OLEH :
FEBI CAHYANI
STAIN MAJENE
TAHUN AJARAN 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadhirat Allah SWT atas segala perkenaannya sehingga
penyusunan Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur’an dan Hadis.
Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam
memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan salawat kami kirimkan kepada
junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya
serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.
Penulis mengharapkan semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca, baik dikalangan Mahasiswa maupun dikalangan masyarakat nantinya
yang diajukan sebagai bahan diskusi pada tatap muka perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak khususnya kepada Dosen pembimbing guna untuk
menyempurnakan Makalah ini dan pada akhirnya bisa bermanfaat bagi semua
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. BatasanMasalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Otentitas Al-Qur’an Baik dari Penambahan atau Pengurangan
A. Perbedaan Al-Qur’an Dengan Hadits Nabawi dan Qudsi
B. Definisi Al-Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Al-Qur’an dan hadits adalah kitab rujukan paling utama bagi seluruh umat
muslim seluruh dunia. Kitab yang tidak mempunyai kecacatan sedikitpun
ajarannya berlaku sepanjang massa, membacanya bernilai ibadah,
mengamalkannya berujung kebahagiaan.
Agama islama adalah agama yang ajarannya rahmatil lil’alamin, mereka
memiliki kitab yang suci yaitu Al-Qur’an. Keontetikannya terjamin sepanjang
masa, ajarannya bersifat konprehensif dan universal, sesuai untuk segala waktu
dan tempat (shalihun li kulli makanin wa zamanin).Diturunkankepada makhluk
yang sempurna perangainya, suci jiwanya, panutan makhluk seluruh alam jagad
raya. Oleh karena dalam makalah ini kami akan menguraikan definisi Al-Qur’an
dan Hadits secara rinci, apakah Al-Qur’an mengalami menambahan dan
pengurangan.
B. RumusanMasalah
ApaDefinisi Al-Qur’an,Perbedaannya dengan Hadits Nabawi dan
Qudsi?
Apakah Al-Qur’an itu Terbukti Keotentitasannya?
Apakah Al-Qur’an Bersifat Konfrehensif dan sesuai untuk Segala
Waktu dan Tempat?
C. BatasanMasalah
Dalamruanglingkupmasalahinisayaberusahamenjelaskanataumemaparkan
materi yang terdapat dirumusan masalah saja.
4
BAB II
PEMBAHASAN
C. Definisi Al-Qur’an
215) berpendapat bahwa kata Al-Qur’an merupakan kata benda (mashdar) dari
kata kerja (fi’il) قرأنا-قرأة-يقرأ- قرأyang berarti membaca atau bacaan. Kata قرأناyang
menurut Az-zajjaj, kata al-qur’an berasal dari kata رأJJ القyang memiliki arti
lah yang didukung oleh jumhur ulama karena dipandang paling kuat. Dengan
dasar bahwa al-qur’an sendiri juga menggunakan kata قرأنtanpa الdengan arti
“Sesungguhnya Al-Qur’an adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang
terpelihara (LauhilMahfudz)”.1
beragam:
“Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul
terakhir melalui malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf dan sampai kaepada
1
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya,Study Al-Qur’an, Hal.1-2
5
kita dengan jalan tawattur (mutawattir), membacanya merupakan ibadah yang di
Nabi Muhammad saw. Tertulis dalam mushaf, dinukil dengan cara mutawattir,
Berdasarkan ulasan dan pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Al-qur’an
adalah merupakan surat ilahi atau kumpulan kalam Allah yang ke-4, setelah
Taurat, Zabur, dan Injil. Yang di beri nama oleh Allah dengan sebutan Al-
kepada kebahagiaan zahir dan batin. Karena al-qur’an adalah kitab yang memiliki
asupan gizi yang sangat tinggi tanpa batas bagi umat muslim bahkan diluar umat
muslim sekalipun, proteinnya tidak dapat terhitung oleh siapapun karena bagi
siapa orang yang terus membaca, mendalami, memahami, dan mengamalkan isi
kandungannya maka jumlah protein yang masuk akan semakin menyadarkan jiwa
yang hampa dan menyehatkan anggota badan yang penuh dengan kemaksiatan.
Al-Qur’an juga merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW yang
2
Ibid, hal-3
6
konprehensif dan universal, sesuai untuk segala waktu dan tempat (shalihun li
mengetahui perbedaan antara Al-Qur’an, hadits Nabawi dan hadits Qudsi, maka
B. Hadits Nabawi
Yang dimaksud dari hadits secara umum adalah setiap kata-kata yang diucapkan
dan dinukil serta disampaikan oleh manusia, baik kata-kata itu diperoleh melalui
pendengaran atau wahyu ketika dalam keadaan terjaga ataupun tidur. Dalam
pengertian ini Al-Qur’an juga bisa disebut hadits, seperti yang terdapat dalam QS.
An-nisa:87.
“Dan siapakah pula yang lebih benar perkataan (hadits)nya dari pada
Allah?’’.
Demikian juga apa yang terjadi ketika seseorang ketika tidurnya, seperti yang
(Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di
7
akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan
Adapun secara istilah, hadits adalah apa saja yang disandarkan kepada nabi baik
Sementara para ahli ushul memberikan definisi hadits yang lebih terbatas
“Segala perkataan Nabi saw yang dapat dijadikan dalil untuk penetapan hukum
syariat”.
Dengan pengertian ini, segala perkataan atau aqwal Nabi saw yang tidak
berbicara, tidur, makan, minum, atau segala yang menyangkut hal ihwal Nabi,
C. Hadits Qudsi
rasa ta’zhim (hormat akan kebesaran dan kesuciannya), oleh karenanya kata itu
sendiri menunjukkan kebersihan dan kesucian secara bahasa. Hadits qudsi adalah
hadits yang dinisbahkan kepada Dzat yang Maha Suci, yaitu Allah swt.
Secaraterminologispengertianhadisqudsiterdapatduaversi.
1) Hadits qudsi merupakan kalam Allah Swt (baik dalam substansi maupun
2) Hadits qudsi adalah perkataan dari Nabi, sedangkan isi dari perkataan
tersebut berasal dari Allah SWT. Maka dalam redaksinya sering memakai
3
Syaikh Manna Al-Qatthan, Pengantar Study Ilmu Al-Qur’an,hal.23-24
4
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Study Hadits, Hal.2-3
8
kalimat ()قال هللا تعالى, seperti contoh Hadits Qudsi yang diriwayat oleh Abu
Hurairah:
د ظنJJا عنJJالى أنJJول هللا تعJJ يق، روى أبو هريرة رضي هللا عنه قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
هJرني في مأل ذكرتJي وإن ذكJه في نفسJعبدي بي وأنا معه حين يذكرني فإن ذكرني في نفسه ذكرت
berikut:
qudsi tidak untuk menantang dan tidak pula sebagai berfunsi sebagai
mukjizat.
wahyu. Adapun hadits qudsi maknanya saja yang dari Allah, sedang lafadz
(redaksi)nya dari Rasulullah saw. Hadits qudsi itu wahyu dalam makna,
shalat.
5
http://wildanesia.blogspot.com/
9
“Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an”. (QS.Al-
adalah betul-betul dari Allah SWT murni dan tidak ada keraguan didalamnya
Artinya: Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
ini sudah terbukti dari dahulu hingga sekarang,dan Allah telah berjanji akan
6
Syaikh Manna Al-Qatthan, Pengantar Study Ilmu Al-Qur’an, hal.26-27
10
menjaga keasliannya Al-Qur’an ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surah
Ummat islam semua sepakat bahwa kumpulan wahyu Allah SWT yang di
termuat dalam mushaf yang sering kita lihat dan baca baik yang terjemahan
Allah SWT.), dansemuawahyu yang telah diturunkan dan diterima oleh Nabi
Muhammad SAW. dari Allah melaluiMalaikat Jibril telah termuat dalam Al-
Qur’an. Keautenikan ini dapat kita buktikan dari kehati-hatian para sahabat-
satu persatu dari para sahabat-sahabat Nabi, dari dedaunan, tulang belulang,
pelapa kurma dan lain-lain. ini terdapat dalam buku-buku sejarah Islam. Sebelum
Al-Qur’an ini di bukukan dan terkumpul menjadi sebuah mushaf baik yang
terjemahan ataupun bukan terjemahan. Dan kehati-hatian para sahabat juga ketika
oleh orang banyak yang tidak mungkin bersekongkol untuk berdusta. Bentuk
suatu kebenaran yang tidak meragukan. Oleh karena itu, Al-Qur’an itu bersifat
autentik”.
7
Amir Syarifuddin, UshulFiqhi, hal 58
11
Dalam pembukuan Al-Qur’an pada masa khalifa Abu Bakar, pembukuan
ini dilakukan secara teliti dan sangat hati-hati, dan mencocokkan tulisan yang
sudah ada dengan Hafalan para penghafal, dan mengumpulkan para penghafal-
penghafal Al-Qur’an yang terpercaya yang ada pada masa itu, dimana orang
anak, dewasadan orang tua. Dan menurut sejarah, setelah pembukuan Al-Qur’an
tersebut lalu disimpan secara aman oleh Khalifah Abu Bakar, Lalu pindah ke
Tangan Umar ibn Khattab dan setelah beliau wafat, pindah ketangan Hafsah binti
‘Umar (istri Nabi). Terakir diadakan pentas hihan pada masak halifah ‘Usman
sehingga menghasilkan satu naskah yang autentik yang disebut mushaf Imam.
Salinan dari naskah (mushaf) itu dikirimkan kekota-kota besar lain, sedangkan
yang selain dari itu, dibakar. Mushaf Imam yang dijadikan standar itu dijadikan
hayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an baik dari segi lafaz dan wurud-nya
Al-Quran merupakan kitab yang memang sudah tak asing lagi bagi
kalangan muslimin yang selalu mencari dan menggali isi kandungan –Nya yang
tak terhingga. Bahkan tak sedikit non-muslim juga yang ikut andil dalam
12
mempelajari pengenalan Al-Quran secara lebih dalam. Sehingga, mereka mampu
menerima karunia dan rahmat tuhan dengan mendapatkan hidayah dari Allah
SWT. Semuanya itu karena keagungan Al-Quran yang tak ternilai dan terhingga
dijadikan cairan tinta untuk menuliskan isi kandungan ayat-ayat dalam Al-Quran
maka air laut itu pun tak akan pernah cukup untuk menuliskannya”. Itulah alasan,
ma’ruf Nahi mungkar dan hal-hal yang berkenaan dengan amal sholeh. Dengan
begitu selama kita mampu dan berkeinginan untuk selalu berpegang teguh pada
sang maha pencipta dengan melakukan berbagai amal kebaikan dan menjauhi
menjadi sumber komprehensif sepanjang masa dan tak kenal tempat dimana al-
13
orangnya, setidaknya ada hal yang perlu digarisbawahi bahwa seyogyanya kita
ibadah, karena inilah kesempatan setiap orang untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Sebagaimana yang telah dijanjikaan oleh Allah bahwa barang siapa
yanag berbuat kebaikan dengan mendekatkan diri kepada Allah maka layaklah
berbuat apa saja sepanjang ia berdzikir kepada Allah dan masih mampu menjauhi
Sungguh, ridho Allah atas amal sholeh yang telah dilakuakan merupakan
sesuatu yang paling berharga yang dapaat diberikan kepada seluruh manusia
yanag taat. Begitu juga dengan ilmu pengethuan dalam al-quran yang telah
disediakan bagi kalangan umat yang mau berfikir itu dirancang oleh al-quran
dengan melibatkan akal dan qolbu. Oleh karena itu, Al-quran sebagai kitab
Disisi lain agar manusia tidak larut dalam alam material, Al-quran
akan kehadiran Allah SWT dan bahwa segala sesuatu yang terjadi sekecil apapun
14
dan simbolik. Ada beberapa tujuan diturunkannnya Al-Quran adalah sebagai
berikut :
politik dan ekonomi, semuanya itu berada dalam kekuasaan Allah SWT.
15
7. Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan
peradaban yanag sejalan dengan jati dir manusia dengan panduan dan
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
8
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’i atas pelbagai persoalan.
16
Al-Qur’an adalah sumber semua aspek kehidupan. Berdasarkan
pembahasan dan berbagai pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Al-qur’an
adalah merupakan surat ilahi atau kumpulan kalam Allah yang ke-4, setelah
Taurat, Zabur, dan Injil. Yang di beri nama oleh Allah dengan sebutan Al-
Qur’an. Kitab Penutup dan sekaligus penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.
Diturunkan kepada seorang Nabi bergelar “khatmun nabiyyin”, Makhluk yang
memiliki kesempurnaan, ketinggian derajat dan kesucian jiwa, melalui malaikat
Jibril.
D. Kritikdan Saran
Penulis bukan yang selalu benar, maka oleh karena itu penulis haus sekali
dengan kritik dan saran yang dapat membangun karakter penulis
untuk lebih baik lagi dalam menulis. Jika pembaca menemukan kesalahan
dalam penulisan atau pengetikan dan lain sebagainya,penulis berharap kepada
pembaca agar tidak sungkan-sungkan untuk mengkritik sekaligus memberikan
saran.
DAFTAR PUSTAKA
17
Sunan Ampel Tim Penyusun MKD IAIN.”Study Hadits”. Surabaya: IAIN Sunan
Ampel Press, 2011, hlm. 3-4.
18