Anda di halaman 1dari 5

KABINET WILOPO

Kabinet Wilopo merupakan kabinet ketiga setelah bubarnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada tanggal 1 April 1952. Kabinet Wilopo memerintah dengan masa jabatan mulai
tanggal 3 April 1952 – 3 Juni 1952. Latar belakang terbentuknya kabinet ini merupakan
perintah Presiden Soekarno karena pembubaran Kabinet Sukiman-Suwiryo yang terlibat
kasus tersebut. . MSA. Kabinet Wilopo adalah kabinet Zeken, artinya kabinet ini berisi tokoh-
tokoh yang ahli di bidangnya, tidak hanya dari partai politik tertentu.
Anggota-anggota Kabinet Wilopo:
 Perdana Mentri: Wilopo

 Wakil Perdana Mentri: Prawoto Mangkusasmito

 Menteri Luar Negeri: Wilopo (berhenti 29 April 1952) dilanjutkan oleh Mukarto
(diangkat 29 April 1952)

 Menteri Dalam Negeri: Mohammad Roem

 Menteri Pertahanan: Sri Sultan HB IX (berhenti 2 Juni 1953) dan Wilopo (diangkat 2
Juni 1953)

 Menteri Kehakiman: Lukman Wiradinata


 Menteri Penerangan: Arnold Mononutu

 Menteri Keuangan: Sumitro Djojohadikusumo

 Menteri Pertanian: Mohammad Sardjan

 Menteri Perekonomian: Sumanang Surjowinoto

 Menteri Perhubungan: Djuanda Kartawidjaja

 Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga: Suwarto

 Menteri Perburuhan: Iskandar Tedjasukmana


 Menteri Sosial: Anwar Tjokroaminoto (berhenti 9 Mei 1953) dan Pandji Suroso
(diangkat 9 Mei 1953)

 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Bahder Djohan

 Menteri Agama: Fakih Usman

 Menteri Kesehatan: J.Leimena

 Menteri Urusan Pegawai: Pandji Suroso (berhenti 11 Mei 1953)


Program Kerja Kabinet Wilopo pun meliputi:
1. Organisasi Negara
 Menyiapkan pelaksanaan pemilihan umum untuk dewan konstituante dan dewan-
dewan daerah
 Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
 Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat

2. Kemakmuran
 Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan meningkatkan produksi
nasional, termasuk bahan makanan rakyat
 Melanjutkan usaha perubahan agraria
3. Keamanan
Menjalankan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah keamanan dengan
kebijaksanaan sebagai negara hukum dan menyempurnakan organisasi alat-alat
kekuasaan negara serta mengembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin
keamanan dan ketenteraman

4. Perburuhan
Memperlengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat
kaum buruh guna menjamin proses perekonomian nasional

5. Pendidikan
Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran

6. Luar Negeri
 Mengisi politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan aktivitas yang sesuai
dengan kewajiban bangsa Indonesia dalam kekeluargaan bangsa-bangsa dan
sesuai dengan kepentingan nasional menuju perdamaian dunia
 Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang
sebelumnya berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan
perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan kembali persetujuan
hasil Konferensi Meja Bundar, serta meniadakan perjanjian-perjanjian yang
pada kenyataannya merugikan rakyat dan negara
 Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia dalam
waktu sesingkat-singkatnya
Keberhasilan dari Kabinet Wilopo:
1. Berhasil menyelenggarakan pemilu
2. Memperketat impor
3. Memperkenalkan konsep anggaran berimbang
4. Rasionalisasi angkatan bersenjata melalui modernisasi dan pengurangan personel
5. Mengurangi pengeluaran pemerintah
6. Menyelesaikan Konflik Madiun
7. Kabinet Wilopo juga berhasil meraih kemajuan dalam pemulihan ekonomi awal
Indonesia pasca-Perang Dunia II. Mereka meningkatkan produksi pertanian dan
menjaga stabilitas harga pangan, yang merupakan langkah positif untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Kegagalan dari Kabinet Wilopo:
1. Terjadi krisis ekonomi akibat turunnya harga barang ekspor sedangkan kebutuhan
barang impor terus meningkat
2. Terjadi defisit kas negara akibat menurunnya hasil panen sehingga beras harus
diimpor
3. Munculnya gerakan separatis dan provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa
akibat ketidakpuasan terhadap ketimpangan alokasi dana ke daerah tertentu
4. Terjadinya peristiwa 17 Oktober 1952 yang disebabkan karena terjadi
ketidakstabilannya konflik dan politik dalam negeri seperti: persaingan politik dengan
militer, konflik dalam Kabinet Wilopo itu sendiri, adanya pengunduran diri Presiden
Soekarno, dan Intervensi dari militer
5. Terjadi Peristiwa Tanjung Morawa yang disebabkan karena masalah utamanya yaitu
kasus masalah tanah perkebunan di Sumatera Utara yang dimiliki pemodal asing. Juga
takutnya pengaruh militer yang pada saat itu memiliki pengaruh politik yang cukup
besar, dan lain sebagainya
6. Adanya mosi tidak percaya dari serikat pekerja pertanian

Analisis pribadi terkait Kabinet Wilopo:


Saya pribadi melihat ketika melihat Kabinet Wilopo ini cukup disayangkan karena
hanya bertahan selama satu tahun, sebelum digantikan dengan kabinet yang selanjutnya yaitu
Ali Sastroamidjojo 1. Gagal atau jatuhnya Kabinet Wilopo ini sungguh disayangkan. Seiring
berjalannya Kabinet Wilopo, adanya terjadi Gerakan separatisme yang mengganggu stabilitas
pemerintah. Insiden yang cukup memiliki pengaruh besar yaitu Peristiwa Tanjung Morawa
yang mempermasalahkan terkait kepemilikan tanah perkebunan oleh pemodal asing di
Sumatera Utara. Peristiwa di Tanjung Morawa terjadi karena pemerintah menyerahkan
kembali lahan Deli Planters Vereeniging atau DVP yang telah lama ditinggalkan pemiliknya.
Penyerahan itu terjadi pada masa kabinet Wilopo. Saat itu, polisi dikerahkan untuk mengusir
petani yang melakukan budidaya DVP tanpa izin. Akibatnya, lima orang meninggal dunia
akibat kejadian tersebut. Pers dan parlemen bereaksi keras terhadap peristiwa ini. Pada
tanggal 2 Juni 1953, Wilopo secara resmi mengembalikan mandatnya kepada Presiden
Soekarno. Sebenarnya, Kabinet Wilopo ini bukan yang terbilang “sangat gagal”, namun
sangat disayangkan kaerena seiring berjalannya program kerja kabinet tersebut, banyak
peristiwa-peristiwa atau insiden yang terjadi yang cukup menganggu dan membuat jatuhnya
Kabinet Wilopo ini. Menurut saya pribadi, kabinet ini masih layak untuk diberikan
kesempatan dengan jangka waktu yang lebih panjang lagi untuk melaksanakan program kerja
yang direncanakan.

RAFAEL BANGUN
XII IPA 2
21

Anda mungkin juga menyukai