Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

NUZULUL QUR’AN: PENGERTIAN, LATARBELAKANG, URGENSI


MEMPELAJARI NUZULUL QUR’AN

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu : Siyono, M.Pd. I.

Disusun oleh :
Dewi Anggraini KKI-23010190109

PROGRAM KHUSUS KELAS INTERNASIONAL (PKKI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)
2022
KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Wr.Wb.,

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah, Program Khusus Kelas
Internasional (PKKI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam proses
penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran dari berbagai
sumber. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Ulumul Qur’an dan semua pihak yang
membantu menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dari berbagai pemikiran dan sumber yang ada,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini
bermanfaat. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, 9 Maret 2022

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan
utama yang harus kita imani dan aplikasikan dalam kehidupan kita agar kita memperoleh
kebaikan di dunia dan di akhirat. Nuzulul Qur’an artinya adalah turunnya Al-Qur’an . Turunnya
Al-Qur’an untuk yang pertama kalinya biasa diperingati oleh umat islam yang dikemas dalam
suatu acara ritual yang disebut dengan Nuzulul Qur’an. Turunnya Al-Qur’an untuk yang
pertama kalinya merupakan tonggak sejarah munculnya satu syari’at baru dari agama tauhid
yaitu agama Islam. Sebagai penyempurna dari agama-agama tauhid sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nuzulul Qur'an?
2. Apa yang menjadi latar belakang Nuzulul Qur'an?
3. Apa saja urgensi dalam mempelajari Nuzulul Qur'an?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Nuzulul Qur'an
2. Menjelaskan latar belakang Nuzulul Qur'an
3. Menyebutkan dan menjelaskan Nuzulul Qur'an

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nuzulul Qur’an

Lafadzz ‘Nuzul’ secara bahasa berarti “menetap di suatu tempat” atau “turun
dari tempat yang tinggi”. Kata kerjanya adalah nazala yang artinya “dia telah turun” atau
“dia menjadi tetamu”. Pengertian Nuzulul Qur’an secara istilah adalah “Peristiwa
diturunkannya wahyu Allah Swt (al-Qur’an) kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara Malaikat Jibril As secara bertahap”.

Nuzulul Qur’an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur’an adalah istilah
yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan
rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW

Peristiwa Nuzul al-Qur’an terjadi pada malam Jum’at, 17 Ramadhan, di Gua


Hira tahun ke-41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peristiwa tersebut dikisahkan
dalam sebuah firman Allah :

‫االية‬..... ‫والفرقان‬ ‫شهر رمضان الذي انزل فيه القران هدى للناس وبينات الهدى‬
Artinya: “Ramadhan yang padanya diturunkan al-Qur’an, menjadi petunjuk bagi sekalian
manusia, dan menjadi keterangan yang menjelaskan petunjuk dan menjelaskan perbedaan
antara yang benar dan yang salah” (Surah al-Baqarah, ayat 185)

Menurut bahasa, kata Al-Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja iqro yang
berarti bacalah. “Qur’an ” menurut pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan
Dr. Subhi Al Salih berarti “bacaan”, asal kata qara’a. Kata al-Qur’an itu berbentuk masdar
dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca).Karena Al-Qur’an bukan saja harus di baca
oleh manusia, tetapi juga karena dalam kenyataannya selalu dibaca oleh yang
mencintainya. Baik pada waktu shalat maupun di luar shalat. Di dalam Al Qur’an sendiri
ada pemakaian kata “Qur’an” dalam arti demikian sebagai tersebut dalam ayat 17, 18 surah
(75) Al-Qiyaamah :

3
‫ فَإِذَا قَ َرأْنَـه فَاتبِ ْع ق ْر َءانَه‬- ‫علَ ْينَا َج ْمعَه َوق ْر َءانَه‬
َ ‫إِن‬

Artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur’an (didalam dadamu) dan


(menetapkan)bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggunggan kami. karena itu jika
kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikut bacaannya”.

Yang dimaksud dengan Tahap- tahap turunnya Al-Qur’an” ialah tertib dari fase-
fase disampaikan kitab Suci Al-Qur’an, mulai dari sisi allah SWT hingga kepada nabi
Muhammad SAW. Kitab Suci ini tidak seperti Kitab-Kitab Suci sebelumnya. Sebab,
Kitab Suci ini kebanyakan diturunkan secara bertahap, sehingga betul -betul
menunjukkan kemu’jizatannya. Di samping itu, penyampaian Kitab Suci tersebut sangat
luar biasa, yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab sebelumnya.

Turunnya Qur’an merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan


kedudukannya bagi penghuni langit dan bumi. Turunnya al-Qur’an yang pertama kali
pada malam Lailatul Qadar merupakan pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang
terdiri dari malaikat-malaikat akan kemuliaan umat Muhammad. Umat ini telah
dimuliakan oleh Allah dengan risalah baru agar menjadi umat paling baik yang
dikeluarkan bagi manusia.

Allah menurunkan al-Qur’an kepada manusia melalui 3 kali tahap penurunan.

1. Di lauhil mahfudz
2. Dari lauhil mahfudz ke baitul ‘izza
3. Dari baitul ‘izzah ke Rasulullah.

B. Latar Belakang Nuzulul Qur’an/ Asbabun Nuzul

Kata asbāb al-nuzūl berasal dari dua kata, yaitu asbab dan al-nuzul. Asbab
adalah kata yang berasal sababa-yazbabu-asbab yang artinya telah menyebabkan. Jadi
ketika berubah wazan jadi asbab (plural) maka artinya sebab-sebab. Sedangkan al-nuzul
berasal dari kata nazala-yunzilu yang artinya telah menurunkan, sehingga ketika kata itu
berubah menjadi masdar (nuzul) maka berarti kata tersebut bermakna turun. Sedangkan
dalam buku Ahmad Tajuddin dijelaskan bahwa secara bahasa asbab an-nuzul terdiri dari 2

4
suku kata yang dihukumi 1 kata atau dalam ilmu bahsa arab dikenal dengan istilah idhafah
(‫ ) اضبفخ‬yakni terdiri dari asbab ( ‫ ) اسجبة‬yang maksudnya sebab-sebab, bentuk jam’ak
(plural) dari mufrad (tunggal), sabab yang artinya alasan, illat (sesuatu yang logis),
perantaraan, hubungan kekeluargaan, kerabat, asal, sumber dan jalan. Sedangkan kata
nuzul artinya turun, terjadi dan menyerang, hinggap. Maka makna yang mau disampaikan
ialah penurunan, penurunan al-Quran dari Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw.
Melalui malaikat Jibril. Karena itu pengertian secara bahasa Asbab an-Nuzul al-Qur'an
bermakna sebab-sebab turun al-Quran.

Oleh karena itu, secara keilmuan biasanya asbab anu-nuzul alquran disebut
asbab an-nuzul saja, tanpa menyertakan kata alquran karena secara kelaziman itu telah
menyebutkan kata alquran didalamnya. Dari itu, disimpulkan bahwa secara bahasa makna
asbab al-nuzul adalah sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Quran.

a. Dawud Al-Aththar

Asbab al-nuzul adalah sesuatu yang melatarbelakangi turunnya satu ayat atau beberapa
ayat atau suatu pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai sebagai jawaban,
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya suatu peristiwa.

b. Subhi al-Salih

Asbab al-nuzul adalah sesuatu yang menyebabkan turunnya satu ayat atau beberapa ayat
yang memberi jawaban terhadap sebab itu, atau menerangkan hukumnya pada masa
terjadinya sebab itu.

c. Baqir al-Hakim

Asbab al-nuzul adalah segala sebab yang terjadi pada masa wahyu diturunkan yang
menyebabkan turunnya wahyu. Berdasarkan definisi diatas, maka penulis dapat
memahami bahwa asbab al-nuzul ialah hal yang melatar belakangi ayat Al-Quran
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk itu yang perlu
diperhatikan dalam asbab al-nuzul adalah pelaku, tempat dan waktu peristiwa agar kita
dapat menerapkan atau membumikan ayat-ayat itu pada kehidupan kita.

Dalam melihat riwayat asbab al-nuzul terjadi pertentangan, hal itu dilatarbelakangi karena
perbedaan tersendiri mengenai riwayat itu sendiri. Menurut Allamah M.H Thabathabai
bahwa riwayat yang berkenaan dengan asbab al-nuzul tidak semua sanadnya bersambung

5
kepada Nabi Muhammad SAW dan Shahih, melainkan ada juga yang mursal (dalam
sanadnya nama sahabat yang meriwayatkan nama sahabat yang meriwayatkan langsung
dari Nabi dibuang) dan dhaif. Penyelidikan terhadap hadis ini membuat orang
meragukannya karena beberapa alasan:

1. Gaya kebanyakan hadis ini menunjukkan bahwa perawi tidak meriwayatkan asbab
al-nuzul secara lisan dan tertulis, melainkan dengan meriwatkan suatu kisah,
kemudian menghubungkan ayat-ayat alquran dengan kisah itu. Pada hakikatnya,
asbab al-nuzul itu hanya didasarkan atas pendapat bukan atas pengamatan dan
pencatatan.
2. Pada masa awal Islam, khalifah melarang penulisan hadis. Semua kertas dan papan
yang didapati memuat tulisan hadis dibakar. Larangan ini berlaku sampai akhir
abad pertama Hijriah. Dari pemaparan diatas, penulis dapat simpulkan bahwa
riwayat mengenai asbab al-nuzul dapat digolongkan dalam dua macam yakni
riwayat yang sudah terverifikasi dan riwayat yang masih perlu verifikasi. Hal itu
juga sejalan dalam bukunya Prof. Dr. Acmhad Abu bakar, M.Ag dkk. Yang
menggolongkan 2 kategori riwayat yakni riwayat yang pasti dan tidak pasti.
Dengan itu jenis-jenis asbab al-nuzul dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk
antara lain :
a. Tanggapan atas suatu peristiwa
b. Tanggapan atas peristiwa khusus
c. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan kepada Nabi
d. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan kepada Nabi
e. Sebagai tanggapan atas pertanyaan yang bersifat umum
f. Sebagai tanggapan terhadap orang-orang tertentu.
g. Beberapa sebab tapi satu ayat.
h. Beberapa wahyu tetapi satu sebab,

C. Urgensi dalam mempelajari Nuzulul Qur'an

Letak urgensi dalam mempelajari ini ialah pemahaman secara baik dan
menyuruh terhadap ilmu Al-Qur'an, penting sekali bagi kita dalam memahami segala
sesuatu yang berkaitan Al-Qur'an, memahami firman Allah dan mencegah kita secara
umum untuk melakukan kesalahan dalam memahami dan menafsirkan Al-Qur'an.

6
Pengetahuan tentang Nuzulul Qur'an membawa kita kepada pengetahuan
tentang rahasia Allah dalam menyari'atkan agama Islam melalui Al-Qur'an. Mempelajari
Nuzulul Qur'an juga dapat menambah ilmu pengetahuan. Mengetahui sejarah kitab Al-
Qur'an dari aspek sebab turunnya, Nuzulul Qur'an, periode, tempat-tempatnya, cara
pewahyuannya, turunnya para malaikat pada malam Nuzulul Quran, banyak malaikat
turun. Seiring dengan turunnya para malaikat, Allah SWT juga menurunkan banyak
berkah. Allah berfirman dalam surat Al-Qadr ayat 4, Malam Seribu Bulan. Allah
berfirman dalam surat Al-Qadr ayat 3, yang artinya sebagai berikut, “Malam kemuliaan
itu lebih baik dari seribu bulan”.

Maksud dari ‘lebih baik dari seribu bulan’ pada ayat di atas yaitu puasa, amal,
dan shalat malam yang dikerjakannya pada malam Nuzulul Quran lebih baik dari amalan-
amalan yang dikerjakan selama 1.000 bulan. Nuzulul Quran merupakan malam yang
penuh berkah. Hal tersebut tercantum juga dalam QS Al-Dukhan ayat 3

Manfaat dari Nuzulul Quran adalah sebagai seorang hamba yang taat kita harus
bisa untuk mengambil hikmah positif dari peristiwa ini, peristiwa Nuzulul Quran adalah
sebuah momentum perubahan bagi Umat Muslim. Yang sebelumnya kita hidup tanpa
aturan dengan adanya AL-Quran setiap aspek dalam kehidupan kita menjadi lebih
bermakna.

Oleh karena itu salah satu amalan yang wajib dilakukan oleh Umat Islam adalah
membaca Al-Quran, karena di dalamnya dijelaskan secara jelas bagaimana kita
seharusnya dalam menjalani kehidupan, seperti yang kita ketahui bahwa Al-Quran adalah
pedoman hidup, saat terjadinya Nuzulul Quran malaikat Jibril mengajarkan kepada Nabi
Muhammad untuk membaca seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Alaq ayat 1. Kata
membaca tentunya tidak hanya sebatas mengerti apa yang coba disampaikan oleh malaikat
Jibril, tetapi juga untuk mengamati segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Selain itu
membaca juga merupakan jendela pengetahuan, jika kita ingin mempelajari sesuatu maka
kita harus membaca. Mengerti Isi Al-Quran dengan adanya peristiwa Nuzulul Quran kita
bisa lebih dekat untuk mengerti lebih dalam tentang segala hal yang terkandung dalam Al-
Quran. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 82 yang artinya “Dan kami
turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Alquran itu tidak lah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian." Dari hal tersebut kita mengambil kesimpulan bahwa segala hal yang terjadi

7
dalam kehidupan kita solusinya ada pada Al-Quran, kita dapat menjadikan Al-Quran dan
As-Sunnah sebagai rujukan kita dalam segala aktivitas setiap harinya. Yang menjadi
pertanyaan adalah apakah diri kita mau atau tidak untuk belajar dari Al-Quran.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Nuzulul Qur’an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur’an adalah istilah yang
merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi
dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad Saw.
2. Asbabun Nuzul adalah hal yang melatarbelakangi Nuzulul Qur’an
3. Pemahaman secara baik dan menyuruh terhadap ilmu Al-Qur'an, penting sekali
bagi kita dalam memahami segala sesuatu yang berkaitan Al-Qur'an, memahami
firman Allah dan mencegah kita secara umum untuk melakukan kesalahan dalam
memahami dan menafsirkan Al-Qur'an.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum bisa dikatakan sempurna, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Muhammad Abu Syuhbah. 1978. al-Madkhal li Dirasati al-Qur’an al-Karim.


Riyad: Dar al-Liwa’,
Nahdliyyin, Khoiron. 2003. Tekstualis al-Qur’an, terj. Mafhum an-Nash Dirasah fi
Ulumal-Qur’an. Yogyakarta; LkiS, al-Qattan,
ash-Shiddiqy, Hasby. 1992. Sejarah dan Pengantar Ilmu al-Qur’an/Tafsir. Jakarta: Bulan
Bintang,
Shihab, M. Quraish. 1992. Membumikan al-Qur’an. Cet. I; Bandung: Mizan,
al-Suyuti, Jalaluddin. 2000. al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an. juz I. Cet. IV; Damaskus dan
Beirut: Dar Ibn Katsir,

10

Anda mungkin juga menyukai