Anda di halaman 1dari 10

Materi Sejarah Kelas XII IPS

USAHA MENGISI KEMERDEKAAN


A. MASA DEMOKRASI LIBERAL
Dalam pidatonya di hadapan sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945, ir.Soekarno antara lain
menyatakan “tuan-tuan semuanya tentu mengeti, bahwa undang-undang dasar sementara. Nanti kalau kita
sudah bernegara dalam suasana tentram kita akan mengumpulkan kembali MPR yang dapat membuat
UUD yang lengkap dan lebih sempurna.
Dalam kenyataannya “suasana lebih tentram” baru tercapai empat setengah tahun kemudian. Di
buatlah UUDS 1950 yang merupakan pembaruan dari UUD sebelumnya yang mulai berlaku sejak tanggal
17 agustus 1950

1. SISTEM POLITIK
Negara kesatuan republik indonesia di bagi menjadi 10 provinsi yang memiliki otonomi. Selama
berlakunya UUDs 1950 (1950-1959) negara kesatuan republik indonesia di warnai dengan
pengganti tujuh kabinet secara berturut-turut sebagai berikut,.
a. Kabinet Natsir (6 september 1950-21 maret 1951)
b. Kabinet Sukimaqn (27 april 1951- 3 april 1952)
c. Kabinet Wilopo (3 april 1952-3 juni 1953)
d. Kabinet Ali Sastroamijoyo (31 juli 1953-12 agustus 1955)
e. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 agustus 1955- 3 maret 1956)
f. Kabinet Ali Sastrimojoyo II (20 maret 1956- 4 maret 1957)
g. Kabinet Djuanda (9 april 1957- 5 juli 1959)
Hampir semua kabinet yanmg di bentuk merupakan zaken kabinet (kabinet yang menteri-
menterinya di pilih berdasarkan keahliannya dan di dukung koalisi dari berbagai partai).
Penyebab kabinet-kabinet di atas cepat jatuh disebabkan pada masa liberal-parlementer ini
adalah dari 10 kabinet yang dalam partai mayoritas berasal dari masyumi dan PNI, yang memiliki
ketidakserasian.
a. kabinet Natsir
kabinet natsir adalah kabinet koalisi yang berintikan partai
Masyumi, program-program dalam kabinet natsir ,antara lain
sebagai berikut.
1.menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman
2.mencapai konsolidasi dan menyempurbnakan susunan
pemerintahan
3.menyempurbnakan organisasi angkatan perang dan pemulihan
bekas anggota-anggota tentara dan gerilya dalam masyarakat
4.memperjuangkan organisasi angkatan operang dan pemulihan bekas anggota-anggota
tentara dan gerilya dalam masyarakat
5.mengembangkan dan memperkuat kekuatan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi
melaksanakan ekonomi nasional yang sehat.
Di samping rncana-rencana di atas, pemeriontajan kabinet ini pun mempunyai beban berat
untyuk menyabnkut upaya pengembalian irian barat ke tangan indonesia. Pada tanggal 4
desember 1950 di lakukan perundingan antara indonesia dengan belanda menyangkut irian barat,
tetapi menemui jalan buntu. Masalah ini yang menyebabkan mosi tidak percaya dari parlemen
terhadap kabinet ini. Tekanan semakin besar ketika Hadikusumo dari PNIO menyatakann mosi
tidak percaya sekitar pencabutan PP No. 39/1950 tentang DPRS dan DPRDS yang di terima baik
oleh parlemen sehinggah kabinet natsir jatuh , dan pada tanggal 21 maret 1951, natsir
mengembalikan mandatnaya kepada presiden soekarno.

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si


1
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

b. kabinet Sukiman
kemudian presiden soekarno menunjuk Mr.sartono dari PNI untuk membentuk kabinet baru,
tetapi Mr.sartono menemui kegagalan. Pada tanggal 18 april 1951, Mr. Sartono mengembalikan
mandatnya kepada presiden. pada hari itu juga presiden soekarno menunjuk 2 orang Formatur baru,
yaitu Sidik Joyosukarto (PNI) dan Dr.Sukiman Wirjosandjojo (masyumi) untuk membentuik
kabinet baru dalam waktu 5 hari. Setelah melalui proses perundingan, pada tanggal 26 april 1951 di
umumkan susunan kabinet baru di bawah pimpinan Dr. Sukiman Wirjosandjojo (masyumi) dan
Suwirjo (PNI).
Program dari kabinet ini antara lain sebagai berikut.
1. keamanan, yaitu akan menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai negara hukum
2. sosial-ekonomi ,yaitu mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbarui hukum agraria
agar sesuai dengan kepentingan petani
3. mempercepat persiapan-persiapan pemilihan umum
4. politik luar negri,yaitu menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan
irian barat ke dalam wilayah RI
Kabinet ini juga tidak mampu bertahan lama karena banyak masalah yang di tentang oleh
parlemen termasuk masyumi dan PNI sendiri. Masalah utama yang menyebabkan runtuhnya
kabinet ini adalah pertukaran Nota antara Menlu Soebardjo dengan Duta Besar Amerika, Merle
Cocran. Nota tersebut berisi tentang pemberian bantuan ekonomi dan militer dari pemerintahan
amerika kepada pemerintahan indonesia berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA). Hal ini di
tafsirkan bahwa sukiman telah condong kepada blok barat sehingga melanggar garis politik luar
negeri indonesia yang bebas aktif.
Dengan jatuhnya kabinet sukiman, indonesia kembali mengalami krisis pemerintahan.
c. Kabinet Wilopo
Pada tanggal 1 maret 1952, presiden soekarno menunjuk Sidik
Djojosukarto (PNI) dan Prawoto Mangkusasmito (masyumi) menjadi formatur
kabinet, tetapi mengalami kegagalan karena tidak ada kesepakatan tentang
calon-calon yang akan duduk dalam kabinet, sehinggah mereka
mengembalikan m,andatnya kepada presiden pada tangghal 19 maret 1952.
selanjutnya preasiden menunjuk Mr. Wilopo (PNI) sebagai formatur yang
baru, setelah berusaha selama 2 minggu. Pada tanggal 30 maret 1952 Mr.
Wilopo mengajukan susunan kabinetnya yang terdiri dari PNI dan Masyumi
masing-masing mendapat jatah sebanyak 4 orang, PSI 2 orang, PKRI, Parindra, Parkindo, Partai
Bruruh dan PSSI masing-masing sebanyak 1 orang, dan golongan tak berpartai 3 orang. dalam
menentukan personalia kabinet, wilopo mengupayakan satu tim terdiri atas zaken kabinet, sehinggah
secara bulat mendukung kebijakan pemerintah.
Program kerjanya di tujukkan pada persiapan pemilihan umum, kemakmuran, pendidikan rakyat
dan keamanan. Sedangkan program luar negeri di tujukan pada penyelesaian masalah hubungan
indonesia-belanda, pengembalian irian barat ke tangan indonesia, menjalankan politik bebas aktif.
Akan tetapi, pemerintahan kabinet ini di hadapkan pada kondisi ekonomi yang kritis, yang di
sebabkan jatuhnya harga barang ekspor indonesia dan impor yang terus meningkat, oleh karena itu
kabinet melakukan penghematan yang drastis, penurunan penerimaan negara juga mengakibatkan
defisit. Terlebih lagi setelah menurunya hasil panen sehingga perlu di sediakan jumlah devisa yang
lebih besar untuk mengimpor beras.
Kesulitan lain yang di hadapi kabinet wilopo adalah munculnya provinsialisme dan separatisme
di beberapa tempat di sulawesi dan sumatra., muncul perkumpulan-perkumpulan seperti paguyuban
daya sunda di bandung dan gerakan pemuda federal republik indonesia di ujung pandang, keadaan ini
membahayakan keutuhan bangsa dan NKRI.
Persoalan yang menggoyahkan kabinet wilopo adalah peristiwa 17 oktober 1952. peristiwa ini di
mulai dengan adanya upaya dari kalangan parlemen untuk menempatkan TNI sebagai alat sipil seperti
di negara-negara barat.
Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si
2
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

d. Kabinet Ali Sastromijoyo


Setelah mengalami krisis pemerintahan selama 58 hari, kabinet baru
terbentuk baru terbentuk dengan Mr. Ali Sastroamijoyo sebagai perdana
menterinmya. Kabinet ali I di dukung oleh PNI dan NU, sedangakn
Masyumi memosisikan diri sebagai oposisi, kabinet ini di resmikan pada
tanggal 31 juli 1953.
Kabinet Ali I menghadapi persoalan keamanan di daerah-daerah yang
belum dapat di pulihkan,seperti pemberontakan DI/TII di jabar, sulsel dan
aceh. Pada tanggal 16 mei 1954 hadikusumo mengumumkan bahwa
pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen akan di adakan tanggal
29 september 1955. pada masa kabinet Ali I di adakannya konferensi Asia-Afrika di bandung
pada tanggal 18-24 april 1955.
Pada tanggal 24 juli 1955, ali sastromijoyo menyerahkan mandatnya kepada presiden. di
sebabkan keadaan ekonomi yang memburuk, maraknya korupsi dan inflasi, dan sebab
terutamanya adalah masalah TNI-AD sebagai kelanjutan dari peristiwa 17 oktober 1952.
e. Kabinet Burhanuddin Harahap
Pada tanggal 29 juli 1955 menunjuk sukiman (Masyumi), Wilopo (PNI) dan asssat (non
partai) sebagai formatur untuk membentuk kabinet, tetapi mengalami kegagalan dan
mengembalikan mandatnya tanggal 3 agustus 1955
Kemudian Moh.hatta menunjuk Mr.Burhanuddin Harahap (Masyumi)dan berhasil
membentuk kabinet yang baru tanpa PNI, segera setelah kabinet terbentuk polisi militer
menangkap Mr.djody Gondokusumo, mantan menteri kehakiman dalam kabinet Ali I, dengan
tuduhan korupsi.tindakan itu merupakan salah satu program dari kabinet yaitu pemberantasan
korupsi, pada tanggal 14 agustus 1955 serangkaian penangkapan terhadap pejabat tinggi
berlangsung dan mendapat dukungan dari masyarakat luas.
Pada bulan oktober 1955 di lakukan pergantian kepala staff TNI-AD. Dan pada tanggal 28
oktober di putuskan bahwa kolonel A.H.Nasution kembali di angkat sebagai kepala staf angkatan
darat.
f. Pemilu Pertama 1955
Program yang segera di laksanakan adalah pemilihan umum. Panitia pemilihan umum pusat
telah menetapkan bahwa pemilu akan di laksanakan tanggal 29 september 1955. tetapi terjadi
pertentangan dalam kabinet.
Menjelang pemilu, ada 70 parpol yang mendaftar sebagai peserta tetapi hanya 27 parpol
yanmg lolos seleksi. Pada tanggal 29 september 1955 lebih dari 39 juta rakyat indonesia
memberikan suaranya di kotak-kotak suara untuk memilih anggota parlemen. Pemilihan umum
untuk anggota konstituante di adakan tanggal 15 desember 1955. pemilu 1955 menghasilkan 4
partai politik besar yaitu PNI, NU,. Masyumi dan PKI.
Dengan berakhirnya pemilihan umum, tugas kabinet ini di anggap selesai dan pada tanggal 3
maret 1956, kabinet burhanuddin mengembalikan mandatnya .
g. Kabinet Ali Sastroamijoyo II
Pada tanggal 8 maret 1959 presiden menunjuk Ali Sastroamijoyo untuk membentuk kabinet
baru. Pada tanggal 20 maret 1956 Kabinet Ali II di umumkan, kabinet ini merupakan koalisi antara
PNI, Masyumi, NU dan beberapa partai kecil lainnya. Program kabinet ini di sebut rencana
pembangunan 5 tahun, antara lain programnya:
1. perjuangan pengembalian irian barat
2. pembentukan daerah-daerah otonom dan mempercepat terbentuknya anggota-
anggota DPRD
3. mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai
4. menyehatkan perimbangan keuangan negara
5. mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
berdasarkan kepentingan rakyat.
Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si
3
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

Kabinet ini menghadapi kesulitan antara lain, berkobarnya semangat anti-cina di masyarakat dan
adanya kekacauan di beberapa daerah. Sementara itu, pembatalan hasil KMB oleh presiden pada
tanggal 3 mei 1956, menimbulkan permasalahan baru,khususnya tentang nasib modal pengusaha
belanda di indonesia. Pada tanggal 19 maret 1956, Mr.assaat menyatakan bahwa pemerintah perlu
mengeluarkan peraturan yang dapat melindungi pengusaha-pengusaha nasional.
Masalah lain yang muncul di kabinet ini adalah memuncaknya krisis di berbagai daerah karena
pemerintah di anggap mengabaikan pembangunan di daerahnya.
Selain itu, timbul perpecahan antara Masyumi dan PNI. Yang mengakibatkan pada tanggal 14
maret 1957, kabinet Ali Sastroamijoyo terpaksa menyerahkan mandatnya kembali kepada presiden.
h. Kabinet Djuanda
Kabinet ini resmi terbentuk pada tanggal 9 april 1957 yang di pimpin
Ir.Djuanda yang non partai yang dalam keadaan tidak menggembirakan.
cabinet juanda merupakan zaken cabinet . cabinet ini memiliki tugas
berat terutama dalam menghadapi pergolakan di daerah-daerah perjuangan
mengembalikan irian barat dan menghadapi keadaan ekonomi dan
keuangan yang memburuk. Untuk mengatasinya kabinet ini menyusun
program-program, antara lain :
1. membentuk dewan nasional
2. normalisasi keadaan republik
3. melancarkan pelaksanaan pembatalan KMB
4. perjuangan irian barat
5. mempergiat pembangunan
Pada tanggal 14 september 1957 di adakan musyawarah nasional (Munas) di gedung
proklamasi, musyawarah ini membahas beberapa masalah pembangunan nasional dan daerah,
angkatan perang dan pembagian wilayah RI, kemudian di lanjutkan dengan musyawarah
pembangunan (Munap) pada bulan november 1957.
Pada tanggal 30 november 1957 terjadi percobaan pembunuhan terhadap presidenn soekarno yang
di kenal dengan peristiwa cikini. Akhirnya kabinet djuanda berakhir setelah presiden mengeluarkan
Dekrit presiden 5 juli 1959 dan mulailah babak baru dalam sejarah RI yaitu masa demokrasi terpimpin.
2. SISTEM EKONOMI
a. kondisi ekonomi indonesia pada masa liberal
kondisi ekonomi Indonesia pada masa liberal masih sangat buruk . hal ini di sebabkan oleh
beberapa hal :
1.setelah pengakuan kedaulatan dari belanda pada tanggal 27 desember 1949,
bangsa indonesia menaggung beban keuangan dan ekonomi
2.politik keuangan pemerintah indonesia tidak di buat indonesia melainkan di rancang
belanda
3.tidak stabilnya situasi dalam negeri
4.pemerintah belanda tidak mewarisi ahla-ahli yang cukup untuk merubah system
ekonomi kolonia .
5.defisit yang harus di tanggung pada waktu itu sebesar Rp 5,1 miliar
b. usaha untuk memperbaiki perekonomian
1. Gunting Syarifuddin
Kebijakan gunting syarifuddin adalah pemotongan nilai uang (sanering) . tindakan keuangan
ini di lakukan pada tanggal 20 maret 1950 dengan cara memotong semua uang yang bernilai Rp
2,50 ke aatas hanga nilainya tinggal setengahnya .
2.Program Benteng
Masa liberal adalah Dr.sumitro djojohadikusumo . sumitro berpendapat bahwa yang perlu
dilakukan dalam pembangunan ekonomi imdonesia adalah mengubah struktur ekonomi
kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Pada umumnya bermodal lemah, maka hendaknya
pemerintah berperandalam membantu memberikan bantuan kredit. Kegagalan program ini
Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si
4
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

disebabkan para pengusaha pribumi. Akibatnya program atau gerakan benteng (benteng group)
menjadi salah satu sumber deficit keuangan.Walaupun dilanda krisis moneter , namun menteri
keuangan pada masa cabinet.
3. Nasionalisasi De javache Bank
Dalam perjanjian tersebut ditetapkan bahwa suatu peraturan pemerintah Indonesia tentang De
Javasche Bank dan pemberian kredit Dari De Javasche bank kepada pemerintah indonesia harus
di konsultasikan kepada pemerintah Belanda. Pada tanggal 19 Juni 1951kabinet sukiman
membentuk panitia nasionalisme De Javasche Bank.
4.Sistem Ekonomi Ali-Baba
Diprakasai oleh Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo mentri perekonomian Dalam kabinet Ali Sastro
Ami Joyo 1. kabinet ini memprioritaskan kebijakan Indonesia. Dalam sistem ini Ali
digambarkan sebagai pengusaha Pribumi, sedangkan Baba digambarkan sebagai pengusaha non
pribumi. Program ini tidak dapat berjalan dengan baik, sebab pengusaha pribumi kurang
pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
5.Persetujuan Finansial Ekonomi (Finek)
Pada masa pemerintahan kabinet burhanudin harahap dikirimkan suatu deligasi kejenawa
yang dipimpin oleh Anak agung gede agung untuk merundingkan masalah finansial ekonomi
antara pihak indonesia dengan belanda Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatanrencana
persetujuan vinek diantaranya berisi :
a. persetujuan vinek hasil KMB dibubarkan
b. hubungan vinek indonesia dan belanda didasarkan atas hubungan bilateral.
c. hubungan vinek didasarkan pada undang-undang Nasional antara kedua belah pihak.
Pada tanggal 13 Februari 1956, kabinet Burhanudin Harahab melakukan pembubaran Uni
Indonesia dan Belanda secara sepihak. Akibatnya banyak pengusaha-pengusaha Belanda yang
menjual perusahaannya, Sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum mampu mengambil
ahli perusahaan-perusahaan Belanda tersebut.
6.Rencana Pembangunan 5 tahun (RPLT)
Masa kerja kabinet pada masa liberal yang relatif sangat singkat dan programnya berganti-
ganti menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi. Pada masa kabinet Ali sastroamijoyo
II, pemerintah membentuk badan perencanaan pembangunan Nasional yang disebut Biro
perancang Negara. Pada tahun 1957 akibat perubahan situasi politik dan ekonomi, sasaran
prioritas RPLT diubah melalui musyawarah nasional pembangunan (MUNAP)
7.Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap)
Ketegangan antara pusat dan daerah pada masa kabinet juanda untuk sementara waktu dapat
diredahkan dengan diadakannya musyawarah nasional pembangunan. Akan tetapi, pelaksanaan
rencana pembangunan ini tidak dapat dilaksanakan dengan baik, karena kesulitan dalam
menentukan prioritas.

3. SOLIDARITAS DAN KERJA SAMA ANTAR BANGSA


a. Konferensi Asia Afrika
1. Gagasan Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia-Afrika merupakan forum solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika. Pertama
kali ide KAA dicetuskan oleh PM. Ali sastroamijoyo dalam konferensi di kolombo tanggal 28
April sampai 2 Mei 1954. konferensi ini dihadiri lima negara yang kelak disebut Negara sponsor
KAA. Kelima negara itu tidak lain adalah lima negara yang menggelar konferensi di kolombo.
Tanggal 28 Desember sampai 31 Desember 1954 telah direkomendasikan beberapa hal yaitu
a. mengadakan KAA di Bandung pada bulan April 1955.
b. Meetapkan kelima negara peserta konferensi bogor sebagai negara-negara seponsor.
c. Menetapkan 25 negara-negara Asia-Afrika yang akan diundang
Koferensi Bogor juga telah merumuskan 5 tujuan pokok diselenggarakannya KAA,
yaitu:
Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si
5
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

1. memajukan kemauan baik dan kerja sama atara bangsa-bangsa Asia-Afrika.


2. meninjau masalah-masalah hubungan sosial,ekonomi,dan kebudayaan.
3. mempertimbangkan masalah-masalah ekonomi,sosial.
4. mempertimbangkan masalah-masalah kepetingan khusus bangsa-bangsa Asia-Afrika.
5. meninjau kedudukan Asia Afrika serta rakyatnya dan memberikan sumbagan.
2. Dokumen Yang Dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia-Afrika di Bandung berlangsung pada tanggal 18 sampai 24 april 1955.
Konferensi ini dihadiri 24 negara undangan da 5 negara sponsor KAA. Dokumen terakhir inilah
yang kemudian dikenal dengan Piagam Dasa Sila Bandung, yang berisi Sbb:
a. menghormati hak-hak dasar manusia seperti yang tercantum dalam tujuan dan asas
Perserikatan Bangsa-bangsa.
b. Menghormati dan integritas teroteritial semua bangsa.
c. Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa.
d. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan didalam soal-soal dalam negeri bangsa
lain.
e. Menghormati hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau kolektif
yang sesuai dengan piagam PBB
f. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi terhadap integritas teritorial dan
kemerdekaan negara lain
g. Menyelesaikan perselisihan internasional dengan cara damai
h. Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama
i. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
Banyak negara baru di Benua Afrika yang berhasil mencapai kemerdekaan sesudak KAA di
Bandung.seperti sudan, tunisia, maroko dan lain-lain
b. Konferensi London Tentang Terusan Suez
pada tahun 1854, ferdinand de lesep dari perancis mendapat izin dari pemerintah mesir untuk
membangun terusan yang akan menghubungkan antara laut tengah dan laut merah
terusan suez ternyata mempunyai arti penting bagi dunia karena rute pelayaran lebih singkat,
tidak lagi melalui tanjung harapan di afrika selatan
hal ini membawa dampak sebagai berikut.
1. makin ramainya perdagangan antara eropa dan asia
2. makin cepatnya pembaruan budaya barat dan timur
3. makin mudahnya paham eropa yang masuk ke asia yang mempercepat
nasionalisme di asia
pada tanggal 29 oktober 1887 di buat perjanjian internasional yang di kenal konvensi istambul
(suez canal convention) yang isinya:
1. terusan suez terbuka bagi setiap kapal baik dalam keaaan damai maupun perang
2. nagara manapun di laran memblokade terusan suez
pada tanggal 26 januari 1956 presiden mesir Gamal Abdul Naser melakukan nasionalsasi
terusan suez, tetapi tidak di terima oleh inggris dan perancis an berencana untuk menyerang mesir.
Pada tanggal 16 agustus 1956 di adakan konferensi london yang di hadiri oleh 20 negara, namun
mesir menolak datang ke konferensi tersebut.pada bulan september dewan PBB mengajukan 6
prinsip dan di terima oleh mesir, tetapi karena di anggap melanggar konvensi istambul, akhirnya
inggris dan perancis menyerang mesir
Hal ini memicu krisis suez.akhirnya PBB turun tangan dengan mengirimkan pasukan UNEF
(united nations emerging forces), pemerintah indonesia di minta mengirim pasukannya
c.pengiriman kontingenten garuda
sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea 4, maka indonesia mengirimkan pasukan
perdamaian melalui kontingen garuda I di bawah komando PBB.

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si


6
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

d.Deklarasi Djuanda
Ordonasi laut dan daerah maririm 1939 yang di keluarkan belanda yang berisi menyatakan
bahwa laut terirorial indonesia adalah 3 mil laut dari pantai setiap pulau saat air surut.
Oleh sebab itu, Pada tanggal 13 desember 1957 indonesia mengeluarkan deklarasi djuanda yang
berisi bahwa laut teritorial indonesia berjarak 12 mil laut di ukur dari garis-garis dasar yang
menghubungkan titik terluar dari pulau terluar. Hal ini di dasarkan pada keputusan mahkamah
internasional dalam Aglo Norwegian Fisheries Case sejak saat itu indonesia berjuang melalui
konvensi hukum laut internasional pada 24 februari-24 april 1958, akan tetapi belum berhasil
Pada tanggal 17 februari 1969 pemerintah mengeluarkan lagi bahwa landasan wilayah laut
sebagai usaha perjuangan untuk memperoleh pengakuan internasional, selain itu juga di perkuat
dalam GBHN dengan tap MPR No. II/MPR/8

B. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN


1.Dekrit Presiden 5 juli 1959
Pada tanggal 15 Desember 1955, telah terpilih anggota DPR dan Konstituante dilantik pada
tanggal 10 November 1956 tugas merumuskan UUD 20 November 1956 menyusun dan
menetapkan UUD Republik Indonesia tanpa ada pebatasan waktu. Tetapi sampai awal tahun 1957
konstituante belum juga berhasil Merampungkan tugasnya. Tanggal 21 Februari 1957 Presiden
Soekarno mengajukan gagasan yang dikenal sebagai konsepsi Presien.
Konsepsi presiden ini menimbulkan perdebatan dalam masyarakat dan di DPR.Tanggal 25
April 1959 Presiden berpidato lagi untuk menganjurkan agar dala pelaksanaan demokrasi terpimpin,
konstituante menetapkan kembali UUD 1945 sebagi UUD RI dan menjadi perdebatan di sana.
hasilnya dari 474 anggota yang hadir sebanyak 269 mendukung dan sebanyak 199 menolak.
Pada tanggal 3 Juni 1959 mengadakan reses(masa istirahat) untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak di inginkan, maka kepala Staf Angkatan Darat (KSDA) Letnan Jendral A.H. Nasution
atas nama pemerintah / Penguasa Perang Pusat (Peperpu), mengeluarkan peraturan No. Prt / Peperpu
/ 040 / 1959 yang berisi larangan melakukan kegiatan – kegiatan politik. Tanggal 16 Juni 1959, PNI
suwirjo mengirimkan surat kepada Presiden agar mendekritkan berlakunya kembali UUD 1945 dan
membubarkan konstituante,
Akhirnya demi keselamatan negara berdasarkan staatsnoodrecht (hukum keadaan bahaya bagi
negara) pada hari minggu tanggal 5 Juli 1959 pukul 17.00, dalam suatu upacara resmi di istana
Negara Merdeka . Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit Presiden yang isinya sebagai berikut :
a. pembubaran konstituante
b. tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945
c. pebentukan MPRS dan DPAS
Dekrit Presiden ini mendapatkan sambutan baik dari masyarakat luas yang selama hampir 10
tahun berada dalam kegoyahan masa liberal dan mendambakan stabilitas politik. Tanggal 22 Juli
1959 DPR secara Proklaasi menyatakan kesediaannya untuk melaksanakannya UUD 1945.
2.Sistem Politik Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin di tafsirkan dari sila ke-4 “kata dipimpin kemudian ditafsirkan bahwa
demokrasi harus Dipimpin oleh Presiden.
Tanggal 9 juli 1959 kabinet juanda dibubarkan dan diganti dengan kabinet kerja Kabinet ini
dilantik pada tanggal 10 juli 1959, Dengan programnya disebut tri progra kerja
meliputi:Sandang, pangan, keamanan dalam negeri dan pengembalian irian barat
Dewan pertimbangan agung (DPA) dibentuk berdasarkan PenPres No.3 thn 1959dipimpin
oleh presiden dengan Ruslan Abdulgani sebagai ketuanya pelantikan DPA yaitu tanggal 15
Agustus 1959
Kemudian dikeluarkan penpres no.3 tahun 1960 yang menyatakan pembubaran DPR hasil
pemilu 1955. tanggal 24 juni 1969 presiden soekarno telah berhasil menyusun anggota DPR
baru yang diberi nama Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong telah dilantik pada tanggal
25 juni 1960
Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si
7
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

Tugas DPR-GR adalah melaksanakan manipol, merealisasikan amanat penderitaan rakyat,


dan melaksanakan demokrasi terpimpin. Dari kalangan PNI muncul reaksi dari Mr.sartono,
ketua DPR hasil pemilu 1955 dan Mr. iskaq tjokroadisuryo. Para tokoh yang menentang
pembentukan DPR-GR tergabung dalam Liga Demokrasi yang diketuai oleh imron rosyadi dari
NU.
Melalui penpres no.13 tahun 1959 presiden soekarno membentuk Front Nasional,
Sementara itu TNI dan polisi dipersatukan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
(ABRI),. ABRI diakui sebagai salah satu golongan fungsional yang mempunyai wakil dalam
MPRS.
a.Nasakom dan Peranan PKI
Kegiatan politik pada masa demokrasi terpimpin didominasi oleh PKI
PKI menyatakan “Revolusi Belum Selesai” Sehingga Pki dapat ditempatkan pada barisan
terdepan dalam demokrasi Terpimpin yang berlandaskan Manipol .Pada masa demokrasi
terpimpin ini PKI mendapatkan kedudukan penting
Selanjutnya TNI-AD mensinyalir adanya tindakan-tindakan pengacauan yang
dilakukan oleh PKI di jawa tengah, sumatra selatan, dan sulawesi selatan.
Pada tahun 1964 pimpinan partai Murba menentukan dokumen perjuangan PKI, yang
di beri nama Resume program dan kegiatan PKI dewasa ini.
Presiden soekarno menanggapi dokumen itu dengan dengan mengatakan bahwa dala
suasana konfrontasi terhadap Malaysia sebagai proyek Neokolim.
Tahun 1963 PKI berusaha duduk dalam kabinet, sebelumya mereka Hanya melontarkan
kritik terhadap mentri-mentri PKI juga mendesak salah satu satelit mereka yakni barisan tani
Indonesia (BTI) untuk melakukan aksi-aksi sepihak terutama menyangkut masalah Landfrom.
Sehingga terjadilah peristiwa bandar betsy di sumatra utara yang mengakibatkan pelda sujono
dianiaya sampai mati oleh PKI dan peritiwa Jengkol
Tujuan dari tindakan PKI adalah untuk mematahkan pembinaan keamanan teritorial oleh
TNI-AD, sedangkan tujuan politiknya adalah menguasai desa untuk mengepung kota seperti
yang diajarkan Mao Tse Tung.
PKI juga berupaya menyusup kedalam partai Nasional Indonesia (PNI) Sehigga PNI
pecah menjadi dua..Satu-satunya kekuatan yang masih tetap menjadi kekuatan pengimbang
Yang dapat menggagalkan usaha PKI adalah ABRI.

b.dari Non-Blok ke Nefo-Oldefo


Pada awal pelaksanaan demokrasi terpimpin, indonesia cukup aktif dalam kegiatan
internasional, Hal itu tampak dalam hal sbg berikut :
1. pengiriman pasukan garuda II ke kongo untuk bergabung dengan pasukan
perdamaian PP, UNOC
2. pada tangal 30 september 1960 soekarno berpidato dalam sidang umum PBB
berjudul “To Built The World A New”
3. indonesia ikut memprekarsai berdirinya gerakan Non-Blok (Non-Aligned)
4. indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di jakarta, 24 agustus-4
september 1962
indonesia mengkondisikan adanya dua kubu kekuatan dunia, yaitu:
a. Oldefo (Old Established Forces) adalah kunu negara-negara kapitalis-imperialis
b. Nefo (New Emerging Force) adalah kubu bangsa-bangsa tertindas yang progresif
revolusioner menentang imperialisme dan neo-kolonialisme
Mulai saat itu indonesia bersikap konfrontatif terhadap negara-negara barat , di antaranya
konfrontasi terhadap malaysia yang di anggap sebagai proyek Nekolim, maka pada tanggal 3
mei 1964 di jakarta, soekarno mengumumkan Dwikora (Dwi Komando rakyat). Yang isinya

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si


8
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

1. perhebat pertahanan revolusi indonesia


2. bantu perjuangan revolusi rakyat malaysia, singapura, sabah, sarawak, brunai,
untuk membubarkan negaa boneka malaysia
3.Sistem Ekonomi Terpimpin
Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi dibawah kabinet karya maka dikeluarkanlah
UU no. 80 thn 1958 dan peraturan pemeritah tentang pembentukan dewan peracang
nasional,Tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan baru bagi perbaikan ekonomi secara
menyeluruh
Tujuan di betuknya dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat demokratis,
nasional dan bebas dari sisa-sisa impralismeTetapi,pada tahun 1961-1962 harga barang pada
umumnya naik 400% Kegiatan-kegiatan ekonomi banyak diatur oleh peraturan-peraturan
pemerintahSedangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi banyak diabaikan, akibatnya tanggal 13
Desember 1965 melalui penetapan presiden No.27 tahun 1965 di ambil langkah devaluasi
Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu semakin diperparah karena pemerintah tidak
mempunyai kemauan politik yang kuat untuk menghenat pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
ekonomi terpimpin, presiden soekarno merasa perlu mempersatukan semua Bank negara ke salam
satu bank sentral.
4.Perjuangan dan Pengembalian Irian Barat
pengakuan kedaulatan dari pemerintah belanda kepada pemerintah RIS tertera dalam
hasil keputusan KMB di den haag, 27 Desember 1949, pasal 1 persetujuan KMB
mengenai penyerahan kedaulatan atas Indonesia ,tetapi KMB tidak berhasil
menyelesaikan masalah penyerahan irian barat dari pemerintahan belanda kepada
indonesia, maka di tempuh penyelesaian dengan cara:
a.Penyelesaian lewat jalur Diplomasi
upaya membebaskan Irian Barat melalui jalan dplomasi telah dimulai oleh pemerintah RI
sejak tahun 1950 pada masa kabinet Natsir, kemudian tahun 1951 di adakan perundingan
bilateral,tetapi tidak membawakan hasil, ahkan pada tahun 1952 Belanda dengan
persetujuan parlemennya memasukkan Ierian Barat sebagai bagian dari wilayahnya.
Tahun 1954 kabinet Ali-wongso membawa masalah Irian Barat ke sidang umum
PBBSementara itu dalam KAA yang diadakan di Bandung pada tanggal 18-24 Desember
1955 negara-negara peserta Mengakui bahwa Irian Barat merupakan bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia
b.Konfrontasi ekonomi
Konfrontasi ekonomi dilakukan terhadap aset-aset dan kepentingan-kepentingan
ekonomi Belandadi Indonesia, antara lain :
1.pada tahun 1956 diumumkan pembatalan utang-utang RI kepada belanda.
2. selama tahun 1957 dilakukan :
a. pemogokan buruh di perusahaan-perusahaan belanda
b. melarang terbitan-terbitan dan film berbahasa belanda
c. melarang penerbangan kapal-kapal belanda
d. memboikot kepentingan-kepentingan belanda di ndonesia
3.selama tahun 1958-1959 dilakukan:
a. nasonalisasi terhadap kurang lebih 700 perusahaan-perusahaan
b. mengalihkan pusat pemasaran komoditi RI dari Rotterdam (belanda) ke Bremen,
jerman
c.Konfrontasi politik
upaya penyelesaian pengembalian irian barat melalui jalur perundingan tidak membawa
hasiln konfrontasi politik dilakukan melalui tindakan-tindakan sebagai berikut
1. tahun 1956, kabinet sukirman menyatakan bahwa ahubungan indonesia dengan
belanda merupakan hubungan bilateral biasa
Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si
9
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/
Materi Sejarah Kelas XII IPS

2. tanggal 13 Mei 1956, di umumkan pembatalan semua hasil KMB


3. tanggal 17 agustus 1956 dibentuk provinsi irian barat dengan ibu kotanya di soa sio,
tidore
4. tanggal 18 november 1957 rapat umum pembebasan irian barat
5. tahun 1958, pemerintah RI menghentikan kegiatan-kegiatan konsuler belanda di
indonesia
6. tanggal 8februari 1958, di bentuk Front nasional pembebasan irian barat
7. tanggal 17 agustus 1960 pemutusan hubungan diplomatic dengan belanda
d.Konfrontasi Total
Pada desember 1960, presiden soekarno menyatakan bahwa masalah irian
barat terkait dengan masalah imprealisme .pada sidang majelis umum PBB tahun
1961 masalah irian barat kembali diperdebatkan .
agar pihak belanda mentyerahkan kedaulatan irian barat kepada republik
indonesia penyerahan itu dilakukan melalui PBB dalam waktu dua tahun, pada
prinsipnya pemerintahan RI dapt menyetujui usul tersebut, tetapi oleh belanda
irian barat akan di buat menjadi negara papua. Oleh karena itu indonesia
membulatkan tekad untuk menempuh cara drastis, yaitu konfrontasi militer
pada tanggal 19 desember merumuskan TriKora yang di ucapkan presiden,
yang berbunyi:
a. gagalkan pembentukan ”Negara Papua” bikinan kolonial belanda
b. kibarkan sang merah putih dib irian barat
c. bersiaplah untuk mobilitasi umum
pada tanggal 2 januari 1962 , keputusan No.1 tahun 1962 membentuk
komando mandala sebagai berikut :
1. komando tertinggi
2. komando mandala
pada tanggal 15 januari 1962 terjadi pertempuran di laut aru
Konfrontasi total dalam perjuangan merebut kembali irian barat direncanakan
melalui 3 tahap, yaitu :
1. tahap infiltrasi
2. tahap eksploitasi
3. tahap konsolidasi
pada tanggal 15 agustus 1962 indonesia dan belanda mengadakan kesepakatan
dimarkas PBB yang di kenal sebagai perjanjian New York
Kesepakatan tersebut berisi sebagai berikut :
1. kekuasaan pemerintah di irian barat untuk sementara waktu diserahkan kepada
UNTEA
2. akan diadakan Pepera di irian barat sebelum tahun 1969
untuk menjamin keamanan di irian barat dibentuklah pasukan penjaga perdamaian
PBB yang disebut UNSF.

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si


10
HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai