Anda di halaman 1dari 5

KABINET WILOPO

Disusun oleh :
KABINET WILOPO

1. Pengertian Kabinet Wilopo

Wilopo merupakan salah satu tokoh menteri luar negei Republik Indonesia. Beliau lahir
pada tanggal 21 Oktober 1908. Beliau menjadi perdana menteri Indonesia yang ke 7 sejak
tahun 1952 sampai tahun 1953. Bahkan Wilopo juga menjabat sebagai Menteri Luar
Negeri dalam kurun waktu 25 hari hingga kemudian digantikan oleh Moekarto
Notowidigdo. Wilopo pernah menduduki jabatan Menteri Muda Perburuhan dalam
periode kabinet Mr. Amir Syarifuddin pertama pada tahun 1847 dan periode Mr. Amir
Syarifuddin kedua pada tahun 1948.

Kemudian pada tahun 1949-1950, Wilopo diangkat sebagai Menteri Perburuhan Republik
Indonesia Serikat. Setelah itu pada tahun 1951-1952, Wilopo diangkat sebagai Menteri
Perdagangan dan Perindustrian saat periode kabinet Suwiryo dan kabinet Sukiman. Pada
tahun 1952 Wilopo juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dengan kurun waktu 25
hari dan mendirikan kabinetnya sendiri dengan nama Kabinet Wilopo. Hingga pada
akhirnya terbentuknya Kabinet Wilopo dengan ketuai oleh dirinya sendiri.

2. Terbentuknya Kabinet Wilopo

Presiden Soekarno menunjuk Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) dan Sidik Djojosukarto


(PNI) sebagai formatur pada tanggal 1 Maret 1952. Fomatur ialah suatu tim yang dibentuk
melalui pertemuan/rapat untuk diberikan mandat agar dapat membentuk kepengurusan
organisasi. Pemilihan formatur didasarkan pada kekuatan kabinet yang dapat mendukung
perlemen. Namun kedua formatur tersebut gagal menciptakan kabinet yang kuat. Hal ini
dikarenakan tidak memiliki kesepakatan antar calon yang dapat menduduki kabinet
tersebut. Kedua fromatur tersebut mengembalikan jabatannya kepada Presiden Soekarno
pada tanggal 19 Maret 1952. Pada saat itu juga Mr. Wilopo (PNI) ditunjuk sebagai
formatur baru. Hal inilah yang menjadi faktor terbentuknya kabinet wilopo. Mr Wilopo
berhasil mendirikan kabinetnya selama 2 minggu. Kemudian Mr. Wilopo mengajukan
susunan kabinetnya pada tanggal 30 Maret 1952 yang terdiri dari :
1) PSI sebanyak 2 orang
2) Parkindo atau Partai Kristen Indonesia
3) Masyumi sebanyak 4 orang dan PNI sebanyak 4 orang
4) PKRI atau Partai Katholik Republik Indonesia
5) Golongan tidak memiliki partai sebanyak 3 orang
6) Partai Buruh
7) Parindra atau Partai Indonesia Raya
8) PSII sebanyak satu orang

3. Program Kerja Kabinet wilopo


a. Organisasi Negara

1) Menyiapkan pelaksanaan pemilihan umum untuk dewan konstituante dan dewan-


dewan daerah
2) Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
3) Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat

b. Kemakmuran
1) Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan meningkatkan produksi nasional,
termasuk bahan makanan rakyat
2) Melanjutkan usaha perubahan agrarian

c. Keamanan
Menjalankan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah keamanan dengan
kebijaksanaan sebagai negara hukum dan menyempurnakan organisasi alat-alat
kekuasaan negara serta mengembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin
keamanan dan ketenteraman

d. Perburuhan
Memperlengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat
kaum buruh guna menjamin proses perekonomian nasional

e. Pendidikan
Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran.

f. Luar Negeri
Mengisi politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan aktivitas yang sesuai dengan
kewajiban bangsa Indonesia dalam kekeluargaan bangsa-bangsa dan sesuai dengan
kepentingan nasional menuju perdamaian dunia.
Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang sebelumnya
berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional
biasa, mempercepat peninjauan kembali persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar,
serta meniadakan perjanjian-perjanjian yang pada kenyataannya merugikan rakyat
dan negaraMemasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia
dalam waktu sesingkat-singkatnya

4. Penyebab Jatuhnya Kabinet Wilopo


Selanjutnya saya akan membahas tentang penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Kebinet
Wilopo mengalami beberapa kesulitan seperti mengatasi gerakan separatisme yang terjadi
di berbagai daerah, penekanan Presiden Sookano yang dilakukan oleh sejumlah perwira
Angkatan Darat pada tanggal 17 Oktober 1952 agar perlemen dibubarkan, serta kejadian
Tangjung Morawa yang terjadi di Sumatera Utara. Peristiwa Tanjung Morawa terjadi
akibat persetujuan pemerintah sesuai dengan KMB agar memberikan izin kepada
pengusaha asing agar dapat mengusahakan tanah perkebunan di Indonesia lagi. Tanah ini
sebelumnya digarap oleh para pertani karena bertahun tahun telah ditinggalkan oleh
pemiliknya pada saat Kabinet Sukiman. Saat itu juga Mr. Iskaq Cokroadisuryo selaku
menteri dalam negeri memberikan persetujuan agar tanah Deli dikembalikan.

Tanah tersebut berhasil dikembalikan saat masa Kebinet Wilopo. Kemudian pada tanggal
16 Maret 1953, pihak polisi mengusir penggarap sawah yang tidak mempunyai izin.
Akibat pengusiran tersebut, banyak terjadi bentrokan bersenjata yang menewaskan 5 orang
petani. Peristiwa bentrokan itu mendapatkan sorotan yang tajam dari pihak parlemen
maupun pers. Hal inilah yang tentunya menjadi penyebab jatuhnya kabinet wilopo.
Akibatnya Kabinet Wilopo memperoleh mosi tidak percaya dari Sidik Kertapati dari
Serikat Tani Indonesia atau Sakti. Lalu Wilopo mengembalikan mandatnya kepada
Presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
KESIMPULAN

Kebinet Wilopo adalah cabinet ketiga setelah pembubran negara Republik Indonesia Serikat
yang bertugas pada masa bakti 3 april 1952 hungga 30 juli 1953.Kabinet Wilopo
didemisionerkan berdasarakan keputusan presiden No.99 Tahun 1952 pada tanggal 3 Juni
1953.

Terbentuknya cabinet wilopo secara resmi didasari oleh keputusan presiden No.85 Tahun
1952 pada tanggal 1 April 1952.

Program kerjanya Kabinet Wilopo terdiri dari :

1. Organisasi Negara
2. Kemakmuran
3. Keamanan
4. Perburuhan
5. Pendidikan
6. Luar negeri

Anda mungkin juga menyukai