• Filosofi (Mangkunegara)
• Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
• Keilmuan
• Semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan
pencemaran lingkungan.
• Menurut International Labour Organization (ILO) kesehatan
keselamatan kerja atau Occupational Safety and Health adalah
meningkatan dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara
fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan,
mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
pekerjaan, melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang
timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kesehatan,
menempatkan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai
dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan
kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan
tugasnya
• Pengertian K3 menurut OSHA adalah kesehatan dan
keselamatan kerja adalah aplikasi ilmu dalam mempelajari
risiko keselamatan manusia dan properti baik dalam industri
maupun bukan. Kesehatan keselamatan kerja merupakan
mulitidispilin ilmu yang terdiri atas fisika, kimia, biologi
dan ilmu perilaku dengan aplikasi pada manufaktur,
transportasi, penanganan material bahaya. .
• Definisi K3 yang disampaikan oleh ILO berbeda dengan yang
disampaikan oleh Occupational Safety Health Administrasi
(OSHA).
• Pengertian K3 menurut OSHA adalah kesehatan dan keselamatan
kerjaadalah aplikasi ilmu dalam mempelajari risiko keselamatan
manusia dan properti baik dalam industri maupun bukan.
Kesehatan keselamatan kerja merupakan mulitidispilin ilmu yang
terdiri atas fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku dengan aplikasi
pada manufaktur, transportasi, penangananmaterial bahaya. .
• Perbedaan definisi K3 menurut WHO-ILO dan OSHA. Pertama,pendekatan yang
dilakukan WHO-ILO mengarah pada perlindungankesehatan masyarakat pekerja melalui
upaya promotif, prefentif, kuratifdan rehabilitasi. Sasarannya pekerja.
• Sedangkan OSHA lebih menekankan pada pengendalian lingkungan kerja fisik, kimia,
biologi dan ergonomipsikologi yang dapat mengganggu status kesehatan dan
keselamatanpekerja. Sasarannya lingkungan kerja.
• Perbedaan yang kedua adalah WHO-ILO menekankan pada kesehatan kerja sedangkan
OSHA pada keselamatan kerja. Namun demikian perlu digarisbawahi, bahwa masalah K3
tidak bisa dipisahkan antara masalah kesehatan atau keselamatan, karena keduanya saling
berkaitan.
• Promosi dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental,
dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.
• Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari resiko yang timbul serta faktor-faktor
yang mengganggu kesehatan.
• Dalam zaman Mozai kurang lebih 5 abad setelah Hamurabi dinyatakan bahwa
ahli bangunan bertanggungjawab atas keselamatan para pelaksana dan pekerja
dengan menetapkan pemasangan pagar pengamanan pada setiap sisi luar atap rumah.
• Kurang lebih 8 abad sesudah masehi, Plinius seorang ahli Encyclopedia bangsa
Roma mensyaratkan agar para pekerja tambang diharuskan memakai tutup hidung
PEKERJA
ASET
LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
ALASAN PENTINGNYA K3
Human
Rights
Regulations
Hazard and
Risk
HAZARD
• Physical
• Chemical
(Hazard) • Electrical
• Mechanical
• Physiological
• Biological
• Ergonomic
PERTEMUAN 2
• Contoh
• kejadian hampir celaka adalah sesorang sedang mengecat bangunan
lantai atas, tanpa disadari kakinya menyenggol suatu benda dan
menyebabkan tergelincir. Namun karena orang tersebut memkai sabuk
pengaman, maka bisa selamat.
31
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
direncanakan, tidak
diinginkan, gangguan
terhadap pekerjaan berakibat
cedera pada manusia,
kerusakan barang, dan
pencemaran lingkungan.
TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
Mechanic
Electric
34 Physic
Chemical
Kinetic Biologic
Substances Flammable
Ergonomics
Explosive Accidental
Psychosocial
Combustible release
Corrosive
2. Konsekuensi Minor 2. Konsekuensi
Accident Injuries Mayor Terpapar kontak penyakit
Fatal mendadak, menahun, kanker dan
Assets Damage dampak terhadap masyarakat umum
Mendadak, dramatis, bencana (Prolonged Reaction)
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
Environment (bahan Titik berat pd
. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya
Process Titik berat pd
Exposure tersembunyi
Equipment, facilities, kerusakan asset,
Work hours Sepertinya kurang
tools fatality
PPE urgent (laten)
Working practices Sepertinya urgen
Pendidikan Prinsip pendekatan
Guarding (bahaya mendadak)
Karir jab. Sesuai Pengkajian
Pengalaman Prinsip pendekatan
pendidikan kepaparan
Karir lapangan + Pengkajian resiko
Utk
pelatihan Utk memperkecil
memperkecil
resiko
kepaparan
• Ada 4 Penyebab kecelakaan kerja
• Peralatan kerja dan perlengkapannya
• Tidak tersedia alat pengaman dan pelindung diri
• Keadaaan tempat kerja tdk memenuhi syarata faktor fisik dan kimia
• TK Kurangnya pengetahuan dan pengalaman kerja cara kerja dan
keselamatan kerja, kondisi fisik dan mental
$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan
$1 $3
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
HINGGA • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
BIAYA LAIN YANG biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
37 LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
KESEHATAN
KERJA
KESEHATAN KERJA
1. Tujuan
a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerja
b. Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan
kesehatan akibat lingkungan kerja atau pekerjaannnya
c. Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik,
memtal, pendidikan dan ketrampilannya
d. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
2. Ruang Lingkup
• Kesker promotif seperti penyuluhan, preventif, kuratif dan rehabilitatif
• Rehabilitatif pemulihan
3. Kaitan dengan Ilmu Kesmas
• Kesmas ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan melalui
usaha pengorganisasian di masyarakat
NO K3 NO KESEHATAN MASYARAKAT
kesmas kesling
kesker
KOMPONEN YANG BERPENGARUH
TERHADAP KESEHATAN PEKERJA
Produktivitas menurun
Yang Mempengaruhi
Kesehatan ProduktivitasTenaga Kerja
Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
TERIMA KASIH
PERTEMUAN 4
PENYAKIT AKIBAT
KERJA
PENGERTIAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA
• Penyakit akibat kerja – Occupational Disease:
• Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan
pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui
• Pneumokoniosis
Segolongan penyakit akibat penimbunan debu di paru-paru
• Asma akibat kerja
Bahan sensitisasi : tumbuhan/padi-padian, debu kerang, tungau,…
Bahan iritan : asam, alkali, oksidan kuat
(amonia, klor,…)
PNEUMOKONIOSIS
Penyebab :
Fisik : kelembaban, suhu, radiasi
Bahan tanaman : getah, daun, bunga,…
Makhluk hidup : jamur, bakteri, serangga
Bahan kimia : asam, hidrokarbon, bhn.
organik,… ( terpenting !! )
CONTOH DERMATOSIS AKIBAT KERJA
Diagnosis
- kapan dimulai
- penyebab ada di lingkungan kerja
- mekanisme timbulnya penyakit
(infeksi, iritasi, sensitivitas, … )
Uji : patch test, cuti kerja
Pencegahan
Paling penting
Kebersihan lingkungan, perseorangan,
APD, …
PERBEDAAN OCCUPATIONAL DISEASE
DAN WORK RELATED DISEASE
1. PENGURUS
• Pemeriksaan berkala PAK melapor ke Depnaker
• PAK dilaporkan Permen No. Per 01/Men/1981
• Pengurus hrs preventif PAK pd pekerja lainnya
• Menyedakan APD mencegah PAK
• Laporan 2 x 24 jam stlh penyakit dibuat diagnosanya
2. Tenaga Kerja
• Memberikan keterangan yg jelas dokter Pengawas K3
• Taat dlm penggunaan APD
• Berhak meminta kepengurus persyaratan pencegahan PAK
• Berhak keberatan dlm melakukan pekerjaan pengendalian PAK
3. Balai K3 dan Hiperkes
• Menyelenggrakan pelatihan dan penyuluhan PAK
• Badan yang ditunjuk Kemenaker untuk mendiagnosa PAK
TERIMA KASIH
DASAR HUKUM K3
Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3)
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radio aktif.