Anda di halaman 1dari 1

Nama : Kumala Galuh Haiva

NIM : 071002000024

• Level 1 ( pathological )
Keselamatan didefinisikan dalam hal solusi teknis dan prosedural dan kepatuhan terhadap
peraturan. Keselamatan tidak dilihat sebagai risiko bisnis utama dan departemen
keselamatan dianggap memiliki tanggung jawab utama untuk keselamatan. Banyak
kecelakaan dianggap tidak dapat dihindari dan sebagai bagian dari pekerjaan. Sebagian
besar staf garis depan tidak tertarik pada keselamatan dan mungkin hanya menggunakan
keselamatan sebagai dasar argumen lain, seperti perubahan sistem shift.
• Level 2 ( Reactive )
Tingkat kecelakaan organisasi cenderung mengalami kecelakaan yang lebih serius
daripada rata-rata. Keselamatan dipandang sebagai risiko bisnis dan waktu serta upaya
pengelolaan dimasukkan ke dalam pencegahan kecelakaan. Keselamatan hanya
didefinisikan dalam hal kepatuhan terhadap aturan dan prosedur serta kendali teknik.
Kecelakaan dipandang sebagai hal yang dapat dicegah. Manajer melihat bahwa sebagian
besar kecelakaan hanya disebabkan oleh perilaku tidak aman dari staf lini depan. Kinerja
keselamatan diukur dalam hal indikator tertinggal seperti LTI (Lost Time Injury) dan
insentif keselamatan didasarkan pada penurunan tingkat LTI. Manajer senior reaktif dalam
keterlibatan mereka dalam kesehatan dan keselamatan (yaitu mereka menggunakan
hukuman ketika tingkat kecelakaan meningkat).
• Level 3 ( Calculative)
Tingkat kecelakaan relatif rendah, tetapi telah mencapai titik tertinggi. Organisasi yakin
bahwa keterlibatan karyawan garis depan dalam kesehatan dan keselamatan sangat penting,
jika perbaikan di masa depan ingin dicapai. Manajer menyadari bahwa berbagai faktor
menyebabkan kecelakaan dan akar penyebabnya sering kali berasal dari keputusan
manajemen. Sebagian besar karyawan garis depan bersedia bekerja dengan manajemen
untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan. Mayoritas staf menerima tanggung jawab
pribadi untuk kesehatan dan keselamatan mereka sendiri. Kinerja keselamatan dipantau
secara aktif dan datanya digunakan secara efektif.
• Level 4 ( Proactive)
Mayoritas staf dalam organisasi yakin bahwa kesehatan dan keselamatan penting baik dari
sudut pandang moral maupun ekonomi. Manajer dan staf garis depan menyadari bahwa
berbagai faktor menyebabkan kecelakaan dan akar penyebab kemungkinan besar kembali
ke keputusan manajemen. Staf garis depan menerima tanggung jawab pribadi untuk
kesehatan dan keselamatan mereka sendiri dan orang lain. Diakui pentingnya semua
karyawan untuk merasa dihargai dan diperlakukan secara adil. Organisasi melakukan
upaya signifikan dalam tindakan proaktif untuk mencegah kecelakaan. Kinerja
keselamatan dipantau secara aktif menggunakan semua data yang tersedia. Kecelakaan
non-kerja juga dipantau dan gaya hidup sehat dipromosikan.
• Level 5 ( Generative Improving)
Pencegahan semua cedera atau cedera pada karyawan (baik di tempat kerja maupun di
rumah) adalah nilai inti perusahaan. Organisasi telah mengalami periode berkelanjutan
(tahun) tanpa kecelakaan yang dapat dicatat atau insiden berpotensi tinggi, tetapi tidak ada
perasaan puas diri. Mereka hidup dengan paranoia bahwa kecelakaan berikutnya akan
segera terjadi. Organisasi menggunakan berbagai indikator untuk memantau kinerja tetapi
tidak digerakkan oleh kinerja, karena memiliki kepercayaan pada proses keselamatannya.
Organisasi ini terus berupaya untuk menjadi lebih baik dan menemukan cara yang lebih
baik untuk meningkatkan mekanisme pengendalian bahaya. Semua karyawan memiliki
keyakinan yang sama bahwa kesehatan dan keselamatan adalah aspek penting dari
pekerjaan mereka dan menerima bahwa pencegahan cedera non-kerja adalah penting.
Perusahaan menginvestasikan banyak upaya dalam mempromosikan kesehatan dan
keselamatan di rumah.

Anda mungkin juga menyukai