Anda di halaman 1dari 3

A.

Komitmen Keselamatan (Safety Commitment)


Pada dasarnya, komitmen terhadap keselamatan disini ditujukan kepada
manajemen dalam suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan manajemen lah yang memiliki
tanggung jawab untuk menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi karyawannya.
Apabila terjadi suatu kecelakaan kerja, maka kejadian tersebut menunjukkan adanya
kegagalan sistem manajemen yang ada. Komitmen pada keselamatan ditunjukkan melalui
adanya kebijakan perusahaan berkaitan dengan aspek keselamatan yang ditandatangani
oleh pimpinan tertinggi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya
kebijakan tersebut, menunjukkan bahwa manajemen memberikan dukungan penuh
terhadap program keselamatan sebagai bentuk lain sebuah komitmen. Oleh karena itu,
program yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja seharusnya dimulai dari
pimpinan tertinggi suatu perusahaan.
Pernyataan terkait kebijakan keselamatan dan kesehatan menjelaskan kebijakan,
membuat standar keselamatan di perusahaan, memberikan dukungan untuk keselamatan,
dan mendukung penegakan keselamatan dan kesehatan di perusahaan. Kebijakan ini harus
menetapkan tujuan dan filosofi perusahaan, menggambarkan tujuan program, menetapkan
tanggung jawab untuk semua personel perusahaan dan bersifat positif. Diharapkan dengan
program keselamatan dan kesehatan kerja yang ditandatangani oleh manajemen puncak ini,
tidak diartikan bahwa mereka akan mengembangkan program tersebut, namun berarti
bahwa mereka mendukungnya. Hal ini disebut juga sebagai sebuah komitmen.
Manajemen puncak harus menentukan kepada siapa seorang ahli keselamatan dan
kesehatan kerja akan memberikan laporannya. Semakin tinggi kedudukan seseorang yang
menerima laporan tersebut dalam suatu perusahaan maka akan semakin baik. Jika
memungkinkan membuat laporan ke presiden direktur langsung.
Manajemen juga harus mengembangkan dan menerapkan aturan keselamatan dan
kesehatan kerja, dimana setiap orang yang berada dalam perusahaan tersebut
mematuhinya. Dimulai dengan manajemen yang memberikan contoh keteladanan dalam
mematuhi aturan tentang keselamatan. Misalnya seorang manajer tidak akan memasuki
area proyek jika belum memakai pelindung diri.
Manajemen menjadi contoh terhadap penerapan program keselamatan di
perusahaan dan memberikan dukungannya terhadap pelaksanaan program keselamatan.
Salah satunya dukungan finansial yang memadai. Penganggaran terhadap program
keselamatan harusnya mempunyai sumber tersendiri. Program keselamatan dan Kesehatan
perlu di atur sedemikian rupa seperti komponen perusahaan yang lain seperti penelitian,
pengembangan dan produksi.

B. Manajemen Kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan merupakan manajemen yang memiliki visi dan
sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan program keselamatan.
Manajemen kepemimpinan berarti pemilik perusahaan, manajer, supervisor, menjadikan
keselamatan dan kesehatan pekerja sebagai nilai inti organisasi, memiliki komitmen penuh
untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya, melindungi pekerja dan terus menerus
mengingatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Terdapat 4 kegiatan yang dilakukan dalam penerapan manajemen kepemimpinan
ini, yaitu :
1. Mengkomunikasikan Komitmen
Komitmen yang telah tertuang dalam sebuah kebijakan terlulis yang jelas
dapat dikomunikasikan kepada seluruh pekerja. Hal ini dapat menjelaskan bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja merupakan nilai utama dalam sebuah organisasi,
sama pentingnya dengan produktivitas, profialibilitas, kualitas produk atau layanan,
dan kepuasan pelanggan. Menetapkan kebijakan tertulis yang ditandatangani oleh
pimpinan puncak menunjukkan komitmen organisasi terhadap keselamatan dan
kesehatan untuk semua pekerja. Dalam cara mengkomunikasikan kebijakan, perlu
diperhatikan hal-hal penting agar kebijakan tersebut dapat diterima dengan baik oleh
seluruh pekerja termasuk kontraktor, sub kontraktor, pekerja tidak tetap, vendor,
konsumen, ataupun pengunjung. Kebijakan ini dapat dikomunikasikan melalui media
digital yang ada di perusahaan, ataupun pada saat pertemuan, induksi keselamatan,
dan safety talk. Dengan begitu, seluruh pekerja yang ada di area perusahaan tersebut
mengetahui terkait komitmen yang dimiliki perusahaan. Sehingga, dapat tercipta area
kerja yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan.
2. Menetapkan Tujuan Program
Dalam membuat suatu program, baik yang berkaitan dengan keselamatan
ataupun tidak, perlu memperhatikan tujuan yang spesifik dan objektif dari program
tersebut. Manajemen dapat menetapkan harapan bagi manajer, supervisor, pekerja,
dan untuk program secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran harus fokus pada
tindakan yang spesifik dimana akan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sehingga, penetapan tujuan tersebut juga harus realistis dan tentunya dapat diukur
untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan. Terutama fokus pada pencegakan
kecelakaan ataupun penyakit bukan pada pengobatan penyakit atau cidera. Dalam
mencapai tujuan program, kita juga perlu menunjuk penanggung jawab program,
menetapkan batasan waktu, dan kebutuhan sumberdaya yang diperlukan.
3. Menyediakan Sumber Daya
4. Menetapkan Tolak Ukur Kinerja
C. Problem Solving, Social Competence, perilaku yang mencerminkan safety commitment

Anda mungkin juga menyukai