PEKERJAAN JASA
SURVEI GEOFISIKA MT TDEM (MAGNETOTELLURIC -
TIME DOMAIN ELECTROMAGNETIC) & GAYA BERAT
PROSPEK AREA PATUHA CIMANGGU (NORTH EXTENSION)
Nomor : RKS-006-PST/GDE/I/2020
Tanggal : 24 Januari 2020
Head Office:
Gedung Aldevco Octagon Lantai 2
Jl. Warung Jati Barat No. 75 - Jakarta Selatan
Tel. (021) 7982925 - Fax. (021) 7982930
www.geodipa.co.id
PENGESAHAN
Disiapkan Oleh:
Panitia Pengadaan
Adyatnika Pradhana
Ketua
Disahkan Oleh:
Pejabat Berwenang
Dodi Herman
Direktur Operasi & Pengembangan Niaga
2
BAB 1
PENDAHULUAN & JADWAL
1. Nama Pekerjaan
Pekerjaan Jasa Survei Geofisika MT TDEM dan Gaya Berat di Prospek Area Patuha Cimanggu (North
Extension)
2. Para Pihak
2.1. Para Pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan jasa adalah:
3. Metoda Pengadaan
Metode Pengadaan adalah:
4. Jadwal Pengadaan
Jadwal Pengadaan adalah sebagai berikut:
3
6 Verifikasi Fisik Ditentukan kemudian Kantor/Workshop Penyedia
Alamat:
Kantor GDE Pusat: PT Geo Dipa Energi (Persero), Gedung Aldevco Octagon, Lantai 2, Jl Warung
Jati Barat No.75, Jakarta.
PLTP Dieng Unit 1: PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng, Jl Raya Dieng Batur PO BOX 01,
Banjarnegara, Jawa Tengah.
PLTP Patuha Unit 1: PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng, Jl Raya Ranca Bolang Km 14, Desa
Sugihmukti, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
4
BAB 2
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA
5. Syarat Penyedia
5.1. Kualifikasi Penyedia
Penyedia Kriteria
Bentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas
Kualifikasi Usaha Menengah/Besar
Bidang Jasa Survei
Sub Bidang Jasa Geologi, Geofisik dan Prospek Lainnya
5.4. Larangan
5
6.2. Format Surat-surat
Soft Copy
No Dokumen Hard File
Pdf
Dokumen Administrasi
1 Surat Pengantar Penawaran Administrasi & Teknis √ √
Soft Copy
No Dokumen Hard File
Pdf
1 Surat Pengantar Penawaran Harga √ √
2 Lampiran Surat Penawaran Harga √ √
3 Jaminan Penawaran - -
6
6.5. Penyampaian Dokumen
a. Surat Penawaran berikut kelengkapannya ini disampaikan di dalam sampul tertutup yang
tidak tembus baca, dilem, dan tidak mencantumkan nama dan alamat Perusahaan.
7
Metode Evaluasi Beri Tanda Keterangan
Ssitem Nilai Dengan Passing Grade x Paasing Grade Penilaian Teknis %
Teknis Persentase Penilaian Administrasi & Teknis %
Persentase Penilaian Harga %
Kombinasi Sistem Gugur dan Penilaian Administrasi Sistem Gugur
Sistem Nilai Persentase Penilaian Teknis 70%
Persentase Penilaian Harga 30%
Sistem Harga Terendah x
Sistem Tunjuk Langsung x
12. Sanggahan
12.1. Penyedia yang berkeberatan atas penetapan pemenang diberi kesempatan untuk mengajukan
sanggahan secara tertulis paling lambat dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman
pemenang.
12.2. Sanggahan disampaikan kepada Pejabat Yang Berwenang yang menetapkan pemenang
pengadaan.
12.3. Penyedia yang melakukan sanggahan wajib menyampaikan Jaminan Sanggahan berupa uang
jaminan sebesar 1% (satu persen) dari nilai penawaran Penyedia yang dikirim ke rekening PT
Geo Dipa Energi (Persero).
12.4. Jaminan Sanggahan akan dicairkan dan menjadi milik PT Geo Dipa Energi (Persero) jika
sanggahan tidak terbukti benar
12.5. Sanggahan dapat diajukan apabila;
a. Panitia Pengadaan atau Pejabat Yang Berwenang menyalahgunakan wewenangnya; dan
atau
b. Pelaksanaan pengadaan menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam RKS; dan
atau
c. Terjadi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di antara Penyedia dengan Penyedia,
Panitia Pengadaan atau Pejabat Yang Berwenang; dan atau
d. Terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang mengakibatkan Proses Pengadaan tidak adil,
tidak transparan, dan tidak terjadi persaingan yang sehat.
9
BAB 3
FORMAT PERJANJIAN
10
BAB 4
LINGKUP PEKERJAAN
Kajian 3G tersebut rencananya akan terdiri dari pengambilan data lapangan, analisa data menyeluruh,
serta integrasi data yang nantinya menghasilkan model konseptual, estimasi perhitungan cadangan
yang semuanya akan dijadikan dasar untuk pertimbangan kegiatan eksplorasi selanjutnya seperti
pengeboran, desain lapangan jangka panjang dan sebagainya. Salah satu kajian rinci yang dilakukan
adalah dengan melakukan survei Geofisika yang terdiri dari survei Magnetotelluric (MT), Time Domain
Electromagnetic (TDEM) dan survei gaya berat atau Gravity yang kerangka kerjanya dibahas dalam
dokumen ini.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan kajian geofisika rinci yang terdiri dari kegiatan lapangan
pengambilan data mentah (raw data), dilanjutkan kegiatan geophysic processing dan pemodelan data
MT, TDEM dan gaya berat. Data tersebut akan meliputi daerah prospek panas bumi Patuha menuju
sebelah Utara atau area Cimanggu yang datanya tidak lengkap dan belum terukur dari kajian
eksplorasi lapangan Patuha sebelumnya, sehingga nantinya didapatkan gambaran area prospek
Patuha - Cimanggu secara menyeluruh, mengetahui batas- batas reservoir di sebelah Utara dan juga
mengetahui karakteristik reservoir panas bumi di area tersebut (dimensi reservoir, sebaran claycap,
kemungkinan letak upflow- outflow, dan sebagainya).
Pengukuran geofisika yang akan dilakukan pada pekerjaan ini adalah Magnetotelluric (MT) dan
Time Domain Electromagnetic (TDEM) berjumlah 100 titik ukur serta gaya berat 150 titik ukur
(Gambar 2 dan Gambar 3).
12
Gambar 1. Lokasi pengembangan panas bumi Patuha (lingkaran kuning) dan prospek Cimanggu
(kotak biru) di sebelah utara, di sebelah barat terdapat Lapangan panas bumi Cibuni (kotak merah)
Gambar 2. Peta Rencana Lokasi Survei MT TDEM di daerah Prospek Panas Bumi Cimanggu 100 titik
13
Gambar 3. Peta Rencana Lokasi Survei Gaya Berat di daerah Prospek Panas Bumi Cimanggu 150 titik
14
selatan, barat-timur dan arah vertikal. Adapun jarak antara alat MT (MTU box) dengan porospot
biasa dipasang dengan jarak sekitar 100 m.
Adapun tahapan dalam survei Magnetotellurik yang akan dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan:
1) Survei pendahuluan
a. Pelaksana Pekerjaan harus melakukan pengecekan terhadap kondisi medan, meliputi
akses jalan, topografi, dan penempatan basecamp
b. Pelaksana Pekerjaan harus melakukan pengamatan mengenai kondisi permukaan
untuk pemasangan alat yang meliputi area tanah kering, sawah, sungai, gambut, danau,
rawa, kawah aktif, mata air panas, dan lain - lain
c. Pelaksana Pekerjaan harus melakukan pengamatan / pengecekan terhadap kondisi
lingkungan, kegiatan penduduk dan industri di area survei
d. Pelaksana Pekerjaan harus melakukan pengurusan perijinan kepada instansi terkait
apabila diperlukan dan sosialisasi ke masyarakat di sekitar area survei mengenai
kegiatan survei
2) Lokasi pengukuran
a. Lokasi pengukuran harus disiapkan sesuai dengan rancangan yang telah
mempertimbangkan kondisi prospektifitas bawah permukaan.
b. Lokasi pengukuran harus diberi tanda yang jelas agar dapat diukur koordinatnya dengan
presisi yang baik. Sedapat mungkin lokasi pengukuran jauh dari kegiatan umum yang
menimbulkan noise.
c. Semua lokasi pengukuran dapat digeser dari titik rencana awal apabila kondisi
permukaan terdiri dari rawa/berair atau instalasi yang tidak diperbolehkan untuk
dimasuki. Pada kondisi tersebut dapat dilakukan penggeseran sejauh radius maksimum
100 m dengan persetujuan wakil PT. Geo Dipa Energi (Persero).
3) Persiapan Alat
a. Pengecekan peralatan lain di tempat asal dan status kalibrasi.
b. Semua alat yang akan dipergunakan harus sudah dinyatakan layak secara teknis pada
saat pengecekan di tempat asal.
4) Pengecekan dan kalibrasi alat di lapangan untuk meyakinkan alat tersebut dapat bekerja
dengan baik.
15
5) Pengukuran Magnetotelurik pada titik ukur yang telah ditentukan. Pemilihan stasiun
pengukuran MT ditentukan oleh PT Geo Dipa berdasarkan hasil studi 3G (Geologi, Geokimia
dan Geofisika) sebelumnya.
6) Dalam tahap akusisi data, harus menyediakan minimal 3 unit alat MT, dimana 2 unit alat MT
untuk produksi dan 1 unit alat MT untuk pengamatan di titik remote-reference yang berjarak
sedikitnya 30 km dari titik produksi.
7) Pengukuran Magnetotelurik dilakukan dengan mengacu pada parameter berikut ini:
a. Pengukuran respon MT dilakukan dengan merekam data dari frekuensi minimal 320 Hz
sampai minimal 0.001 Hz.
b. Sinkronisasi satelit dan 24 bit A/D records.
c. Interval antar titik pengamatan dan jumlah total titik pengamatan Magnetotelurik (MT)
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
d. Titik kontrol dari setiap titik ukur diturunkan dengan metode DGPS. Selanjutnya
penentuan posisi dan ketinggian titik ukur dilakukan dengan minimal menggunakan
handheld GPS.
e. Bentangan elektroda sensor listrik adalah sepanjang 100 meter.
f. Sensor listrik (porous pot) harus ditanam pada lubang dengan kedalaman minimal 100
cm dan memberikan bentonite dan air garam secukupnya untuk menurunkan nilai
ground resistance. (Jika kondisi tanah sangat kering, maka perlu menggali tanah terlebih
dahulu sampai menemukan batas antara tanah kering dan basah (lapisan konduktif),
lalu membuat lubang pot sampai kedalaman minimal 100 cm). Kegiatan ini dilaporkan
dalam bentuk foto kegiatan lapangan.
g. Magnetik coil harus ditanam minimal sedalam 100 cm atau hingga mencapai dasar
lubang dengan permukaan yang keras agar penempatan coil lebih stabil.
h. Sebelum dilakukan penanaman magnetik coil, magnetik coil harus ditutup dengan
menggunakan pipa PVC untuk melindungi dari berubahnya posisi dan leveling. Kegiatan
ini dilaporkan dalam bentuk foto kegiatan lapangan.
i. Kabel sensor listrik yang terbentang antara porous pot dengan MTU Box harus dalam
kondisi lurus atau berbelok-belok membentuk huruf S. Hindarkan bentangan kabel
tersebut membentuk lingkaran atau bertumpuk.
j. Hindarkan penempatan magnetik coil pada lubang yang masih mengandung akar-akar
tanaman.
16
k. Untuk memperlancar dan mempercepat dalam set-up alat MT, sebaiknya jumlah
minimal keseluruhan Tim adalah 10 orang dengan rincian dua orang operator dan 8
orang kru lokal.
l. Apabila pada lokasi titik pengukuran terdapat noise elektrik dari powerline/jaringan
listrik tegangan tinggi maka harus dilakukan pergeseran titik dengan radius jarak
minimal 300 m dari powerline/jaringan listrik tegangan tinggi dengan persetujuan pihak
pertama.
m. Apabila pada lokasi titik pengukuran tidak memungkinkan untuk dilakukan pergeseran
maka titik tersebut akan dialokasikan ke area lain di dalam wilayah kerja survei ini
dengan persetujuan pihak pertama.
n. Setelah proses akuisisi selesai dilakukan Pelaksana Pekerjaan harus mengembalikan
keadaan dan posisi tanah seperti semula akibat dari proses penggalian untuk sensor
dan penempatan alat.
8) Setelah semua komponen alat pengukuran MT terpasang semua, maka operator harus
melakukan:
a. Pengukuran ground resistance (kΩ) dan beda potensial (mVolt) diantara porous pot
untuk masing-masing komponen
b. Pengukuran ground resistance dilakukan pada saat kabel-kabel tersebut belum
terkoneksi dengan MTU Box. Hasil pengukuran harus < 1000 ohmmeter. Apabila
hasilnya >1000 ohm maka operator harus memeriksa kembali kondisi pemasangan
porous pot pada lubang dan perlu penambahan air garam dan bentonit.
c. Pengukuran beda potensial antar porous pot harus menghasilkan nilai sekecil-kecilnya
setidaknya < 50 mVolt
d. Operator harus membuat semua data pengukuran ke dalam Field Data Sheet.
e. Panjang perekeman data pada titik pengukuran sedikitnya adalah 10 jam.
9) QC Data Awal oleh operator lapangan:
a. Untuk melihat kualitas data MT sebelum full record (minimal 10 jam) adalah dapat
dilakukan short sounding kurang lebih 45 menit
b. Jika dalam hasil short sounding data dan kurva MT yang dihasilkan tidak bagus yang
ditunjukan dengan banyaknya error bar (noise level tinggi) dan kurva MT membentuk
sudut segmen kurva > 600, maka operator dapat memeriksa kembali komponen-
komponen saat set-up perlatan untuk akuisisi atau mengubah parameter-parameter
akuisisi menyesuaikan dengan keadaan di lapangan
c. Setelah semua dilakukan, maka operator dapat menset alat untuk record.
17
d. Pengukuran MT di setiap titik ukur harus mempunyai standar deviasi (SD) 10% dan
sudut segmen kurva < 600 serta harus diproses dan di quality control (QC) di lapangan
atau base camp. Jika SD > 10% dan sudut segmen kurva > 600 maka pengukuran titik
ukur tersebut harus diulang. Jika sudah dilakukan pengukuran ulang di titik yang sama/
sekitarnya sebanyak 2 kali dengan metode yang benar dan hasilnya masih sama, maka
data tersebut dapat diterima.
18
7) Melakukan interpretasi model sistem panas bumi berdasarkan hasil pemodelan 3D,
Apparent resistivity, Resistivity Gradient (RG) dan Total Conductance (TC).
1) Laporan Akhir berjudul “SURVEI MAGNETOTELURIC (MT), TIME DOMAIN ELECTORMAGNETIC (TDEM)
DAN GAYA BERAT PROSPEK AREA PATUHA CIMANGGU (NORTH EXTENSION)” dibuat dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris dalam satu laporan sebanyak 3 (tiga) rangkap hardcopy. Laporan ini
memuat pelaksanaan seluruh pekerjaan secara global, kemajuan pekerjaan pengolahan, hambatan
yang terjadi dan penyelesaiannya, evaluasi terhadap hasil, saran-saran dan rekomendasi. Kesimpulan
dari laporan ini dibuat oleh PIHAK KEDUA dan atas sepengetahuan PIHAK PERTAMA dan digunakan
sebagai lampiran atas pembayaran terakhir oleh PIHAK PERTAMA.
2) Sebagai penyerta laporan Akhir tersebut, maka PIHAK KEDUA menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
dokumen sebagai berikut:
a. Hasil interpretasi dan peta-peta akan dicetak dengan Ploter HP DesignJet atau yang setara
pada kertas ukuran A0 sebanyak 5 (lima) copy.
b. Full back up project dalam format standar software yang digunakan disimpan dalam flashdisk.
22
1.7. Lain-Lain
Hal – hal yang belum tercantum dan dianggap penting berkenaan dengan pekerjaan ini akan dibicarakan
dan disepakati kedua belah pihak.
17.3. Penyedia harus menyerahkan kepada Pemberi Kerja atau Direksi Pekerjaan yang ditunjuk,
dokumen-dokumen berikut sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan jasa:
17.4. Dalam hal Pemberi Kerja atau Direksi Pekerjaan memberikan catatan atau permintaan
perubahan atas dokumen-dokumen tersebut, maka Penyedia harus memperbarui dan merevisi
23
dokumen sebagaimana catatan atau permintaan tersebut dan menyerahkan kembali kepada
Pemberi Kerja atau Direksi Pekerjaan.
17.5. Penyedia harus senantiasi memonitor kemajuan pekerjaan jasa sesuai dengan program kerja
terperinci yang telah diserahkan dan melaporkan secara berkala kepada Pemberi Kerja atau
Direksi Pekerjaan setiap bulan. Laporan kemajuan pekerjaan harus dapat menunjukan:
a. Persentase penyelesaian pekerjaan, termasuk perbandingan persentase penyelesaian
pekerjaan aktual dengan rencana dalam program kerja;
b. Aktifitas yang persentase penyelesaian pekerjaan tertlambat dan tidak sesuai dengan
program kerja, serta disertai catatan, kemungkinan risiko dan tindakan korektif apa yang
akan dilakukan.
1) Menyediakan dan menjamin bahwa Tenaga Ahli dalam kondisi siap bekerja.
2) Mengkoordinasikan dan menjamin bahwa seluruh pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai
dengan metoda, prosedur, tata waktu dan petunjuk-petunjuk yang diberikan PIHAK PERTAMA.
3) Melakukan kendali mutu untuk seluruh rangkaian pekerjaan.
4) PIHAK KEDUA atau wakilnya serta para personilnya tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan
informasi segala sesuatu yang diperolehnya dari dan atau selama pekerjaan dilaksanakan kepada
siapapun, kecuali dengan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. Ketentuan ini berlaku
seterusnya dan tidak terbatas dengan berakhirnya pekerjaan, apapun alasannya.
5) Menjamin bahwa tenaga kerja mendapat fasilitas upah sesuai Dokumen Penawaran.
24
6) Bertanggung jawab atas Fasilitas Asuransi Kesehatan Personil.
7) PIHAK KEDUA harus mengganti atas biaya sendiri setiap personilnya yang menurut pertimbangan
PIHAK PERTAMA tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan dan prosedur yang
ditetapkan atau personil yang tidak dapat bekerja sama dengan dan atau bertingkah laku yang
merugikan PIHAK PERTAMA.
8) Semua data hasil pekerjaan tidak boleh disebarluaskan kepada pihak lain yang selanjutnya akan
dituliskan dalam Non-Disclosure Agreement (NDA).
Sehubungan dengan adanya kegiatan survei ini, maka PIHAK PERTAMA bertanggung jawab dan
berkewajiban:
Drawing
Beri Tanda
No Nama Jasa
Basic Drawing Detail/Working Design
Pemberi Kerja Penyedia
1 SURVEI GEOFISIKA MT TDEM & GAYA BERAT Peta Dasar Topografi, Resistivity Map
PROSPEK AREA PATUHA CIMANGGU (NORTH Peta Rencana Survei,
EXTENSION) Data LiDAR (jika ada)
2 SURVEI GEOFISIKA MT TDEM & GAYA BERAT Peta Dasar Topografi, Resistivity X-Section
PROSPEK AREA PATUHA CIMANGGU (NORTH Peta Rencana Survei, (1D, 2D, 3D)
EXTENSION) Data LiDAR (jika ada)
3 SURVEI GEOFISIKA MT TDEM & GAYA BERAT Peta Dasar Topografi, Gravity Map (Bouger
PROSPEK AREA PATUHA CIMANGGU (NORTH Peta Rencana Survei, Anomaly)
EXTENSION) Data LiDAR (jika ada)
4 SURVEI GEOFISIKA MT TDEM & GAYA BERAT Peta Dasar Topografi, Gravity X-Section
PROSPEK AREA PATUHA CIMANGGU (NORTH Peta Rencana Survei,
EXTENSION) Data LiDAR (jika ada)
5 SURVEI GEOFISIKA MT TDEM & GAYA BERAT Peta Dasar Topografi, Prospect Area Map
PROSPEK AREA PATUHA CIMANGGU (NORTH Peta Rencana Survei,
EXTENSION) Data LiDAR (jika ada)
21. Perijinan
Setiap perijinan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan jasa menjadi tanggung jawab Penyedia.
25
22. Health, Safety and Environtment (HSE)
22.1. Penyedia harus setiap saat mengambil tindakan pencegahan yang wajar untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan Personil Penyedia serta perlindungan lingkungan. Bekerja sama
dengan fungsi HSE yang dimiliki oleh Pemberi Kerja, untuk senantiasi memastikan bahwa akses
terhadap fasilitas medis, fasilitas pertolongan pertama, rumah sakit, dan layanan ambulans
tersedia setiap saat di lapangan.
22.2. Penyedia harus menunjuk safety officer di lapangan, yang bertanggung jawab untuk menjaga
keselamatan dan perlindungan terhadap kecelakaan. safety officer harus memenuhi syarat
untuk tanggung jawab ini, dan akan memiliki wewenang untuk mengeluarkan instruksi dan
mengambil tindakan perlindungan untuk mencegah kecelakaan.
Ketentuan HSE
1) Semua personil yang terlibat dalam kegiatan survei diwajibkan mentaati ketentuan PT Geo
Dipa Energi (Persero)
2) Menyiapkan prosedur emergency, HSE plan, Job Safety Analysis (JSA)
3) Memperhatikan dan mengikuti prosedur keselamatan untuk seluruh pekerja survei geofisika
terutama jika bekerja di area lereng dan manifestasi panas permukaan
23. Asuransi
23.1. Seluruh peralatan Penyedia yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan jasa dalam Perjanjian
ini harus diasuransikan untuk memberikan perlindungan atas resiko kerusakan dan kehilangan
baik selama proses transportasi, penyimpanan sementara, transit, penerimaan dan
penggunaan di lapangan.
23.2. Seluruh tenaga kerja Penyedia yang melaksanakan pekerjaan jasa terkait yang dilaksanakan
sesuai dengan Perjanjian ini harus dilindungi minimal dengan asuransi tenaga kerja yang
diwajibkan oleh Pemerintah.
24. Garansi
24.1. Penyedia menjamin bahwa setiap pekerjaan jasa yang dilaksanakan adalah bebas dari cacat
yang timbul dari tindakan atau kelalaian Penyedia atau sub kontraktornya, atau yang timbul dari
desain, bahan baku, dan pengerjaan.
24.2. Jika karena alasan yang menjadi tanggung jawab Penyedia, spesifikasi teknis pelaksanaan
pekerjaan jasa yang ditetapkan tidak terpenuhi baik secara keseluruhan atau sebagian,
Penyedia dengan biayanya sendiri akan melakukan perbaikan yang mungkin diperlukan untuk
memenuhi setidaknya tingkat minimum spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan jasa tersebut.
24.3. Jangka waktu garansi adalah:
24.4. Dalam hal terjadi klaim atas garansi oleh Pemberi Kerja, maka Pemberi Kerja harus memberikan
pemberitahuan tertulis kepada Penyedia, yang menyatakan sifat dari setiap cacat atau
kerusakan yang terjadi bersama dengan semua bukti yang tersedia. Pemberi Kerja harus
memberikan semua peluang dan kesempatan kepada Penyedia untuk memeriksa cacat atau
kerusakan tersebut.
26
24.5. Setelah menerima pemberitahuan tersebut, Penyedia akan, dalam waktu maksimal 7 (tujuh)
hari kalender harus segera memperbaiki setiap cacat atau kerusakan atau bagian-bagiannya,
dan tanpa biaya tambahan kepada Pemberi Kerja.
12 Week
No Kegiatan W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10 W11 W12
1 Topografi gravity
2 Gravity Survei
3 Topografi MT
4 MT+ TDEM Survei
5 Processing
6 Modelling Inversion
7 Interpretasi
Presentasi dan Final
8
Report Submission
9 Revisi Final Report
25.2. Perjanjian dianggap tetap berlaku meskipun waktu pelaksanaan pekerjaan jasa telah
dilaksanakan atau telah selesai atau terlampaui (termasuk masa garansi dan atau perpanjangan
masa garansi bila ada), selama masih terdapat hak dan kewajiban Pemberi Kerja atau Penyedia
yang belum dipenuhi oleh masing-masing pihak.
25.3. Tanpa harus dinyatakan secara tegas, Perjanjian dinyatakan secara serta merta berakhir
bilamana seluruh hak dan kewajiban Pemberi Kerja dan Penyedia sebagaimana diatur dalam
Perjanjian telah dipenuhi.
25.4. Apabila seluruh hak dan kewajiban Pemberi Kerja dan Penyedia sebagaimana diatur dalam
Perjanjian telah dipenuhi, maka Pemberi Kerja dan Penyedia wajib menjamin dan
membebaskan masing-masing pihak dari segala gugatan dan/atau tuntutan hukum apapun
termasuk namun tidak terbatas pada kelalaian kewajiban pembayaran terkait penyelesaian
kewajiban Penyedia kepada pihak lain yang menjadi Subkontraktor atau sub vendor atau
supplier dan atau pihak lain.
27
26.2. Perpanjangan jangka waktu juga dapat diberikan dalam hal terjadinya peristiwa/kejadian Force
Majeure sebagaimana ketentuan Perjanjian ini atau bila terdapat perubahan undang-undang
atau adanya regulasi Pemerintah Republik Indonesia yang secara nyata dapat dibuktikan secara
signifikan mempengaruhi jangka waktu pelaksanaan pekerjaan jasa. Dalam hal perpanjangan
jangka waktu diberikan, maka atas perubahan tersebut harus dituangkan dalam Addendum
Perjanjian.
26.3. Kecuali dalam hal terjadinya peristiwa/kejadian Force Majeure atau terdapat perubahan
undang-undang atau adanya regulasi Pemerintah Republik Indonesia baru atau dalam hal
perpanjangan jangka waktu diberikan, maka setiap keterlambatan dalam jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan jasa akan dikenakan denda keterlambatan.
27. Denda
27.1. Jika Penyedia terlambat atau gagal untuk melaksanakan salah satu bagian atau seluruh
pekerjaan jasa, tanpa mengurangi hak Pemberi Kerja untuk menggunakan solusi lain sesuai
dengan pengaturan Perjanjian ini, maka Penyedia akan dikenakan denda yang jumlahnya diatur
berdasarkan Perjanjian ini atas setiap hari keterlambatan yang terjadi sampai dengan seluruh
pelaksanaan jasa selesai dilaksanakan. Pengenaan denda akan langsung dikurangkan dari
pembayaran atas Harga Pekerjaan. Jika nilai denda telah mencapai nilai maksimum yang
ditetapkan, maka Pemberi Kerja berhak untuk melakukan terminasi atas Perjanjian ini secara
sepihak.
27.2. Pengenaan denda adalah sebagai berikut:
Pengenaan Denda Beri Tanda Nilai Denda Maksimum Hari Maksimum Nilai
Perhari Keterlambatan Denda
Denda Parsial Tehadap
- - - -
Bagian Perjanjian
Denda Terhadap
0.125% 40 Hari Kalander 5%
Keseluruhan Perjanjian
No Dokumen
1 Surat Permohonan Pembayaran
2 Invoice rangkap 4 (empat), 1 (satu) bermaterai cukup dan 3 (tiga) copy
3 Kuitansi rangkap 4 (empat), 1 (satu) bermaterai cukup dan 3 (tiga) copy
4 Faktur Pajak Elektronik rangkap 3 (tiga) sesuai dengan SE-50/PJ/2011 tanggal 3 Agustus 2011 dengan
kode faktur pajak WAPU (030.xxx)
5 Copy NPWP
6 Copy Purchase Order (PO) dan Copy Perjanjian
7 Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan
8 Service Acceptance (SA)
9 Berita Acara Serah Terima (BAST) barang yang ditandatangani oleh penandatangan Perjanjian
10 Jaminan Pemeliharaan/Perpanjangan Jaminan Pelaksanaan
31.2. Penagihan dialamatkan kepada: PT Geo Dipa Energi (Persero) u.p. Direktur Keuangan.
31.3. Pemberi Kerja akan membayar tagihan dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja terhitung mulai
tanggal seluruh dokumen tagihan dan dokumen terkait lainnya dinyatakan lengkap dan benar.
31.4. Pemberi Kerja berhak menahan atau memotong pembayaran atas tagihan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Menahan
i. Apabila terdapat terdapat kesalahan dan atau ketidaklengkapan dokumen tagihan dan
dokumen terkait lainnya.
ii. Apabila diketahui bahwa Jaminan Pelaksanaan yang telah diberikan sudah habis masa
berlakunya dan Penyedia belum menyerahkan perpanjangan Jaminan Pelaksanaan.
iii. Apabila terdapat tuntutan ganti rugi dari pihak lain atau sub kontraktor Penyedia yang
diterima Pemberi Kerja dan tidak dapat diselesaikan oleh Penyedia.
b. Memotong
i. Apabila terjadi kelebihan pembayaran oleh Pemberi Kerja yang berhubungan dengan
pembayaran sebelumnya dalam Perjanjian ini.
ii. Apabila terdapat sanksi dan atau denda yang dibebankan kepada Penyedia sesuai dengan
Perjanjian ini.
32. Jaminan-Jaminan
32.1. Jaminan Pelaksanaan
a. Penyedia harus menyerahkan Jaminan Pelaksanaan (Performance Security) kepada Pemberi
Kerja. Jaminan Pelaksanaan berupa garansi bank (bank guarantee) dengan kondisi
unconditional dan irrevocable, harus diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk, sebesar 5% (lima persen) dari total nilai Harga Pekerjaan termasuk PPN.
b. Jaminan Pelaksanaan wajib diserahkan Penyedia kepada Pemberi Kerja paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah SKPP diterbitkan. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah
sekurang-kurangnya berlaku sejak tanggal diterbitkan sampai dengan 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah tanggal berakhirnya Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
c. Penyedia wajib memperpanjang Jaminan Pelaksanaan sampai dengan berakhirnya Jangka
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan apabila terjadi perpanjangan masa Jangka Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan. Apabila Penyedia tidak bersedia untuk memperpanjang masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan dalam hal dibutuhkan perpanjangan, maka Pemberi Kerja berhak tanpa perlu
29
adanya persetujuan terlebih dahulu Penyedia untuk mencairkan Jaminan Pelaksanaan
tersebut, serta hasil pencairannya menjadi milik Pemberi Kerja.
d. Jaminan Pelaksanaan dapat dicairkan sewaktu-waktu oleh Pemberi Kerja berdasarkan
alasan-alasan yang diatur dalam Perjanjian ini, termasuk jika Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaannya baik sebagian atau seluruhnya, tanpa perlu persetujuan
terlebih dahulu dari Penyedia.
e. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan oleh Pemberi Kerja kepada Penyedia setelah Jangka
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan beserta perpanjangannya (jika ada) telah habis.
30
LAMPIRAN – LAMPIRAN
31