Organisasi Negara
1 a. Melaksanakan pemilu untuk konstituante dan dewan-dewan daerah.
b. Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah.
c. Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat.
Kemakmuran
2 a. Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan mempertinggi produksi
nasional, terutama bahan makanan rakyat.
b. Melanjutkan usaha perubahan agraria.
c. Usaha memperbaiki bidang pendidikan.
Program Kabinet Wilopo
Dalam melaksanakan pemerintahannya,ada enam program kabinet Wilopo, yaitu :
Keamanan
3 a. Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi masalah keamanan dengan
kebijaksanaan sebagai Negara hukum dan menyempurnakan organisasi
alat-alat kekuasaan Negara serta.
b. Mengembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan
ketentraman.
Perburuhan
4 Melengkapi perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat kaum
buruh guna menjamin proses nasional.
Program Kabinet Wilopo
Dalam melaksanakan pemerintahannya,ada enam program kabinet Wilopo, yaitu :
6 Luar Negeri
a. Menyelesaikan penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan Nederland
( Belanda) atas dasar Unie-Statuut menjadi hubungan berdasarkan
perjanjian internasional biasa yang menghilangkan hasil-hasil KMB yang
merugikan rakyat dan Negara.
b. Meneruskan perjuangan menggabungkan Irian Barat dalam wilayah
kekuasaan Indonesia secepatnya.
Berakhirnya Kabinet Wilopo
Harga barang-barang ekspor Indonesia seperti:
Pemerintah pada karet, timah dan kopra jatuh sedang
saat itu dihadapkan kecenderungan impor terus meningkat.
pada keadaan
ekonomi yang kritis
Sedangkan kecendrungan impor
terus meningkat, karena masalah
Pemerintah mengambil langkah panen yang terus menurun
menurunkan pajak ekspor. Di lain pihak
dilakukan pembatasan impor (menaikkan
pajak terhadap barang-barang non-
essensial dan mewajibkan para importer
membayar uang muka sebesar 40%)
Berakhirnya Kabinet Wilopo
Diantara kesulitan- Selain itu, pada tanggal 17
kesulitan yang harus Oktober 1952 timbul persoalan
diselesaikan, timbul dalam Angkatan Darat yang
masalah provinsialisme terkenal dengan peristiwa 17
dan separatisme. Oktober 1952