Anda di halaman 1dari 61

EKO NURMARDIANTO, S.

Lahir : Pasuruan, 23 Maret 1984

Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Prov. Jatim


Pengalaman : Satpol PP Kab. Pasuruan (2009)
Dinas Peternakan Kab.Pasuruan (2009-2011)
Disnakersostrans Kab. Pasuruan (2011-2016)
Disnakertrans Prov Jatim (2017-.......)
Alamat : Taman Tiara Regency New Age Cluster DD-31
Sidokerto-Buduran, Sidoarjo

Telp : 081 332 223 081

Email : eko.nurmardianto03@gmail.com
• Diklat Pengawas Ketenagakerjaan Th 2012
• Pelatihan Penggunaan APD Th 2013
• Narasumber Kuliah Umum Hukum
Ketenagakerjaan FH Unej Th 2013
• Bintek Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya Th 2014
• TOT Kader Norma Ketenagakerjaan Th
2014
• Pembinaan Auditor SMK3 2018
Oleh:
Eko Nurmardianto, S.H
Disnakertrans Prov Jatim
Definisi K-3
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaana :
- tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, baik jasmani maupun
rohani,
- hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil, makmur dan sejahtera;

» Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
Budaya K3 dalam budaya lokal
1. Tak Sangoni Selamet.
2. Alon-alon asal kelakon (pelan-pelan asal
selamat).
3. Ojo Dumeh (jangan sombong)
Difinisi

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of
scientific principles)
2. Pemahaman pola risiko (understanding the
nature of risk)
3. Ruang lingkup keilmuan K3 cukup luas baik
didalam maupun diluar industri
4. K3 merupakan multidisiplin profesi
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan
K3 adalah fisik, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu
perilaku
6. Area garapan : industri, transportasi,
penyimpanan dan pengelolaan material,
domestik dan kegiatan lainnya seperti rekreasi
Undang undang No 1 tahun 1970
Pendekatan K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
Keselamatan Kerja

• K3 wajib dilaksanakan

• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup
UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Pasal 86:
“pekerja / buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan kerja”.
Pasal 87:
“setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan”.
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970
Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk :
• a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
• b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
• c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
• d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
• e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
• f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
• g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
• h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
• i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
• j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
• k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
Pasal 3
• l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
• m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat
kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
• n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman atau barang;
• o. mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan;
• p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan
bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang;
• q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
• r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan
pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi.
Pasal 9
(1) Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga
kerja baru tentang:
• a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam
tempat kerja;
• b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan
dalam tempat kerja;
• c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
• d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
(2) Pengurus hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja yang
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat-syarat tersebut di atas.
(3) Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua
tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan
pertama pada kecelakaan.
(4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat dan
ketentuanketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang
dijalankan.
Pasal 12
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau
hak tenaga kerja untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh
pegawai pengawas dan atau keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-
syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana
syarat kesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai
pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan.
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan,
sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan
pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang
bersangkutan, pada tempattempat yang mudah dilihat dan
terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua
gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat
dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri
yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah
pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas
atau ahli-ahli keselamatan kerja.
Pendekatan K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan
tenaga kerja dan manusia
pada umumnya, hasil karya
dan budayanya menuju
masyarakat yang adil dan
sejahtera.
Keselamatan (Safety)

1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak
bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik


dan psikologi individu (the
degree of physiological and
psychological well being of the
individual)
Tujuan safety
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan /
pekerjaan mulai dari input, proses maupun
output. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa
kegiatan produksi di dalam industri maupun
diluar industri seperti di sektor public dan
yang lainnya.
2. Selain itu penerapan program safety juga
diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan (well-being)
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RESIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
Kerugian Kecelakaan Kerja
Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja

Biaya Langsung
1.Biaya Pengobatan & Perawatan.
Rp. 1 2.Biaya Kompensasi (Asuransi).
Juta
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biaya Tidak Langsung
1.Kerusakan Bangunan.

{
2.Kerusakan Alat dan Mesin.
Rp. 5 – 50 3.Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
(Biaya Kerusakan Aset
Juta
Yang Tidak
4.Gangguan/Terhentinya Produksi.
5.Biaya Administrasi.
Diasuransikan) 6.Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.

7. Waktu untuk Investigasi.

{
Rp. 5 – 8.
9.
Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang .
Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
(Biaya Lain-lain
3Juta
Yang Tidak
10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
Diasuransikan)
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali
karena Cedera.
14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


• Pengobatan/ Perawatan

$1
• Gaji (Biaya Diasuransikan)

• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)

$1 $3
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
HINGGA • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Piramida Kecelakaan

Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan 1
dan tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

60 0 Nyaris Celaka

• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.000 Aman
• Bahaya
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan
barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
Penyebab Kecelakaan Kerja
Penyebab
Penyebab Tidak Penyebab Kecelakaan
Kerugian
Dasar Langsun Langsung Kerja
g
1. Kurangnya 1. Faktor 1. Tindakan 1. Kontak 1. Manusia (Cedera,
Prosedur/Aturan. Pekerjaan. Tidak Aman. Dengan Keracunan, Cacat,
2. Kurangnya 2. Faktor 2. Kondisi Bahaya. Kematian, PAK).
Sarana. Pribadi. Tidak Aman. 2. Kegagalan 2. Mesin/Alat
3. Kurangnya Fungsi. (Kerusakan
Kesadaran. Mesin/Alat).
4. Kurangnya 3. Material/Bahan
Kepatuhan. (Tercemar, Rusak,
Produk Gagal).
4. Lingkungan
(Tercemar, Rusak,
Bencana Alam).

Teori Efek Domino – H.W. Heinrich


LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
STANDARISASI SISTEM

 APA YANG HARUS DIKERJAKAN ?


 DILAKUKAN BERAPA KALI ?
 KUALITAS APA YANG DIHARUSKAN ?
 SIAPA YANG MENGERJAKAN ?
 DIMANA DILAKUKAN ?
 KAPAN HARUS DISELESAIKAN ?
 DATA APA YANG DISIMPAN ?
 EVALUASI APA YANG DILAKUKAN ?
PENGENDALIAN KERUGIAN
LEMAH KONTROL

SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR

KERUGIAN
INSIDEN
PRE CONTACT CONTACT POST
CONTROL CONTROL CONTACT
Subsitusi & CONTROL
minimisasi
energi, Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan Rencana
barricade,
sistem manajemen, pelatihan, Penanggulang
perbaikan
penetapan program dan an Darurat
permukaan
memeliharanya
objek
penyebab
Hazard
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan
(harm).

Hazard dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
AMAN (SELAMAT)

Aman (safe) adalah suatu kondisi


dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang
memadai, dan ini adalah lawan dari
bahaya (danger).
 
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb
ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt
kemajuan pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana
kondisi tempat kerja masih memenuhi
ketentuan & persyaratan K3
ts@utps-k3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS
& STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt
kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi

 PENDIDIKAN & LATIHAN


• Peningkatan kesadaran, kualitas
pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid
ts@utps-k3 K3, bukan melalui penerapan &
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi
yg lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di
tempat kerja dlm upaya memenuhi
syarat-syarat K3 di tempat kerja

ts@utps-k3
Identifikasi Bahaya
• Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus
dilakukan Identifikasi Bahaya guna
mengetahui potensi bahaya dalam setiap
pekerjaan.
• Identifikasi Bahaya dilakukan bersama
pengawas pekerjaan dan Safety
Departement.
• Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan
dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan setiap kegiatan.
Kerusakan

Peralatan Korban jiwa


Mesin,
Instalasi Cacat,
Accident cidera,
Bahan Sakit
Cara kerja,
Proses Kerugian
Citra
Lingkungan
Identifikasi dan analisis
kecelakaan kerja Kerusakan

Korban jiwa
“Accident Cacat,
“ HAZARD” cidera,

Sakit
Kerugian :
•Harta benda
•Citra
Pelajaran apa yang bisa kita
ambil dari contoh accident
tersebut…???
Pengendalian Resiko K3
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya

Eliminasi Eliminasi Bahaya


Tempat
Penggantian
kerja /
Substitusi Alat/Mesin/Bahan/Tempa
Pekerjaan
t Kerja yang Lebih Aman
Aman

PERLINDUNGA
Modifikasi (Mengurangi
Perancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja Bahaya)
yang Lebih Aman

N
Prosedur, Aturan,
Pelatihan, Durasi Kerja,
Administrasi Tenaga Kerja
Tanda Bahaya, Rambu,
Aman
Poster, Label
(Mengurangi
Alat Pelindung Menyediakan APD kepada Paparan)
7 Penyebab Umum Kecelakaan
1. Jalan Pintas……..Short Cut
2. Percaya Diri Berlebihan
3. Memulai Pekerjaan Dengan Instruksi
Yang Tidak Lengkap
4. Kerapian Kerja Yang Jelek
(Housekeeping)
5. Mengabaikan Prosedur Keselamatan
6. Gangguan Mental Dari Pekerjaan
7. Gagal Untuk Menyiapkan  Rencana
Sebelum Kerja
Apakah pada saat sebelum bekerja
kita sudah memikirkan hal-hal sbb :
1. Apakah saya sudah mengetahui
bahaya pada pekerjaan ini?
2. Apakah saya sudah menggunakan tool
yang tepat ?
3. Apakah saya mengetahui prosedur
pekerjaan ini ?
4. Apakah saya sudah menggunakan
APD yang tepat
JOB SAFETY ANALYSIS
(JSA)

ANALISIS PEKERJAAN YANG


DILAKUKAN SECARA BERATURAN
SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN
HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN
RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT.

Bertujuan mencari/menemukan adanya


potensi bahaya pada setiap tahapan/
rangkaian proses pekerjaan dan berusaha
untuk menghilangkannya.
Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian
1
2
3
4
Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai