Anda di halaman 1dari 12

Modul Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.5 dan 4.

PETA KONSEP Modul Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.5 dan 4.5
PENDAHULUAN

A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA
Kelas : XII MIPA/ IPS
Alokasi Waktu : 2 x 2 JP (2 Pertemuan)
Judul Modul : Indonesia pada Masa Orde Baru

B. Kompetensi Dasar
3. 5. Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde
Baru
4. 5 Melakukan penelitian sederhana tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa Orde Baru dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis

C. Deskripsi Singkat Materi

Apa kabar siswa siswi hebat? Masih semangat belajar sejarah?

Kalian pasti mengenal sosok Soeharto, seorang tokoh yang pernah menjabat sebagai Presiden RI.
Jenderal Besar TNI (Purn) H.M Soeharto merupakan presiden Republik Indonesia kedua sekaligus
presiden dengan masa jabatan terlama (12 Maret 1967 - 21 Mei 1998). Tahukah kalian bahwa masa
dibawah kepemimpinan Soeharto dikenal dengan masa Orde Baru?
Indonesia telah mengalami beberapa periode sistem pemerintahan semenjak proklamasi
kemerdekaan pada tahun 1945 sampai saat ini. Salah satu sistem pemerintahan yang cukup lama
bertahan di Indonesia, yakni selama 32 tahun adalah masa Orde Baru (Orba).
Orde baru merupakan suatu istilah yang digunakan sebagai pembatas untuk memisahkan antara
periode kekuasaan Presiden Ir. Soekarno (Orde Lama) dengan periode kekuasaan presiden Soeharto.
Melalui kebijakan kebijakannya peran negara dalam Orde Baru semakin menguat, keberhasilan
pemerintahan Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan harus diakui sebagai suatu prestasi
besar bangsa Indonesia. Namun, keberhasilan ekonomi maupun infrastruktur orde baru kurang
diimbangi dengan pembangunan mental (character building) para pelaksana pemerintahan
menyebabkan terjadinya krisis multidimensi yang melahirkan berbagai gerakan sehingga kondisi
politik dan ekonomi pada tahun 1997 memburuk dan turut memperlemah pemerintahan Orde baru.
Pada modul ini kalian akan mempelajari kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru. Materi ini sangat bermanfaat bagi kalian sebagai calon pemimpin masa depan, kalian dapat
mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia pada masa ini.
Mengetahui apa dan bagaimana kebijakan politik pada masa orde baru sangat berguna untuk belajar
dari kesalahan yang pernah dilakukan dan bagaimana hal tersebut diatasi serta diperbaiki di masa
depan.
Penasaran seperti apa kehidupan Indonesia pada masa ini?
Yuk pelajari lebih lanjut modul ini.
D. Petunjuk Penggunaan Modul

Supaya pembelajaran bermakna maka yang perlu kalian lakukan adalah :


1. Pastikan kalian mengerti dan memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap
kegiatan pembelajaran.
2. Mulailah dengan mencermati peta konsep pada modul ini yang memuat konsep-konsep dari materi
pembelajaran untuk membantu kalian menghubungkan konsep-konsep yang ada selama kalian
belajar.
3. Pelajari dan pahami setiap materi yang diuraikan dalam modul ini untuk memudahkan kalian
mengerjakan latihan soal dan evaluasi dengan hasil yang maksimal.
4. Jika ada kata-kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium sebagai gambaran
makna katanya.
5. Kerjakan soal latihan yang diberikan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran 1 dan 2 dan evaluasi
yang diberikan setelah mempelajari modul ini secara keseluruhan untuk mengukur kemampuan
kalian dengan jujur dan percaya diri.
6. Jika sudah mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunci jawaban yang ada pada bagian akhir dari
setiap kegiatan pembelajaran dalam modul ini. Cocokkan jawaban kalian dengan kunci jawaban
yang ada. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda terhadap materi.

Tingkat Penguasaan:
ik90 -100 = Baik Sekali
7080––79
89==Cukup
Baik
<7070–=79 = Cukup
Kurang
< 70 = Kurang

Ket :
- Setiap jawaban yang benar dari setiap soal yang kalian kerjakan diberikan skor 1.
- Untuk mengetahui berapa nilai dan tingkat pengusaan kalian terhadap materi yang telah kalian
pelajari setiap akhir kegiatan pembelajaran, hitunglah jawaban kalian yang benar dan bagikan
dengan jumlah soal yang dikerjakan.
7. Apabila nilaimu mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Bagus. Kalian dapat melanjutkan ke
kegiatan pembelajaran 2.
8. Jika masih dibawah 80 % kalian harus mengulangi materi kegiatan belajar 1 terutama pada bagian
yang belum dikuasai.
9. Jangan lupa lakukan penilaian diri sebagai sarana refleksi atas pembelajaran yang sudah kalian
lakukan. Isi jawaban kalian dengan jujur, gunakan tanda centang (√) pada kolom yang disediakan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya.
E. Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh
soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Perkembangan kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Orde Baru

Kedua : Perkembangan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru

Orde baru merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia, yang muncul sebagai akibat dari
beberapa peristiwa yang terjadi sebelumnya. Orde baru lahir setelah kekisruhan dan kekacauan yang
terjadi selama masa kepemimpinan presiden soekarno. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang
merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
Lahirnya Orde baru dilatar belakangi oleh terjadinya peristiwa G.30 S / PKI yang menurunkan
kepercayaan rakyat Indonesia terhadap pemerintahan Soekarno. Rakyat bersama mahasiswa
bergerak mendesak agar Soekarno memgambil tindakan cepat terhadap kelompok G 30 S /PKI.
Peristiwa G-30S PKI menjadi salah satu penyebab melemahnya kredibilitas presiden Soekarno.
Soekarno kemudian mengeluarkan Surat perintah kepada Letjen Soeharto yang dikenal dengan Surat
Perintah Sebelas Maret. Melalui surat perintah 11 Maret 1966 (Supersemar), Soeharto mendapat
wewenang untuk mengambil segala tindakan untuk menjamin keamanan, ketenangan dan stabilitas
politik. Surat Perintah 11 Maret 1966 merupakan titik awal muncul dan berkembangnya kekuasaan
Orde Baru

Era pemerintahan pada masa Soeharto dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi
Pancasila berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah
untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek
kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan harapan bagi rakyat
Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan politik dan ekonomi. Dalam jangka
waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan
praktik korupsi yang merajalela. peran negara dalam Orde Baru melalui kebijakan kebijakannya
politik dan ekonomi semakin menguat. Namun pada pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang
kemudian berkembang menjadi krisis multidensi yang membuat pemerintah kehilangan kepercayaan
yang menyebabkan Soeharto sebagai presiden mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 yang
mengakhiri kekuasaan Orde Baru. Penasaran seperti apa kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa ini, Untuk lebih jelasnya pelajari terus modul ini dengan cermat dan penuh
semangat.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK BANGSA INDONESIA PADA MASA
ORDE BARU

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menganalisis perkembangan


kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Orde Baru dengan cermat dan dapat menunjukkan
sikap tanggung jawab, kerjasama dan cinta tanah air.
B. Uraian Materi

1. Lahirnya Orde Baru


Orde Baru adalah istilah umum untuk sistem politik yang berlaku setelah berkuasanya
Soeharto tahun 1966 hingga kejatuhannya pada Mei 1998. Orde baru juga didefinisikan sebagai
tatanan kehidupan negara dan bangsa yang diletakkan kembali pada pelaksanaan kemurnian
Pancasila dan UUD 1945. Orde Baru merupakan koreksi total atas segala penyimpangan dan
penyelewengan kehidupan bangsa dan negara dari jalur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Lahirnya Orde Baru ditandai oleh munculnya TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat) sebagai ide perjuangan
yang dirumuskan oleh Angkatan “66/KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia)”. TRITURA
berisikan 3 tuntutan yang meliputi pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan
harga.

TRITURA semakin hari semakin radikal disebabkan sikap Presiden Soekarno yang bertolak
belakang dengan aksi-aksi TRITURA, terutama mengenai pembubaran PKI. Akibatnya situasi
keamanan dan ketertiban terutama di Jakarta hampir tidak terkendali. Dalam keadaan yang demikian,
Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret kepada Jenderal Soeharto selaku Panglima
Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Melalui surat perintah 11 Maret 1966 (Supersemar),
Soeharto mendapat wewenang untuk mengambil segala tindakan untuk menjamin keamanan,
ketenangan dan stabilitas politik. Surat Perintah 11 Maret 1966 merupakan titik awal muncul dan
berkembangnya kekuasaan Orde Baru.
Orde Baru bertujuan meletakkan kembali tatanan seluruh
kehidupan rakyat, bangsa, dan negara pada kemurnian pelaksanaan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam perjalanan politik
pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari
seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga kepresidenan adalah
pengontrol utama lembaga negara lain yang bersifat suprastruktur
(DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun infrastruktur (LSM, Partai
Politik dan sebagainya). Presiden Soeharto mempunyai sejumlah
legalitas yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti Pengemban
Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima
Tertinggi ABRI. Bagaimana kebijakan politik pada masa pemerintahan
Orde Baru akan kalian bahas secara khusus pada kegiatan
pembelajaran ini.
2. Perkembangan Kehidupan Politik Masa Orde Baru
a. Kebijakan Politik Pemerintah Orde Baru
Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah orde baru yaitu kebijakan politik dalam negeri
dan luar negeri. Masing-masing kebijakan tentunya dikeluarkan berdasarkan kebutuhan Negara.
1) Kebijakan Politik Dalam Negeri

 Pelaksanaan pemilu 1971

Pemilu yang sudah diatur melalui SI MPR 1967 yang menetapkan pemilu akan dilaksanakan
pada tahun 1971 ini, berbeda dengan pemilu pada tahun 1955 (orde revolusi atau orde lama).

Pada pemilu ini para pejabat pemerintah hanya


berpihak kepada salah satu peserta Pemilu yaitu
Golkar. Dan kamu tahu? Golkar lah yang selalu
memenangkan pemilu di tahun selanjutnya yaitu
tahun 1977, 1982, 1987, 1992, hingga 1997.

 Penyederhanaan partai politik

1.Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang


merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan
PERTI
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan
gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba,
IPKI, dan Parkindo
Pada tahun 1973 setelah dilaksanakan pemilihan umum yang pertama pada masa
pemerintahan Orde Baru, pemerintah melakukan penyederhanaan dan penggabungan (fusi) partai-
partai politik menjadi tiga kekuatan sosial politik. Penggabungan partai-partai politik tersebut
tidak didasarkan pada kesamaan ideologi, tetapi lebih atas persamaan program. Tiga kekuatan
sosial politik itu adalah:
Penyederhanaan partai-partai politik ini dilakukan pemerintah Orde Baru dalam upaya
menciptakan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengalaman sejarah pada masa
pemerintahan sebelumnya telah memberikan pelajaran mengenai perpecahan yang terjadi dimasa
Orde Lama karena adanya perbedaan ideologi politik dan ketidakseragaman persepsi serta
pemahaman Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia.
 Dwifungsi ABRI
Dwifungsi ABRI adalah peran ganda ABRI sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sebagai
kekuatan sosial politik. Sebagai kekuatan sosial politik ABRI diarahkan untuk mampu berperan
secara aktif dalam pembangunan nasional. ABRI juga memiliki wakil dalam MPR yang dikenal
sebagai Fraksi ABRI, sehingga kedudukannya pada masa Orde Baru sangat dominan.
 Indokrinasi Pancasila melalui Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4)

Soeharto memiliki tafsir sendiri terhadap Pancasila dan tafsir Soeharto


bersifat mutlak pada masa Orde Baru. Pada tanggal 12 April 1976,
Soeharto mengumumkan gagasannya mengenai Ekaprasetia
Pancakarsa. Gagasan tersebut kemudian diformalkan melalui TAP MPR
Nomor IV / 1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila atau biasa dikenal dengan P4. Kebijakan politik pada masa orde
baru melibatkan penyusunan P4. P4 atau Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila yang juga dikenal dengan istilah Ekaprasetia
Pancakarsa bertujuan untuk memberi pemahaman mengenai Pancasila
bagi seluruh masyarakat. Tidak ada organisasi yang diizinkan untuk
menggunakan ideologi selain Pancasila, juga diberikan penataran P4 untuk pegawai negeri sipil. Sejak
tahun 1978 diselenggarakan penataran P4 secara menyeluruh kepada semua lapisan masyarakat.

 Program Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) / Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK)

Pemerintah orde baru menerapkan kebijakan NKK/ BKK untuk mengubah format organisasi
kemahasiswaan dengan melarang mahasiswa terjun kedalam politik praktis. Dasarnya adalah Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan
Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi. Melalui menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Daoed Joesoef, rezim Orde Baru membungkam aksi kritis mahasiswa terhadap jalannya pembangunan
dan kebijaksanaan pemerintah saat itu.
2) Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
 Indonesia kembali menjadi anggota PBB

Indonesia pernah keluar dari keanggotaan Sejarah berdirinya PBB pada 7 Agustus 1965 ketika
terjadi konfrontasi dengan Malaysia. Pada saat itu Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB sehingga pemerintah RI tidak setuju dan keluar dari keanggotaan PBB. Keputusan ini
berdampak besar sehingga Indonesia terkucil dari pergaulan dunia internasional dan mengalami
kesulitan ekonomi serta kesulitan dalam berpolitik dunia

Situasi ini melahirkan salah satu kebijakan politik pada


masa orde baru untuk luar negeri dengan kembali
masuk ke keanggotaan PBB sesuai dengan hasil sidang
DPRGR. Pada tanggal 28 September 1966 keanggotaan
Indonesia di PBB kembali aktif. Hal ini juga terjadi
karena banyak peran PBB untuk Indonesia, misalnya
mengakui secara de facto dan de jure kemerdekaan
Indonesia dan juga mengembalikan Irian Barat kembali
ke bagian RI setelah perjuangan pembebasan Irian Barat
yang penuh pengorbanan.

 Pemulihan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura dan pemutusan hubungan
dengan Tiongkok

Pada tahun 1965, terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura. Untuk
memulihkan hubungan diplomatik, dilakukan penandatanganan perjanjian antara Indonesia yang
diwakili oleh Adam Malik dan Malaysia yang diwakili oleh Tun Abdul Razak pada tanggal 11 Agustus
1966 di Jakarta. Pemulihan hubungan diplomatik dengan Singapura melalui pengakuan kemerdekaan
Singapura pada tanggal 2 Juni 1966. Pengakuan tersebut dilakukan kepada Perdana Menteri Lee Kwan
Yeuw.
Berbeda dengan pemerintahan Soekarno yang pro kepada RRC dan berporos pada Beijing
sehingga menyebabkan paham komunis tumbuh subur di Indonesia, kebijakan politik masa orde baru
justru memutuskan hubungan dengan RRC. Kebijakan politik Indonesia tidak lagi berjalan dengan
bebas dan aktif seperti sebelumnya, maka pemerintah Orba mengambil tindakan untuk memutuskan
hubungan diplomatik dengan RRC dan meniadakan segala hal yang berbau Cina di Indonesia.

 Memperkuat Kerja Sama Regional dan Internasional



Indonesia mulai memperkuat kerjasama baik regional dan internasional dengan melakukan beberapa
upaya, yaitu:
 Turut serta dalam pembentukan ASEAN


 Mengirimkan kontingen Garuda dalam misi perdamaian

 Ikut berperan dalam KTT Non Blok


 Ikut Berperan dalam Organisasi Konferensi Islam
 Bergabungnya Timor Timur

Ketika Indonesia merdeka, Timor Timur yang jaraknya sangat dekat dengan Indonesia masih
menjadi jajahan bangsa Portugis. Hal ini sangat mempengaruhi kondisi Nusa Tenggara Timur dan
Barat yang letaknya dekat dengan Timor Timur. Terlebih setelah kudeta di Portugis pada 1974,
pergolakan di Timor Timur terus terjadi dan menyebabkan beberapa pihak ingin bergabung dengan
Indonesia. Keinginan itu disampaikan secara resmi pada tanggal 7 Juni 1976. 10 hari kemudian
Presiden Soeharto memutuskan penggabungan Timor Timur ke Indonesia yang menjadi propinsi ke
27. Walaupun demikian, Fraksi Fretelin terus berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan, hingga
pada tahun 1999 ketika Orba berakhir rakyat Timor Timur melakukan referendum untuk lepas lagi
dari RI dan mendirikan negara sendiri yang berdaulat.
Kebijakan politik masa orde baru ini tidak saja membawa berbagai penyimpangan, namun di balik itu
semua tetap ada kelebihan yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang
cukup maju di mata internasional dan pada berbagai bidang.

3. Penguatan Peran Negara pada Masa Orde Baru

Program utama pemerintah Orde Baru dibawah kepemimpinan


Soeharto adalah menciptakan stabilitas politik dan ekonomi yang
mantap karena pencapaian stabilitas politik tersebut merupakan
prasyarat bagi tercapainya pembangunan ekonomi. Pada masa Orde
Baru peran negara sangat kuat.

Ciri-ciri sistem politik Orde Baru, antara lain :


a. Dwi Fungsi ABRI;
Dwi Fungsi adalah suatu doktrin di lingkungan militer Indonesia yang menyebutkan bahwa TNI
memiliki dua tugas, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban negara serta memegang kekuasaan
dan mengatur negara. Dengan peran ganda ini, militer di izinkan untuk memegang posisi di dalam
pemerintahan.
b. Konsep massa mengambang;
Memberlakukan konsep massa mengambang (floating muss) sebagai dasar pembangunan politik di
daerah pedesaan, penyederhanaan jumlah partai politik di Indonesia, dan memberlakukan
Pancasila sebagai asas tunggal bagi seluruh partai politik (parpol) dan organisasi massa (ormas)
yang ada di Indonesia.
c. Korporatisasi negara;
Pemerintahan Suharto menerapkan kebijakan korpotatisasi negara (state corporatism). Kelompok-
kelompok masyarakat dari berbagai unsur, seperti buruh, pers, perempuan, kelompok profesi, dan
organisasi keagamaan dikooptasi dan ditempatkan kedalam wadah-wadah tunggal sebagai ormas
kepanjangan tangan pemerintah.
d. Sentralisasi pemerintahan;
Peranan pemerintah pusat sangat menentukan dan pemerintah daerah hanya sebagai kepanjangan
tangan pemerintah pusat. Akibatnya, terjadilah ketimpangan ekonomi antara pusat dan daerah.
e. Program bantuan luar negeri
Melalui lembaga IGGI (International Governmental Group for Indonesia) pemerintah telah berhasil
mengusahakan bantuan luar negeri, di samping mengadakan penangguhan dan peringanan syarat-
syarat pembayaran kembali (rescheduling) utang-utang peninggalan Orde Lama.
f. Sistem semi perwakilan;
Penerapan sistem kepartaian yang mengacu pada UU No. 3 Tahun 1985 diyakini telah
menghasilkan kestabilan politik yang dicita-citakan sejak awal Orde Baru. Namun, sistem tersebut
memperlihatkan keterbatasan dalam menampung aspirasi masyarakat yang lebih luas dan terus
berkembang.

Dampak Menguatnya Peran Negara pada masa Pemerintahan Orde Baru pada bidang politik

1. Adanya Pemerintahan yang Otoriter, Presiden mempunyai kekuasaan yang sangat besar dalam
mengatur jalannya pemerintahan.
2. Dominasi Golkar
Golkar merupakan mesin politik Orde Baru yang paling diandalkan dalam menjadi satu-
satunya kekuatan politik di Indonesia yang paling dominan.
3. Pemerintahan yang Sentralistis
Menguatnya peran negara juga menyebabkan timbulnya gaya pemerintahan yang sentralistis
yang ditandai dengan adanya pemusatan penentuan kebijakan publik pada pemerintah pusat.
Pemerintah daerah hanya diberi peluang yang sangat kecil untuk mengatur pemerintahan dan
mengelola anggaran daerahnya sendiri.

C. Rangkuman

1. Orde baru didefinisikan sebagai tatanan kehidupan negara dan bangsa yang diletakkan kembali
pada pelaksanaan kemurnian Pancasila dan UUD 1945. Orde Baru merupakan koreksi total atas
segala penyimpangan dan penyelewengan kehidupan bangsa dan negara dari jalur Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

2. Orde baru merupakan suatu istilah yang digunakan sebagai pembatas untuk memisahkan antara
periode kekuasaan Presiden Ir. Soekarno (Orde Lama) dengan periode kekuasaan presiden
Soeharto.
3. Indonesia telah mengalami beberapa periode sistem pemerintahan semenjak proklamasi
kemerdekaan pada tahun 1945 sampai saat ini. Salah satu sistem pemerintahan yang cukup lama
bertahan di Indonesia, adalah masa Orde Baru (Orba).

4. Masa Orde Baru terjadi di Indonesia setelah mundurnya Presiden Soekarno dan digantikan oleh
Soeharto yang mendapatkan mandatnya melalui surat perintah sebelas maret (Supersemar),
setelah terjadinya peristiwa G30S PKI di tahun 1965.

5. Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah orde baru yaitu kebijakan politik dalam negeri
dan luar negeri. Masing-masing kebijakan tentunya dikeluarkan berdasarkan kebutuhan Negara.

6. Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, peran negara sangat kuat karena kekuasaan
Presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik di Indonesia.

D. Penugasan Mandiri

Untuk menguatkan pemahaman kalian terhadap materi yang telah dipelajari, Cari dan gali
informasi dari berbagai sumber mengenai pengalihan pemerintahan dari Presiden Soekarno
kepada Presiden Soeharto.
Untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kalian dapat mencari referensi lain dari
artikel, surat kabarartikel, surat kabar, jurnal ataupun internet untuk menyelesaikan tugas ini
E. Latihan Soal
1. Tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan pada kemurnian
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan penyelewengan
yang terjadi pada masa lalu merupakan pengertian dari . . . .
A. Orde Lama
B. Orde Baru
C. Reformasi
D. UUD 1945
E. Pancasila

2. Langkah politik pertama Soeharto setelah memegang tampuk pimpinan nasional Orde Baru dalam
bidang politik luar negeri adalah ….
A. Mengirim pasukan ke Timor Timur
B. Ikut terlibat dalam pasukan perdamaian dunia
C. Mendaftarkan kembali Indonesia sebagai anggota PBB
D. Membuka kedutaan besar di Amerika Serikat
E. Memimpin Organisasi Konferensi Islam

3. Guna menciptakan stabilitas politik, pemerintah menempatkan peran ganda bagi ABRI sebagai
pertahanan keamanan dan social dengan duduk di MPR / DPR. Peran ini dikenal dengan…,
A. Dwi Fungsi
B. Sapta Marga
C. Konsesus Nasional
D. ABRI Masuk Desa
E. Komando Daerah Militer

4. Pada masa Orde Baru, Soeharto mengubah politik luar negeri dari penuh konflik menjadi konfromi.
Salah satu langkahnya adalah …
A. Memperbaiki hubungan dengan negara Cina
B. Memperbaiki hubungan bilateral dan Kawasan
C. Memasukkan Timor Timur menjadi bagian RI
D. Memprakarsai berdirinya ASEAN
E. Memprakarsai Konferensi Asia Afrika

5. Perhatikan pernyataan berikut ini!


1) normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia
2) Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB
3) Mempererat hubungan dengan Negara-negara Asia Tenggara dengan menjadi anggota ASEAN
4) Memutuskan hubungan dengan Negara-negara blok Timur
5) Menjalin kerjasama dengan negara Tiongkok
Dari pernyataan tersebut yang termasuk kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru dalam
melaksanakan politik luar negeri yaitu ditunjukan nomor...
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 1, 4, dan 5

6. Dalam rangka menciptakan kondisi politik yang stabil dan kondusif bagi terlaksananya amanah
rakyat melalui TAP MPRS No.IX/MPRS/1966, yaitu melaksanakan pemilihan umum, pemerintah Orde
Baru melakukan ‘pelemahan’ dan pengendalian terhadap partai-partai politik yang secara historis
dinilai berpotensi mengganggu stabilitas dan merongrong kewibawaan pemerintah. Kebijakan tentang
“pelemahan” dan pengendalian terhadap partai-partai politik tersebut adalah ... .
A. Pembentukan partai golongan karya
B. Masyarakat bebas membantuk parpol
C. Pancasila sebagai azas tunggal parpol
D. Menyederhanakan partai-partai politik
E. Membubarkan semua partai politik

7. Selama 32 tahun masa pemerintahan orde baru telah berhasil melaksanakan pemilu sebanyak enam
kali. Pemilu di era pemerintahan Suharto tersebut antara lain memiliki ciri yaitu ... .
A. Adanya mobilisasi PNS untuk memenangkan golkar
B. Asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
C. Diikuti oleh berbagai macam partai-partai politik
D. Memilih anggota DPR, presiden dan wakil presiden
E. Diselenggarakan dalam waktu singkat dan menyeluruh

8. Gagasan Soeharto pada tahun 1978 yang menjadi cikal bakal Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (P4) dikenal dengan istilah …
A. Bhinneka Tunggal Ika
B. Eka Prasetya Pancakarsa
C. Tut Wuri Handayani
D. Ambeg Paramata
E. Catur Dharma Eka Karya

9. Perhatikan pernyataan berikut ini !


1) Pemerintah mampu membangun fondasi yang kuat bagi kekuasaan lembaga kepresidenan yang
menyebabkan semakin kuatnya negara dalam masyarakat.
2) Situasi keamanan relative aman dan terjaga dengan baik karena pemerintahan mampu mengatasi
semua tindakan dan sikap yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
3) Dilakukan peleburan partai agar pemerintah dapat mengontrol parpol.
4) Terbentuk pemerintahan yang bersifat otoriter, dominative dan sentralistis.
5) Otoritarianisme merambat segenap aspek kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara
termasuk kehidupan politik yang sangat merugikan rakyat.
6) Sistem perwakilan bersifat semu
Berdasarkan pernyataan di atas, Dampak positif dari kebijakan politik pemerintahan orde baru
ditunjukkan oleh nomor..... :

A. 1),2),3)
B. 2),3),4)
C. 1),5),6)
D. 4),5),6)
E. 3),4),5)
10. Salah satu ciri pokok kebijakan pemerintahan orde baru adalah melaksanakan politik sentralisasi.
Dampak pelaksanaan sistem sentralisasi dalam pemerintahan orde baru adalah ….
A. terbentuk pendukung pemerintah warga kelas satu
B. daerah memiliki otonomi untuk mengurus wilayahnya sendiri
C. pemerintah pusat mengendalikan seluruh aspek kehidupan
D. rakyat hidup tentram karena gejolak dalam masyarakat dapat diredam
E. orang yang berseberangan dengan pemerintah mendapat kedudukan tertinggi

Anda mungkin juga menyukai