SUMBER-SUMBER
AJARAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
TAHUN 2013
I. PENDAHULUAN
Islam berkembang sangat pesat ke seluruh penjuru dunia dengan kecepatan yang
menakjubkan, yang sangat menarik dan perlu diketahui bahwa Dinul Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW adalah suatu agama yang sekaligus menjadi pandangan atau
pedoman hidup. Banyak sumber-sumber ajaran Islam yang digunakan mulai zaman
muncul pertama kalinya Islam pada masa rasulullah sampai pada zaman modern sekarang
ini. Sumber-sumber yang berasal dari agama Islam merupakan sumber ajaran yang sudah
dibuktikan kebenarannya yaitu bertujuan untuk kemaslahatan umat manusia, sumber-
sumber ajaran Islam merupakan sumber ajaran yang sangat luas dalam mengatasi berbagai
permasalahan seperti bidang akhidah, sosial, ekonomi, sains, teknologi dan sebagainya.
Islam sangat mendukung umatnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan, terutama
yang bersumber dari sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an, Sunah, Ijma’, Qiyas dan juga
ijtihad. Begitu sempurna dan lengkapnya sumber-sumber ajaran Islam. Namun
permasalahan disini adalah banyak umat Islam yang belum mengetahui betapa luas dan
lengkapnya sumber-sumber ajaran Islam guna mendukung umat Islam untuk maju dalam
bidang pengetahuan.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja sumber-sumber ajaran Islam?
2. Bagaimana Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam?
3. Bagaimana Hadits sebagai sumber hukum kedua ajaran Islam?
4. Bagaimana Ijtihad sebagai sumber hukum ajaran Islam setelah Al-Qur’an dan
Hadits?
III. PEMBAHASAN
A. Macam-macam sumber ajaran Islam
Sumber adalah tempat pengambilan, rujukan atau acuan dalam penyelenggaraan
ajaran Islam, karena itulah sumber memiliki peranan yang sangat penting bagi
pelaksanaan ajaran Islam. Dari sumber inilah umat Islam dapat memiliki pedoman-
pedoman tertentu untuk melaksanakan proses ajaran Islam, tanpa adanya suatu sumber
maka umat Islam akan terombang-ambing dalam menghadapi ideologi dan bisa jadi
akan berahir pada kesesatan atau kenistaan.[1]
Dalam pembahasan disini akan diuraikan macam-macam sumber ajaran Islam
yang diantaranya meliputi:
1. Al-Quran
2. Sunah
3. Ijtihad
B. Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam
1. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari kata “qara’a, yaqra’u, qira’atan,
qur’anan” yang berarti mengumpulkan dan menghimpun huruf-huruf serta kata-
kata dari satu bagian ke bagian lain secara teratur.[2] Ada juga sumber lain
mengatakan bahwa Al-Qur’an secara harfiah berarti “bacaan sempurna”
merupakan suatu nama pilihan Allah yng sungguh tepat, karena tiada satu
bacaanpun sejak anusia mengenl baca tulis yang dapat menandingi Al-Qur’an al-
Karim, secara terminologi Al-Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan Tuhan
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang diampaikan lewat malaikat jibril, yang
dikomunikasikan dengn bahasa arab, harus dipercayai tanpa syarat dan menjadi
pedoman bagi para pengikutnya yaitu umat Islam diseluruh dunia.[3]
Pengertian Al-Qur’an dari segi terminologinya dapat dipahami dari
pandangan beberapa ulama, bahwa:
a. Muhammad Salim Muhsin dalam bukunya “Tarikh Al-Qur’an al-Karim”
menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada
nabi Muhammad SAW. Yang ditulis dalam mushaf-mushf dan dinukilkan/
diriwayatkan kepada kita dengan jalan mutawatir dan membacanya dipandang
ibadah serta sebagai penentang (bagi yang tidak percaya) ataupun surat
terpendek.
b. Abdul Wahab Khalaf mendefinisikan Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT
yang diturunkan melalui Roh al-Amin (Jibril) kepada nabi Muhammad SAW.
Dengan bahasa arab, isinya dijamin kebenarannya, dan sebagai hujah
kerasulannya, undang-undang bagi seluruh manusia dan petunjuk dalam
beribadah serta dipandang ibadah dalam membacanya, yang terhimpun dalam
mushaf yang dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Nas, yang
diriwayatkan kepada kita dengan jalan mutawatir.
c. Muhammad abduh mendefinisikan Al-Qur’an sbagai kalam mulia yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi yang paling smpurna (Muhammad
SAW) ajarannya mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan, ia merupakan
SAW) ajarannya mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan, ia merupakan
sumber yang mulia yang esensinya tidak dimengerti kecuali bagi orang yang
berjiwa suci daan berakal cerdas.
2. Asbabun nuzul Al-Qur’an
a. Pengertian asbabun nuzul
Ungkapan asbabun nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata asbab dan
nuzul. Secara etimologi, asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang
MAKALAH SUMBER-SUMBER
melatarbelakangi terjadinya …
sesuatu. Namun kata asbabun nuzul hanya
dipergunakan khusus untuk Al-Qur’an. Para ulama berpendapat bahwa ketika
memaknai kata nuzul, inzal, dan tanzil yang terdapat pada ayat Al-Qur’an, ada
yang memaknai idhar yaitu melahirkan Al-Qur’an. Ada juga yang memanai
bahwa Allah SWT mengajarkannya kepada malaikat jibril baik megenai
bacaannya maupun pemahamannya lalu jibril menyampaikannya kepada nabi
Muhammad SAW yang ada di bumi.
Menurut az-zarqani asbabun nuzul adalah khusus atau sesuatu yang terjadi
serta ada hubungannya dengan turunnya Al-Qur’an sebagai penjelas hukum
pada saat peristiwa itu terjadi.[4]
b. Urgensi Asbabun Nuzul
Mayoritas ulama sepakat bahwa konteks kesejarahan yang terakumulasi
dalam riwayat-riwayat asbabun nuzul merupakan suatu hal yang signifikan
untuk memahami pesan-pesan Al-Qur’an. Bahkan al-wahidi menyatakan
ketidakmungkinan untuk menginterpretasikan Al-Qur’an tanpa
mempertimbangkan aspek kisah dan asbabun nuzul.
Dalam uraian yang lebih rinci, Az-Zarqani mengemukakan urgensi asbabun
nuzul dalam memahami Al-Qur’an sebagai berikut:
1) Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam
menangkap pesan-pesan ayat Al-Qur’an.
2) Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
3) Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an, bagi
ulama yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang
bersifat khusus dan bukan lafazh yang bersifat umum.
4) Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5) Memudahkan untuk menghafalkan dan memahami ayat serta untuk
memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya
Taufiq Adnan Amal dan Syamsul Rizal panggabean menyatakan bahwa
pemahaman terhadap konteks kesejarahn pra-qur’an dan pada masa Al-Qur’an
menjanjikan beberapa manfaat praktis, yaitu
1) Pemahaman
Edit dengan apl Dokumen itu memudahkan kita mengidentifikasi gejala-gejala moral
dan sosial pada
Membuat penyesuaian, masyarakat
memberi komentar,Arab
dan saat itu, sikap Al-Qur’an terhadapnya,
dan sosial pada
Membuat penyesuaian, masyarakat
memberi komentar,Arab
dan saat itu, sikap Al-Qur’an terhadapnya,
berbagi dengan
dan yang
cara lain agar dapat
Al-Qur’an mengedit atau mentransformasi gejala itu hingga
memodifikasi
secara bersamaan.
sejalan dengan pandangan dunia Al-Qur’an.
2) Kesemuanya ini dapat dijadikan pedoman bagi umat Islam dalam
LAIN KALI DAPATKAN APLIKASI
mengidentifikasi dan menangani problem-problem yang mereka hadapi.
3) Pemahaman tentang konteks kesejarahan pra-qur’an dan masa qur’an
dapat menghindarkan kita dari praktik-praktik pemaksaan prakonsep dalam
penafsiran.
c. Macam-macam asbabun nuzul
1) Dilihat dari segi sudut pandang redaksi-redaksi yang dipergunakan
dalam riwayat asbabun nuzul. Ada dua jenis redaksi yang dipergunakan
oleh perawi dalam mengungkapkan riwayat asbabun nuzul yaitu:
➢ Sharih (visionable/jelas). Artinya riwayat yang sudah jelas menunjukkan
asbabun nuzul dan tidak mungkin pula menunjukkan yang lainnya. Contoh
riwayat asbabun nuzul yang menggunakan redaksi sharih adalah sebuah
riwayat yang diawakan oleh Jabir bahwa orang-orang yahudi berkata,
“apabila suami mendatangi “qubul” istrinya dari belakang, anaknya yang
lahir akan juling”. Maka turunlah ayat
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sumber ajaran islam ada
tiga macam, yaitu Al-qur’an, hadits dan ijtihad. Al-qur’n sebagai sumber hukum
Islam yang pertama yaitu Al-qu’an berisi tentang semua kehidupan yang ada di alam,
perintah, akidah dan kepercayaan, akhlak yang murni, mengenai syari’at dan hukum
dan sebagai petunjuk umat Islam. Sedangkan Hadits itu sebagai sumber ajaran islam
karena dalam Dalil al-qur’an mengajarkan kita untuk mempercayai dan menerima apa
yang telah disampaikan oleh Rasul untu dijadikan sebagai pedoman hidup. Selain itu
dalam hadits juga terdapat pertnyataan bahwa berpedoman pada hadits itu wajib,
bahkan juga terdapat dalam salah satu pesan Rasulullah berkenaan menjadikan hadist
sebagai pedoman hidup setelah Al-qur’an sebagai sumber yang pertama. Ijtihad
sebagai sumber ajaran karena melalui konsep ijtihad, setiap peristiwa baru akan
didapatkan ketentuan hukumnya Dari pemaparan makalah kami tersebut kita tahu
bahwa sumber ajaran islam sangat penting sebagai pedoman hidup, untuk itu
hendaknya apabila kita melenceng dari salah satu sumber ajaran tersebut, maka akan
menjadikan hal yang fatal.
V. Daftar Pustaka
‘Abd Az-‘azhim, Az-Zarqani Muhammad. Manhil al-‘irfan, Dar al-Fikr, Bairut, t.t, jilid I
hlm 106.
Muhaimin, dkk. Studi Islam Dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan, Jakarta: kencana,
2012
Musahadi HAM, Evolusi Konsep Sunnah, Semarang: CV. Aneka Ilmu, anggota IKAPI,
2000
Nata, Abuddin. Studi Islam komperehensif, Jakarta: Kencana 2011
Suparta, Munzier. Ilmu Hadits, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002
Uhbiyati, Nur. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2013
VI. BIODATA PEMAKALAH
1. Nama : Ahmad Maulidin
NIM : 133711016
Jurusan/Prodi : Tadris Kimia
TTL : Kendal, 13 Agustus 1994
Tempat Tugas : Kampus 2 IAIN Walisongo Semarang
Pendidikan saat ini : S-1 IAIN Walisongo Semarang
Alamat : Jambearum 2/1 patebon, Kendal, 51251
No.Hp : 085726829670
2. Nama : Fiki Himmatul Aliyah
NIM : 133711017
Jurusan/Prodi : Tadris Kimia
TTL : Pekalongan 18 maret 1995
Tempat Tugas : Kampus 2 IAIN Walisongo Semarang
Pendidikan saat ini : S-1 IAIN Walisongo Semarang
Alamat : Kebonrejopucang, Karangdadap, Pekalongan
No.Hp : 085642907450
Email : fikihimmatul_aliyah@yahoo.com
Twetter : @fikihimatul_A
3. Nama : Ranum Saputri
NIM : 13371018
Jurusan/Prodi : Tadris Kimia
TTL : Grobogan, 20 Mei 1995
Tempat Tugas : Kampus 2 IAIN Walisongo Semarang
Pendidikan saat ini : S-1 IAIN Walisongo Semarang
Alamat : Rt/0 Rw/4 Gubug, Grobogan, Jateng
No.Hp : 085713075419
Email : ranum.saputri@gmail.com
Twetter : @ranum_saputri
Twetter : @ranum_saputri
4. Nama : Luthfiyatu dzikriyah
NIM : 133711020
Jurusan/Prodi : Tadris Kimia
TTL : Keendal, 19 April 1996
Tempat Tugas : Kampus 2 IAIN Walisongo Semarang
Pendidikan saat ini : S-1 IAIN Walisongo Semarang
Alamat : Bulak 2/III Rowosari, Kendal
No.Hp : 085641869641
Email : luthfiyatu.dzikriyah@gmail.com
Twetter : @dzikri_luthfi
5. Nama : Aliefa Sana
NIM : 133711021
Jurusan/Prodi : Tadris Kimia
TTL : Semarang, 19 Febuari 1995
Tempat Tugas : Kampus 2 IAIN Walisongo Semarang
Pendidikan saat ini : S-1 IAIN Walisongo Semarang
Alamat : tugu rejo A7 Rt/ 04 Rw 01, Semarang, Jateng
No.Hp : 085727676807
Email : sana.aliefa@yahoo.com
Twetter : @efa_sana
[1] Nur Uhbiyati, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2013, halaman 25
[2] Muhaimin, dkk. Studi Islam dalam ragam dimensi dan pendekatan, Jakarta: kencana, 2012, halaman 81
[3]Didik ahmad supadi dan sarjuni, Pengantar studi Islam, Semarang: Rajawali Pers, 2011 halaman 169
[4] Muhammad ‘abd az-‘azhim az-zarqani, Manhil al-‘irfan, Dar al-Fikr, Bairut, t.t, jilid I hlm 106.
[5] Muhammad Amin Suma. Ulumul Qur’an. Jakarta: Rajawali, 2013 halaman
[6] Musahadi HAM, Evolusi Konsep Sunnah, Semarang: CV. Aneka ilmu, anggota IKAPI, 2000, hlm 80
[7] Drs. Munzier Suparta, Ilmu Hadits, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, hlm 56
[8] Musahadi HAM, Evolusi konsep sunnah, Semarang: CV. Aneka Ilmu, anggota IKAPI, 2000, hlm 82
[9] Musahadi HAM, Evolusi konsep sunnah, Semarang: CV. Aneka Ilmu, anggota IKAPI, 2000, hlm 84
[10] Musahadi HAM, Evolusi Konsep Sunnah. Semarang: CV. Aneka ilmu, anggota IKAPI, 2000, hlm 119
[11] Rois Mahfud, Sumber Ajaran Islam, Palangka raya: Erlangga, 2011, halaman 117-118.
[12] Abuddin Nata, Studi Islam komperehensif, Jakarta: Kencana , 2011. Halaman 43-45