Disusun Oleh :
Nurul Muchlisa
K11113067
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas segala berkat dan perkenan-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Program Kesehatan Kerja
yang berjudul Health Safety Environment (HSE) Departement PT.
Grahaindo Jaya dengan baik.
Dalam pembuatan tugas ini penyusun banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini
penyusun ingin mengucapkan terima kasih.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini
banyak memiliki kekurangan dan kelemahan baik dalam segi penulisan
maupun dalam segi penyajian materi yang dipaparkan. Untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
untuk memperbaiki kualitas makalah ini.
Makassar,
April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang............................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..........................................................................2
C.
Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 4
A.
Definisi HSE................................................................................... 4
B.
C.
D.
E.
Pelatihan HSE................................................................................ 8
F.
Kelebihan HSE............................................................................... 9
Kesimpulan.................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rnemasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia menghadapi
banyak tantangan yang tidak dapat dihindari yaitu terjadinya arus
globalisasi yang ditandai dengan perdagangan bebas, meningkatnya
teknologi inforrnasi, komunikasi dan transportasi, sehingga hubungan
antarbangsa yang tiada batas yang melanda seluruh dunia yang pada
saat ini sudah dapat dirasakan dampaknya. Kesepakatan-kesepakatan
di bidang perdagangan dan ekonomi seperti AFTA, APEC dan WTO,
merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa Indonesia tidak dapat
menghindarkan dari perubahan dan perkembangan yang melanda
dunia.
Bekerja rnerupakan salah satu kegiatan utama bagi setiap orang
atau masyarakat un'uk mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Berada dalam rasa harga diri tertentu, menciptakan dan berkreasi
untuk mendapatkan penghasilan. Telah diketahui sejak lama, bahwa
beberapa jenis pekerjaan dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan
atau penyakit.
Di
era
golbalisasi
menuntut
pelaksanaan
Kesehatan
dan
produktivitas
dan
efesiensi.Dalam
pelaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi HSE
Sebuah Sistem Manajemen HSE merupakan cerminan dari tujuan
perusahaan dan cara di mana tujuan-tujuan yang harus dipenuhi
sebagaimana ditetapkan oleh Prestasi manajemen senior dari tujuan
bahaya manajemen akan diwujudkan melalui mendirikan sebuah
organisasi yang bertanggung jawab ditugaskan dan yang sumber daya
disediakan. Standar dan prosedur melalui mana tujuan akan dipenuhi
didefinisikan oleh orang-orang dengan keahlian yang diperlukan.
Penerapan standar dipantau melalui audit berkala. Audit tersebut
ditelaah oleh manajemen yang dapat memulai perubahan sistem untuk
memfasilitasi perbaikan. Sistem ini dibuat tambahan langsung melalui
loop umpan balik yang perbaikan dan koreksi pada tahap sekali.
B. Kebijakan HSE dan Sasaran
1. Kebijakan K3 Perusahaan
Kebijakan K3 PT. Grahaindo jaya untuk menyediakan
tempat kerja yang sehat dan aman bagi tenaga kerja, Clien
dan pengunjung dengan penerapan program perbaikan
berkelanjutan melalui Sistim Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) dengan cara :
a. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi sasaran dan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) secara berkala agar selaras,
baik
dengan
kondisi
perusahaan,
persyaratan
lainnya
yang
perkembangan
berkaitan
dengan
K3,
serta
kerja
bagi
penetapan
dan
Lindung
Lingkungan
terhadap
potensi
bahaya
yang
terdapat
di
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
serta
baik.
Perilaku tenaga kerja dapat terkontrol dengan baik.
Zero accident and zero lost time injury.
Zero occupational disease
Zero pollution.
2. HSE Officer
a. Mengawasi dan mengingatkan pekerja yang seharusnya
memakai alat pelindung pada saat bekerja.
b. Melakukan inventarisasi dan mencatat seluruh APD serta
melaporkannya kepada Manajemen jika terdapat kekurangan
atau sudah tidak layak pakai.
c. Melaporkan secara periodik kegiatan pengawasan, pemantauan
dan pengukuran kinerja HSE.
3. HSE Supervisor
a. Melakukan pemantauan terhadap pegawai yang mengalami
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
b. Membantu Tim Satuan tugas Penanggulangan Keadaan Darurat
bilamana terjadi kecelakaan darurat.
c. Mensosialisasikan
kepada
seluruh
pekerja
mengenai
peraturan
mengenai
E. Pelatihan HSE
Manajemen PT. Grahaindo Jaya juga menetapkan program dan
sasaran pendidikan dan pelatihan bagi seluruh pekerja yang
dirumuskan sesuai tuntutan pekerjaan sekarang dan yang akan dating
serta potensi bahaya dari pekerjaan yang dilakukannya. Pengelolaan
pendidikan dan pelatihan tersebut diatur dalam prosedur Pendidikan
dan Pelatihan. Yang juga ditujukan untuk memastikan bahwa setiap
karyawan pada setiap level/fungsi sudah memahami tentang Pelatihan
dapat dilakukan dengan memanfaatkan narasumber dari dalam
ataupun dari luar perusahaan. Perusahaan juga melaksanakan
program pelatihan K3 yang berkaitan dengan kebijakan K3, prosedur,
instruksi kerja dan persyaratan bagi seluruh pekerja, karyawan baru,
subkontraktor serta tamu yang berkunjung yang mencakup: First Aid,
Emergency Respons, DAMKAR, penanganan bahan kimia, Alat
Pelindung Diri (APD), dsb.
a. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan K3 dan prosedurnya.
b. Konsekuensi K3 yang aktual/potensial dari kegiatannya dan
manfaatnya untuk peningkatan kinerja perorangan.
c. Akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak dilaksanakan.
Adapun Komponen K3 yang perlu perhatian dilingkungan proyek
adalah :
1. Alat Pelindung Diri (APD) seperti Helm, Sepatu safety, Masker,
Sarung Tangan, Kacamata Pengaman, Body Protector, Rompi ,
Safety Belt dll. Harus tersedia dengan cukup dan dalam kondisi
baik sesuai dengan jenis pekerjaannya.
2. Perlengkapan K3 seperti Bendera K3, Spanduk, Papan Info K3,
Rambu, Barikade, APAR,P3K, Poster, Segitiga Pengaman, Jas
Hujan, Lampu malam hari dll. Harus tersedia dengan cukup dan
dalam kondisi baik sesuai dengan jenis pekerjaannya.
3. Alat Bantu Kerja seperti Perancah, Tangga, Alat Angkat-Angkut,
Alat Berat dll. Dalam keadaan aman dan siap pakai.
4. Peralatan Kerja seperti mesin, perkakas dalam keadaan baik dan
aman.
8
5. Barak, sanitasi dan air minum pekerja yang hiegines aman dan
sehat.
6. JAMSOSTEK dan Sertifikasi
7. Penanganan Emergency (No. Telp, dll)
8. Pola Pelaksanaan SMK3 (SOP, Aturan , Pedoman)
F. Kelebihan HSE
Untuk mencapai tujuan, sasaran dan indikator/kontrol kinerja yang
telah ditetapkan, disusun program manajemen K3 yang berisi kegiatan
tahap demi tahap, penanggung jawab serta jangka waktu pelaksanaan
kegiatan. Adapun implementasi HSE sebagai berikut:
Pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus diidentifikasi
potensi bahaya terbesarnya sesuai dengan lokasi dan pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
1. Identifikasi Masalah
Setiap ada pekerjaan akan diadakan pengarahan tentang
K3LH kepada seluruh personil (staff dan pekerja) dalam bentuk :
a. Safety Meeting, yaitu pengarahan secara bersama-sama
mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di
perusahaan.
b. Safety Morning Meeting, yaitu pengarahan secara berkelompok
menurut area kerja yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.
(kurang lebih selama 10-15 menit).
Safety Meeting dan Safety Morning Meeting selain memberi
pengarahan juga dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi
pekerja untuk melakukan dialog/konsultasi perihal K3LH kepada
Tim HSE.
2. Peraturan untuk Sub-Kontraktor
Secara umum, calon subkontraktor sebelum mengajukan
penawaran atau dalam tahap aanwijzing sudah di jelaskan tentang
persyaratan/ketentuan Sistem K3LH jika nantinya terpilih sebagai
sub-kontraktor.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat
beberapa
uraian
diatas
mengenai
Health
Safety
bertanggung
jawab
ditugaskan
dan
yang
sumber daya
salah
satunya
menyediakan
prosedur
kerja
bagi
pada
setiap
level/fungsi
sudah
mengetahui
tentang
11
DAFTAR PUSTAKA
1. https://googleweblight.com/?
lite_url=https://id.scribd.com/mobile/doc/58133499/Program-k3Rs&ei=4klP1eWT&lc=enID&s=1&m=165&host=www.google.co.id&ts=1459143399&sig=APY53
6zm-ZZN8jNvtFeOX3xlMp9Av22A7Q (Diakses 28032016 13.54)
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (Diakses 29032016
13.35)
3. http://googleweblight.com/?lite_url=http://ferisinolva.blogspot.co.id/2013/03/makalah-kesehatan-dan-keselamatankerja.html%3Fm%3D1&lc=enID&s=1&m=165&host=www.google.co.id&ts=1459341784&sig=APY53
6zjN_67LHE-kks9mITC_TO8zYtxTA (Diakses 30032016 20.47)
4. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. (Diakses 30032016 21.07)
5. PT.
ALTHOHA
HSE
PLAN
proyek
transportasi
darat
lite_url=https://www.scribd.com/mobile/doc/77119491/Analisis-SwotPada-Program-k3-Di-Rumah-Sakit-DaerahUmum&ei=UyedNhmg&lc=enID&s=1&m=165&host=www.google.co.id&ts=1459342844&sig=APY53
6z3-bamcHr5ljJ65lY8Dk_bVvDToA (Diakses 03042016 16.45)
12