Anda di halaman 1dari 80

DASAR-DASAR KESEHATAN

DAN KESELAMATAN KERJA


BY MUSLIMIN B

FKM UPRI MAKASSAR


PENGERTIAN K3

• Filosofi (Mangkunegara)
• Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.

• Keilmuan
• Semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan
pencemaran lingkungan.
• Menurut International Labour Organization (ILO) kesehatan
keselamatan kerja atau Occupational Safety and Health adalah
meningkatan dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara
fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan,
mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
pekerjaan, melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang
timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kesehatan,
menempatkan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai
dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan
kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan
tugasnya
• Pengertian K3 menurut OSHA adalah kesehatan dan
keselamatan kerja adalah aplikasi ilmu dalam mempelajari
risiko keselamatan manusia dan properti baik dalam industri
maupun bukan. Kesehatan keselamatan kerja merupakan
mulitidispilin ilmu yang terdiri atas fisika, kimia, biologi
dan ilmu perilaku dengan aplikasi pada manufaktur,
transportasi, penanganan material bahaya. .
• Definisi K3 yang disampaikan oleh ILO berbeda dengan yang
disampaikan oleh Occupational Safety Health Administrasi
(OSHA).
• Pengertian K3 menurut OSHA adalah kesehatan dan keselamatan
kerjaadalah aplikasi ilmu dalam mempelajari risiko keselamatan
manusia dan properti baik dalam industri maupun bukan.
Kesehatan keselamatan kerja merupakan mulitidispilin ilmu yang
terdiri atas fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku dengan aplikasi
pada manufaktur, transportasi, penangananmaterial bahaya. .
• Perbedaan definisi K3 menurut WHO-ILO dan OSHA. Pertama,pendekatan yang
dilakukan WHO-ILO mengarah pada perlindungankesehatan masyarakat pekerja melalui
upaya promotif, prefentif, kuratifdan rehabilitasi. Sasarannya pekerja.

• Sedangkan OSHA lebih menekankan pada pengendalian lingkungan kerja fisik, kimia,
biologi dan ergonomipsikologi yang dapat mengganggu status kesehatan dan
keselamatanpekerja. Sasarannya lingkungan kerja.

• Perbedaan yang kedua adalah WHO-ILO menekankan pada kesehatan kerja sedangkan
OSHA pada keselamatan kerja. Namun demikian perlu digarisbawahi, bahwa masalah K3
tidak bisa dipisahkan antara masalah kesehatan atau keselamatan, karena keduanya saling
berkaitan.
• Promosi dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental,
dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.

• Untuk mencegah penurunan kesehatan pekerja akibat kondisi pekerjaan mereka.

• Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari resiko yang timbul serta faktor-faktor
yang mengganggu kesehatan.

• Penempatan dan memelihara pekerja di tempat yang sesuai dengan kondisi


fisiologis dan psikologis pekerja, dan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan
dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.
SEJARAH PERKEMBANGAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• 1700 tahun sebelum masehi Raja Hamurabi dari kerajaan Babylonia dalam kitab
undang-undangnya menyatakan  Bila seorang ahli bangunan membuat rumah
untuk seseorang dan pelaksanaan pembuatannya tidak berjalan dengan baik sehingga
rumah itu roboh dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan
tersebut dibunuh.”

• Dalam zaman Mozai kurang lebih 5 abad setelah Hamurabi  dinyatakan bahwa
ahli bangunan bertanggungjawab atas keselamatan para pelaksana dan pekerja
dengan menetapkan pemasangan pagar pengamanan pada setiap sisi luar atap rumah.

• Kurang lebih 8 abad sesudah masehi, Plinius seorang ahli Encyclopedia bangsa
Roma  mensyaratkan agar para pekerja tambang diharuskan memakai tutup hidung

• Tahun 1450 Dominico Fontana diserahi tugas membangun obelisk di tengah


lapangan St. Pieter Roma. Ia selalu  mensyaratkan agar para pekerja memakai topi
baja.
• Sebelum era industri
• Bahaya pekerjaan masih terbatas pada bahaya penggunaan alat-alat sederhana.
• Perlindungan keselamatan masih sangat kurang. Perlindungan hanya diberi kan
kepada kelompok bangsawan atau raja-raja dimana pekerjaan kasar atau
berbahaya dilakukan oleh para budak. Kematian atau kecelakaan dianggap
sebagai bagian dari nasib para budak.
• Revolusi Industri
• Peralatan berubah secara drastis. Pada masa ini mesin-mesin bertenaga besar
mulai diciptakan. Tentu saja perkembangan ini berakibat meningkatnya bahaya-
bahaya pekerjaan. Tidak hanya bahaya yang mengancam keselamatan tetapi juga
bahaya lingkungan. Revolusi industri menuju kemajuan atau kehancuran ?

• Sekarang
• Perkembangan teknologi semakin pesat, peralatan di disain dengan
tingkat bahaya yang semakin tinggi, namun tingkat keamanan juga
tinggi. Pekerjaan diatur agar aman bagi pekerja. Perlindungan hak asasi
semakin diperhati kan, keselamatan menjadi perhatian yang utama.
Sumber energi ramah linkungan mulai dikembang kan. dstnya
TUJUAN K3

1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan


orang lain di tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman


dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.

Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja
RUANG LINGKUP K3

1. K3 diterapkan disemua tempat kerja  keterlibatan manusia(TK), bahaya


akibat kerja, usaha yang dikerjakan
2. Aspek perlindungan K3
 TK dr semua jenis dan jenjang keahlian
 Peralatan dan bahan yang digunakan
 Faktor lingkungan kerja
 Proses produksi
 Karakteristik dan sifat pekerjaan
 Teknologi dan dan metodologi kerja

3. Penerapan K3 secara holistik


4. Komponen yang terlibat di proses industri
KEILMUAN K3

• Kesehatan kerja (Occupational Health). Kesehatan kerja adalah promosi


dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial setinggi-tingginya di
semua jenispekerjaan dengan melakuan Pengendalian risiko, dan
penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja, dan sebaliknya.

• Keselamatan kerja (Occupational Safety). Safety adalah ilmu dan seni


yang terdiri dari serangkaian metoda-metoda dalam melakukan intervensi
terhadap sistem kerja sehingga menjamin keamanan setiap sistem kerja
yang dijalankan baik bagi pekerjaan, peralatan, maupun bagi lingkungan.
• Higiene Industri (industrial hygiene). Higiene industri adalah
ilmu dan seni yang dalam mengantisipasi, mengevaluasi dan
pengendalian faktor atau tekanan lingkungan yang timbul di tempat kerja yang dapat
menyebabkan sakit, menganggu kesehatan dan secara signifikan mempengaruhi
ketidaknyamanan pekerja

• Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari penyesuaian antara


manusia dengan pekerjaan dan sebaiknya. Ergonomi adalah aplikasi ilmu biologi
manusia yang berinteraksi dengan ilmu teknik yang mempelajari manusia dan
lingkungan kerja, sehingga akan tercapai kepuasan maksimum pekerja dan
produktifitas.
KEILMUAN PENUNJANG K3
1. Fisika Occupational
2. Kimia Health
3. Biologi
4. Matematika
5. Biokimia Higiene Industri
6. Anatomi fisiologi
7. Ilmu kedokteran
8. Toksikologi
9. Psikologi Safety
10.Ilmu-ilmu sosial
11.Manajemen
12.Ekonomi Ergonomi
13.Dll.
FILOSOFI K3

• K3 merupakan hak asasi manusia/ pekerja. Bahwa tiap


pekerja berhak mendapatkan perlindungan tentang
kesehatan dan keselamatan kerjanya
• K3 merupakan usaha untuk mengendalikan hazard/ bahaya
di tempat kerja.
LATAR BELAKANG DIBUTUHKANNYA
K3 DI DUNIA INDUSTRI

• Setiap aktivitas Industri selalu mengandung bahaya dan resiko


keselamatan
• Bahaya dan resiko tersebut akan menimbulkan konsekuensi
• Apabila K3 tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan loss
Kerugian

PEKERJA

ASET
LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
ALASAN PENTINGNYA K3

Human
Rights

Regulations

Hazard and
Risk
HAZARD

• Hazard Adalah suatu obyek dimana terdapat


energi, zat atau kondisi kerja yang potensial
dapat mengancam keselamatan
• Hazard dapat berupa:
• bahan-bahan, bagian-bagian mesin, bentuk
energi, metode kerja atau situasi kerja.
JENIS POTENSI BAHAYA
(HAZARD)

• Physical
• Chemical

(Hazard) • Electrical
• Mechanical
• Physiological
• Biological
• Ergonomic
PERTEMUAN 2

Keselamatan Kerja Dan


Kecelakaan Kerja
PENGERTIAN DAN TEORI
KECELAKAAN KERJA
• Defenisi Kecelakaan kerja.
• Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak
diinginkan yang dapat menyebabkan kerugian dan terjadi
pada saat jam kerja dan di tempat kerja.
• Suatu kecelakaan dapat juga disebut kecelakaan kerja
meskipun tidak terjadi di tempat kerja, namun kejadiannya
ada di jalur rutin yang biasa dilewati dari dan ke tempat
kerja.
BEBERAPA CONTOH KASUS KECELAKAAN
KERJA

• Kasus pertama,seorang mekanik sedang bekerja di bengkel. Pintu dan


jendela dalam kondisi tertutup karena cuaca dingin. Mesin kendaraan yang
berada disamping mekanik yang sedang bekerja dalam keadaan hidup.
Udara yang mengandung karbonmonoksida memenuhi ruangan.
Akibantnya mekanik tersebut mengalami sesak nafas, apabila terjadi dalam
waktu yang lama dapat berakibat pingsan dan pada akhirnya berakibat fatal.
• Kasus kedua,seorang montir listrik sedang bekerja pada tegangan tinggi.
Ketika sedang menikmati karyawanannya, obeng yang dipakainya terjatuh
dan mengenaikoneksi listrik yang terbuka. Akibatnya montir tersebut
tersengat listrik, dan terjadi kebakaran
• Hubungan kerja disini menunjukkan  kecelakaan terjadi dikarenakan
oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan.
• Permasalahan penting :
• Kecelakaan kerja akibat langsung pekerjaan
• Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan

• Terdapat 3 kelompok kecelakaan


• Kecelakaan akibat kerja di perusahaan
• Kecelakaan lalu-lintas
• Kecelkaan dirumah
ANALISA SEBAB DAN AKIBAT
KECELAKAAN
• Menurut Suma’mur (1981)  80-85% kecelakaan disebabkan oleh
kelalaian (Unsafe human act) dan kesalahan manusia (human error)

• Kecelakaan dan Kesalahan manusia  faktor usia, JK, pengalaman


kerja dan pendidikan.

• Kecelakaan meningkat  beban kerja tdk normal, kapasistas kerja


menurun(kelelahan)
• Analisis kecelakaan kerja memegang peranan dalam upaya
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja
mewujudkan kecelakaan yang nihil

• Kecelakaan yang terjadi wajib dilaporkan kecelakaan


ditempat kerja dan yang ada hubungannya dengan
pekerjaan
1. Tujuan analisis kesehatan kerja
• Menggambarkan apa yang terjadi
• Menentukan sebab yang terjadi
• Mengukur resiko
• Mengembangkan tindakan kontrol
• Menentukan kecendrungan (trend)
• Menentukan peran serta

2. Apa yang dianalisis


• Setiap kecelakan yang terjadi termasuk yg tdk membawa kerugian
• Setiap yang membawa kerugian
• Keadaan yang hampir celaka
• Kecelakaan/ accident.
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan
yang dapat menyebabkan kerugian baik pada
manusia,properti dan proses produksi. Berdasarkan
jenisnya, kecelakaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
• a) kecelakaan umum/ community accident
• b) kecelakaan kerja /industrial accident.
• Dapat menimbukan kerugian, kejadian hampir celaka atau
near miss/ near accident/ incident adalah kejadian yang tidak
diinginkan, namun tidak sampai menimbulkan kerugian.

• Contoh
• kejadian hampir celaka adalah sesorang sedang mengecat bangunan
lantai atas, tanpa disadari kakinya menyenggol suatu benda dan
menyebabkan tergelincir. Namun karena orang tersebut memkai sabuk
pengaman, maka bisa selamat.
31
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
direncanakan, tidak
diinginkan, gangguan
terhadap pekerjaan berakibat
cedera pada manusia,
kerusakan barang, dan
pencemaran lingkungan.
TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
Mechanic
Electric
34 Physic
Chemical
Kinetic Biologic
Substances  Flammable
Ergonomics
 Explosive Accidental
Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
Accident  Injuries  Mayor Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
Mendadak, dramatis, bencana (Prolonged Reaction)
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
Environment (bahan Titik berat pd
. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya
Process Titik berat pd
Exposure tersembunyi
Equipment, facilities, kerusakan asset,
Work hours Sepertinya kurang
tools fatality
PPE urgent (laten)
Working practices Sepertinya urgen
Pendidikan Prinsip pendekatan
Guarding (bahaya mendadak)
Karir jab. Sesuai Pengkajian
Pengalaman Prinsip pendekatan
pendidikan kepaparan
Karir lapangan + Pengkajian resiko
Utk
pelatihan Utk memperkecil
memperkecil
resiko
kepaparan
• Ada 4 Penyebab kecelakaan kerja
• Peralatan kerja dan perlengkapannya
• Tidak tersedia alat pengaman dan pelindung diri
• Keadaaan tempat kerja tdk memenuhi syarata  faktor fisik dan kimia
• TK Kurangnya pengetahuan dan pengalaman kerja  cara kerja dan
keselamatan kerja, kondisi fisik dan mental

• Kecelakaan ada penyebab dan dan dicegah dengan


mengurangi faktor bahaya
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan

$1 $3
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
HINGGA • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
BIAYA LAIN YANG biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
37 LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan dan 1
tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka


• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.000 Aman
• Bahaya
39

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB


INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
40
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
KLASIFIKASI KECELAKAAN

a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan  terjatuh, tertimpah,


tertumbuk, tertusuk, kontak/terkena, terperangkap, terjepit dll
b. Klasifikasi menurut penyebab  mesin, bejana, instalasi
listrik, pendingin, bahan kimia
c. Klasifikasi menurutsifat luka  patah, memar, terbakar,
dislokasi
d. Klasifikasi menurut letak kelainan  kepala, leher, badan
dan anggota tubuh lainnya
PERTEMUAN 3

KESEHATAN
KERJA
KESEHATAN KERJA

Pengertian Kesehatan Kerja


• Definisi kesehatan kerja menurut WHO tahun 1950 adalah
kesehatan kerja adalah suatu upaya untuk mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesejahteraan fisik, mental dan
sosial yang setinggitingginya bagi semua pekerja pada
semua pekerjaan dari risiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
suatu lingkungan kerja
• Definsi tersebut mengalami perubahan, sehingga pada tahun
1995 oleh gabungan WHO dan ILO mendefinisikan kesehatan
kerja pada tiga fokus yang berbeda, yaitu:
1) Pemeliharaan dan promosi kesehatan karyawan dan kapasitas kerja,
2) Peningkatan lingkungan kerja dan pekerjaan yang kondusif terhadap K3
karyawan dan
3) Pengembangan, pengorganisasian kerja dan budaya kerja ke arah yang
mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dan dalam
mengerjakan yang demikian itu juga meningkatkan suasana sosial yang
positif dan operasi yang lancar dan dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan.
• Suma’mur (1986) bahwa Defenisi Kesehatan Kerja
merupakan spesialisasi ilmu ksehatan/kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyk. Pekerja
memperoleh derajat kesejatam yang setinggi-tingginya, baik
fisik, atau mental maupun sosial dengan usaha-usaha
preventif dan kuratif terhadap penyakit/ gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja serta terhadap penyakit2 umum
lainnya. manusia dan bersifat medis
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
KESEHATAN KERJA

1. Tujuan
a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerja
b. Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan
kesehatan akibat lingkungan kerja atau pekerjaannnya
c. Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik,
memtal, pendidikan dan ketrampilannya
d. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
2. Ruang Lingkup
• Kesker  promotif seperti penyuluhan, preventif, kuratif dan rehabilitatif

• Promotif  penyuluhan, pelatihan dan peningkatan pengetahuan

• Upaya preventif  pencegahan resiko kesehatan

• Kuratif  angka absensi dan kesakitan

• Rehabilitatif  pemulihan
3. Kaitan dengan Ilmu Kesmas
• Kesmas  ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan melalui
usaha pengorganisasian di masyarakat

• Masyk Pekerja kelompok produktif yang memerlukan


perhatian yang cukup penting sebagai tulang punggung
perekonomian keluarga dan masyarakat.
Perbedaaan kesker (K3) dan kesmas

NO K3 NO KESEHATAN MASYARAKAT

1 Tujuan : Masyarakat Tenaga Kerja 1. Tujuan : Masyarakat Umum

2. Yang diurusi golongan karyawan 2. Yang diurusi golongan masyarakat

3. Ditandai sangat efektifnya pemeriksaan 3. Sulit untuk pemeriksaan medik


sebelum dan periodik

4. Yang dihadapi adalah lingkungan kerja 4. Lingkungan umum

5. Terutama bertujuan peningkatan 5. Kesehatan dan kesejahteraan


produktivitas masyarakat
6. Dibiayai oleh perusahaan 6. Oleh anggaran pemerintah

7. Perkembangannya pesat setelah revolusi 7. Perkembangan cepat setelah kemajuan


industri ilmu di bidang jazad renik
8. Per UU dalam lingkup ketenagakerjaan 8. Per UU  dalam ilmu kesehatan
• Kesmas meliputi kes lingkungan dan kesker

• Kesling  merujuk pada sifat dari kondisi lingkungan yang


mempengaruhi kualitas kesehatan

• Kesker  memusatkan perhatian kepada pekerja industri,


pertanian jasa, informal dll
GBR . HUB. ILMU KESKER DAN KESMAS

kesmas kesling

kesker
KOMPONEN YANG BERPENGARUH
TERHADAP KESEHATAN PEKERJA

• Kesehatan dan kinerja para pekerja akan dipengaruhi oleh :


1. Beban Kerja  fisik, mental dan sosial
Penempatan meliputi kecocokan,pengalaman, ketarampilan,
motivasi dll

2. Kapasistas Kerja  pendidikan, ketarampilan, kesegaran


jasmani, ukuran tubuh dan gizi
3. Lingkungan Kerja  beban tambahan, seperti : fisik, kimia,
biologis, ergonomi,psikologis
• Contoh potensial bahaya terhadap kesehatan :
• Faktor mesin : cidera dan kec. Kerja
• Faktor psikologik : gangguan otot, low back pain, kelelahan
• Faktor fisik : hearing loss, efek radiasi,
• Faktor kimia : alaergi, kanker, intoksikasi
• Faktor biologic : alergi, infeksi
• Faktor psikologis : stress, depresi, tidak puas
• Faktor psikososial : konflik, kualitas kerja

Ketiga komponen serasi  kesehatan kerja yang optimal


Ketiga komponen tidak serasi  mslh kesehatan kerja PAK

Produktivitas menurun
Yang Mempengaruhi
Kesehatan ProduktivitasTenaga Kerja

Beban Kerja Lingkungan Kerja


-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Fisiologi
-Psikologi

Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
TERIMA KASIH
PERTEMUAN 4

PENYAKIT AKIBAT
KERJA
PENGERTIAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA
• Penyakit akibat kerja – Occupational Disease:
• Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan
pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui

• Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (Work Related Disease):


• Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan
memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya
penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks
• Keppres RI no 22/1993
• Penyakit yang timbul karena hubungan kerja :
• Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

• Menurut WHO (1985) Penyakita akibat kerja ad/


• sebagai hubungan dengan faktor-faktor spesifik di tempat
kerja dan sepenuhnya dipastikan faktor-faktor tersebut bisa
diidentifikasikan, diukur, kemudian dapat dikendalikan
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
PAK
• Gol. Fisik : suara, suhu, tek. udara,
penerangan, radiasi,…
• Gol. Kimia : debu, gas, uap, logam,
larutan, awan/kabut,…
• Gol. Biologi : basil antrax, brucella, HIV,…
• Fisiologi : ergonomi, …
• Mental Psikologi : monotoni, …
BEBERAPA PENYAKIT AKIBAT
KERJA
• Keppres 22 th 1993: Ttg penyakit yg timbul karena hub. Kerja memuat
jenis penyakit yang sama, dan ditambahah dgn penyakit yg yg
disebabkan bahan kimia dan bahan obat
terdapat 31 kelompok PAK

26 kel akibat faktor kimia


4 kel akibat faktor fisik
1 kel akibat faktor biologik
PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA

• Pneumokoniosis
Segolongan penyakit akibat penimbunan debu di paru-paru
• Asma akibat kerja
Bahan sensitisasi : tumbuhan/padi-padian, debu kerang, tungau,…
Bahan iritan : asam, alkali, oksidan kuat
(amonia, klor,…)
PNEUMOKONIOSIS

Berdasarkan jenis debu yang di timbun :


1. Silicosis … SiO2 bebasTambang, sandblasting
2. Antrakosis … debu arang batu 2-4 thn inkubasi
3. Asbestosis … debu asbes  pengolahan asbes
4. Berryliosis … debu berilium  logam oksida, sulfat
5. Siderosis … debu Fe2O3
6. Stannosis … debu timah putih (SnO2) timah putih biji besi
7. Bissynosis … debu kapas ind. tekstil
DERMATOSIS

 Dermatosis akibat kerja : segala kel. kulit yang


timbul waktu bekerja/disebabkan oleh faktor
pekerjaan dermatitis, alergi,…

 Penyebab :
 Fisik : kelembaban, suhu, radiasi
 Bahan tanaman : getah, daun, bunga,…
 Makhluk hidup : jamur, bakteri, serangga
 Bahan kimia : asam, hidrokarbon, bhn.
organik,… ( terpenting !! )
CONTOH DERMATOSIS AKIBAT KERJA

• Penyamakan kulit hewan … antrax


• Perkebunan/bunga …sporotrikosis
• Bengkel … oli dermatitis
• Pembalsem mayat … dermatitis krn formaldehid
DERMATITIS KONTAK

Strong alkalies, such as sodium or


potassium hydroxide produce the type
Disebabkan oleh pelarut spt.
of caustic burns
Kerosin yang digunakan sebagai
pembersih kulit
CHROMIUM

In the United States, all cement


contains chromium. Allergic
sensitivity to dichromate is often
associated with a cement
dermatitis. In such cases the
primary irritant action of the alkali
plus the abrasive and hygroscopoc
properties of cement precede and
favor sensitization by the chrome
salts.
CONTACT DERMATITIS, SUBACUTE

Kasus di samping disebabkan oleh


karet, mercapto benzothiazole,
Disebabkan oleh sepatu kerja dan
keringat.
ALERGI AKIBAT KERJA

• Disebabkan oleh berbagai faktor di tpt kerja spt. debu,


bahan kimia, bahan dari hewan/ tumbuhan, dll
• Merupakan reaksi setelah kontak dengan alergen.
Bahan Jalan masuk Organ sasaran
Kimia organik
• benzen - kulit, sal nafas Organ hemopoetik
• Amina aromatik - kulit, sal nafas, sal cerna Sal kemih, paru, usus
- kulit, sal nafas
• aspal, batubara, minyak Kulit, paru
bumi
Kimia anorganik
• arsen -kulit, nafas, cerna Kulit, paru, hati
• asbes - kulit, nafas Paru
• kromat - kulit nafas Kulit, sinus nasal
Radiasi
•uv -Kulit Kulit
•Sinar Rontgen - kulit Kulit, jaringan penghubung,
tulang, sum sum tulang
Kulit, tulang, hemopoetik,
• zat radio aktif - kulit, nafas, sal cerna paru
DIAGNOSA PAK

Diagnosis
- kapan dimulai
- penyebab ada di lingkungan kerja
- mekanisme timbulnya penyakit
(infeksi, iritasi, sensitivitas, … )
Uji : patch test, cuti kerja

Pencegahan
Paling penting
Kebersihan lingkungan, perseorangan,
APD, …
PERBEDAAN OCCUPATIONAL DISEASE
DAN WORK RELATED DISEASE

• Terjadi hanya diantara • Terjadi juga pada populasi


populasi pekerja (occurs penduduk (occurs largely in
mainly among working the community)
population) • Penyebab multi faktor
• Penyebab spesifik • Pemaparan di tempat kerja
• Adanya paparan di tempat mungkin merupakan salah
kerja merupakan hal yang satu faktor
penting • Mungkin tercatat dan
• Tercatat dan mendapatkan mungkin dapat ganti rugi
ganti rugi (notifiable and (maybe notifiable and
compensable) compensable)
Penatalaksanaan
- simptomatis hanya membantu, tidak sembuh
- meniadakan penyebab dari lingkungan kerja
- memindahkan pekerja
• Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja
• Riwayat penyakit • Riwayat pekerjaan • Pemeriksaan klinik •
Pemeriksaan laboratories • Pemeriksaan Rontgen • Hubungan antara
bekerja dan tidak bekerja dengan gejala penyakit.

• Monitoring Lingkungan Kerja •


• Pemantauan personil (diukur dekat masuknya kontaminan)
• Pemantauan lingkungan kerja
• Pemantauan biologic
KEWAJIBAN TERHADAP PAK

1. PENGURUS
• Pemeriksaan berkala  PAK  melapor ke Depnaker
• PAK dilaporkan  Permen No. Per 01/Men/1981
• Pengurus hrs preventif  PAK pd pekerja lainnya
• Menyedakan APD mencegah PAK
• Laporan 2 x 24 jam  stlh penyakit dibuat diagnosanya

2. Tenaga Kerja
• Memberikan keterangan yg jelas  dokter Pengawas K3
• Taat dlm penggunaan APD
• Berhak meminta kepengurus  persyaratan pencegahan PAK
• Berhak keberatan dlm melakukan pekerjaan  pengendalian PAK
3. Balai K3 dan Hiperkes
• Menyelenggrakan pelatihan dan penyuluhan  PAK
• Badan yang ditunjuk Kemenaker untuk mendiagnosa PAK
TERIMA KASIH
DASAR HUKUM K3

UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.

2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.

3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3


• Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3)
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.

2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radio aktif.

Anda mungkin juga menyukai