Anda di halaman 1dari 12

AKALAH SEJARAH INDONESIA

PERKEMBANGAN EKONOMI PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : HILYA WAFAH


KELAS : XII MIA 2
NIS : 113176050001180026

MAN 1 MAJENE
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar
sehingga kami pada akhirnya bisa menyelesaikan tugas kelompok tepat pada
waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada ibu guru dan teman yang
selalu memberikan dukungan serta suppornya sehingga tugas ini dapat
disusun dengan baik.
Semoga tugas yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah
ilmu dalam bidang sejarah serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna. Kami juga menyadari bahwa tugas ini juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari
teman teman sekalian demi penyusunan tugas ini dengan tema serupa yang
lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB 1
PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Pengertian Politik...............................................................................
B. Pengertian Ekonomi.................................................................
BAB 2
PEMBAHASAN.................................................................................................

A. Demokrasi
Liberal...............................................................................
1. Perkembangan Kehidupan Politik............................................
2. Perkembangan Kehidupan Ekonomi........................................
B. Demokrasi Terpimpin.........................................................................
1. Perkembangan Kehidupan Politik............................................
2. Perkembangan Kehidupan Ekonomi........................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Pengertian Politik

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat


yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.[1]
Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda
mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. PolitikPolitik adalah seni dan ilmu
untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. DiDi samping itu
politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama (teori klasik Aristoteles). politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintahan dan negara. politikpolitik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk
mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat.

politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik. DalamDalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain:
kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik,
dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

B. Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
"ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis
besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan
konsep ekonomi, dan data dalam bekerja.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Demokasi Liberal
1. Perkembangan Kehidupan Politik

Menganut sistem multipartai yang memicu persaingan antarfraksi politik di parlemen untuk
saling menjatuhkan.

a. Sistem Pemerintahan
 Presiden hanya bertugas sebagai kepala negara, bukan sebagai kepala
pemeritahan.
 Kegiatan pemerintahan dijalankan oleh Menteri.
 Perdana menteri dan kabinet bertanggung jawab kepada Parlemen (DPR)
 Sistem pemerintahan yang berlaku adalah Parlementer.
b. Kabinet

1) Kabinet Natsir (6 September 1950-21 Maret 1951)


o Merupakan koalisi antara Masyumi dengan Partai Indonesia
Raya (PIR), Parindra, Partai Katolik, Parkindo, dan PSII.
o Moh. Natsir  Perdana Menteri pertama Indonesia, berasal dari
Partai Masyumi.
o Didukung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Moh. Roem,
Assaat, Djuanda, Soemitro Djojohadikusumo.
o Perekonomian Indonesia mengalami masa paling
menguntungkan..
Karena berlangsungnya Perang Korea pada tahun 1950-an yang
mendorong naiknya harga komoditas hingga berdampak pada
peningkatan pendapatan ekspor.
o Kabinet Natsir mulai goyah ketika Hadikusumo dari PNI
mengeluarkan mosi tuntutan agar pemerintah mencabut PP No.
39 Tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga perwakilan
daerah.

2) Kabinet Sukiman (26 April 1951-23 Februari 1952)


o Merupakan koalisi antara PNI dan Masyumi.
Soekarno menunjuk Sukiman (Masyumi) dan Suwirjo (PNI)

o Program Kabinet Sukiman:

a) Menyempurnakan alat-alat kekuasaan negara.


b) Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam
jangka pendek dan jangka panjang.
c) Menyelesaikan persiapan pemilu dan mempercepat pelaksanaan
otonomi daerah.
d) Menyiapkan UU tentang pengakuan serikat buruh.
e) Menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
f) Memasukkan Irian Barat dalam wilayah RI secepatnya.
o Keputusan kontroversial  Keputusan Menteri Luar Negeri
Ahmad Soebardjo menandatangani perjanjian Mutual Security
Act (MSA) dengan Duta Besar Amerika Serikat, Merle Cochran.
o Sunario (PNI) menganggap Ahmad Soebardjo melanggar politik
luar negeri bebas aktif. Akibat mosi tersebut, Ahmad Soebadjo
akhirnya mengundurkan diri.

3) Kabinet Wilopo (30 Maret 1952-2 Juni 1953)


o Merupakan koalisi antara PNI dan Masyumi.
o Adanya penerapan sistem zaken kabinet, yaitu kabinet yang
terdiri atas menteri-menteri yang ahli di bidangnya.
o Berbagai permasalahan yang muncul:

a) Krisis ekonomi karena merosotnya ekspor impor yang semakin tidak


terkendali.
b) Muncul gerakan separatisme dan sikap provinsialisme yang
mengancam keutuhan bangsa.
c) Terjadi Peristiwa 17 Oktober 1952, yaitu peristiwa perselisihan
internal dalam lingkungan TNI. Sumber utama ketidakkompakan
TNI.
o Kedudukan Kabinet Wilopo semakin tidak stabil saat terjadi
peristiwa Tanjung Morawa. Pemerintah melalui Menteri Dalam
Negeri, Isqak Tjokrodisurjo menyetujui perusahaan Deli
Planters Vereeniging mengelola tanahnya kembali di Tanjung
Morawa. Tetapi atas hasutan PKI, banyak petani lokal
menduduki tanah-tanah tersebut.

4) Kabinet Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953-24 Juli 1955)


o Merupakan koalisi antara PNI dan NU, Masyumi memilih
menjadi oposisi.
o Soekarno menunjuk Ali Sastroamidjojo (PNI) dan
Wongsonegoro (Partai Indonesia Raya) sebagai perdana menteri
dan wakil perdana menteri.
o Prestasi:
a) Mengadakan Konferensi Asia Afrika (KAA).
b) Membentuk panitia pemilu yang diketuai Hadikusumo.
o Dalam mengatasi masalah perekonomian, Kabinet Ali berusaha
meninjau ulang utang pemerintah dan cadangan devisa negara
dengan cara membatalkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB)
berkaitan utang Indonesia kepada Belanda.

5) Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955-3 Maret 1956)


o Program utama  Pemberantasan korupsi yang mendapat
dukungan rakyat dan TNI.
o Prestasi  Berhasil menyelenggarakan pemilu
pertama tahun 1955.
Pemilu dilaksanakan 2 tahap:
a) Tahap pertama (29 September 1955)  Memilih anggota DPR
(parlemen)
b) Tahap kedua (15 Desember 1955)  Memilih anggota Konstituante

6) Kabinet Ali Sastroamidjojo II (20 Maret 1956-14 Maret 1957)


o Merupakan koalisi antara PNI, Masyumi, dan NU.
o Program kerja:
a) Melaksanakan pembatalan hasil KMB.
b) Berjuang mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia.
c) Memulihkan keamanan dan ketertiban serta pembangunan ekonomi,
keuangan, industri, perhubungan, pendidikan, dan pertanian.
d) Melaksanakan hasil keputusan KAA.
e) Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi
nasional.
o Berbagai permasalahan yang muncul:
a) Sentiment anti-Tionghoa mulai berkembang dalam masyarakat.
b) Muncul kekacauan di berbagai daerah yang mengarah pada gerakan
separatisme.
c) Perselisihan antara pengusaha Tionghoa dan pengusaha nasional
akibat pembatalan hasil KMB.
o Akhir masa Kabinet Ali II disebabkan oleh mundurnya sejumlah
menteri.

7) Kabinet Djuanda (9 April 1957-5 Juli 1959)


o Latar belakang dibentuk:
a) Kondisi politik dan keamanan Indonesia semakin tidak menentu.
b) Pertentangan parpol semakin memanas.
o Disebut juga Kabinet Karya, karena disusun berdasarkan zaken
kabinet.

o Program:
a) Membentuk Dewan Nasional, yaitu badan yang bertujuan
menampung dan menyalurkan aspirasi dari kekuatan-kekuatan
nonpartai yang ada dalam masyarakat.
b) Normalisasi situasi RI.
c) Memperjuangkan pengembalian Irian Barat.
d) Mempercepat proses pembangunan.
o Dalam memimpin pemerintahan, Djuanda dibantu oleh Hardi,
K.H. idham Chalid, dan J. Leimena.

o Prestasi:
a) Menentukan garis kontinental batas wilayah laut Indonesia melalui
Deklarasi Djuanda. Akibatnya, tercipta wilayah daratan dan lautan
Indonesia menjadi satu kesatuan bulat dan utuh.
Hasil Deklarasi Djuanda diresmikan menjadi UU No. 4/PRP/1960
tentang Perairan Indonesia.
b) Menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk meredakan
pergolakan di berbagai daerah.

2. Perkembangan Kehidupan Ekonomi


a. Permasalahan Ekonomi Pada Masa Demokrasi Liberal:
 Permasalahan jangka pendek, yaitu pemerintah harus mengurangi jumlah uang
yang beredar dan mengatasi kenaikan biaya hidup.
 Permasalahn jangka panjang, yaitu pertambahan penduduk yang tidak terkendali
dan tingkat kesejahteraan penduduk yang rendah.

b. Kebijakan Pemerintah Untuk Mengatasi Permasalahan Ekonomi

1) Gerakan Benteng
o Dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo.
o Kebijakan dimulai pada April 1950, yaitu:

a) Memberikan bantuan kepada pengusaha Pribumi agar mereka ikut


berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Bantuan
tersebut berupa bimbingan konkret atau bantuan kredit.
b) Membangun kewirausahaan Pribumi agar mampu membentengi
perekonomian Indonesia yang baru merdeka.

2) Gunting Syafruddin
o Dicetuskan oleh Syafruddin Prawiranegara.
o Kebijakan dimulai pada 15 Maret 1950, yaitu:
a) Pemotongan nilai uang (senering) yang bernilai Rp2,5 ke atas hingga
nilai setengahnya.

3) Nasionalisasi De Javasche Bank


o Kebijakan yang dilakukan yaitu, Perubahan status De Javasche
Bank menjadi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Banks
Sirkulasi. Diumumkan pada 15 Desember 1951 berdasarkan UU
No. 24 Tahun 1951.

4) Pembentukan Biro Perancang Negara


o Dibentuk pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I.
o Bertugas merancang pembangunan jangka pendek sehingga
hasilnya belum bia dirasakan oleh masyarakat.
o Akibat tidak adanya stabilitas politik (masa kabinet terlalu
singkat) menyebabkan kemerosotan ekonomi, inflasi, dan
lambatnya pelaksanaan pembangunan.

5) Sistem Ekonomi Ali-Baba


o Diprakarsai oleh Isqak Tjokroadisurjo (Menteri Perekonomian
pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I)
o Kebijakan yang dilakukan, yaitu: Mendorong berkembangnya
pengusaha swasta nasional pribumi dalam usaha merombak
ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
o Langkah yang diambil:
a) Mewajibkan pengusaha asing yang beroperasi di Indonesia untuk
memberikan pelatihan dan tanggung jawab kepada TKI agar dapat
menduduki jabatan staf.
b) Mendirikan perusahaan negara.
c) Menyediakan kredit.
d) Memberikan lisensi bagi perusahaan swasta nasional.
B. Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh aturan yang berlaku di
indonesia ( UUD dan Pancasila )
1. Perkembangan Kehidupan Politik

Atas usulan jend. Abdul Kharis DASAR DEMOKRASI


Nasution ( 5 juli 59) TERPIMPIN
dikeluarkannya dekret presiden Hasil dekrit presiden
( awal terjadinya demokrasi 1)      Konstituante dibubarkan
terpimpin ( AD ikut bermain 2)      UUD’45 berlaku kembali Ciri ciri demokrasi
dipanggung politik). sebagai UUD R I terpimpin
·         Dekret presiden 3)      Membentuk MPRS dan 1)      Dominasi presiden
( kembalinya UUD’45 menjadi DPAS dalam waktu singkat 2)      Tidak berfungsi
Dasar Negara mengganti Kenapa dengan munculnya Dekrit lembaga tinggi Negara
UUDS) presiden terjadi perubahan dari 3)      Melemahnya parpol
·         Kondisi perkembangan liberal ke terpimpin ? karena isi 4)      Penyebaran
partai politik saat itu suram dektrit itu sendiri komunis

LATAR BELAKANG:
a. Kegagalan pada masa demokrasi liberal
b. Kegagalan konstituante membuat UUD
c. Timbulnya gerakan separatis
d. Berganti-gantinya kabinet
e. Persaingan antar parpol
f. Dekrit presiden

2. Kebijakan Dalam Negeri

a. Pembentukan kabinet kerja ( 10 juli 59)


Ketua : Ir. Soekarno
Menteri pertama : Ir. Juanda
 Program kerja ( triprogram) :
Sandang pangan, keamanan, pengembalian irian barat

b. Manipol Sebagai GBHN (manifesto politik Indonesia 17 agustus 59 dari


pidato pres.)
 Isi manifesto :
-  UUD’45      - Demokrasi Terpimpin
- Kepribadian Indonesia - Ekonomi Terpimpin
-  Sosialisme Indonesia
c. Pembentukan MPRS
Penetapan presiden No. 2 thn 1959, syarat anggota :
 Setuju kembali ke UUD’45
 Setia kepada RI
 Setuju kepada Manipol
d. Pembentukan DPR – GR ( gotong-royong)
 5 maret 1960 DPR hasil pemilu I dibubarkan karena DPR menolak
RAPBN dari pemerintah
 24 juni 1960 dibentuk DPRGR
 Tugas DPRGR :
Melaksanakan ( manipol, amanat penderitaan rakyat, demokrasi
terpimpin)

e. Membentuk Dewan Pertimbangan Agung


f. Pemasyarakatan NASAKOM ( cermin paham yang dianut masyarakat saat ini
 Nasional : PNI
 Agama : Masyumi & NU
 Komunis : PKI
g. Pembentukan Front Nasional
 Penetapan Presiden No. 13 thn 195
 Tugas Front Nasional :
- Menyelesaikan revolusi Indonesia
- Melaksanakan pembangunan
- Pengembalian Irian Barat
h. Pembubaran Masyumi & PSI ( 17 Agustus 1960)
 Penyebab : pemimpin partai dianggap ikut terlibat dalam
pemberontakan PRRI/PERMESTA

3. Kebijakan Luar Negeri

a. Pembebasan Irian Barat


 Jalur Diplomasi
 Konfrontasi Ekonomi
 Konfrontasi politik
 Konfrontasi Militer

4. Konfrontasi dengan Malaysia dan Indonesia Keluar Dari PBB

1961 muncul rencana pembentukan federasi Malaysia yang terdiri dari persekutuan (


tanahmelayu,sangapura,serawak,brunei,sabah). Dan Indonesia menentang.
Presiden soekarno menganggap pembentukan itu adalah proyek neo-kolonialisme inggris,
yang “ membahayakan revolusi Indonesia yang belum selesai” dan adanya perjuangan
rakyat Kalimantan utara yang dipimpin “A.M. Azhari yang dilumpuhkan oleh Inggris. Dan
sengketa antara Filipina yang menyewakan wilayah sabah “bekas kerajaan sulu” kepada
Inggris agar segera mengembalikan kepada Filipina agar jelas status hukumnya
dengan adanya dwikora , yaitu :
a. Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
b. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Serawak
Indonesia keluar dari PBB ( 7 januari 1965) karena Malaysia menjadi Dewan Keamanan
tidak tetap PBB.

2. Perkembangan Kehidupan Ekonomi


a. Pembentukan Badan Perencana Pembangunan Nasional (15
Agustus 1959)
 Upaya perkembangan ekonomi masa demokrasi terpimpin yang
pertama ialah membentuk badan perencana pembangunan
nasional.

b. Pemotongan Nilai Uang


pihak pemerintah mengumumkan hasil pemotongan nilai uang yang
berupa:
 Uang kertas pecahan yang memiliki nilai Rp 500 diubah menjadi Rp
50.
 Uang kertas pecahan yang memiliki nilai Rp 1000 di100 simpanan
bank yang berjumlah lebih dari Rp 25.000.

c. Konsep Djuanda

 Upaya perkembangan ekonomi masa demokrasi


terpimpin selanjutnya ialah melaksanakan konsep
djuanda. Pemerintah mulai memikirkan rakyat dengan
melakukan usaha pembebasan Irian Barat dan
penyelesaian kasus DI Jawa Barat dengan cara
rehabilitasi ekonomi. Pemikiran tersebut mulai
direalisasikan setelah keamanan nasional mulai membaik
dan pulih kembali. Sebelumnya konsep ini diberi nama
konsep rehabilitasi ekonomi yang diketuai oleh Menteri
Pertama Ir Djuanda. Untuk hasil dari konsep tersebut
diberi nama Konsep Djuanda.
d. Deklarasi Ekonomi
 Upaya perkembangan ekonomi masa demokrasi terpimpin
selanjutnya ialah melaksanakan deklarasi ekonomi. Deklarasi
ekonomi atau Dekon dibentuk pada tanggal 28 Maret 1963
yang bertempat di Jakarta, dengan maksud menghasilkan
ekonomi nasional yang bebas imperialisme, memiliki sistem
ekonomi yang bedikari dan memiliki sifat demokratis. Dalam
deklarasi tersebut disampaikan oleh Presiden Soekarno.
e. Kenaikan Laju Inflasi

 Upaya perkembangan ekonomi masa demokrasi terpimpin yang terakhir ialah


melaksanakan kenaikan laju inflasi. Pendapatan negara yang tidak memadai disertai
anggaran belanja negara yang meningkat membuat kondisi ekonomi menjadi lebih
buruk. Namun Presiden Soekarno tetap berpendiri pada penghimpunan dana
revolusi meskipun devisa memiliki cadangan yang menipis. Dana yang diterapkan
oleh presiden berguna untuk biaya proyek mercusuar atau prestise politik dengan
melakukan pengorbanan terhadap ekonomi dalam negeri. Peningkatan laju inflasi di
dasari oleh :
 Pemerosotan nilai mata uang rupiah.
 Masalah masalah negara tidak dapat diatasi dengan pinjaman dari
luar negeri.
 Pemerosotan penghasilan devisa negara dan penghasilan lainnya.
 Anggaran belanja negara semakin mengalami defisit besar.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/23359860/
RANGKUMAN_KEHIDUPAN_POLITIK_DAN_EKONOMI_PADA_MAS
A_DEMOKRASI_LIBERAL_DAN_DEMOKRASI_TERPIMPIN

 http://anisafitri2017.blogs.uny.ac.id/2017/09/22/resume-
perkembangan-politik-ekonomi-masa-demokrasi-terpimpin-5-juli-
59-11-maret-66/

 http://materi4belajar.blogspot.com/2017/11/perkembangan-ekonomi-
indonesia-masa.html?m=1

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Politik

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai