Anda di halaman 1dari 3

Kelemahan Kepemimpinan Presiden Gus Dur di Indonesia

1.    Di Bidang Politik


Kelemahan :
1)   Presiden Abdurahman Wahid sering melontarkan pernyataan-pernyataan kepada media yang
kerap memanaskan suhu politik Tanah Air. Hal tersebut menimbulkan keguncangan situasi
politik dalam negeri. Salah satunya yaitu soal reshuffle cabinet atau desakan mundur terhadap
sejumlah menteri.
2)   Rendahnya tingkat popularitas Gusdur
3)   Masyarakat kurang antusias dengan gaya pemerintahan Gusdur.
4)   Dengan beberapa keputusan yang kontroversial membuat gusdur bukan sosok yang populis.
Sebagian kalangan menganggap Gus Dur adalah tokoh nasionalyang diakui kecemerlangannya.
Sebagai sosok utama di kalangan Nahdiyin (basis massa keagamann organisasi Nahdatul
Ulama), Gus Dur memang disegani kepemimpinannya. Tapi, sebagai seorang negarawan yang
harus arif  dalammembuat kebijakan, Gus Dur diragukan kemampuannya.
5)   Tak Punya Basis Politik yang Kuat di Paremen (MPR/DPR)
6)   Gus Dur bukanlahtokoh dari partai yang memenangkan pemilu. Partai  yang  mengusungnya saat
itu (PKB), bukan partaidengansuara terbanyak.
7)   Proses terpilihnya Gus Dur punterbilang unik. Hasil dari lobby-lobby plitik yang akhirnya
membuat Gus Dur dipilih sebagai  presiden. Akibatnya, dalam kabinet pemerintahan yang
dibentuk oleh Gus Dur, ia “terpaksa”  merengkuh semua partai tanpamelihat kesamaan platform
(visi/misi) dengan dirinya.
8)   Dengan gaya Gus Dur yang ceplas-ceplos, membuat banyak pihak yang awalnya menunjukkan
dukungan, sedikit demi sedikit menarik dukungannya. Simpati berubah menjadi antipati.
Puncaknya, Gus Dur pun dilengserkan oleh MPR dan “dipaksa” keluar dari Istana Negara hanya
dengan celana pendek dan kaos singlet.

2.    Di Bidang Ekonomi


Kelemahan :
1)   Keterbatasan fisik sehingga performa beliau dalam memimpin negeri ini kurang maksimal yang
berimbas pada bidang ekonomi.
2)   Seringnya melakukan perjalanan luar negeri sehingga dianggap menghamburkan APBN.

3.    Di Bidang Sosial


Kelemahan :
Ada banyak pengangguran di Indonesia sekitar 13,7 juta penganggur.

4.    Di Bidang Budaya


Kelemahan :
Kerusuhan antar etnis terus berlanjut. Kerusuhan terutama berbahaya adalah pembunuhan antara
umat Islam dan Kristen di Maluku yang menewaskan lebih dari seribu orang sepanjang tahun
1999.
5.    Di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Kelemahan :
       Akibat restrukturisasi lembaga pemerintahan menyebabkan kondisi politik yang tidak stabil atau
sering terjadi pertentangan antar partai bahkan pertentangan intern partai.

6.    Di Bidang Ideologi


Ideologi yang ada pada masa pemerintahan Gus Dur menggunakan Ideologi Pancasila.

C.  Keberhasilan dan Kegagalan


Meskipun memimpin kurang lebih 2 tahun tepatnya 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001,
Gus Dur telah menuai keberhasilan pada masany namun juga mengalami kegagalan dalam
pemerintahannya di Indonesia.
2.    Kegagalan
a.         Rendahnya Tingkat Popularitas Gus Dur
Dengan beberapa keputusannya yang kontroversial (menuai banyak kritik), membuat Gus
Dur buka sosok yang populis. Bahkan ketika masa 100 hari pemerintahannya pun, tingkat
popularitas Gus Dur sudah melorot jauh dari tingkat sebelumnya.
Sebagian kalangan menganggap Gus Dur adalah tokoh nasional yang diakui
kecermelangannya. Sebagai sosok utama di kalangan Nahdiyin (basis masa keagamaan
organisasi Nahdatul Ulama), Gus Dur memang disegani kepemimpinannya. Tapi, sebagai
seorang negarawan yang harus arif dalam membuat kebijakan, Gus Dur siragukan
kemampuannya.
b.        Tidak Memiliki Basis Politik yang Kuat di Parlemen (MPR/DPR)
Gus Dur bukanlah tokoh dari partai yang memenagkan pemilu. Partai yan mengusungnya
pada saat itu ( PKB), bukan partai dengan suara terbanyak.
Proses terpilihnya Gus Dur adalah hasil dari lobby-lobby politik yang akhirnya membuat
Gus Dur terpilih sebagai presiden. Akibatnya, dalam kabinet pemerintahan yang di bentuk oleh
Gus Dur, ia “terpaksa” merengkuh semua partai tanpa melihat kesamaan platform (visi/misi)
dengan dirinya.
Dengan gaya Gus Dur yang ceplas-ceplos, membuat banyak pihak yang awalnya
menunjukan dukungan. Simpati berubah menjadi antipati. Puncaknya, Gus Dur dilengserkan
oleh MPR dan “dipaksa” keluar dari istana Negara hanya dengan celana pendek dan kaos singlet.

Anda mungkin juga menyukai