman
mereka terhadap jatuhnya malam al-Qadar, yang menurut riwayat terjadi pada
malamsepuluh terakhir (al-‘asyr al-awakhir) dari bulan Ramadhan. Mereka
memastikan bahwa malam al-Qadar terjadi pada 10 hari terakhir bulan
Ramadhan terutama pada malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27, dan
29. Nabi menyatakan: “Carilah olehmu sepuluh hari terakhir (dari bulan
Ramadhan)”
Sejalan dengan hadits tersebut, banyak pula riwayat yang menyebutkan
bahwa pada al-‘asyr al-awakhir (sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan),
Nabi Muhammad Saw terbiasa membangunkan keluarga dekatnya untuk
bangun malam dalam rangka qiyam al-lail (bangun malam) dan beribadah
kepada Allah Swt. hanya saja, tidak ada riwayat yang secara tegas dan lugas
mengatakan bahwa malam al-Qadar jatuh pada tanggal sekian.
6
mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang
yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. Dan sesungguhnya telah
didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar
terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakuka) terhadap mereka,
sampai datang pertoolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorangpun
yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan
sesuangguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul
itu.”
7
5. Bukti yang pasti bahwa Al-Qur'an al-Karim diturunkan dari sisi Yang
Maha Bijaksana dan Maha Terpuji
Al-Qur'an yang turun secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW
dalam waktu lebih dari 23 tahun, dan selama itu orang-orang membacanya
dan mengkajinya surah demi surah. Ketika itu mereka melihat
rangkaiannya begitu padat, tersusun dengan cermat sekali dengan makna
yang saling bertautan, dengan gaya yang begitu kuat, serta ayat demi ayat
dan surah demi surah saling terjalin bagaikan untaian mutiara yang indah
yang belum pernah ada bandingannya dalam perkataan manusia.
Allah berfirman dalam QS Hud ayat 1:
8
Oleh karena itu, hikmah diturunkkannya sedikit demi sedikit kepada
Nabi adalah dalam rangka untuk meringankan beban dan kesulitan yang
dididapatinya ketika mengemban risalah Islam. Demi memotivasi Nabi,
terkadang Allah swt. memerintahkan kepada beliau untuk bersabar.
Alasan terebut di atas juga selaras dengan firman Allah swt yang
digambarkan dengan redaksi protes dari orang kafir.
“ Berkatalah orang-orang yang kafir: Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan
kepadanya sekali turun saja?, demikianlah supaya Kami perkuat hatimu
dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).”
9
Surat Al-Alaq ayat 1-5 juga menjadi penanda diangkatnya Muhammad
sebagai nabi dan rasul. Setelah ayat ini, Alquran turun secara bertahap. Total,
Alquran turun selama kurang lebih 23 tahun. Setiap ayat diturunkan
menyesuaikan dengan problematika sosial, krisis moral, keagamaan, kisah-
kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah yang terjadi di masa nabi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Syadali, Ahmad dan Rofi’i Ahmad. 2000. Ulumul Quran I. Bandung : CV Pustaka
Setia
Djala, Abdul. 2000. Ulumu Qur’an. Edisi Lengkap, Surabaya : Dunia Ilmu
11