Anda di halaman 1dari 14

LATAR BELAKANG

Demokrasi liberal dilaksanakan sesuai dengan Undang Undang Dasar


Sementara 1950. Kondisi ini bahkan sudah dirintis sejak dikeluarkannya
maklumat pemerintah tanggal 16 Oktober 1945 dan maklumat tanggal 3
November 1945.

Ciri-ciri demokrasi liberal di Indonesia adalah sebagai berikut :


1. Adanya sistem multipartai
2. Presiden sebagai Kepala Negara, Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahan
3. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen
4. Dalam parlemen terdapat dua kelompok partai yaitu partai pemerintah dan partai
oposisi
1
Kabinet Wilopo
1 Beliau lahir di Purworejo tanggal 21 oktober 1908.

2 Masa jabatannya yaitu 03 April 1952 – 29 April 1952.

Beliau pernah menjabat sebagai :


• Menteri Muda Perburuhan dalam Kabinet Mr. Amir
Syarifuddin periode I dan II pada tahun 1947–1948
• Menteri Perburuhan pada Kabinet RIS (1949–1950)
• Menteri Perdagangan dan Perindustrian pada
Kabinet Sukiman & Kabinet Suwiryo (1951-1952)
• Mentri luar negeri RI selama 25 Hari sekaligus
berperan sebagai Perdana Menteri (1952)
• Ketua Konstituante dan menjadi Ketua Dewan
Pertimbangan Agung Indonesia periode 1968 –
1978
• Anggota Komite Empat Tim Pemberantas Korupsi
tahun 1970
Terbentuknya Kabinet Wilopo
Pada tanggal 1 Maret 1952 Soekarno menunjuk Sidik Djojosukarto (PNI) dan Prawoto
Mangkusasmito (Masyumi) menjadi formatur. Namun usaha kedua formatur tersebut
gagal dan mengembalikan mandatnya pada tanggal 19 Maret 1952. Kemudian
Soekarno menunjuk Mr. Wilopo (PNI) sebagi formatur baru. Akhirnya pada tanggal 30
Maret 1952 Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinetnya yang terdiri atas:

PNI dan Masyumi masing-masing 4 orang; PSI 2


orang; PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia),
Parkindo (Partai Kristen Indonesia), Parindra
(Partai Indonesia Raya), Partai Buruh, PSII masing
- masing 1 orang; golongan tak berpartai tiga
Kabinet Wilopo sedang dilantik
orang.
Kabinet ini resmi dibentuk berdasarkan KepPres No. 85 Thn 1952 tgl 1 April
1952
Program Kabinet Wilopo
Dalam melaksanakan pemerintahannya,ada enam program kabinet Wilopo, yaitu :

Organisasi Negara
1 a. Melaksanakan pemilu untuk konstituante dan dewan-dewan daerah.
b. Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah.
c. Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat.

Kemakmuran
2 a. Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan mempertinggi produksi
nasional, terutama bahan makanan rakyat.
b. Melanjutkan usaha perubahan agraria.
c. Usaha memperbaiki bidang pendidikan.
Program Kabinet Wilopo
Dalam melaksanakan pemerintahannya,ada enam program kabinet Wilopo, yaitu :

Keamanan
3 a. Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi masalah keamanan dengan
kebijaksanaan sebagai Negara hukum dan menyempurnakan organisasi
alat-alat kekuasaan Negara serta.
b. Mengembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan
ketentraman.

Perburuhan
4 Melengkapi perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat kaum
buruh guna menjamin proses nasional.
Program Kabinet Wilopo
Dalam melaksanakan pemerintahannya,ada enam program kabinet Wilopo, yaitu :

Pendidikan dan Pengajaran


5 Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan
pengajaran.

6 Luar Negeri
a. Menyelesaikan penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan Nederland
( Belanda) atas dasar Unie-Statuut menjadi hubungan berdasarkan
perjanjian internasional biasa yang menghilangkan hasil-hasil KMB yang
merugikan rakyat dan Negara.
b. Meneruskan perjuangan menggabungkan Irian Barat dalam wilayah
kekuasaan Indonesia secepatnya.
Berakhirnya Kabinet Wilopo
Harga barang-barang ekspor Indonesia seperti:
Pemerintah pada karet, timah dan kopra jatuh sedang
saat itu dihadapkan kecenderungan impor terus meningkat.
pada keadaan
ekonomi yang kritis
Sedangkan kecendrungan impor
terus meningkat, karena masalah
Pemerintah mengambil langkah panen yang terus menurun
menurunkan pajak ekspor. Di lain pihak
dilakukan pembatasan impor (menaikkan
pajak terhadap barang-barang non-
essensial dan mewajibkan para importer
membayar uang muka sebesar 40%)
Berakhirnya Kabinet Wilopo
Diantara kesulitan- Selain itu, pada tanggal 17
kesulitan yang harus Oktober 1952 timbul persoalan
diselesaikan, timbul dalam Angkatan Darat yang
masalah provinsialisme terkenal dengan peristiwa 17
dan separatisme. Oktober 1952

Disusul mosi mengenai tanah


Timbul pula perkumpulan- perkebunan di Tanjung Marowa yang
perkumpulan yang belandaskan telah diduduki secara ilegal. Mosi ini
semangat kedaerahan, seperti diusulkan oleh Sidik Kertapati dari Fraksi
Paguyupan Daya Sunda, Gerakan Persatuan Progresif pada bulan Mei
Pemuda Federal Republik 1953 dan ternyata di Parlemen didukung
Indonesia. oleh PNI, Partai Perdana Menteri sendiri.
Berakhirnya Kabinet Wilopo

Akan tetapi sebelum usul mosi diputuskan dalam


sidang pleno melalui voting, Kabinet Wilopo
mengundurkan diri. Dan akibatnya pada tanggal 2
Juni 1953 Wilopo mengembalikan mandatnya kepada
Presiden.
Sistem Kepartaian

Pada 23 Agustus 1945 Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan PNI


sebagai partai tunggal, namun gagasan pembentukan partai baru muncul lagi
ketika Moh. Hatta mengeluarkan Maklumat Pemerintah pada tanggal 3
November 1945 sebagai sebuah peraturan dari pemerintah Indonesia yang
bertujuan mengakomodasi suara rakyat yang majemuk.
Sistem Kepartaian

Adapun isi Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 ialah:

• Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik, krena dengan


adanya partai-partai itulah segala aliran paham yang ada dalam
masyarakat dapat dipimpin kejalan yang teratur.

• Pemerintah berharap supaya partai-partau itu telah tersusun


sebelum dilangsungkan pemilihan anggota badan-badan perwakilan
rakyat dalam bulan januari 1946.
Sistem Kepartaian
Sistem Kepartaian

Ciri-ciri Partai Politik Demokrasi Liberal


• Konflik politik tidak lagi bersifat ideologis
kepartaian, tapi sudah kepada kepentingan
• Terjadinya pengkubuan politik yang lintas partai
dan lintas ideologi
• Kepartaian mengarah kepada konstelasi politik
aliran (abangan, priyayi, & santri)
• Konflik yang terjadi di internal TNI AD, sangat
mempengaruhi konflik internal partai politik
• Penguatan figuritas Soekarno di partai-partai Suasana ketika pergantian kabinet
politik

Anda mungkin juga menyukai