DISUSUN OLEH
CIMAHI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat penyelenggaraan-Nya, makalah yang berjudul “Konsep Pengembangan Program K3
Di Tempat Kerja(Safety Training, Safety Talk, and Safety Induction)” ini bisa diselesaikan. Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai tugas mata kuliah dasar
Promosi Kesehatan K3. Tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui bagıimana perkembangan pada perusahaan dan karyawan terhadap pelaksanaan
kesehatan dan program kesehatan di sebuah perusahaan, dan manfaat yang dirsakan oleh karyawan.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada siapa saja yang
telah terlibat dalam proses penulisannya, terlibih kepada teman–teman seangkatan Program studi ilmu kesehatan masyarakat 2019 STIKES Jenderal A. Yani.
Akhirnya, harapan penulis semoga makalah yang berjudul Konsep Pengembangan Program K3 Di Tempat Kerja (Safety Training, Safety Talk, and
Safety Induction) ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis telah berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah
ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
B. PROGRAM PENGEMBANGAN K3
A. Safety Training
1. Pengertian
Safety atau keselamatan adalah suatu kondisi yang bebas dari risiko
yang relatif sangat kecil di bawah tingkatan tertentu. Sedangkan risiko
adalah tingkat kemungkinan terjadinya suatu bahaya yang menyebabkan
kecelakaan dan intensitas bahaya tersebut (Notoatmodjo, 2007).
Training atau pelatihan menurut Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu
proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk
membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat
dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara
sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai
dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan
yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Terkadang ada batasan
yang ditarik antara pelatihan dengan pengembangan, dengan
pengembangan yang bersifat lebih luas dalam cakupan serta memfokuskan
pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang berguna baik bagi
pekerjaannya saat ini maupun di masa mendatang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelatihan berasal
dari kata “latih” yang berarti olah, pelajaran untuk membiasakan atau
memperoleh suatu kecakapan. Jadi, pelatihan berarti proses pembelajaran
11
Safety talk adalah suatu cara untuk mengingatkan perkerja mengenai pentingnya kesehatan
dan keselamtan kerja di tempat kerja. Materi – materi yang diberikan dalam safety talk
bersifat spesifik yang ada di tempat kerja dan tidak harus dilakukan di ruang khusus.
Misalnya tentang peralatan, bahan, material dan proses pekerjaan yang sering dilakukan
setiap hari. Safety Talk biasanya dilakukan selama 5 – 10 menit.
Tujuan utama safety talk adalah untuk mengingatkan karyawan/pekerja akan potensi-
potensi bahaya di tempat kerja dan membantu karyawan/pekerja untuk mengenali dan
mengendalikan bahaya tersebut
Safety talk cara termudah untuk melindungi karyawan / pekerja dari cidera.
Safety talk sangat tepat dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab akan K3 pekerja:
Pilih lokasi yang paling sesuai. Dimanapun memungkinkan, pilih di lokasi kerja atau di dekatnya.
Misal:
Safety talk saat akan bekerja di confined space, lakukan di dekat tanki atau dekat vessel.
Jangan lupa utk membuat rekaman / record singkat spt: tgl, lokasi, pembicara, peserta dan
materi safety talk. Krn rekaman / record sgt penting sbg referensi di kemudian hari.
DAMPAK
Meskipun safety talk hanya hitungan menit namun karyawan dan pekerja ingat akan pentingnya
K3, dapat mengenali dan mengontrol potensi-potensi bahaya dan dapat menjaga kepedulian
akan K3.
Ingat:
Prepare (pikirkan, tulis, baca, dengarkan, organisasikan dan praktekkan yang anda
katakan).
Pinpoint (sederhanakan bicara, fokus terhadap hal safety dari pekerjaan).
Personalize (bicara langsung ke masing-masing personel).
Picturize (visualkan apa-apa yang anda sampaikan).
Prescribe (pastikan anda menyampaikan secara tepat kepada pendengar anda apa yang
seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan agar mereka dan rekan kerjanya selamat –
dan tepat.
Safety induction adalah sebuah latihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan
kepada pekerja baru, kontraktor baru ataupun para tamu yang baru pertama kali datang di lokasi
perusahaan tersebut. Tujuan safety induction ini adalah untuk mengkomunikasikan bahaya-
bahaya keselamatan dan kesehatan kerja umum yang terdapat selama pekerjaan/kunjungan
mereka sehingga mereka bisa sadar serta bisa melakukan tindakan pengendalian terhadap bahaya
tersebut.
Landasan Hukum
Safety Induction ini sebenarnya adalah wajib sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970, Bab V
tentang pembinaan pada pasal 9 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa:
(1) Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang:
Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya.
Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya.
Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
(2) Pengurus hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia yakin
bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut diatas.
Isi Safety Induction
Isi dari induction tersebut minimal harus menjawab dari pertanyaan berikut:
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan
2. Area-area khusus seperti: area pejalan kaki, area merokok, area ibadah, toilet, dan lain-
lain
3. Peraturan standard keselamatan kerja seperti: tidak boleh membawa senjata, tidak boleh
bercanda,dan lain-lain
4. Alat pelindung diri yang harus dipakai
5. Prosedur keadaan darurat, seperti: cara menggunakan alat emergency (APAR, eyewash,
Tombol darurat, eyeshower,dsb),
6. Prosedur pelaporan kecelakaan
7. Bahaya spesifik pada area tempat dia bekerja dan cara mengendalikannya. Untuk
memahami bahaya tempat kerja, bisa dijelaskan juga tentang job safety analysis
8. Prosedur pembuatan izin kerja (khusus kontraktor)
Isi safety induction tersebut bisa disesuaikan tergantung dengan situasi dan kondisi dari setiap
tempat kerja. Pelatihan ini pun dapat dibuat tidak hanya dengan metode ceramah, tapi juga dapat
dengan menggunakan layar, alat bantu K3 hingga lewat video.
Ilustrasi Induction Safety