Anda di halaman 1dari 13

NIZULUL QUR’AN

DISUSUN OLEH :

BAGS KRISNOVANZA
SAHRIAL
MEGA SUKMA
RISKA HENI AFRIKA

DOSEN PEMBIMBING : Drs Nawawi Marhaban, MA

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS FEBI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI COT KALA
LANGSA
2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita haturkan kehadirat Allah


Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun makalah yang berjudul NUZULUL QURAN. Salawat serta salam
marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang semilir
keimanan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah tidak lain dan tidak bukan untuk
lebih mengkaji dan memperdalam pengetahuan kita tentang kitab suci Al-Qur’an
yang menjadi pedoman umat manusia selama ini. Disini kami dari kelompok Satu
akan membahas tentang Nuzulul Qur’an yaitu peristiwa turunya Al-Qur’an.
Meskipun demikian kami mengakui bahwa apa yang kami sajikan
kedalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, kritik dan saran dari para pembaca yang budiman
sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya, jikalau di dalam makalah ini
terdapat kebenaran dan kegunaan, semua itu berasal dari Allah Subhanahu
Wata’ala sebaliknya, kalau di dalamnya terdapat kekurangan dan ketidak
smpurnaan semuanya itu karena kekurangan dan keterbatasan kami sendiri.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.H. Jauhar
Hatta, M.Ag yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengkaji
materi ini, semoga kesediaan tersebut mendapat berkah dan balasan yang berlipat
ganda dari Allah SWT, Aamiin.

Langsa 06 November 2019

PENULIS

i
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

2.1 Pengertian Nuzulul Quran .......................................................................... 3

2.2 Fenomena Wahyu ....................................................................................... 4

2.3 Tahapan Turun Nya Al Quran .................................................................... 5

2.4 Hikmah Turunnya Al-Quran ...................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang penting untuk
dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Quran diturunkan dan
bagaimana Al-Quran itu dibukukan pada masa khulafaur Rasyidin. Karena dengan
mengetahui bagaimana proses pengumpulan Al-Qur’an kita dapat mengerti
bagaimana usaha-usaha para sahabat untuk tetap memelihara Al-Quran.

Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber ajaran
islam yang pertama dan utama yang harus diimani dan diaplikasikan dalam
kehidupan agar memperoleh kebaikan didunia dan di akhirat. Karena itu, tidaklah
berlebihan jika selama ini kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan pesan-
pesannya, tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga
autentisitasnya. Upaya itu telah dilaksanakan sejak nabu Muhammad SAW masih
berada di makah dan belum berhijrah ke madinah hingga saat ini. Dengan kata
lain upaya tersebut telah mereka laksanakan sejak Al-Qur’an diturunkan hingga
saat ini.

Jika hakikat Al-Qur’an sudah terjawab maka akan muncul pertanyaan lain,
bagaimana Al-Qur’an diturunkan dan bagaimana pula pendapat ulama menyikapi
hal tersebut. Munculnya pertanyaan-pertanyaan serupa itu wajar saja karena ada
dua macam ayat yang membicarakan tentang turunnya Al-Qur’an. Ayat-ayat
tersebut terdapat dalam surat Al-Qadar ayat 1, dan surat Ad-Dhukan ayat 3.
Masing-maisng ayat tersebut berbunyi:

Artinya : “Sungguh talah kami turunkan Al-Qur’an di malam Lailatul Qodar”

Ayat yang pertama sering diperingati oleh umat islam pada tanggal 17
Ramadhan. Ayat kedua diyakini oleh mayoritas umat islam adalah malam-malam
ganjil pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Jika demikian halnya,
kelihatannya ayat yang kedua diatas adalah ayat penengah, artinya bahwa kedua
ayat tersebut tidak ada permasalahan. Yang jelas bahwa Al-Qur’an duturunkan
pada bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan. Sedangkan, proses
turunnya Al-Qur’an disebut Nuzulul Qur’an.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Nuzulul Qur’an?

2. Bagaimana cara turun Al-Qur’an kepada Rasulullah Saw?

3. Apa hikmah di turunkannya Al Qur’an secara sekaligus ke langit dunia serta


berangsur-angsur kepada Rasullah ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nuzulul Quran

Pengertian nuzulul quran menurut bahasa kata nuzulul quran merupakan


gabungan dari dua kata, yang dalam bahasa arab susunan semacam ini disebut
dengan istilah tarkib idhofi dan dalam bahasa indonesia biasa diartikan dengan
turunnya al-quran1.

Pengertian nuzulul quran menurut istilah nuzulul quran ini ada beberapa arti
dari berbagai pendapat para ulama’, antara lain sebagai berikut :

1. Jumhur ulama’ : antara lain Ar-Rozi, Imam As-Suyuthi, Az-Zarkasyi, dll.


Mengatakan arti nuzulul quran itu secara hakiki tidak cocok sebagai al-
quran sebagai kalam allah yang berada pada dzat-nya, sebab dengan
memakai ungkapan “diturunkan” menghendaki adanya materi kalimat atau
lafal atau tulisan huruf yang ril yang harus diturunkan. Karena itu arti
kalimat nuzulul quran itu harus dipakai makna majazi yaitu menetapkan
atau memberitahukan atau menyampaikan al-quran, baik disampaikannya
al-quran ke lauh mahfudh atau ke baitul izzah di langit dunia maupun
kepada nabi muhammad SAW sendiri.

2. Sebagian ulama’ antara lain Imam ibnu taimiyah dkk. Mengatakan


pengertian nuzulul quran itu juga tidak perlu dialikan dari arti hakiki
kepada arti majazi. Maka kata nuzulul quran itu berarti “turunnya al-
quran”. Sebab arti tersebut sudah biasa digunakan dalam bahasa arab.
Menurut Muhammad abdul Al-Zurqoni, dalam kitab Manahil Al-Irfan Fi
ululul Quran yaitu: karena ketiggian kedudukan al-quran dan besarnya
ajaran-ajarannya. Yang dapat mengubah perjalanan hidup manusia
mendatang serta menyambung langit dan bumi, serta dunia dengan
akhirat.2

Ia berkata, sebagai kata, memang kata nuzul berarti pindahnya suatu dari
atas ke bawah. Terkandungdalam makna nuzul tersebut bergeraknya sesuatu dari

1
Usman.ulumul quran ( Yogyakarta: TERAS: 2009), hlm. 37
2
Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’I, Ulumul Qur’an 1 Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK,
Bandung: Pustaka Setia, 1997, hlm. 31

3
atas ke bawah. Namun pengertian nuzul tersebut tidak patut diberikan untuk
maksud nuzulul quran. Al-quran bukanlah suatu benda yang memerlukan tempat
pindah dari atas ke bawah dalam arti hakiki, lantaran al-quran mengandung
kei’jazan (kekuatan yang melemahkan).

Menurut Az-Zarqani, penggunaan kata nuzul dalam hal nuzulul quran


dimaksudkan dalam pengertian secara majazi. Artinya sebagai suatu ungkapan
yang tidak dipahami secara harfiah. Pengertian majazi bagi nuzulul quran adalah
pemberi tahuan mengenai al-quran dalam segala aspeknya3.

2.2 Fenomena Wahyu

1. Pengertian

Wahyu secara etimologi / Bahasa berarti petunjuk yang diberikan dengan


cepat. Cepat artinya dating secara langsung kedalam jiwa tanpa didahului jalan
pikiran dan tidak duketahui oleh seorangpun.

Jika dilihat secara jelas makna-makna wahyu tersebut dapat berarti.

a. Ilham yang sudah merupakan fitrah bagi manusia, sebagaimana wahyu


yang diberikan kepada ibu nabi Musa As yang berbunyi: (QS Al-Qasas
ayat 7)
b. Dan (ingatlah) ketika Kami wahyukan (ilhamkan) kepada ibu Nabi Musa
supaya menyusuinya.
c. Ilham yang merupakan gharizah/instink bagi binatang, sebagaimana
petunjuk yang diberikan kepada lebah :(QS 16:68)
Dan tuhanmu mewahyukan (memberi petunjuk) kepada lebah supaya
menjadikan gunung-gunung dan pohon-pohon itu sebagai tempat tinggal.
d. Suatu isyarat yang diberikan dengan cepat melalui tanda dan kode,
sebagaimana firman Allah kepada NAbi Zakaria : (QS 19:11)
Maka ketika dia keluar dari mihrab untuk menemui kaumnya, Allah
memberi wahyu (petunjuk atau isyarat) kepada mereka supaya bertasbih
diwaktu pagi dan petang.
e. Godaan dan hiasan kejahatan yang dilakukan oleh setan pada diri manusia:
(QS 6:121)
Dan sesungguhnya setan-setan itu mewahyukan (membisikkan kejahatan
atau was-was) kepada kawan-kawan setia mereka.

3
Majalah Al-Kisah, “Nuzulul Quran”, http://majalah-alkisah.com/index.php/dunia-islam/2769-
nuzulul-quran

4
f. Berupa perintah Allah kepada para malaikat-Nya : (QS 8:12)
Ingatlah ketika Tuhanmu mewahyukan atau memerintahkan kepada
Malaikat bahwa Aku bersamamu.

Jika diambil makna wahyu itu dari bentuk masdarnya maka wahyu berarti
petunjuk Allah yang diberikan kepada seseorang yang dimuliakan-Nya secara
cepat, dan tersembunyi. Subhi Sholih menyatakan bahwa wahyu adalah
pemberitahuan yang bersifat goib, rahasia, dan sangat cepat.

Dari makna diatas dapat dipahami bahwa wahyu adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada nabi dan atau rasul secara rahasia dan sangat cepat.

2.3 Tahapan Turun Nya Al Quran

Al-Quran merupakan wahyu yang diturunkan secara bertahap dan


berangsur-angsur tujuan al-quran diturunkan untuk menyempurnakan ajaran nabi
terdahulu , al-Quran turun mengalami beberapa tahapan :

A. Prosen turun nya al-Quran dengan dua tahap :

1. Turun nya al-Quran dari lauh mahfudz ke langit bumi secara sekaligus
pada malam lailatul qadar .

2. Turun nya Al-Quran kepada nabi Muhammad melalui perantara malaikat


jibril secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun

Dapat di simpukan bahwa , al quran turun sekaligus dari lauh mahfudz ke


langit dunia (baitul izza ) pada bulan ramadhan dan diturunkan lagi kepada nabi
Muhammad secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun ,

B. Cara-cara turun nya/sebab turunnya al Quran (Asbabun Nuzul )

Al quran merupakan wahyu yang diturunkan sesuai kondisi masyarakat


sekitar ,sebab al quran diturunkan untuk memberi pelajaran bagi masyarakat .
adapun cara-cara turunnya/sebab turunnya al-Quran (Asbabun Nuzul) adalah
sebagai berikut :4

4
httpMRRid.%ikipedia.orgR%ikiRZara[pe%ahyuan[Al-Qur’an

5
1. Al-quran turun tanpa ada nya suatu peristiwa atau pertanyaan tertentu ,
tetapi semata-mata hidayah bagi manusia

2. Al quran turun sebagai respon atas suatu peristiwa tertentu , misalnya


seperti turunnya : surat al-lahab

3. Al quran turun sebagai jawaban atas pertanyaan misal nya seperti turunnya
surat (Al-Anfal ayat : 1)

Berdasarkan pernyataan diatas , mengenai turun nya Al-Quran paling


banyak adalah tanpa adanya suatu peristiwa atau pertanyaan , tetapi semata-mata
hidayah bagi manusia. Adapun cara mengetahui asbabun nuzul adalah dengan
cara mengetahui sebab turunnya suatu ayat berdasarkan riwayat yang shahih dari
orang-orang yang melihat atau mendengar langsung turnnya Al-Quran.beberapa
manfaat mengetahui asbabul nuzul :

1.
Mengetahui hikmah di syariatkan nya ayat
2.
Mengetahui sebab turunnya al-Quran merupakan sarana terbaik untuk
memahami makna-makna al-Quran
3. Memudahkan menghafal dan memahami al-Quran
C. Pengertian makiyah dan madaniyah :

Secara garis besar makkiyah adalah ayat-ayat yang turun di kota makkah
dan sekitarnya , dan madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di kota madinah dan
sekitar nya .

1. Dari perspektif masa turun (zaman an- nuzul) :Makiyah adalah ayat-
ayat yang turun nya sebelum nabi hijrah ke madinah , sedangkan
madaniyah adalah ayat-ayat yang turun setelah Nabi hijrah .
2. Dari perspektif tempat turun ( makan an-nuzul ) :
Makkiyah adalah ayat-ayat yan turun di makkah dan sekitarnya ,
sedangkan madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di madinah dan
sekitarnya .
3. Dari perspektif obyek pembicaraan (mukhatab) :
Makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan untuk orang-orang Makkah
,sedangkan madaniyah adalah ayat-ayat yang diturunkan untuk orang-
orang madaniyah .
D. Ciri-ciri ayat makkiyah
1. Dari segi uslub/ciri khas bahasa
2. Setiap surat yang ada ayat sajdah
3. Setiap surat yang ada ungkapan

6
4. Setiap surat yang ada ungkapan
5. Surat-surat yang diawali dengan huruf tahajji (huruf yang dieja)
6. Surat-suratnya pendek
7. Dari segi tema
8. Surat-suratnya berisi dasar-dasar akidah tauhid
9. Surat-suratnya memuat cerita umat terdahulu
10. Surat-suratnya memuat kisah nabi Adam dan Iblis
E. Ciri-ciri ayat madaniyah
1. Dari segi uslub/cirri khas bahasa :
a. Setiap surat yang ada ungkapan
b. Surat-suratnya panjang
2. Dari segi tema :
a. Surat-suratnya berisi ketentuan ibadah , muamalah , dan faraid
b. Surat-suratnya berisi pembahasan tentang jihad dan hukum-hukumnya
c. Surat-suratnya berisi perdebatan dengan ahli kitab

2.4 Hikmah Turunnya Al-Quran

Hikmah atas rahasia al-quran diturunkan berangsur-angsur adalah sebagai


yang dijelaskan oleh Abu Syamah dalam antara lain-Murzidul Wajis, sebagai
berikut:

“Bila orang menanyakan, apakah rahasia yang terkandung dalam menurunkan


al-quran berangsur-angsur dan mengapa tidak sekaligus semuanya sebagai
kitab-kitab samawi yang lain?” Maka kami menjawab:

“pertanyaan ini telah dijawab allah SWT dalam firmannya.” (Q.S. Al-Furqon)
ayat 32.”

Wahyu itu diturunkan pada tiap-tiap waktu ada kejadian, teguhlah hati
menerimanyadan mereka tidak jemu. Dengan pula demikian, malaikat yang
membawanya akan berulang-ulang datang mengunjungi nabi. Hal yang serupa ini
membangun kegembiraan dan kesenangan hati yang tak berbeda-beda, karena
dengan demikian nabi selalu mendapat kiriman dari allah, dan selalu merasa
gembira karenanya. Inilah sebabnya nabi terlalu murah hatinya dibulan-bulan
ramadhan, karena dibulan-bulan itulah jibril selalu datang kepada nabi.

7
Masih banyak hikmah diturunkannya al-quran secara berangsur-angsur,
antara lain sebagai berikut:

1. Memantapkan hati nabi


Ketika menyampaikan dakwah, nabi sering berhadapan dengan para
penentang. Turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu merupakan
dorongan tersendiri bagi nabi untuk terus menyampaikan dakwahnya.
2. Menentang dan melemahkan para penentang al-quran
Nabi sering berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan sulit yang
dilontarkan orang-orang musyrik dengan tujuan melemahkan nabi.
Turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu tidak saja menjawab
pertanyaan itu, bahkan menentang mereka untuk membuat sesuatu yang
serupa dengan al-quran. Dan ketika mereka tidak mampu memenuhi
tantangan itu, hal itu sekaligus merupakan salah satu mukjizat al-quran.
3. Memudahkan untuk dihapal dan dipahami
Al-Quran pertama kali turun di tengah-tengah masyarakat arab yang ummi,
yakni yang tidak memiliki pengetahuan tentang bacaan dan tulisan.
Turunnya wahyu secara berangsur-angsur memudahkan mereka untuk
memahami dan menghapalkannya.
4. Mengikuti setiap kejadian ( yang karenanya ayat-ayat al-quran turun) dan
melakukan penahapan dalam penetapan syari’at.
5. Membuktikan dengan pasti bahwa al-quran turun dari allah yang maha
bijaksana7.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Al-Quran diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai


malam17 ramadhan tahun 41 dari kelahiran nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada’
tahun 63 dari kelahiran nabi atau 10 H. Proses turunnya al-quran kepada nabi
Muhammad SAW. Adalah melalui tiga tahapan, yaitu:

Pertama, al-quran turun secara sekaligus dari allah ke lauh al-mahfuzh.

Kedua, al-quran diturunkan dari lauh al-mahfuzh ke bait al-izzah (tempat


yang ada di langit dunia). Tahap ketiga, al-quran diturunkan dari bait al-izzah ke
dalam hati nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan.

hikmah diturunkannya al-quran secara berangsur-angsur, antara lain sebagai


berikut:

1. Memantapkan hati nabi


2. Menentang dan melemahkan para penentang al-quran merupakan salah satu
mukjizat
3. Al-quran
4. Memudahkan untuk dihapal dan dipahami
5. Mengikuti setiap kejadian dan melakukan penahapan dalam penetapan
syari’at.
6. Membuktikan dengan pasti bahwa al-quran turun dari allah yang maha
bijaksana.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya. 1985. Jakarta: Departemen Agama RI. Proyek


pengadaan Kitab

Anwar, Rosihin. 2013. Ulum Al-Quran. Bandung: Pustaka Setia.

Anwar,Abu. 2002. Ulumul Qur’an. Pekanbaru: AMZAH

Chotib, Moh. 2006. Buku Ajar Ulum Al-Quran. Pamekasan: Pustaka STAIN
Pamekasan.

Djalal, Abdul. 2000. Ulumul Qur’an Edisi Lengkap. Surabaya : Dunia Ilmu.
Syadali, Ahmad, Rofi’I, Ahmad. 1997. Ulumul Qur’an 1 Untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia.

Hatahilah. 2010. Sejarah Al-Quran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Majalah Al-Kisah, “Nuzulul Quran”, http://majalah-alkisah.com/index.php/dunia-


islam/2769-nuzulul-quran

Suci Al-Qur’an

Usman. 2009. ulumul quran. Yogyakarta: TERAS.

10

Anda mungkin juga menyukai