Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kumala Galuh Haiva

NIM : 071002000024
Topic 3 ini membahas mengenai peraturan & Undang- undang antara lain
➢ Keselamatan kerja undang-undang nomor 1 tahun 1970
a. bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
serta produktivitas Nasional;
b. bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya;
c. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
effisien;
d. bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina
norma-norma perlindungan kerja;
e. bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi;
➢ UU Migas
➢ PP / PERMEN/PERDA
Kemudian ke sejarah pada zaman Mesir Kuno, kondisi pekerjaan tambang emas dan perak
sangat buruk, pada 1567 (Paracelcius) kondisi pekerja harus diperhatikan, pada 1957 di
Indonesia terbentuk Lembaga Kesehatan Buruh. Lalu 1965 menjadi Lembaga Keselamatan
Dan Kes. Buruh, lanjut 1970 Undang -Undang Keselamatan kerja.
Selanjutnya kita ke perkembangan K3 yaitu:
➢ Zaman Pra-Sejarah – Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summeria) di Irak
Manusia masih berorientasi bagaimana untuk bisa hidup dan survive terhadap
kondisi lingkungan yang ada. Untuk membantu dalam kehidupan mereka maka
dibuatlah alat-alat bantu terutama dalam berburu untuk mendapatkan makanan.
Peralatan yang digunakan lebih banyak berorientasi kepada upaya untuk
mempertahankan kehidupan. Peralatan yang dikembangkan disain agar enak
dipakai dan tidak berbahaya bagi pemakai saat digunakan.
Aspek yang berkembang pada era ini adalah mengenai peralatan untuk
memudahkan pekerjaan serta aspek keamanan dari peralatan tersebut terhadap
pekerja Juga mengenai bagaimana suatu benda atau peralatan mudah
digunakan.sesuai dengan fungsinya serta aman saat digunakan Secara keilmuan K3
konsep yang berkembang adalah aspek safety engineering dan ergonomic.
➢ Zaman Mesir Kuno – Abad ke 18
Tenaga manusia masih merupakan yang paling dominan dalam setiap pekerjaan.
Pekerjamerupakan sumberdaya yang utama dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Namun kondisi lingkungan kerja banyak mengandung bahaya yang dapat
menggangu kesehatan pekerja, maka upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja
menjadi perhatian yang besar. Ditemukan barang tambang maka bahaya terhadap
bahan-bahan toksik mulai dikenal serta mulai dilakukan upaya penanggulangan
bahaya-bahaya toksik tersebut.
Aspek yang berkembang pada era ini adalah mengenai peralatan untuk
memudahkan pekerjaan serta aspek keamanan dari peralatan tersebut terhadap
pekerja Juga mengenai bagaimana suatu benda atau peralatan mudah
digunakan.sesuai dengan fungsinya serta aman saat digunakan Secara keilmuan K3
konsep yang berkembang adalah aspek safety engineering dan ergonomic.
➢ Era Industrialisasi
Mulai ditemukannya mesin uap, maka dunia industri mulai beralih kepada
penggunaan mesin-mesin di segala aktifitas dengan cakupan pekerjaan besar.
Makin bekembangnyaTeknologi, manusia dihadapkan pada permasalahan baru
yaitu dampak akibat mesin dlm proses kerja.Seiring dengan kemajuan teknologi
serta munculnya permasalahan-permasalahan baru di lingkungan kerja terutama
aspek keselamatan dan kesehatan pekerja saat bekerja dengan mesin maka mulai
dikembangkan alat-alat pelindung diri, safety devices, dan alat-alat pengaman
lainnya.
Pada era industrialisasi yang menjadi perkembangan utama adalah mulai
digunakannya mesin-mesin dalam industri atau lingkungan kerja. Seiring dengan
hal tersebut muncul permasalahan baik aspek keselamatan maupun aspek kesehatan
sebagai dampak interaksi antara manusia dengan mesin. Secara keilmuan K3
konsep yang berkembang adalah mengenai Metode-metode pengendalian bahaya
kecelakaan dan potensi gangguan keseha-tan dengan pendekatan engineering,
Administra-tive, dan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja.
➢ Era Manajemen dan Manajemen K3
Ternyata aspek manajemen merupakan hulu dari segala permasalahan yang muncul
di lingkungan kerja. Oleh sebab itu mulai dikembangkan bahwa aspek safety,
health, dan environment di lingkungan kerja harus dimanage dalam suatu system
yang terpadu sehingga dampak yang muncul baik aspek keselamatan maupun
kesehatan dapat diminimalisir yang pada akhirnya lebih bertujuan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan kerja baik aspek pekerjaan, pekerja, maupun
lingkungan kerja yang dimulai dari input, proses dan output.
Secara keilmuan K3 aspek yang berkembang pada era ini adalah Manajemen di
bidang K3 serta Integrative System Management K3.
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknik dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
Pengawasan Dan Kepastian, Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi
mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan
dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya. Pengurus diwajibkan
memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada
dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh direktur.
Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di
bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama
pada kecelakaan. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat
kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk :
➢ Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau
ahli keselamatan kerja;
➢ Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan;
➢ Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan;
➢ Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan;
➢ Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.
Kewajiban Pengurus diwajibkan :
a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undangundang ini dan semua peraturan
pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli Keselamatan Kerja;
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga
kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
Tujuan Kesehatan Kerja antaranya:
➢ Meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan yang setinggitingginya baik
fisik, mental, sosial.
➢ Mencegah terjadinya penyakitakibat kerja dan kecelakaan yang disebabkan lingkungan
dan kondisi pekerjaan.
➢ Mencegah para pekerja di tempat kerjanya dari gangguan yang dapat menyebabkan
sakit, lemah maupun kecelakaan.
➢ Menempatkan dan mempertahankan lingkungan kerja dimana mereka dapat
beradaptasi baik secara fisiologis maupun psikologis.

Anda mungkin juga menyukai