Anda di halaman 1dari 7

PERSAMAAN NON LINIER

TUGAS KELOMPOK

(Disusun untuk memenuhi nilai tugas pada Mata Kuliah Metode Numerik)

Disusun Oleh :
Kumala Galuh Haiva (071002000024)
Jose Andreas Ezenwune (071002000021)

FALKUTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2022
Pendahuluan

Metode Numerik merupakan alat bantu pemecahan masalah matematika yang sangat
ampuh. Metode numerik mampu menangani sistem persamaan linier yang besar dan
persamaan-persamaan yang rumit. Metode Numerik merupakan penyederhanaan matematika
yang lebih tinggi menjadi operasi matematika yang mendasar.
Metode numerik adalah teknik penyelesaian permasalahan yang diformulasikan secara
matematis dengan cara operasi hitungan. Dalam metode numerik ini dilakukan operasi
hitungan dalam jumlah yang banyak dan prosesnya berulang. Sehingga dalam prakteknya perlu
bantuan komputer untuk menyelesaikan hitungan tersebut. Tanpa bantuan komputer, metode
numerik tidak banyak memberikan manfaat.
Dalam penyelesaian persamaan non-linier diperlukan akar-akar persamaan non-linier,
dimana akar sebuah persamaan non-linier f(x)=0 merupakan nilai x yang menyebabkan nilai
f(x) sama dengan nol. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa akar-akar penyelesaian
persamaan non-linier merupakan titik potong antara kurva f(x) dengan sumbu x.
• Metode Bagi Paruh (Bisection)
Prinsip dari metode ini adalah “pemaruhan” (nilai rata-rata) dari nilai estimasi
akar suatu PANLT yang dibentuk dengan cara ‘menebak’ 2 buah harga awal pada
interval [a,b] yang bertempat-kedudukan ‘mengapit’ (di kiri dan kanan) akar atau
jawab yang sebenarnya. Metode ini pada umumnya memerlukan 2 (dua) buah
tebakan untuk harga-harga x-awal (x0dan x1).
Jika terdapat suatu f(x) yang menerus  [a,b] dan f(a)f(b) < 0, maka menurut Teorema
1.1 paling tidak f(x) mempunyai satu akar f(x) mempunyai satu akar  [a,b].
➢ Algoritma

Bisect(f, a, b, akar, )

1. Hitung c := (a+b)/2
2. Jika b – c   , maka akar:= c, dan ‘ exit’
3. Jika {tanda f(b)•tanda f(c)} ≤ 0, maka a := c , jika tidak b := c
4. Kembali ke langkah nomor 1.
➢ Definisi
Suatu deret hasil suatu iterasi {xn|n≥0} dikatakan menuju ke titik a dengan
derajat p ≥1 , jika

untuk beberapa nilai c>0. Jika p=1, deretnya disebut menuju ke titi a
secara linier. Pada kasus ini diperlukan nilai c<1; c disebut laju linier

a
dari xn menuju . Ada beberapa metode yang membutuhkan definisi

yang agak berbeda dengandiatas yaitu


• Metode Newton

metode pendekatan yang menggunakan satutitik awal dan mendekatinya dengan


memperhatikan slope atau gradien pada titiktersebut. Titik pendekatan ke n+1 dituliskan
dengan :

➢ Algoritma
1. Definisikan fungsi f(x) dan f1(x)
2. Tentukan toleransi error (e) dan iterasi maksimum (n)
3. Tentukan nilai pendekatan awal x0
4. Hitung f(x0) dan f’(x0)
5. Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |f(xi)|> e
– Hitung f(xi)

6. Akar persamaan adalah nilai xi yang terakhir diperoleh.


• Metode Sekan
Metode secant merupakan perbaikan dari metode regula-falsi dan newton raphson dimana
kemiringan dua titik dinyatakan sacara diskrit, dengan mengambil bentuk garis lurus yang
melalui satu titik. Tujuan metode secant adalah untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat pada metode Newton-Raphson yang terkadang sulit mendapatkan turunan pertama
yaitu f‘ (x). Fungsi metode secant adalah untuk menaksirkan akar dengan menggunakan
diferensi daripada turunan untuk memperkirakan kemiringan/slope.

➢ Algoritma
1. Definisikan fungsi F(x)
2. Definisikan torelansi error (e) dan iterasi maksimum (n)
3. Masukkan dua nilai pendekatan awal yang di antaranya terdapat akar yaitu x0
dan x1,sebaiknya gunakan metode tabel atau grafis untuk menjamin titik
pendakatannya adalah titik pendekatan yang konvergensinya pada akar persamaan
yang diharapkan.
4. Hitung F(x0) dan F(x1) sebagai y0 dan y1
5. Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |F(xn)|Xn+1 = Xn – Yn (Xn – Xn-1 / Yn – Yn-1)
6. Akar persamaan adalah nilai x yang terakhir.
• Akar dari Persamaan Polinomial
akar persamaan polinomial adalah nilai-nilai variabel yang memenuhi suatu persamaan
polinomial yaitu persamaan yang berpangkat banyak.

p(x) = a0 + x(a1 + x(a2+…+x(an-1 + anx)…) (A)


atau
p(x) = a0 + a1x + a2x2+…+ anxn (B)
Pada Pers.(A) terdapat n perkalian & pertambahan, sedangkan dalam
Pers.(B) terdapat: (2n–1) perkalian & pertambahan. Oleh karena itu
dalampemrograman komputer lebih disukai bentuk dalam Pers.(A),
karena lebih efisien.
Pers. (A) jika ditulis dalam FORTRAN menjadi

p = a(n)
do 10 i = n,1,-1
10 p = p*x + a(i–1)

Untuk menghitung akar dari persamaan p(x) = 0 akan digunakan


MetodaNewton. Untuk keperluan itu polinomial p(x) akan dimodifikasi
sebagai berikut Disyaratkan: bn = an
bk = ak + zbk+1 , k = n–
1, n–2,… , 0Dari syarat ini p(x) dapat
ditulis sebagai
p(x) = b0 + (x– z)q(x)
dengan q(x) = b1 + b2x +…+ bnx n-1

sehingga p’(x) = (x– z)q’(x) + q(x) → p’(z) = q(z)


➢ Algoritma
Polynew (a, n, x, , itmax, akar, b, ier)
1. Keterangan: a adalah vektor coef. dengan dimensi n, itmax adalah
iterasi maksimum, b adalah vektor coef. dari polinomial yang baru,
ier adalah indikator adanya error.
2. noiter: = 1
3. x: = x0 , bn := c := an
4. Untuk k = n-1, …, 1, bk := ak+ zbk+1, c := bk + zc
5. b0:= a0 + zb1
6. Jika c = 0, ier := 2, dan ‘exit
7. x1:= x0 – b0/c
8. Jika x1 – x0 , ier :=0 ,akar:= x1, dan ‘exit’
9. Jika noiter:= itmax, ier:= 1, dan ‘exit’
10. noiter:= noiter + 1, x0:= x1 , ulangi langkah ketiga.
• Contoh Soal

Hitung salah satu akar dari persamaan pangkat tiga:


f(x) = x3 + x2 –3x – 3 = 0
Cek dengan  = 0,0001

Jawab:
1. Ubah persamaan diatas kedalam bentuk x = g(x)
x 3 = (-x 2 + 3x +3), atau
x = (-x 2 + 3x +3)1/3
2. Persamaan iterasinya:
X2 = (-x1 2 + 3x1 +3)1/3
3. Errornya:

References:

1. http://irma.lecturer.pens.ac.id/Metode%20Numerik/MetNum02-
Persamaan%20Non%20Linier.pdf
2. http://zai.lecturer.pens.ac.id/Kuliah/Workshop%20Metode%20Numerik/Teori/Met
ode%20Secant-Modifikasi%20Tabel.pdf

Anda mungkin juga menyukai