Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR K3

Ima Ratnasari, S.T., M.T

FA K U LTA S T E K N I K
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
U N I V E R S I TA S W I D YATA M A
Pendahuluan
Setiap pekerjaan/aktifitas selalu ada risiko kegagalan
Salah satu risiko pekerjaan adalah kecelakaan kerja (work
accident), yang berakibat kerugian (loss).
Untuk itu perlu K3 yang harus terpadu semua orang yang
ada dalam lingkungan perusahaan/pekerjaan.
Degradasi keselamatan terjadi akibat transisi dari
masyarakat agraris (low risk society) menuju masyarakat
industri (high risk society).
Sebagian masyarakat merasa tidak memerlukan K3, bahkan
dianggap sebagai barang mewah.
Filosofi K3
Filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja
dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya-upaya
pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di
lingkungan tempat kerjanya.
Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan
memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan
kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang
aman, sehat dan proses produksi menjadi lancar, yang
pada akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan
berdampak terhadap peningkatan produktivitas.
Filosofi K3
Menurut International Association of Safety Professional,
Filosifi K3 terbagi menjadi 8 filosofi, yaitu:
1. Safety is an ethical responsibility.
2. Safety is a culture, not a program.
3. Management us responsible.
4. Employee must be trained to work safety.
5. Safety is a condition of employment.
6. All injuries are preventable.
7. Safety program must be site spesific (tempat khusus).
8. Safety is good business.
Sejarah K3
1. Era revolusi industri (abad XVIII)
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah penggantian tenaga
hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi
2. Era industrialisasi
Sejak era revolusi industri di atas sampai dengan pertengahan abad 20, penggunaan
teknologi semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan ini.
Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety device, interlock, dan alat-
alat pengaman)
3. Era Manajemen
Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam
suatu sistem manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input
proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standarstandar internasional
seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000.
4. Era Mendatang
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan
K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh
aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk masyarakat luas.
Konsep K3
1. Konsep lama
A. Kecelakaan merupakan nasib sial dan merupakan risiko yang harus diterima.
B. Tidak oerlu berusaha mencegah
C. Masih banyak pengganti pekerja
D. Membutuhkan biaya yang cukup tinggi
E. Menjadi faktor penghambat produksi

2. Konsep masa kini


A. Memandang kecelakaan bukan sebuah nasib
B. Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegah
C. Peneyabab personal factors 80-85% dan environmental factors 15-20%
D. Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
E. Peran pimpinan sangat penting&menentukan
Pengertian K3
Ditinjau dari keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dan sebagainya
1. Keselamatan (safety)
Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk
melindungi pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan,
tempat kerja dan bahan produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup
dan melancarkan proses produksi.
2. Kesehatan (health)
Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu
(the degree of physiological and psychological well being of the individual). Secara
umum, pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk
memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan
memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan kerja,
dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Peraturan Tentang K3
1. Undang-undang yang terkait K3.
2. Peraturan Pemeerintah yang terkait K3.
3. Peraturan Menteri yang terkait K3.
4. Keputusan Menteri yan g terkait K3.
5. Instruksi Menteri yang terkait K3.
6. Surat edaran dan keputusan Dirjen Pembinaan
Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan terkait K3.
Tujuan Penerapan K3
Tujuan utama dalam penerapan K3 berdasarkan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, yaitu antara lain:
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas
nasional.
Faktor Faktor Penyebab TerjadinyaKecelakaanKerja

Faktor fisik

Penerangan, suhu udara, kelembaban,


cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis,
radiasi, tekanan udara, dll.
Faktor kimia

Gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan dan benda benda padat.
Faktor biologi ( baik golongan hewan maupun tumbuh tumbuhan )

Faktor fisiologis

Konstruksi mesin ( sikap & cara kerja )


Faktor mental psikologis

Susunan kerja, hubungan diantara pekerja dan pengusaha, pemeliharaan kerja,


dsb.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai