Anda di halaman 1dari 11

Tugas PPKN

Persatuan dan Kesatuan Bangsa


pada Masa Demokrasi Liberal (17
Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli
1959)
Dipresentasikan oleh Kelompok 3
Lia

Halo, teman-teman!
Kami Kelompok 3!
Inilah Anggota Kami

Zhafira Maharahi Nur Chalijah Dayanti Nur Laena Dewi

Melani Grace F khoirunisa Miranti Marlis


Pengertian Demokrasi Liberal

Demokrasi liberal adalah suatu demokrasi yang menempatkan badan legislatif lebih
tinggi dari badan eksekutif. Jadi kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri.
Sementara perdana menteri dan menteri dalam kabinet bisa diangkat dan
diberhentikan oleh parlemen. Presiden menjabat sebagai kepala negara dalam
demokrasi parlementer.
Demokrasi liberal memakai sistem politik demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan di bidang politik. Demokrasi ini mengedepankan kebebasan dan
individualisme.
Jadi, dalam demokrasi liberal berupaya mengurangi kesenjangan dalam bidang
ekonomi. Selain itu, rakyat dianggap mempunyai derajat dan hak yang sama.
Bentuk negara Indonesia pada periode ini adalah
Ciri khas demokrasi liberal yaitu kesatuan yang kekuasaannya dipegang oleh
kekuasaan pemerintah dibatasi pemerintah pusat. Hubungan dengan daerah
konstitusi, sehingga tidak didasarkan pada asas desentralisasi. Bentuk
diperkenankan campur tangan dan pemerintahan yang diterapkan adalah republik,
bertindak sewenang pada rakyat. dengan kepala negara adalah seorang presiden
Contoh demokrasi liberal yaitu yang dibantu oleh seorang wakil presiden. Ir.
munculnya partai politik baru Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali mengisi dua
sebelum pemilu diadakan. jabatan tersebut.
Sistem pemerintahan yang dianut pada periode ini
Pada periode ini Indonesia adalah sistem pemerintahan parlementer dengan
menggunakan Undang-Undang Dasar menggunakan kabinet parlementer yang dipimpin oleh
Sementara Republik Indonesia Tahun seorang perdana menteri. Alat-alat perlengkapan
1950 (UUDS 1950) yang berlaku mulai negara meliputi Presiden dan Wakil Presiden, menteri-
tanggal 17 Agustus 1950. UUDS RI menteri, Dewan Perwakilan rakyat, Mahkamah Agung,
1950 merupakan perubahan dari dan Dewan Pengawas Keuangan. Pada saat mulai
Konstitusi RIS yang diselenggarakan berlakunya UUDS RI 1950, dibentuk Dewan Perwakilan
sesuai dengan Piagam Persetujuan Rakyat Sementara yang merupakan gabungan anggota
antara pemerintah RIS dan DPR RIS ditambah ketua dan anggota Badan Pekerja
Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei Komite Nasional Indonesia Pusat dan anggota yang
1950. ditunjuk oleh presiden.

Tristan
01 Kabinet Natsir: 6 September 1950–27 April
1951
02 Kabinet Sukirman: 27 April 1951–3 April
1952
03 Kabinet Wilopo: 3 April 1952–30 Juli 1953
Praktik sistem pemerintahan
parlementer yang diterapkan pada 04 Kabinet Ali Sastroamidjojo I: 30 Juli 1953–
12 Agustus 1955
masa berlakunya UUDS 1950 ini Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955–
ternyata tidak membawa bangsa 24 Maret 1956. Pada masa kabinet ini, Indonesia
Indonesia ke arah kemakmuran, untuk pertama kalinya menyelenggarakan
keteraturan dan kestabilan politik. 05 pemilihan umum yang diikuti oleh 28 partai.
Pemilu dilaksanakan atas dasar Undangundang
Hal ini tercermin dari jatuh Pemilu Nomor 7 tahun 1953. Pemilu 1955
bangunnya kabinet dalam kurun dilaksanakan selama dua tahap, yaitu pada
waktu antara 1950-1959 telah terjadi 7 tanggal 29 September 1955 untuk memilih
kali pergantian kabinet : anggota parlemen dan tanggal 15 Desember
untuk memilih anggota konstituante.
06 Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret
1956–9 April 1957.
07 Kabinet Djuanda (karya): 9 April 1957–10
Juli 1959.
Hal yang menyebabkan kondisi negara kacau pada periode ini
adalah tidak berhasilnya badan konstituante menyusun undang-
undang dasar yang baru. Keadaan ini memancing persaingan politik
dan menyebabkan kondisi ketatanegaraan bangsa Indonesia
menjadi tidak menentu. Kondisi yang sangat membahayakan bangsa
dan negara ini mendorong Presiden Soekarno untuk mengajukan
rancangannya mengenai konsep demokrasi terpimpin dalam rangka
kembali kepada UUD 1945.

Terjadi perdebatan yang tiada ujung pangkal sementara disisi lain kondisi negara makin gawat
dan tidak terkendali yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Kondisi tersebut
mendorong presiden untuk menggunakan wewenangnya yakni mengeluarkan Dekret Presiden
tanggal 5 Juli tahun 1959, yang berisi di antaranya sebagai berikut.
a. Pembubaran konstituante
b. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
c. Pembentukan MPR dan DPA sementara.
Pada periode ini juga terjadi
beberapa gerakan separatis
di daerah di antaranya :

Tristan
1. Daerah Sulawesi Selatan :
Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pemberontakan ini
disebabkan oleh Kahar Muzakar yang menempatkan laskar-laskar rakyat Sulawesi Selatan ke
dalam Iingkungan APRlS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) dan berkeinginan untuk
menjadi pimpinan dan APRIS. Pada tanggal 17 Agustus 1951, Kahar Muzakar bersama dengan
pasukannya melarikan diri ke hutan dan pada tahun 1952 ia mengumumkan bahwa Sulawesi
Selatan menjadi bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat.
Penumpasan terhadap pemberontakan yang dilakukan oleh Kahar Muzakar mengalami kesulitan
sebab tempat persembunyian mereka berada di hutan yang ada di daerah pegunungan. Akan
tetapi, pada bulan Februari 1965 berhasil ditumpas oleh TNI dan Kahar Muzakar ditembak mati.

A. Gerakan Darul 2. Daerah Aceh :


Islam/Tentara
Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh yang merupakan mantan Gubernur
Aceh. Pemberontakan ini disebabkan oleh status Aceh yang semula menjadi daerah istimewa
diturunkan menjadi daerah keresidenan di bawah Provinsi Sumatra Utara. Kebijakan pemerintah

Islam Indonesia
tersebut ditentang oleh Daud Beureuh sehingga pada tanggal 21 September 1953, ia
mengeluarkan maklumat tentang penyatuan Aceh ke dalam Negara Islam Indonesia pimpinan
Kartosuwiryo. Pemerintah Republik Indonesia memberantas pemberontakan ini di Aceh dengan
kekuatan senjata atau operasi militer dan melakukan musyawarah dengan rakyat Aceh, sehingga

(DI/TII)
pada tanggal 17-28 Desember 1962 diselenggarakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh dan
melalui musyawarah tersebut, berhasil dicapai penyelesaian secara damai.

3. Daerah Kalimantan Selatan:


Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar yang menamakan
gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakyat yang Tertindas. Pada tahun 1954, lbnu Hajar
secara resmi bergabung dengan Negara Islam Indonesia dan ditunjuk sebagai panglima tertinggi
TIM (Tentara Islam Indonesia). Pada tahun 1963, pemerintah Indonesia berhasil menumpas
pemberontakan ini, Ibnu Hajar dan anak buahnya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi di Sulawesi yang disebabkan oleh adanya

B. Pemberontakan
hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Hal itu dikarenakan jatah keuangan yang diberikan oleh pemerintah pusat
tidak sesuai anggaran yang diusulkan. Hal tersebut menimbulkan dampak
ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat. Selanjutnya, dibentuk gerakan
dewan berikut. PRRI/Permesta
(Pemerintah
1) Dewan Banteng di Sumatra Tengah dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
2) Dewan Gajah di Sumatra Utara dipimpin oleh Letkol M. Simbolon.
3) Dewan Garuda di Sumatra Selatan.

Revolusioner Republik
4) Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan.
5) Dewan Manguhi di Sulawesi Utara dipimpin oleh Letkol Ventje Samual.
eng
Indonesia/Perjuangan
n B a n t
e t u a D ewa ta k an
1958 , K n y a
r u a r i a d a la h me
g a l 1 0 Fe b
te r s e b u t
m e n e rima

Rakyat Semesta)
i p a d a tang u lt im atum m . S e t elah a ra
te rja d s a t . I s i 2 4 j a an s e c
on t ak a n ini e r in ta h pu m w a k tu 5 x m b e rh e ntik . Di
m b e r a p e m i d a la a m e i 1 9 5 8
Puncak
pe
u m kepad u rk an dir n g a n car F e bruar

lt im a t e n gu n d e g as d e n g g a l 12 T e n gah
a n u s m a k t t a t r a
e n g eluark a n d a haru sa t b e r tind il it e r pada il it e r S uma
r hasil
m e t D ju a h p u e r a s i m r a h m n g b e
w a Kabin p e m erint k u k a n op a n d o dae u s tu s ya
b ah
t er s e bu t,
n d a n m e l a
k u k a n ko m
p e ra s i 17 A g
5 5 , t e rjadi
ultimat
um
m a d H usei i o n m e mbe
e r i n a m aO F e b r u ari 19 u skan
a t A c h N a s u t g d ib g a l 1 5 e m u t
rm
tidak ho pinan KSAD, A
. H.
b u n g a n yan , p a d a tang i T e n g ah m R RI,
t e r g a a m u n la w es k a n P
a w a h pim o p e ra s i mili t e r s e b ut. N t a ra da n Su
y a n g dilaku
ukan
b a k a n a r a ti s e si U t a k a n i d il a k
rta m e ngad er a ka n sep
a e ra h Sulaw i p e m beron u h k a n aks
se
an c u rk an g is i b a h wa d m e n g atas s il m e lump
mengh ng ber . U ntuk n berh a
R I y a u s a t a d a
k la m a si PR m e ri n tah p S a pta Marg
pro
n d e n g an pe k a n o p erasi P e r m esta.
hubung
a
t m e la ncar P RRI/
rin ta h pusa

peme
Terima kasih!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai