Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ULUM AL-QUR`AN

Tahapan-tahapan Turunnya Al-Qur`an


Dosen Pengampu : Drs. Mujahid, M.Ag

Disusun oleh :
Nama : Siti Arifatun Nisa
NIM : 22104040036
No: 31
Prodi : Pendidikan Matematika

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,
Segala puji bagi allah yang telah melimpahkan karunianya kepada kami semua,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepda junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Yang telah membawa kita dari jalan kegelapan ke jalan yang terang ini . Semoga kita
bisa mendapatkan syafaatnya di zaumul akhir nanti. Aamiin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulum Al-Qur`an yang
berjudul, “Tahapan-tahapan Turunnya Al-Qur,an” yang diampu oleh Bapak Dosen
.Kami mengucapkan terima kasih kepada beliau karena telah memberikan tugas
makalah ini sehingga kami memperoleh tambahan ilmu pengetahuan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepda pihak yang telah mendukung makalah ini.
Saya tahu, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Saya juga menyadari bahwa
masih banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, Saya sangat mengharapkan
kritik dan saran dari teman-teman , dosen, serta pembaca demi terciptanya makalah
yang lebih baik lagi.

Yogyakarta ,24 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
1. Pengertian Nuzulul Qur`an ..................................................................... 2
2. Pendapat tentang Turunnya Al-Qur`an ................................................... 3
3. Tahapan Turunnya Al-Qur`an ................................................................. 4
4. Periode Diturunkannya Al-Qur`an ......................................................... 6
5. Hikmah Diturunkannya Al-Qur`an Secara Berangsur-angsur ............... 6
BAB III .............................................................................................................. 8
PENUTUP .......................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk
(hidayah) bagi seluruh umat manusia. Al-Qur`an diwahyukan oleh Allah SWT kepada
nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril a.s . Diturunkan secara berangsur –
angsur selama kurang lebih 23 tahun .Diterimanya setiap ayat al-qur`an oleh
Rasulullah saw tidak menentu dari segi waktu, keadaan, maupun tempat. Terkadang
diturunkan pada saat malam hari, siang hari, sore hari, ataupun malam hari. Terkadang
turun pada saat Rasulullah sedih ataupun saat sedang tidak bersedih..
Sebagai umat Islam yang pastinya selalu membaca al-quran , sangatlah penting
bagi kita mengetahui bagaimana sejarah atau proses diturunkannya al-quran . Sehingga
kita dapat lebih memahami dan mengimani al-quran tersebut dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, penulis akan membagi sedikit materi yang diketahui mengenai tahapn
diturunkannya al-quran . Semoga materi ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita
semua termasuk penulis sendiri.

B. Rumusan Masalah
Rumusan pada makalah ini diantaranya :
1. Apa pengertian nuzulul Qur`an ?
2. Bagaimana tahapan diturunkannya Al-Qur`an ?
3. Hikmah apa yang dapat kita ambil dari proses diturunkannya Al-Qur`an ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya :
1. Mengetahui arti dari nuzulul Qur`an.
2. Mengetahui Tahapan Diturunkannya Al-Qur`an.
3. Mengetahui hikmah dari diturunkannya Al-Quran secara berangsur-ansur.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Turunnya Al-Qur`an ( Nuzulul Qur`an )

Nuzulul Qur’an terdiri dari kata nuzul dan Al Qur’an yang berbentuk idhafah.
Penggunaan kata nuzul dalam istilah nuzulul Qur’an (turunnya Al Qur’an) tidaklah
dapat kita pahami maknanya secara harfiah, yaitu menurunkan sesuatu dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah, sebab Al Qur’an tidaklah berbentuk fisik atau
materi. Tetapi pengertian nuzulul Qur’an yang dimaksud adalah pengertian majazi,
yaitu penyampaian informasi (wahyu) kepada Nabi Muhammad SAW. dari alam gaib
ke alam nyata melalui perantara malakikat Jibril a.s.. Muhammad Abdul Azhim Al-
Zarqani mentakwilkan kata nuzul dengan kata i’lam (seperti yang dikutip oleh Rif’at
Syauqi Nawawi dan M. Ali Hasan). Alasannya ; pertama, mentakwilkan kata nuzul
dengan i’lam yang berarti kembali pada apa yang telah diketahui dan dipahami dari
yang diacunya. Kedua, yang dimaksud dengan adanya Al Qur’an di Lauh Al-Mahfuzh,
Baitul ’Izzah dan dalam hati Nabi Muhammad Saw. juga berarti bahwa Al Qur’an telah
di-i’lam-kan oleh Allah pada masing-masing tempat tersebut sebagai petunjuk bagi
manusia untuk mencapai kebenaran,.Ketiga, mentakwilkan kata nuzul dengan i’lam
hanyalah tertuju pada Al Qur’an semata dengan semua segi dan aspeknya.

Peristiwa Nuzulul Qur’an terjadi pada malam Jum’at, 17 Ramadhan, di Gua


Hira tahun ke-41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peristiwa tersebut dikisahkan
dalam sebuah firman Allah surat Al Baqarah ayat 185 yang berbunyi

“Ramadhan yang padanya diturunkan Al Qur’an, menjadi petunjuk bagi sekalian


manusia, dan menjadi keterangan yang menjelaskan petunjuk dan menjelaskan
perbedaan antara yang benar dan yang salah.”1

1
Syaiful Arif, M.Ag,”Ulumul Qur`an Untuk Pemula”, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin Insitut PTIQ Jakarta, 2022, hlm.11.

2
B. Beberapa Pendapat tentang Proses Turunnya Al-Qur`an

Beberapa ulama memiliki perbedaan pandangan dalam proses diturunkannya


Al-Qur`an. Menurut Manna Al-Qathan , terdapat dua madzab pokok dikalangan para
ulama di seputar pemahaman tentang proses turunnya Al-Qur`an, yaitu :

1) Pendapat Ibnu Abbas dan sejumlah ulama lainnya, bahwa yang dimaksud
dengan turunnya Al Qur`an secara sekaligus ke Baitul `Izzah di langit dunia
untuk menunjukkan kepada para malaikatnya bahwa betapa besar masalah ini,
selanjutnya Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. secara
bertahap selama dua puluh tiga tahun sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang
mengiringinya sejak beliau diutus sampai wafatnya. Pendapat ini didasarkan
pada riwayat-riwayat dari Ibnu Abbas. Antara lain: “Al Qur’an diturunkan
sekaligus ke langit dunia pada lailah al-qadr. Kemudian setelah itu, ia
diturunkan selama dua puluh tahun.“Al Qur’an itu dipisahkan dari al-zikr, lalu
diletakkan di Baitul ’Izzah dilangit dunia. Maka Jibril mulai menurunkannya
kepada Nabi SAW.“Al Qur’an diturunkan pada lailah al-qadr pada bulan
Ramadhan ke langit dunia sekaligus, lalu ia diturunkan secara berangsur-
angsur.”

2) Pendapat yang disandarkan pada al-Sya’bi bahwa permulaan turunnya Al


Qur’an dimulai pada lailah al-qadr di bulan Ramadhan, malam yang diberkahi.
Sesudah itu turun secara bertahap sesuai dengan peristiwa yang mengiringinya
selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Dengan demikian, Al Qur’an hanya
memiliki satu macam cara turun, yaitu turun secara bertahap kepada Rasulullah
SAW., sebab yang demikian inilah yang dinyatakan oleh Al Qur’an.

3
Selain pendapat mayoritas di atas, terdapat lagi pandangan-pandangan yang lain,
yaitu:

3) Pendapat yang menyebutkan bahwa Al Qur’an diturunkan ke langit dunia pada


dua puluh malam kemuliaan (lailah al-qadr), yang setiap malam kemuliaan
tersebut ada yang ditentukan oleh Allah untuk diturunkan setiap tahunnya, dan
jumlah untuk satu tahun penuh itu kemudian diturunkan secara berangsur-
angsur kepada Rasulullah SAW.
4) Ada juga sebagian ulama yang berpandangan bahwa Al Qur’an turun pertama-
tama secara berangsur-angsur ke Lauh Al-Mahfuzh, kemudian diturunkan
secara sekaligus ke Baitul ‘Izzah. Dan setelah itu, turun sedikit demi sedikit.2

C. Tahapan diturunkannya Al-Qur`an

Terdapat tiga tahap diturunkannya Al-Qur`an , mulai dari penetapannya di Lauh


Al-Mahfuzh, kemudian menuju langit dunia di Baitul ‘Izzah, kemudian ditetapkan
dalam hati Rasululllah SAW. Abdul Djalal dalam bukunya Ulumul Quran
menyebutkan bahwa tahapan diturunkannya al-Qur’an melalui 3 fase atau tahapan
yakni:

1) Di Lauh al Mahfuzh
Tahap pertama (at-Tanazzulul Awwal), yakni al-Qur'an diturunkan/ditempakan
ke lauhil mahfudz, yaitu suatu tempat dengan cara dan waktu dimana manusia tidak
bisa mengetahuinya secara definitif/pasti kecuali oleh Allah Swt sendiri. Adanya
tahapan ini didasarkan pada firman Allah (QS. Al Buruj : 21-22).

“Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur’an yang mulia, yang (tersimpan)
dalam Lauhul Mahfuzh.” (Q.S. Al Buruj ayat 21-22)

2
Ibid.,hlm.22.

4
2) Dari Lauh al Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah
Tahap kedua (at- Tanazzul al-Tsani), al-Qur’an turun dari lauhil mahfudz ke
baitul izzah dilangit dunia pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan. Hal ini
didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur`an (QS. al Qadar : 1, ad- Dukhan : 3, al-Baqarah:
185).

“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.”


(Q.S. Al-Qadr:1)

Adapun hikmahnya adalah :

1. Menunjukan kehebatan dan kemukjizatan al-Qur’an, yang diturunkan tidak


sama dengan kitab-kitab sebelumnya.
2. Memberitahukan kepada para malaikat, para nabi dan rasul terdahulu,
mengenai kemulian dan ketinggian Nabi Muhammad SAW sebagai rasul
terakhir dan kitab suci terakhir yang diterimanya.3

3) Dari Baitul ‘Izzah ke Rasulullah SAW


Tahap ketiga (at-Tanazzulul ats- Tsaalistatu), Al-Quran diturunkan dari Batiul
Izzah (langit dunia) kepada Nabi Muhammad Saw baik melalui perantaraan
malaikat Jibril maupun secara langsung ke dalam hati Nabi Muhammad Saw.
didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur`an (QS. al-Baqarah: 99, ali- Imrān : 7, asy-
Syu’ara: 193-194, al Isra: 106).

“dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad)
agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.”
(Q.S. Asy Syu’ara ayat 193-194)4

3
Ajahari, M.Ag ,”Ulumul Qur`an (Ilmu-ilmu Al-Qur`an), Aswaja Pressindo, Sleman Yogyakarta, 2018,
hlm.15.
4
Syaiful Arif, M.Ag,”Ulumul Qur`an Untuk Pemula”, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin Insitut PTIQ Jakarta, 2022, hlm. 13.

5
D. Periode Turunnya Al-Qur`an

Para ulama Al-Qur`an membagi sejarah turunnya Al-Qur’an dalam dua


periode: Periode sebelum hijrah dan Periode sesudah hijrah. Ayat-ayat yang turun
pada periode pertama dinamai ayat-ayat Makkiyyah, dan ayat-ayat yang turun pada
periode kedua dinamai ayat-ayat Madaniyyah.5

a) Periode Makkiyah (periode makkah), yaitu ayat Al-Qur’an yang turun sebelum
Nabi Muhammad Saw. melakukan hijrah ke Madinah.Surah yang turun pada
periode ini berjumlah 86 Surah dan disebut atau dikelompokkan ke dalam surah
Makkiyyah. Diturunkan selama 12 tahun 5 bulan. Wahyu yang pertama kali turun
pada tanggal 17 ramadhan 610 M di Gua Hira’ pada saat Nabi Muhammad Saw.
bertahannus adalah Surah Al-Alaq ayat 1 – 5 .

b) Periode Madaniyyah (periode Madinah) yaitu ayat-ayat Al-Qur’an yang turun


sesudah Nabi Muhammad Saw melakukan hijrah ke Madinah. Pada periode ini
surah yang turun berjumlah 28 Surah dan disebut atau dikelompokan kedalam
surah Madaniyyah. Turun selama 9 tahun 9 bulan.

E. Hikmah Diturunkannya Al-Qur`an Secara Berangsur-angsur


1.) Untuk meneguhkan hati Rasulullah SAW. dalam menghadapi kaum yang
memiliki watak dan sikap yang begitu keras.
2.) Tantangan dan mukjizat. Kaum musyrikin sering mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dengan maksud melemahkan dan menantang untuk menguji
kenabian Rasulullah SAW., mengajukan hal-hal batil dan tidak masuk akal,
seperti masalah hari kiamat. Maka turunlah Al-Qur’an untuk menjelaskan
kepada mereka suatu kebenaran dan jawaban yang amat tegas atas pertanyaan
mereka itu.

5
Yusuf Hasyim,”Akidah Akhlak MTs Kelas VIII” ,Kementerian Agama RI, 2020 ,hlm. 9-10

6
3.) Untuk memudahkan hafalan dan pemahaman, sebab Al-Qur’an turun di tengah-
tengah ummat yang tidak pandai membaca dan menulis. Dan yang menjadi
catatan mereka adalah hafalan dan daya ingatnya.
4.) Relevan dengan peristiwa, pentahapan dan penetapan hukum. Manusia tidak
akan mudah mengikuti dan tunduk kepada agama yang baru ini, jika Al-Qur’an
tidak memberikan strategi yang jitu dalam merekonstruksi kerusakan dan
kerendahan martabat mereka.
5.) Karena proses turunnya yang berangsur-angsur, maka orang pun mengkajinya
sedikit demi sedikit. Ketika itu, mereka mendapati rangkaiannya yang tersusun
cermat sekali dengan makna yang saling bertaut, dengan redaksi yang begitu
teliti, ayat demi ayat, surat demi surat yang terjalin saling bertautan bagaikan
rangkaian mutiara yang indah dan belum pernah ada bandingannya.
6.) Mempunyai faedah dalam pendidikan dan pengajaran. Proses turunnya yang
secara berangsur-angsur dan bertahap merupakan bantuan yang paling baik
bagi jiwa manusia dalam upaya menghafal Al-Qur‘an, memahami,
mempelajari,memikirkan makna-maknanya dan mengamalkan kandungannya.6
7.) Mengetahui nâsikh dan mansûkh. Dalam ayat Alquran ditemukan hal yang
berkaitan dengan hukum syariat. Hukum ini bisa mengalami perubahan dengan
bentuk penghapusan hukum pertama dengan datangnya hukum kedua. Kalaulah
Al-Qur`an turun sekaligus niscaya pelaksana hukum akan kebingungan, mana
yang didahulukan dan dilaksanakan dari dua hukum yang berbeda.7

6
Ibid.,hlm.15.
.
7
Dr. Zainal Arifin, MA, “Pengantar Ulumul Qur`an”, Duta Azhar, 2018, hlm. 20.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Qur`an merupakan kitab suci utama umat islam yang diturunkan Allah swt.
Secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantara malaikat
Jibril. Al-Qur`an diturunkan secara berangsur-angsur melalui 3 tahap: 1) Lauhul
Mahfuz, 2) Dari Lauhul Mahfuz ke Baituul `Izzah, 3) kemudian kepada Rasulullah
Saw. Kitab ini terbagi ke dalam 114 surah dan setiap surahnya terbagi menjadi
beberapa ayat, dan setiap ayat turun dengan waktu, tempat, dan keadaan yang berbeda.

Dibalik Allah SWT. menurunkan Al-Qur`an secara berangsur-angsur terdapat


banyak sekali hikmah yang diperoleh, diantaranya : menetapkan hati Rasulullah Saw.,
melemahkan lawa-lawannya, mudah untuk dipahami dan dihafal, dapat menjawab
masalah sesuai peristiwa atau kejadian yang dialami, dan masih banyak hikmah
lainnya,

8
DAFTAR PUSTAKA

Ajahari,M.Ag..2018. Ulumul Qur`an (Ilmu-ilmu Al-Qur`an).Yogyakarta: Aswaja


Pressindo.

Arief, Syaiful. 2022. Ulumul Qur`an Untuk Pemula. Jakarta Selatan: Program Studi
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Insitut PTIQ Jakarta.

Hasyim, Yusuf. 2020. Akidah Akhlak MTs Kelas VIII. Jakarta : Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ,Kementerian Agama RI.

Amin, Muhammad. 2004. Sistematika Turunnya Ayat-ayat Al-Qur`an Sebagai Pola


Gerakan Dakwah. Comunnica Jurnal Ilmiah Komunikasi Islam. Vol.2, No.2.

Arifin, Zainal. 2018. Pengantar Ulumul Qur`an. Sumut : Duta Azhar.

Anda mungkin juga menyukai