Anda di halaman 1dari 9

Sifat-Sifat Al-Qur’an

Diajukan sebagai tugas salah satu mata kuliah Aqidah An-


Nahdliyyah
Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

Muhammad Zidni Fauzan / 21030801231019


Muhammad Alfi Muhawahhid / 21030801231015
Muhammad Satrio Wicaksono
Azis Firdaus
Afdhalul Ikhsan
Sahla Hanida Gustiani
Sri Mulya Sari
Salwa Khoerunnisa

Universitas Islam Nusantara


Fakultas Agama Islam
Proddi Komunikasi & Penyiaran Islam

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi
PENDAHULUAN1
1. LATAR BELAKANG 2
2. RUMUSAN MASALAH 3
PEMBAHASAN 4
1.TUJUAN PENDIDIKAN PLURALISME 5
Ketik judul bab (Tingkat 3)6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejarah Al-Qur'an dimulai pada tahun 610 Masehi ketika Nabi Muhammad
(Saw.) menerima wahyu pertama di Gua Hira, Mekah, yang berlanjut selama 23 tahun.
Wahyu ini disampaikan kepadanya oleh Malaikat Jibril dan menjadi inti ajaran agama
Islam. Selama masa hidupnya, Nabi Muhammad (Saw.) dan para sahabatnya
memelihara dan menghafal wahyu-wahyu tersebut. Setelah wafatnya Nabi Muhammad
(Saw.), Khalifah Abu Bakar memerintahkan pengumpulan dan penulisan wahyu-wahyu
tersebut dalam bentuk tulisan, mengingat banyaknya penghafal yang gugur dalam
perang. Proses ini terus berlanjut di bawah kepemimpinan Khalifah Utsman, yang
menetapkan versi standar Al-Qur'an yang kemudian disebarkan ke berbagai wilayah
Islam untuk menghindari variasi bacaan yang mungkin terjadi. Penghafalan dan
penulisan awal menjadi metode utama dalam menjaga keaslian teks Al-Qur'an, dengan
kompilasi dan standarisasi teks oleh para khalifah menjadi langkah krusial dalam
menjaga keutuhan teks suci ini. Meskipun ditransmisikan secara lisan pada awalnya, Al-
Qur'an menunjukkan kelengkapan, konsistensi, dan keutuhan dalam bahasa dan isi,
menjadikannya kitab suci yang dihormati dalam agama Islam. Hingga saat ini, Al-Qur'an
hadir dalam berbagai terjemahan dan format digital, memungkinkan akses yang lebih
mudah dan meluas ke seluruh dunia Islam.

Al-Qur'an, sebagai kitab suci dalam Islam, menampilkan sifat-sifat yang


membedakannya secara unik. Keindahan bahasanya, ketepatan ilmiah, dan konsistensi
pesannya telah memikat pemikiran umat Islam selama berabad-abad.Ketika
mengeksplorasi Al-Qur'an, tak terelakkan untuk melihat sifat-sifat linguistiknya yang
memukau dan kekuatan estetikanya yang menakjubkan. Kejelasan makna dan struktur
bahasanya menjadi pusat dari keunikan teks ini. Sifat-sifat Al-Qur'an, mulai dari dimensi
spiritualnya yang mendalam hingga relevansinya dalam hukum dan nilai-nilai sosial,
mencerminkan komplek itas dan elastisitasnya dalam menjangkau berbagai aspek
kehidupan manusia. Al-Qur'an bukan hanya sekadar teks keagamaan, tetapi juga
merupakan panduan moral yang memberikan pemahaman filosofis. Konsistensi dan
harmoni antara ayat-ayatnya menjadi bukti keutamaan dan kesempurnaannya Salah
satu aspek penting dari Al-Qur'an adalah keberagaman interpretasinya. Berbagai
pandangan ulama dan cendekiawan mengenai teks ini mencerminkan kedalaman makna
dan kompleksitasnya. Al-Qur'an, dengan sifat-sifatnya yang berkembang dalam rentang
waktu dan konteks yang berbeda, tetap relevan dalam menginspirasi nilai-nilai sosial,
budaya, dan spiritualitas umat Islam.

3
Rumusan Masalah
1. Apa tujuan pendidikan pluralisme dalam agama islam?
2. Bagaimana cara menyikapi isu pluralisme di Indinesia dalam agama
islam?

Tujuan penulisan
1. Memberi pengertian serta pehaman terhadap ummat islam Indonesia
khususnya, umumnya seluruh masyarakat Indonesia terkait
kemajemukan yang ada di negara Indonesia
2. Menanamkan sikap toleransi,islam rahmatallilamin dan menumpas
islam brutal di tengah keberagaman agama yang ada di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an
1. Etimologi
Secara bahasa diambil dari kata: ‫ ا قر‬- ‫يقرا‬- ‫قراة‬- ‫ وقرانا‬yang berarti
sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat
Islam untuk membaca Alquran. Alquran juga bentuk mashdar dari ‫القراة‬
yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab
seolah-olah Alquran menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara
tertib sehingga tersusun rapi dan benar.1
Menurut M. Quraish Shihab, Alquran secara harfiyah berarti bacaan yang
sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada
suatu bacaanpun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu
yang dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna lagi mulia.2
2. Terminologi
Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan
oleh Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi
Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi
tanpa ada perubahan3 dan membacanya adalah ibadah.
Menurut Andi Rosa Alquran merupakan qodim pada makna-makna yang
bersifat doktrin dan makna universalnya saja, juga tetap menilai qodim pada
lafalnya. Dengan demikian Alquran dinyatakan bahwasannya bersifat kalam
nafsi berada di Baitul Izzah (al-sama’ al-duniya), dan itu semuanya bermuatan
makna muhkamat yang menjadi rujukan atau tempat kembalinya ayat-ayat
mutasyabihat.4

1
1 Anshori, Ulumul Quran, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), p.17
2
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an, (Bandung: Mizan, 1996), p.3
3
Anshori, Ulumul Quran, (Jakarta: Rajawali Press, 2013),...p.18
4
Andi Rosa, Tafsir Kontemporer, (Banten: Depdikbud Banten Press, 2015), p. 3

5
2.2 Nama Dan Sifat Al-Qur’an
Alquran merupakan kitab samawi yang paling mulia. Di antara nama-
nama Alquran adalah: al-Furqan, at-Tanzil, adz-Dzikr, al-Kitab. Selain itu,
alquran juga memiliki beberapa sifat yang mulia seperti, nur, hudan,
rahmah, syifa, mau’izah, aziz, mubarak, basyir, nadzir, dan semacamnya.
1. Al-Burhan (Dalil)
Allah Subhanahu Wa Ta‟ala telah menjadikan Al-Qur‟an ini sebagai
hujjah atas kaum pemeluk Yahudi, Nasrani, orang-orang musyrik ataupun
lainnya, Argumentasi kebenaran ini mencakupi dalil-dalil akal (rasional)
dan syar‟i, serta ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda kebesaran Allah
Subhanahu Wa Ta‟ala) di segenap penjuru, sebagaimana firman Allah
Subhanahu Wa Ta‟ala:

‫َس ُن ِر ي ِه ْم آ َي ا ِت َنا ِف ي ا آْل َف ا ِق َو ِف ي َأ ْنُف ِس ِه ْم َح َّت ٰى َي َت َب َّيَن َل ُه ْم َأ َّن ُه ا ْل َح ّق‬


Artinya:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi
mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.
Sedangkan nama “al-burhan” disebut dalam surat (Q.S. An-Nisaa 4 : 174)
yang berbunyi:
‫َي ا َأ ُّيَه ا ال َّن ا ُس َق ْد َج ا َء ُك ْم ُبْر َهاٌن ِم ْن َر ِّب ُك ْم َو َأ ْن َز ْل َن ا ِإ َل ْي ُك ْم ُن و ًر ا ُم ِب ي ًن ا‬
Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari
Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan
kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran) (Q.S. An-Nisaa 4 :
174)
2. Al-Furqon (Pembeda)
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai sebab penamaan Al-Quran
dengan Al-Furqan menjadi beberapa pendapat, yaitu:
a. Dinamakan dengan Al-Furqan, karena Al-Qur‟an itu diturunkan secara
berangsur-angsur. Di mana Allah Subhanahu Wa Ta‟ala menurunkannya

6
dalam rentang waktu 23 tahun. Sementara kitab-kitab samawi sebelumnya,
diturunkan seluruhnya dengan sekali turun.
b. Dinamakan dengan Al-Furqan, karena Al-Qur‟an itu diturunkan sebagai
pembeda antara yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, yang
global dan yang terperinci, baik dan buruk, petunjuk dan kesesatan, jalan
yang lurus dan jalan yang sesat, kebahagiaan dan kesengsaraan, orang-
orang mukmin dan orang-orang kafir, kaum yang jujur dan kaum yang
dusta serta orang-orang yang adil dan orang-orang zhalim. Dengan itulah
Umar bin al-Khattab Radhiyallahu „Anhu diberi gelar “Al-Faruq”
c. Ada yang berpendapat bahwa Al-Furqan adalah jalan keselamatan. Ini
adalah pendapat Ikrimah dan As-Suddi. Mengutip dari firman Allah
berikut ini:
‫َو ِإ ْذ آَتْيَنا ُم و َس ى ا ْل ِك َتا َب َو ا ْل ُف ْر َق اَن َل َع َّل ُك ْم َتْهَتُد وَن‬
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan
keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar
kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Baqarah : 53)
Sedangkan nama “al-furqon” disebut dalam beberapa surat diantaranya
sebagai berikut.
‫َت َب ا َر َك ا َّلِذ ي َن َّز َل ا ْل ُف ْر َق اَن َع َل ٰى َع ْب ِد ِه ِلَي ُك وَن ِل ْل َع ا َل ِم يَن َن ِذ يًر ا‬

Artinya:

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada
hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
(Q.S. Al-Furqan : 1)

3. Al-Kitab (kitab)
Al-Kitab secara bahasa berarti al-jam’u (mengumpulkan). Menurut as-
Suyûthi, dinamai Al-Kitab karena Al-Qur’an
mengumpulkan berbagai macam ilmu, kisah dan berita. Menurut
Muhammad Abdullah Draz, sebagaimana dikutip Manna’ al-Qathân, Al-
Qur’an di samping dipelihara melalui lisan, juga dipelihara dengan tulisan.

7
Penamaannya dengan Al-Qur ’an dan Al-
Kitab,dua nama yang paling populer, mengisyaratkan bahwa kitab suci
Al-Qur ’an haruslah dipelihara melalui dua cara secara bersama, tidak
dengan salah satu saja, yaitu melalui hafalan (hifzhuhu fi as-shudur) dan
melalui tulisan (hifzhuhu fi as-suthur).

Sedangkan nama “al-kitab” disebut di dalam surat

‫َلَقْد َأ ْن َز ْل َنا ِإ َل ْي ُك ْم ِك َتاًبا ِف ي ِه ِذ ْك ُر ُك ْم ۖ َأ َفاَل َتْع ِق ُل وَن‬

Artinya:

Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di


dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu
tiada memahaminya?

4. An-Naba’ Al- Adzim (kabar yang Agung)


Sudah tidak kita ragukan lagi bahwa Al-Quran itu merupakan kabar yang agung.
Di dalam-Nya terdapat sejarah penciptaan manusia dari awal sampai akhir. Al-
Adzim (agung) berarti agung dalam [1]uslub (gaya bahasa)nya,[2] nasihatnya,
maknanya, [3]keindahan susunan katanya, [4]balasan dan siksaannya,[4]
hukum-hukumnya,[5]perintah dan larangannya,[6]agung dalam beritanya,
[7]kisahnya serta perumpamaannya. Al-Quran mengabarkan tentang keagungan
Allah Subhanahu Wa Ta‟ala dan keMahaperkasaan-Nya, tauhid, sejarah ummat
terdahulu,dan sejarah mahluk dari awal kehidupan sampe akhir
Sedangkan nama “an-naba’ “ disebuut dalam Q.S. As-Shaad : 67-68
yang berbunyi

)68 ( ‫) َأ ْنُت ْم َع ْن ُه ُم ْع ِر ُض وَن‬67 ( ‫ُق ْل ُه َو َن َب ٌأ َع ِظ يم‬

Artinya
Katakanlah: "Berita itu adalah berita yang besar (67) yang kamu berpaling
daripadanya.(68)

5. As- Syifa (Obat Penawar)

8
Kita perhatikan firman Allah S.W.T dalam Al-Qur’an sebagi berikut.
a. Q.S.Yunus : 57

‫َي ا َأ ُّي َه ا ال َّن اُس َق ْد َج ا َء ْتُك ْم َم ْو ِع َظ ٌة ِم ْن َر ِّب ُك ْم َو ِش َف ا ٌء ِل َم ا ِف ي الُّص ُد و ِر َو ُه ًد ى‬

‫َو َر ْح َم ٌة ِل ْل ُم ْؤ ِم ِن يَن‬
Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)
dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman.
b. Q.S.Al-Isra : 82
‫َو ُن َن ِّز ُل ِم َن ا ْل ُق ْر آ ِن َم ا ُه َو ِش َف ا ٌء َو َر ْح َم ٌة ِل ْل ُم ْؤ ِم ِن يَن ۙ َو اَل َي ِز يُد ال َّظ ا ِلِم يَن ِإ اَّل َخ َس اًر ا‬

Anda mungkin juga menyukai