B. Manajemen Kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan merupakan manajemen yang memiliki visi dan
sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan program keselamatan.
Manajemen kepemimpinan berarti pemilik perusahaan, manajer, supervisor, menjadikan
keselamatan dan kesehatan pekerja sebagai nilai inti organisasi, memiliki komitmen penuh
untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya, melindungi pekerja dan terus menerus
mengingatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Terdapat 4 kegiatan yang dilakukan dalam penerapan manajemen kepemimpinan
ini, yaitu :
1. Mengkomunikasikan Komitmen
Komitmen yang telah tertuang dalam sebuah kebijakan terlulis yang jelas
dapat dikomunikasikan kepada seluruh pekerja. Hal ini dapat menjelaskan bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja merupakan nilai utama dalam sebuah organisasi,
sama pentingnya dengan produktivitas, profialibilitas, kualitas produk atau layanan,
dan kepuasan pelanggan. Menetapkan kebijakan tertulis yang ditandatangani oleh
pimpinan puncak menunjukkan komitmen organisasi terhadap keselamatan dan
kesehatan untuk semua pekerja. Dalam cara mengkomunikasikan kebijakan, perlu
diperhatikan hal-hal penting agar kebijakan tersebut dapat diterima dengan baik oleh
seluruh pekerja termasuk kontraktor, sub kontraktor, pekerja tidak tetap, vendor,
konsumen, ataupun pengunjung. Kebijakan ini dapat dikomunikasikan melalui media
digital yang ada di perusahaan, ataupun pada saat pertemuan, induksi keselamatan,
dan safety talk. Dengan begitu, seluruh pekerja yang ada di area perusahaan tersebut
mengetahui terkait komitmen yang dimiliki perusahaan. Sehingga, dapat tercipta area
kerja yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan.
2. Menetapkan Tujuan Program
Dalam membuat suatu program, baik yang berkaitan dengan keselamatan
ataupun tidak, perlu memperhatikan tujuan yang spesifik dan objektif dari program
tersebut. Manajemen dapat menetapkan harapan bagi manajer, supervisor, pekerja,
dan untuk program secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran harus fokus pada
tindakan yang spesifik dimana akan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sehingga, penetapan tujuan tersebut juga harus realistis dan tentunya dapat diukur
untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan. Terutama fokus pada pencegakan
kecelakaan ataupun penyakit bukan pada pengobatan penyakit atau cidera. Dalam
mencapai tujuan program, kita juga perlu menunjuk penanggung jawab program,
menetapkan batasan waktu, dan kebutuhan sumberdaya yang diperlukan.
3. Menyediakan Sumber Daya
4. Menetapkan Tolak Ukur Kinerja
C. Problem Solving, Social Competence, perilaku yang mencerminkan safety commitment