Anda di halaman 1dari 6

BUKU CATATAN

Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Disusun Oleh :
1. Septiana Nurur Rojabi R0221122

PROGRAM STUDI D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta, 2021
SYARAT KESELAMATAN KERJA

I. DASAR HUKUM

UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 86

(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk emperoleh perlindungan atas :

a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


b. Moral dan kesusilaan; dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama,

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna mewujudkan produktivitas kerja
yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja

UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 87 (1) : Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sisem manajemen
perusahaan

II. FAKTOR-FAKTOR RESIKO KECELAKAAN KERJA


1. Tenaga kerja
2. Bahan
3. Alat

Jika tenaga kerja berinteraksi dengan bahan maka akan berhubungan dengan
kesehatan. Jika tenaga kerja berinteraksi dengan alat maka akan berhubungan dengan
keselamatan. Bahan dan alat berhubungan dengan lingkungan.

III. GUNUNG ES – BIAYA KECELAKAAN


1. $1 = Biaya kecelakaan dan penyakit
 Pengobatan / Perawatan
 Gaji (Biaya Diasuransikan)
2. $5 - $50 =
 Kerusakan gangguan
 Kerusakan peralatan dan perkakas
 Kerusakan produksi dan material
 Terlambat dan gangguan produksi
 Biaya legal hukum
 Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat
darurat
 Sewa peralatan
 Waktu untuk penyelidikan
3. $1 -$3 =
 Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang
 Biaya pemakaian pekerja pengganti dan / biaya melatih
 Upah lembur
 Ekstra waktu untuk kerja administrasi
 Berkurangnya hasil produksi akibat dari siklus
 Hilangnya bisnis dan nama baik
IV. UNDANG UNDANG SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3 ayat (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan sjarat- sjarat keselamatan
kerdja untuk :
a. Mentjegah dan mengurangi ketjelakaan;
b. Mentjegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran;
c. Mentjegah dan mengurangi bahaja peledakan;
d. Memberi kesempatan atau djalan menjelamatkan
diri pada waktu kebakaran atau kedjadian-
kedjadian lain jang berbahaja;
e. Memberi pertolongan pada ketjelakaan;
f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para
pekerdja;
g. Mentjegah dan mengendalikan timbul atau
menjebar luasnja suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
tjuatja, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
h. Mentjegah dan mengendalikan timbulnja penjakit akibat kerdja baik physik
maupun psychis, peratjunan, infeksi dan penularan;
i. Memperoleh penerangan jang tjukup dan sesuai;
j. Menjelenggarakan suhu dan lembah udara jang
baik;
k. Menjelenggarakan penjegaran udara jang tjukup;
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerdja, alat kerdja, lingkungan tjara dan
proses kerdjanja;
n. Mengamankan dan memperlantjar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang;
o. Mengamankan dan memelihara segala djenis bangunan;
p. Mengamankan dan memperlancar pekerdjaan bongkar-muat, perlakuan dan
penjimpanan barang;
q. Mentjegah terkena aliran listrik jang berbahaja;
r. Menjesuaikan dan menjempurnakan pengamanan pada pekerdjaan jang bahaja
ketjelakaannja
menjadi bertambah tinggi.

UU No.1 Tahun 1970 pasal 9


(1) Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
tentang :
 Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat
kerja ;
 Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat
kerja;
 Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanaan pekerjaannya.
(2) Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat-syarat tersebut di atas.
(3) Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua
tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan
dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan
kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
(4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang
dijalankannya.

UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 14


Pengurus diwajibkan :
a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua
syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang- undang ini dan semua
peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan,
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja;
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan
pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
Catatan Selasa, 7 September 2021
Dasar Hukum
 Permenaker No.3 Tahun 1998 tentang TATA CARA PELAPORAN DAN
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
 Permenaker No.25 Tahun 2008 tentang PEDOMAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN
CACAT KARENA KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
 Kepmenakertrans No.609 Tahun 2012 tentang PEDOMAN PENYELESAIAN
KASUS KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA.
(ditekankan)
 PP No.82 Tahun 2019 tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
 Permenaker No.5 Tahun 2021 tentang TATA CARA PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA, JAMINAN KEMATIAN, DAN
JAMINAN HARI TUA

Piramida Kecelakaan

Piramida Kecelakaan Kerja adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Herbert William
Heinrich pada tahun 1931 dimana jika suatu tempat kerja terjadi 1 kecelakaan fatality, maka
ditempat kerja tersebut sebanding dengan 30 kecelakaan kerja yang bersifat mayor/cedera
berat, 300 cedera ringan, 3000 Nearmiss, dan terpapar 30000 bahaya berupa unsafe action
dan unsafe condition.
Catatan Selasa, 14 September 2021

Anda mungkin juga menyukai