Anda di halaman 1dari 9

*latar belakang*

kabinet ali 1 dibentuk pada tanggal 31 Juli 1953, dengan Perdanan Menteri Ali Sastroamijoyo dari PNI
dan wakilnya Wongsonegoro dari PIR (Partai Indonesia Raya). Kabinet Ali mempunyai program empat
pasal sebagai berikut.
Program dalam negeri, anatara lain meningkatkan kemanan dan kemakmuran, serta segera
diselenggarakan pemilihan umum.
Pembebasan Irian Barat secepatnya.
Program luar negeri, antara lain pelaksanaan politik bebas aktif dan peninjauan kembali ke persetujuan
KMB.
Penyelesaian pertikaian politik.
Prestasi yang paling menonjol pada kabinet ini adalah berhasil diselenggarakan Konferensi Asia Afrika di
Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. Pada tanggal 24 Juli 1955 Ali Sastroamijoyo berhasil
meneyerahkan mandatnya kepada presiden.

*dibuatnya kabinet ali sastroamijoyo 1*

Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro atau Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro-Zainul Arifin,


adalah kabinet keempat setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat yang memerintah pada
masa bakti Juli 1953 - agustus 1956

*Tujuan/Program*

Menitikberatkan politik pembangunan dengan berbagai usaha untuk kepentingan rakyat jelata.

Memperbaharui perundang-undangan agraria sesuai dengan kepentingan petani dan rakyat kota.

Mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dan kaum pengangguran terlantar untuk terlibat dalam
lapangan pembangunan.

*progaram kerja kabinet ali sastroamijoyo 1*

antara lain yaitu;


•peningkatan keamanan dan kemakmuran.
•Menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) dengan segera.
•Membebaskan Irian Barat mulai.
•Pelaksanaan politik bebas-aktif.
•Meninjau kembali persetujuan Konferensi Meja Bundar (KMB).
•Menyelesaikan pertikaian politik.

Penyebab Jatuhnya Kabinet Ali Sastroamijoyo I

•Konflik antaran PNI dan NU, menyebabkan NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet.
•Terjadi masalah keamanan akibat pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
•Terjadi konflik internal antara kabinet dengan TNI-AD.
•Maraknya korupsi dan inflasi menyebabkan kondisi ekonomi memburuk.

*progaram kerja kabinet ali sastroamijoyo 1*


antara lain yaitu;
•peningkatan keamanan dan kemakmuran.
•Menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) dengan segera.
•Membebaskan Irian Barat mulai.
•Pelaksanaan politik bebas-aktif.
•Meninjau kembali persetujuan Konferensi Meja Bundar (KMB).
•Menyelesaikan pertikaian politik.

*Kelompok 7 : wilopo*

-mulainya kabinet wilopo:


Kabinet Wilopo adalah kabinet ketiga yang dibentuk setelah pembubaran negara Republik Indonesia
Serikat.

Kabinet yang diketuai oleh Wilopo ini bertugas pada periode 3 April 1952 sampai 3 Juni 1953. Wilopo
adalah seorang Perdana Menteri Indonesia ketujuh.
Ada dua peristiwa penting yang menyebabkan jatuhnya kabinet ini.

Pada 17 Oktober 1952, akibat dari apa yang dianggap sebagai intervensi partai politik kepada Angkatan
Darat, terjadi demonstari di Istana Negara. Demonstrasi ini mengajukan tuntutan pembubaran parlemen
dan menggantinya dengan parlemen baru serta tuntutan segera dilaksanakan pemilihan umum.
Demonstrasi ini direncanakan dan dipimpin oleh para perwira Angkatan Darat seperti Letkol Sutoko,
Kolonel dr Mustopo, Letkol Kemal Idris dan Letkol S Parman.

Presiden Sukarno menolak tuntutan pembubaran Parlemen dengan alasan ia tidak mau menjadi
diktator. Akibat gagalnya upaya demonstrasi ini, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal AH Nasution harus
mengundurkan diri.

Kemudian pada 16 Maret 1953 terjadi peristiwa Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara. Peristiwa ini terjadi akibat upaya pengosongan lahan yang diduduki oleh penggarap lahan gelap.
Akibat perlawanan para penggarap lahan, terjadi bentrokan dengan polisi. Dalam insiden itulah timbul
tragedi penembakan yang memakan 21 korban, di mana enam di antaranya tewas.

Kedua peristiwa ini akhirnya memaksa PM Wilopo mengembalikan mandat kabinetnya kepada Presiden
RI pertama, Soekarno, pada 2 Juni 1953.

Kelebihan :
1. Organisasi Negara
a) Mempersiapkan pemilihan umum untuk konstituante dan Dewan -dewan Daerah (konstituante, DPR,
dan DPRD).
b) Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah.
c) Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat.
2. Kemakmuran
a) Memajukan tingkat penghidupan rakyat terutama bahan makanan rakyat
b) Melanjutkan usaha perubahan agrarian
3. Keamanan
Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi masalah keamanan dengan kebijaksanaan sebagai negara
hukum, menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara, dan mengembangkan tenaga
masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketentraman.
4. Perburuhan
Memperlengkap perundang-undangan perburuhan untuk meningkatkan derajat kaum buruh guna
menjamin proses produksi nasional.
5. Pendidikan dan Pengajaran
Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran.
6. Luar Negeri
a) Mengisi politik luar negeri yang bebas dan aktif yang sesuai dengan kewajiban kita dalam
kekeluargaan bangsa-bangsa dan dengan kepentingan nasional menuju perdamaian dunia.
b) Menyelesaikan penyelenggaraan perhubungan Indonesia Belanda atas dasar Unie-statuut menjadi
hubungan berdasarkan perjanjian internasional biasa dan menghilangkan hasil-hasil Konferensi Meja
Bundar yang merugikan rakyat dan Negara.
c) Meneruskan perjuangan memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Indonesia secepatnya.

Kekurangan :
1. Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan jatuhnya harga barang-barang eksport Indonesia,
sementara kebutuhan impor terus meningkat,
2. Terjadi defisit kas negara karena penerimaan negara yang berkurang banyak,
3. Munculnya gerakan separatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa,
4. Munculnya sentimen kedaerahan akibat ketidakpuasan terhadap pemerintahan,
5. Terjadi Peristiwa 17 Oktober 1952, yakni konflik dalam tubuh TNI Angkatan Darat
6. Munculnya peristiwa Tanjung Morawa
Kabinet Wilopo yang terdiri dari dua program kerja, yakni program kerja dalam negeri dan program kerja
luar negeri.
Program kerja dalam negeri Kabinet Wilopo meliputi:

1.menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante, DPR, dan DPRD;
2.meningkatkan kemakmuran rakyat;
meningkatkan pendidikan rakyat;
3.pemulihan stabilitas keamanan negara.

Sementara, program kerja luar negeri Kabinet Wilopo meliputi:

1.penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda;


2.pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia;
3.menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.

*akhir kekuasaan kabinet Wilopo*


Kabinet Wilopo menghadapi berbagai persoalan selama menjabat seperti :

1. *Krisis ekonomi*
-Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan karena jatuhnya harga barang-barang eksport Indonesia
sementara kebutuhan impor terus meningkat.

-Terjadi defisit kas negara

2.*munculnya gerakan separatis*


-Munculnya gerakan sparatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa.

3. *Konflik politik di internal TNI dan pemerintahan Peristiwa 17 Oktober 1952*


yang merupakan upaya pemerintah untuk menempatkan TNI sebagai alat sipil memicu sikap tidak
senang di kalangan partai politik.

4. *Muncul peristiwa Tanjung Morawa* Munculnya peristiwa Tanjung Morawa mengenai persoalan
tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli).

Ali Sastroamidjojo II

Kabinet Ali Sastroamidjojo II atau disebut Kabinet Ali-Roem-Idham adalah kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Kabinet ini diumumkan
pada 20 Maret 1956 dan bertugas sejak 24 Maret 1956 hingga 14 Maret 1957.

Program Ali Sastroamijoyo II


1. Pembatalan Konferensi Meja Bundar (KMB)
2. Membentuk Provinsi Irian Barat
3. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif
4. Meneruskan kerja sama dengan negara-negara Asia-Afrika dan melaksanakan keputusan Konferensi
Asia Afrika yang dilaksanakan di Bandung
5. Memulihkan keamanan, membangun sektor ekonomi, keuangan, industri, pertanian, peternakan,
perikanan, perhubungan, pendidikan dan kebudayaan, perburuhan dan kepegawaian.

Pembentukan kabinet Ali Sastroamidjojo II mendapatkan dukungan sepenuhnya dari DPR, namun dalam
pelaksanaannya mengalami banyak kesulitan karena banyaknya konflik antar partai dan konflik dalam
tubuh Angkatan Darat. Selain itu ada juga pemberontakan di daerah Sumatra dan Sulawesi, korupsi
pejabat pemerintah juga merajalela sehingga hal inilah yang mengambat program kerja kabinet Ali
Sastroamidjojo II.

Pada kabinet Ali Sastroamijojo II terdapat keunggulan yaitu, sebagai kabinet pertama yang memiliki
program rencana 5 tahun. Adapun kelemahan dari kabinet ini yaitu :
1. Gagal memaksa Belanda menyerahkan Irian Barat yang akhirnya membatalkan KMB.
2. Munculnya sikap anti China di kalangan rakyat terhadap mereka yang menduduki posisi penting
dalam perdagangan.
3. munculnya sikap kritis dari daerah terhadap pusat sehingga muncul gerakan sparatis.
Pada masa pemerintahannya, terdapat peristiwa penting yaitu mundurnya wakil presiden Mohammad
Hatta yang disebabkan karena adanya perbedaan pandangan politik dengan presiden Soekarno.
Akhirnya pada tanggal 15 Maret 1957 Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dari jabatannya.

Akhir dari kabinet Ali Sastroamidjojo II yaitu pada tanggal 14 Maret 1957 Kabinet Ali Sastroamidjojo II
menyerahkan mandatnya kepada presiden. Akhirnya kabinet ini jatuh dan presiden menunjuk dirinya
menjadi pembentuk kabinet yang bernama kabinet Karya dan Djuanda sebagai perdana menteri. Salah
satu penyebab jatuhnya Kabinet Ali Sastroamidjojo II adalah karena pecahnya koalisi antara PNI dan
Masyumi.

*KABINET SUKIMAN*
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet ke-2 setelah pembubaran negara RIS. Kabinet ini bertugas
pada masa bakti 27 April 1951 - 3 April 1952, tetapi kabinet ini sebenarnya telah didemisionerkan pada
tanggal 23 Februari 1952.Di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad
Hatta, Sukiman sebagai pemimpin kabinet pemerintahan dengan bantuan wakilnya yaitu Suwiryo.
Sukiman memimpin 17 Kementerian
Program Kerja Kabinet

*Program kerja pokok dari kabinet Soekiman:*


1. Bidang keamanan: Memberikan jaminan keamanan dan ketentraman bagi negara.
2. Bidang sosial-ekonomi: upaya untuk kemakmuran rakyat dengan memperbaharui hukum agraria
supaya berpihak pada kepentingan petani, serta mempercepat peluang lapangan kerja/usaha.
3. Bidang politik luar negeri: memasukan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia secepatnya.
4. Mempercepat persiapan penyelenggaraan pemilihan umum.

*Kejadian pada kabinet Soekiman*


Mr. Sartono gagal, kemudian ia mengembalikan mandat yang dipegangnya kepada presiden. Kemudian
pada 18 April 1951, presiden menunjuk dua orang formatur baru, yakni Sidik Djojosukarto dari PNI dan
Sukiman Wirjosandjojo dari Masyumi. Akhirnya setelah diadakan perundingan, pada tanggal 26 April
1951, mereka berhasil mengumumkan susunan kabinet koalisi antara Masyumi – PNI. Kabinet baru ini
dikenal dengan nama Kabinet Sukiman – Suwiryo.

*Penyebab jatuhnya kabinet Soekiman :*


Penyebab jatuhnya kabinet Soekiman:
Penyebab jatuhnya kabinet Seokiman adalah adanya perjanjian Mutual Security Agent (MSA) antara
Menteri Luar Negeri Indonesia (Achmad Soebardjo) dan Duta Besar Amerika Serikat (Merle Cochran).

*Prestasi Kabinet Soekiman*


Walau berjalan 1 tahun, Kabinet Soekiman tercatat berhasil meraih beberapa prestasi, yaitu :
- Memperhatikan kaum buruh dengan menggagas
standarisasi upah minimum
- Memperluas akses pendidikan dengan berbagai macam sekolah
- Berhasil melanjutkan program kerja dari Kabinet Natsir.

*» Definisi Kabinet Burhanuddin Harahap*

Kabinet Burhaniddin Harahap adalah kabinet yang memerintah pada masa Demokrasi Liberal, pada
tanggal 12 Agustus 1955 sampai 3 Maret 1956. Kabinet ini dipimpin oleh Burhanudin Harahap, politis
dari partai Masyumi, dan beranggotakan hampir semua partai, karena merupakan kabinet koalisi.

*» Peristiwa penting kabinet Burhanudin Harahap*


• penyelenggaraan pemilu pertama yang berlangsung demokritis pada 29 September 1955 (memilih
anggota dpr)
• 15 Desember 1955 (memilih konstituante)

*» Program kabinet*
• Mengembalikan kewibawaan (gezag) moril Pemerintah i.c.
kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada Pemerintah.
•Melaksanakan Pemilihan Umum menurut rencana dan menyelenggarakan terbentuknya Parlemen
yang baru.
• Menyelesaikan perundang-undangan pada tahun 1955
• Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi
• memberantarkan korupsi
• Meneruskan perjuangan mengembalikan Irian Barat ke wilayah kekuasaan Republik Indonesia.
•Memperkembangkan politik kerja sama Asia-Afrika, berdasarkan politik bebas dan aktif menuju
perdamaian.

*» Keunggulan:*
1. Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR)
dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante)

2. Menghasilkan 4 partai politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan
PKI.

3. Perjuangan Diplomasi menyelesaikan masalah Irian Barat dengan pembubaran Uni Indonesia-Belanda

4. Pemberantasan korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan oleh polisi militer

5. Terbinanya hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin

6. Menyelesaikan masalah peristiwa 27 Juni 1955, yang menjadi penyebab kegagalan dari kabinet Ali
dengan mengangkat Kolonel AH Nasution sebagai Staf Angkatan Darat pada 28 Oktober 1955

*» Jatuhnya Kabinet Burhanuddin Harahap*


Penyebab jatuhnya kabinet Burhanuddin Harahap adalah karena tugasnya dianggap sudah selesai
dengan terselenggaranya Pemilihan Umum tahun 1955.

Pada tanggal 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur kabinet
menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi dinyatakan demisioner.

Kabinet Burhanudin Harahap digantikan kabinet Ali II, yang dibentuk dari partai PNI, Masyumi dan NU,
yang merupakan 3 partai dengan suara terbanyak pada pemilihan umum 1955.

*(KABINET NATSIR)*

*AWAL MULA *

Kabinet Natsir merupakan kabinet pertama setelah pembubaran RIS. Kabinet Natsir diresmikan pada
tanggal 7 September 1950 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1950.
Kabinet Natsir dipimpin oleh seorang perdana Menteri bernama, Mohammad Natsir. Kabinet Natsir
adalah kabinet koalisi yang dipimpin oleh partai Masyumi bersama dengan PNI.
Diangkatnya Natsir sebagai Perdana Menteri juga menjadi awal terbentuknya Kabinet Natsir pada 6
September 1950.

*TERJADI PEMBERONTAKAN APA TIDAK DAN ADA KEJADIAN APA SAJA*

Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia serta terdapat
masalah keamanan di dalam negeri, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, dan
Gerakan RMS.

Salah satu kejadian nya yaitu adanya masalah perundingan dengan daerah Irian Barat.

Pada tanggal 22 Januari 1951. Parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan mendapat kemenangan
sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya kepada
Presiden.

Penyebab lainnya adalah diterimanya mosi Hadikusumo yang mengusulkan dibubarkannya seluruh
DPRD yang telah terbentuk. Mosi tersebut tidak mungkin dilaksanakan karena alasan yuridis formil.
Peristiwa itu pun kemudian diikuti dengan mundurnya Natsir dari jabatannya.

Natsir mengembalikan mandatnya kepada presiden yang menjadi tanda berakhirnya Kabinet Natsir.

Setelah Kabinet Natsir tidak lagi bertugas, kabinet selanjutnya yang terbentuk, yaitu Kabinet Sukiman-
Suwiryo.

*KEUNGGULAN*
•Di bidang ekonomi, ada Sumitro Plan yang mengubah ekonomi kolonial ke ekonomi nasional
•Menetapkan prinsip bebas aktif dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia; Indonesia masuk PBB
•Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai Irian Barat.

*PROGRAM KERJA*

1. Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk Dewan Konstituante dalam waktu
yang singkat.

2. Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketentraman.

3. Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai kegiatan perekonomian


nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.

*PENYEBAB JATUHNYA*

Jatuhnya Kabinet Natsir sepertinya tidak dapat dilepaskan dari tindakan awal ketika pembentukan
kabinet. Di mana, partai koalisinya, yaitu PNI tidak dimasukkan ke dalam susunan kabinet. Kemudian,
PNI memilih untuk menjadi partai oposisi bersama PKI dan Murba. Ketika Kabinet Natsir mulai
melaksanakan programnya, kelompok oposisi segera melontarkan berbagai kritik terhadap kinerja
kabinet. Hadikusumo dari PNI yang menuntut supaya pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah No.
39 tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga perwakilan daerah. lembaga² perwakilan daerah yg
sudah dibentuk atas dasar PP No. 39 tahun 1950 oleh Kabinet Hatta, supaya diganti dengan UU yang
bersifat demokratis. Kemudian, setelah dilakukan pemungutan suara di parlemen, mosi Hadikusumo
diterima. Hal tersebut ternyata menyebabkan menteri dalam negeri mengundurkan diri. Selain itu
mengakibatkan hubungan antara kabinet dan parlemen tersendat. Hal tersebut menjadi sebab utama
Kabinet Natsir menyerahkan mandatnya kepada Presiden Sukarno pada tanggal 21 Maret 1951.

*KABINET DJUANDA*
Awal : 9 April 1957 – 5 Juli 1959
Kabinet Djuanda atau Kabinet Karya bertugas pada 9 April 1957 sampai 10 Juli 1959. Dipimpin oleh Ir. H.
Djuanda Kartawijaya dan tiga wakilnya, Mr. Hardi, Idham Chalid, dan dr. Leimana, kabinet ini dikenal
sebagai Zaken Kabinet. Zaken Kabinet adalah kabinet yang jajarannya tidak diisi oleh partai politik
tertentu, melainkan diisi oleh para tokoh yang ahli dalam bidangnya.
*PROGRAM KERJA:*
1. Membentuk dewan nasional
2. Normalisasi keadaan RI
3. Melanjutkan pembatalan KMB
4. Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI
5. Mempercepat pembangunan
Dewan Nasional sendiri adalah badan baru yang tugasnya menampung dan menyalurkan kekuatan-
kekuatan non partai dan aspirasi yang ada dalam masyarakat. Terbentuknya Dewan Nasional ini tidak
serta-merta mengurangi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh negara. Pergolakan di daerah-daerah
terus berlangsung. Hal ini mengakibatkan bertambah parahnya sistem perekonomian nasional.
*RENTETAN KEJADIAN :*
1. Musyawarah Nasional di Gedung Proklamasi Jalan Pengangsaan Timur no. 56 pada 10 -14
September 1957. Untuk membahas masalah pembangunan nasional dan daerah, pembangunan
Angkatan perang, serta pembagian wilayah.
2. Musyawarah Nasional Pembangunan pada bulan Desember 1957 untuk mengatasi
pembangunan nasional.
3. Peristiwa Cikini adalah peristiwa percobaan pembunuhan atas diri Presiden Soekarno yang
terjadi 30 November 1957
4. Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957, yang mengatur kembali batas perairan nasional
Indonesia juga mengatur tentang laut pedalaman dan laut territorial
5. Demokrasi Terpimpin terjadi ketika Dekrit Presiden diterbitkan pada 5 Juli 1959. Saat itu
Soekarno sekaligus membubarkan Konstituante

*Keunggulan Kabinet Djuanda :*


1. Penegasan kembali batas wilayah perairan di Indoensia yang sebelumnya dinilai merugikan
keamanan dalam negeri

*PENYEBAB KEJATUHAN :*
1. Banyaknya kepentingan antar golongan dan partai politik di dalam pemerintahan
2. Banyaknya persitiwa politik yang menghambat kepentingan masing masing kelompok ditubuh
konstituen
3. Kegagalan menghadapi pergolakan didaerah
4. Krisis ekonomi dan keuangan yang buruk sehingga program kerja kabinet sulit dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai