Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada
7 kabinet pada masa ini.
Kabinet Natsir
Kabinet Natsir adalah kabinet pertama pada masa demokrasi liberal. Kabinet ini terbentuk pada tanggal
6 September 1950 dan dilantik pada tanggal 7 September 1950. Perdana Menteri kabinet ini adalah
Moh. Natsir dari Masyumi. Menteri kabinetnya berasal dari Masyumi ditambah tokoh-tokoh yang
mempunyai keahlian istimewa, seperti Sri Sultan Hamengku Buana IX,Prof. Dr. Sumitro Joyohadikusumo,
Assaat, dan Ir Juanda.
2. Mengeluarkan peraturan pemerintahan (PP) nomor 39 tahun 1950 tentang DPRD yang dianggap
menguntungkan partai Masyumi.
Keberhasilannya Kabinet Natsir adalah :
1. di bidang ekonomi ada Sumitro plan yang mengubah ekonomi kolonial ke ekonomi nasional 2.
Indonesia masuk PBB
Akan tetapi, belum sampai program tersebut terlaksana, kabinet ini sudah jatuh pada 21 Maret 1951
dalam usia 6,5 bulan. Jatuhnya kabinet ini karena kebijakan Natsir dalam rangka pembentukan DPRD
dinilai oleh golongan oposisi terlalu banyak menguntungkan Masyumi.
Kabinet Sukiman
Kabinet Sukiman merupakan kabimet koalisi. Partai-partai yang berkoalisiadalah kedua partai terbesar
waktu itu, yaitu Masyumi dan PNI. Dr. Sukimandari Masyumi terpilih menjadi perdana menteri dan
Suwiryo dari PNI sebagaiwakilnya. Kabinet Sukiman terbentuk apada tanggal 20 April 1951
1) Menjalankan berbagai tindakan tegas sebagai negara hukum untukmenjamin keamanan dan
ketentraman serta menyempurnakan organisasialat-alat kekuasaan negara
2) Membuat dan melakukan rencana kemakmuran nasional dalam jangkapendek untuk mempertinggi
kehidupan sosial ekonomi rakyat danmempercepat usaha penempatan bekas pejuang dalam
pembangunan
6) Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secapatnyaKabinet Sukiman tidak mampu bertahan
lama dan jatuh pada bulan Februari1952.
kabinet Sukiman hanya melanjutkan ke program kerja Kabinet Natsir namun dengan perubahan skala
prioritas dalam pelaksanaan programnya seperti awalnya program menggiatkan usaha keamanan dan
ketentraman selanjutnya diprioritaskan untuk menjamin keamanan dan kketentraman
2. adanya krisis moral yang ditandai dengan munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga
pemerintahan dan kegemaran akan barang-barang mewah
4. hubungan Sukiman dengan militer yang kurang baik tampak dengan kurang tegasnya tindakan
pemerintah menghadapi pemberontakan di Jawa Barat Jawa Tengah Sulawesi Selatan
Penyebab jatuhnya kabinet ini adalah karena diserang oleh kelompoksendiri akibat kebijakan politik luar
negeri yang dinilai terlalu condong keBarat atau pro-Amerika Serikat.Pada saat itu, kabinet Sukiman
telah menendatangani persetujuan bantuanekonomi, teknologi, dan persenjataan dengan Amerika
Serikat. Dan persetujuan ini ditafsirkan sebagai masuknya Indonesia ke Blok Baratsehingga bertentangan
dengan program kabinet tentang politik luar negeribebas aktif.
Kabinet Wilopo
Kabinet yang ketiga ini berhasil di bentuk pada 30 maret 1952. Kabinet ini juga merupakan Kabinet
koalisi antara PNI dan Masyumi. Wilopo dari PNI terpilih sebagai perdana Menteri.
1.melakukan pemilu
2. memperketat impor
1.adanya krisis ekonomi karena jatuhnya harga barang ekspor sementara kebutuhan barang impor terus
meningkat
2.terjadi defisit khas negara dengan terjadi karena terjadi penurunan hasil panen sehingga harus
mengimpor beras
3. munculnya gerakan separatisme dan provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa Karena
ketidakpuasan alokasi dana ke daerah tertentu yang tidak seimbang
Kabinet keempat berhasil dibentuk pada tanggal 31 Juli 1953 yang dipimpinoleh Ali Satroamijoyo dari
PNI dan wakilnya Wongsonegoro dari PIR (PartaiIndonesia Raya)
Keberhasilan
Kabinet kelima terbentuk pada tanggal 12 Agustus 1955 yang dipimpin olehBurhanuddin Harahap dari
Masyumi.
1) Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah, dalam hal ini kepercayaan Angkatan Darat dan
masyarakat
2. Perjuangan dalam diplomasi terkait masalah Irian Barat dengan pembubaran uni Indo-Belanda.
Selain adanya keberhasilan tentunya dalam kabinet ini memiliki kegagalan yaitu adanya keretakan
dalam kabinet ini, hal ini yang membuat kabinet menjadi tidak kompak dan utuh.
Kabinet ini menyerahkan mandatnya setelah DPR hasilpemilihan umum terbentuk pada bulan Maret
1956
keberhasilan:
Kegagalan:
adanya suatu masalah pergantian kepemimpinan TNI-AD atas berlaku di dalam lingkungan TNI-AD atas
dasar untuk melanjutkan peristiwa 17 Oktober 1952 yang dianggap tidak sejalan dengan sebuah norma
Kabinet Ali II ini pun tidak berumur lebih dari satu tahun dan akhirnyadigantikan oleh kabinet Juanda
Kabinet Juanda
Kabinet Juanda disebut juga Kabinet Karya. Ir. Juanda diambil sumpahnyasebagai perdana menteri pada
tanggal 9 April 1957.
2) Normalisasi keadaan RI
5) Mempercepat pembangunan
3. Diadakannya Musyawarah Nasional Pembangunan yang mendukung untuk mengatasi masalah dalam
negeri.
Kegagalan
Sementara gagal Kabinet Juanda ini disebabkan oleh Peristiwa Cikini adalah peristiwa percobaan atas
Presiden Soekarno
Kabinet Djuanda resmi berakhir setelah Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ini
menjadi awal dari masa demokrasi terpimpin sekaligus berakhirnya era demokrasi liberal atau
parlementer.
Ada beberapa penyebab yang memicu keruntuhan Kabinet Djuanda sekaligus sistem pemerintahan
demokrasi liberal, yaitu:
1) Banyaknya kepentingan antar golongan dan partai politik yang ada di dalam pemerintahan.
4) Krisis ekonomi dan keuangan yang buruk sehingga program kerja kabinet sulit dilaksanakan.