Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL

PENGAMATAN TES
GOLONGAN DARAH

Nama Kelompok :
Wahyu Nur Haliza
Ni Made Radika Dewi
Mulyono Widodo
Zakton Indrawan

TP. 2014/2015
SMAN 1 BANDAR SRIBHAWONO

Tabel Hasil Pengamatan


Reaksi Terhadap Serum

N
O

Nama

Ni Made Radika D.

Anti-A

Anti-B

Anti-AB

Anti-D
+

2
Keterangan: (+) = Menggumpal, (-) = Tidak Menggumpal
Pertanyaan!
1. Ada berapa tipe golongan darah sistem ABO dan sistem resus yang dimiliki oleh teman
sekelas? Sebutkan tipe golongan darah tersebut?
2. Tipe golongan darah sistem ABO mana yang terbanyak dikelas?
3. Tipe golongan darah sistem Rhesus mana yang terbanyak dikelas?
4. Mengapa pada tipe golongan darah O tidak ada reaksi yang menggumpal? Jelaskan
alasannya!
5. Mengapa pada tipe golongan darah AB semua reaksi menggumpal? Jelaskan alasanya!
6. Gambarkan skema transfusi darah pada golongan darah sistem ABO. Uraikan
penjelasannya!
7. Apa yang terjadi jika orang yang bergolongan darah AB menerima transfuse darah dari
donor yang bergolongan darah A ?
8. Apa yang terjadi jika orang yang bergolongan darah B menerima transfuse darah dari donor
yang bergolongan darah O ?
9. Jika seorang memiliki darah Rh- mendapatkan transfuse dari donor yang memiliki Rh+.
Pada awalnya tidak membahayakan, tetapi transfuse darah Rh+ selanjutnya akan berbahaya,
mengapa ? Jelaskan terjadinya kasus tersebut!
10. Jelaskan akibatnya jika seorang wanita memiliki darah Rh- mengandung janin dengan darah
Rh+ ?
Jawab :
1. Golongan darah A dengan Rh +
Golongan darah O dengan Rh +
Golongan darah B dengan Rh +
2. Tipe golongan darah O
3. Tipe golongan darah sistem Rh +
4. Karena golongan darah O tidak memiliki aglutinogen untuk digumpalkan, sehingga dapat
diberikan kepada resipien semua golongan darah, asalkan volume transfusinya sedikit.
5. Karena tidak memiliki aglutinin (anti body) dalam plasma darahnya yang akan
menggumpalkan darah, sehingga dapat menerima darah dari donor semua darah.

6.

O
B

A
AB

Golongan darah O disebut donor universal karena golongan darah O tidak memiliki
aglutinogen untuk digumpalkan, sehingga dapat diberikan kepada resipien semua golongan
darah, asalkan volume transfusinya sedikit. Golongan darah AB disebut resipien universal
karena tidak memiliki aglutinin (anti body) dalam plasma darahnya yang akan
menggumpalkan darah, sehingga dapat menerima darah dari donor semua darah.
7. Bisa, karena golongan darah AB adalah resipien universal, jadi bisa menerima transfusi
darah dari donor semua tipe golongan darah
8. Bisa, karena golongan darah O adalah donor universal, jadi tidak akan menyebabkan
terjadinya hemolisis jika didonorkan kepada semua resipien selama volume transfusinya
sedikit.
9. Akan terjadi pecahnya membrane eritrosit, sehingga hemoglobin terlepas bebas ke plasma
darah. Akibatnya, ginjal harus bekerja keras mengeluarkan sisa pecahan sel-sel darah merah
tersebut. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan tujuan transfuse darah gagal, tetapi akan
memperparahi kondisi resipien.
10. Tubuh Ibu secara alamiah akan bereaksi membentuk zat antibodi anti RhD untuk
melindungi tubuh ibu sekaligus melawan benda asing (antigen RhD darah janin).
Akibatnya sel darah merah janin akan pecah dan hancur (hemolisis). Kondisi ini akan
memyebabkan kematian janin di dalam rahim atau jika bayi lahir menderita eritroblastosis
fetalis, yaitu pembengkakan hati dan limpa, anemia, penyakit kuning, dan gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai