Anda di halaman 1dari 42

HSE PLAN

PROYEK :

SPBU BP AKR LENTENG AGUNG


LEMBAR PENGESAHAN

Rencana Keselamatan dan kesehatan Kerja, Lingkungan Hidup

Tanggal Pengesahan : 1 Maret 2022

Dibuat, Diperiksa, Disetujui,

FRANS ROMARIO P DIMAS S ADITIANA AMRI


HSE Manager Project Manager Direktur
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
1. KOMITMEN
1.1 Komitmen Perusahaan
1.2 Visi, Misi dan Tata Nilai

2. KEBIJAKAN HSE DAN SASARAN


2.1 Kebijakan K3 Umum
2.2 Kebijakan K3 Kontraktor
2.3 Tujuan dan Sasaran K3

3. ORGANISASI , SUMBER DAYA DAN DOKUMENTASI


3.1 Struktur Organisasi
3.2 Tugas dan Tanggung Jawab
3.2.1 Manajer Proyek
3.2.2 HSE Officer
3.2.3 HSE Supervisor
3.2.4 Pekerja
3.3 Sumber Daya
3.3.1 Orientasi HSE
3.3.2 Pelatihan HSE
3.3.3 Dokumentasi

4. HSE MANAJEMEN PLAN


4.1 Identifikasi Masalah K3L dan HIRADC
4.2 Induksi
4.3 Toolbox Meeting dan HSE Talk
4.4 Peraturan Sub-Kontraktor
4.5 Inspeksi dan Patrol
4.6 Safety Meetings
4.7 HSE Promosi
4.8 Laporan dan Analisa
4.9 Reward & Punishman
4.10 Pengendalian COVID-19

5. AUDIT, PROSEDUR, DAN INVESTIGASI


5.1 Audit Internal
5.2 Prosedur
5.3 Investigasi

6. PENGEPERENCANAAN DAN PROSEDUR


6.1 Standar Kesehatan
6.2 Sistem Keselamatan Kerja
6.3 Manual Handling
6.4 Perlindungan Lingkungan
6.5 Program Motivasi
7. IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN KINERJA
7.1 Implenemtasi
7.2 Pemantauan Kinerja

8. KAJIAN ULANG DAN TANGGAP DARURAT


8.1 Kajian Ulang
8.2 Tanggap Darurat

9. LEADING & LAGGING INDICATOR

10. REFERENSI

11. LAMPIRAN

1. Leading & Lagging Indicator


2. JSA
3. Work Permit
4. Sertifikat Kompetensi
5. Program Training
6. Emergency contact number
7. Staff Qualification
8. Investigation report
9. Daily report
1. KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN MANAJEMEN
1.1 Komitmen Perusahaan
PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA berkomitmen untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan cara selalu meningkatkan layanan dan kualitas, mampu
memenuhi kebutuhan jasa konstruksi di berbagai macam industri, menjadi
perusahaan kontraktor pada bangunan apapun baik dari struktur perencanaan &
pengawasan dengan skala nasional & Internasional, memberikan pelayanan dalam
rangka mengangkat derajat Kesehatan & kesejahteraan masyarakat.

1.2 VISI, MISI DAN TATA NILAI

a. VISI
• Menjadi perusahaan jasa EPC dengan layanan dan kualitas terbaik di
Indonesia.
• Menjadi perusahaan jasa kontraktor infrastruktur yang profesional dan
terpercaya dalam skala nasional.
• Menjadi perusahaan kontraktor pada bangunan komersil, bangunan
pemerintahan, dan bangunan sipil lainnya, baik dari segi struktur perencanaan
& pengawasan dengan skala nasional maupun internasional
b. MISI
• Menyediakan produk & jasa unggulan di bidang design & engineering demi
meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.
• Memberikan pelayanan dalam rangka mengangkat derajat kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat.
• Mengabdi dan berperan aktif mensukseskan penerapan teknologi sesuai
kebutuhan, tepat guna, efesien, efektif, dan tepat sasaran.
• Menjadi potensi strategis sebagai keunggulan kompetitif dan unsur utama
kemandirian konstruksi.

c. Tata Nilai

1) Customer Focus
Memenuhi harapan Customer dengan memberikan ragam jasa yang
inovatif, memenuhi standar dan berkualitas.
2) Competence
Memiliki kualitas pekerjaan dan sumber daya manusia yang andal
sehingga memenuhi standar profesionalisme dan persaingan.
3) Integrity
Menjunjung tinggi kejujuran, etika bisnis dan pemenuhan komitmen
pada Costomer.
4) Team Work
Mengedepankan kerjasama tim, loyalitas, dan kolaborasi dengan
pihak ketiga untuk menghasilkan efektifitas organisasi dan sinergi
usaha yang lebih baik.

2. KEBIJAKAN HSE DAN SASARAN


2.1 Kebijakan K3 Perusahaan

Kebijakan K3 PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA


Kami akan selalu memenuhi persyaratan dari pelanggan terkait peraturan
perundangan yang berlaku, melakukan pencegahan terhadap kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu & K3
secara menyeluruh dan perbaikan berkesinambungan, manajemen K3L untuk
mengeliminasi hilang waktu maupun biaya yang disebabkan oleh insiden
atau kecelakaan, menciptakan lingkungan kerja yang aman, bersih dan sehat
setiap saat.

2.2 Kebijakan K3 Kontraktor

Kebijakan K3 Kontraktor PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA


Perusahaan sadar akan adanya sifat-sifat berbahaya dalam pekerjaan Proyek
kontruksi dan Instalasi . Oleh karena itu perusahaan penetapkan kebijakan untuk
mengatur hal-hal yang berhubungan dengan kontruksi dan instalasi. Oleh karena itu PT.
AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA menerapkan peraturan-peraturan yang harus
ditaati dan diterapkan, yaitu :
a. Melakukan “ benchmarking dan menerapkan perbaikan berkesinambungan dalam
mutu dan K3L ( Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
b. Manajemen proyek untuk mengeliminasi kerugian waktu dan material yang
disebabkan karena perbaikan ( repair ) atau pekerjaan ulang.
c. Segala macam kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan kantor maupun di
proyek harus dilaporkan. Laporan tersebut akan dianalisa yang kemudian akan
dilakukan pengendalian dan pencegahan terhadap factor risiko.
d. Pengaturan/perencanaan operasinal proyek dan segala penggunaan kendaraan harus
surat lengkap dan mendapat ijin dari PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA
e. Sikap menghindari kecelakaan saat bekerja di kantor maupun di proyek harus
diterapkan setiap saat oleh karyawan.
f. Seluruh karyawan diminta untuk menjalankan penerapan kebijakan ini saat
menggunakan kendaraan pribadi sekalipun.
Seluruh karyawan wajib untuk selalu bekerja sama, baik dengan instansi
pemerintah maupun seluruh mitra kerja PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA
dalam setiap kegiatan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
dimanapun operasi perusahaan dilakukan.
2.3 Tujuan dan Sasaran K3
a. Tujuan
Tujuan utama HSE Plan adalah :
1) PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA memiliki komitmen yang
tinggi terhadap Kebijakan K3LH dengan melakukan pengendalian dan
pemantauan K3LH melalui penerapan prosedur & standard K3LH.
2) HSE Plan ini dibuat sebagai acuan bagi penerapan prosedur & standard K3LH
selama melaksanakan tugas.
3) Sebagai alat penuntun pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dengan benar,
aman dan selamat. Prosedur yang di dokumentasikan menjadi ilmu pengetahuan
yang dapat di warisi kepada generasi yang akan datang.

b. Sasaran
Sasaran yang harus dicapai dalam proyek Konstruksi & Instalasi adalah
1) Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
(K3LH), hygiene dan sanitasi Perusahaan dapat terlaksana dengan baik.
2) Perilaku tenaga kerja dapat terkontrol.
3) Zero accident and zero lost time injury.
4) Zero occupational disease
5) Zero pollution.
Pencapaian tujuan dan sasaran harus dipantau secara periodik setiap satu tahun oleh
Sekretaris P2K3 dan dilaporkan dalam rapat tinjauan manajemen K3 untuk dievaluasi
dan dikaji ulang.
3. ORGANISASI, SUMBER DAYA DAN DOKUMENTASI
3.1 Struktur Organisasi

3.2 Tugas dan Tanggung Jawab


Penerapan HSE merupakan tanggung jawab seluruh karyawan, rincian
tanggung jawab masing-masing tingkatan/level adalah sebagai berikut :
3.2.1. Manager Proyek
a. Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak
kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah K3.
b. Menyusun prosedur, instruksi kerja serta dokumen lain yang
berhubungan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
c. Menyediakan serta memonitor keberadaan sarana dan prasana yang
diperlukan bila terjadi kecelakaan.
d. Mengkoordinir pelaksanaan pemberian pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta inventarisasi jumlah
korbannya.
3.2.2. HSE Officer
a. Mengawasi dan mengingatkan pekerja yang seharusnya memakai
alat pelindung pada saat bekerja.
b. Melakukan inventarisasi dan mencatat seluruh APD serta
melaporkannya kepada Manajemen jika terdapat kekurangan atau
sudah tidak layak pakai.
c. Melaporkan secara periodic kegiatan pengawasan, pemantauan dan
pengukuran kinerja HSE.
3.2.3 HSE Supervisor
a. Melakukan pemantauan terhadap pegawai yang mengalami
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
b. Membantu Tim Satuan tugas Penanggulangan Keadaan Darurat
bilamana terjadi kecelakaan darurat.
c. Mensosialisasikan kepada seluruh pekerja mengenai keselamatan
kerja dan perlengkapan penanggulangan keadaan darurat.

3.2.4. Pekerja/ Karyawan


a. Mematuhi semua kebijakan K3, prosedur dan instruksi kerja yang
aman dalam melakukan kegiatan.
b. Selalu melakukan kegiatan dengan cara yang aman bagi diri sendiri
dan orang lain yang dapat terpengaruh oleh aktifitas tersebut.
c. Melaporkan kepada atasan jika menemukan bahaya atau masalah
yang berkaitan dengan K3.
d. Bekerjasama dalam hal penyelidikan terhadap kecelakaan, jika
diperlukan.
e. Tidak menyalahgunakan segala fasilitas peralatan ataupun
komponen-komponennya yang seharusnya hanya digunakan untuk
keselamatan dan kesehatan kerja.
f. Membantu penanggulangan kebakaran dan memelihara fasilitas
penunjang kesejahteraan pekerja.
g. Memahami dan mentaati semua peraturan mengenai keselamatan
dan kesehatan kerja serta aturan-aturan kerja lainnya yang ada

3.3. Sumber Daya


3.3.1. Orientasi HSE
Informasi yang sesuai mengenai kegiatan dan masalah-masalah
K3 disebar luaskan kepada semua pekerja, tamu, kontraktor, pelanggan
dan pemasok guna mendorong pemahaman atas usaha PT. AMFUTURE
SATRIASYACH PRATAMA dalam pengelolaan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Untuk pekerja baru diberikan orientasi/pengenalan


dan pemahaman tentang HSE yang berlaku di perusahaan.

3.3.2. Pelatihan HSE


Manajemen PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA juga
menetapkan program dan sasaran pendidikan dan pelatihan bagi
seluruh pekerja yang dirumuskan sesuai tuntutan pekerjaan sekarang
dan yang akan datang serta potensi bahaya dari pekerjaan yang
dilakukannya. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan tersebut diatur
dalam prosedur Pendidikan dan Pelatihan. Yang juga ditujukan untuk
memastikan bahwa setiap karyawan pada setiap level/fungsi sudah
memahami tentang :
a. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan K3 dan prosedur serta
persyaratan-persyaratan SMK3;
b. Konsekuensi K3 yang aktual/ potensial dari kegiatannya dan
manfaat peningkatan kinerja perorangan terhadap SMK3.
c. Akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak dilaksanakan.
Pelatihan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
dari dalam ataupun dari luar perusahaan. Perusahaan juga
melaksanakan program pelatihan K3 yang berkaitan dengan kebijakan
K3, prosedur, instruksi kerja dan persyaratan SMK3 bagi seluruh
pekerja, karyawan baru/pindahan, kontraktor serta tamu yang
berkunjung yang mencakup: First Aid, Emergency Respons,
DAMKAR, penanganan bahan kimia, Alat Pelindung Diri (APD), dsb.
3.3.3. Dokumentasi
PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA menetapkan,
menerapkan, memelihara dan meningkatkan dokumentasi Sistem
Manajemen Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berisi
tentang kebijakan, tujuan, program, prosedur dan instruksi di bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan mengacu pada
persyaratan Permenaker Nomor. PER05/MEN/1996 dan OHSAS
18001 : 2007.
Untuk memastikan adanya pendekatan secara sistematis,
ditetapkan struktur sistem dokumentasi sebagai berikut :
a. Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3.
b. Pedoman Kebijakan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang berisi
lingkup dan unsur-unsur utama SMK3 serta rujukannya ke
dokumen terkait.
c. Prosedur
d. Instruksi kerja, formulir, rekaman, peraturan, standard dan
dokumen lainnya.
Dokumentasi tersebut dikendalikan, didistribusikan dan
dipelihara sesuai dengan prosedur Pengendalian Dokumen.Dokumen
ini juga dikomunikasikan kepada personel terkait untuk dipahami dan
diterapkan.

4. HSE MANAGEMEN PLAN


4.1 Identifikasi Masalah K3LH dan HIRADC
Pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus diidentifikasi
potensi bahaya terbesarnya sesuai pekerjaan/lokasi/produksi/jasa yang akan
dilaksanakan. Potensi bahaya lain yang lebih detail akan dituangkan dalam
JSA (Job Safety Analyzis) yang didokumentasikan secara terpisah.
4.2 Induksi
Induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. AMFUTURE
SATRIASYACH PRATAMA berisi tentang penjelasan dan pengarahan tentang

K3 yang berkaitan dengan potensi bahaya, pengendalian bahaya, tanggap


darurat, dan cara-cara penyelamatan pada setiap kegiatan AMFUTURE
SATRIASYACH PRATAMA. Induksi K3 dilakukan untuk memberikan

pengarahan tentang K3L secara umum yang dilakukan oleh :


a. Personil HSE kepada setiap pekerja yang baru.
b. Security kepada setiap tamu/non pekerja yang datang.

Persyaratan menggunakan Induksi K3 adalah


a. Induksi K3 harus diberikan kepada Karyawan dan tamu.
b. Induksi harus dilakukan diruang khusus.
c. Bahan/materi induksi harus tersedia dalam jumlah yang sesuai
dengan jumlah peserta dan jenis induksi.
d. Alat bantu untuk mempermudah dan memperjelas penyampaian
materi induksi harus disesuaikan dengan jenis dan kondisi yang ada
dilokasi.
e. Setiap peserta induksi harus mengisi daftar hadir dan daftar
periksa.
f. Daftar periksa yang telah ditandatangani peserta dan penyaji
induksi diarsipkan oleh bagian K3.
g. Jenis induksi keselamatan dan kesehatan kerja adalah induksi
umum, induksi local, induksi tamu, dan induksi ulang.

4.3 Toolbox Meeting dan HSE Talk


Setiap ada pekerjaan/lokasi/produk/jasa yang mengandung resiko, akan
diadakan pengarahan tentang K3LH yang lebih teknis kepada seluruh
personil (staff, dan pekerja) alam bentuk :
a. HSE Talk, yaitu pengarahan secara bersama-sama mengenai
Keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di perusahaan, akan
dilakukan jika ada pekerjaan beresiko tinggi yang berlangsung selama
jalannya project.
b. Tool Box Meeting, yaitu pengarahan secara berkelompok menurut
area kerja atau disiplin pekerjaan yang dilakukan sebelum pekerjaan
dimulai. (kurang lebih selama 10-15 menit).
HSE Talk dan Tool Box meeting selain memberi pengarahan juga
dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi pekerja untuk melakukan
dialog/konsultasi perihal K3LH kepada HSE Profesional.
4.4 Peraturan untuk Sub-Kontraktor
Secara umum, calon subkontraktor sebelum mengajukan penawaran
atau dalam tahap aanwijzing sudah di jelaskan tentang
persyaratan/ketentuan Sistem K3LH jika nantinya terpilih sebagai sub-
kontraktor.
Secara khusus, sub-kontraktor terpilih wajib meminta persetujuan dari
team warehouse terhadap Rencana Pelaksanaan Sub-kontraktor dan dalam
melaksanakan pekerjaan di proyek wajib mengikuti peraturan yang
ditentukan di warehouse.
4.5 Inspeksi dan Patrol
Inspeksi dilakukan HSE Profesional dan HSE supervisior.Tujuan dari
inspeksi untuk menjaga konsistensi penerapan standar K3LH di lingkungan
kerja. Patrol dilakukan team HSE, meliputi seluruh area kerja, dan terhadap
area dimana ada pekerjaan yang telah diidentifikasikan mempunyai potensi
kecelakaan dan pencemaran harus diberikan perhatian yang lebih. Team
HSE akan langsung memberikan perintah lisan ditempat untuk
menghentikan pekerjaan bila mana ditemukan keadaan yang berbahaya.
4.6 Safety Meeting
Sedikit berbeda dengan safety tool box Meeting, dan safety talk yang
dilakukan bersama dengan group kecil yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
Sedangkan safety meeting ini dilakukan secara global dan antar group
sehingga memerlukan materi yang lebih luas dan mencakup keseluruhan
kegiatan group. Safety meeting akan dievaluasi seminggu sekali Beberapa
materi yang telah digunakan sebagai bahan safety meeting di PT.
AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA adalah :

a. Pemeliharaan, penggunaan dan perawatan APD (Alat Pelindung


Diri).
b. NAB (Nilai Ambang Batas) terkait pekerjaan, getaran, kebisingan,
gas beracun, dan suhu ruangan.
c. P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
d. DAMKAR (Teknik Pemadam Kebakaran).
e. Ergonomik, dll.
4.7 HSE Promosi
Promosi HSE yang telah dilakukan oleh PT. AMFUTURE SATRIASYACH
PRATAMA adalah Training Behavior Based Safety Training

Cource,Kegiatan Pembinaan Pantia Pembina Keselamatan dan Kesehatan


Kerja,Basic First Aid &Basic Fire Fighting,SMK3LL dan Ahli K3
Umum,Anzen Leader Training.

4.8 Laporan dan Analiasa


a. Setiap kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan akan dicatat
dan diinvestigasi.
b. Setiap Nearmiss akan dicatat, untuk selanjutnya dianalisa sebagai
tindakan preventif.
c. Laporan untuk kerja HSE daily, weekly, monthly, yearly wajib
dilaporkan sebgaia arsip HSE persusahaan.

4.9 . Reward & Punishment

a. Pelanggaran pekerja yang tidak patuh menggunakan APD ( Alat Pelindung


Diri ) di kenakan sangsi .
b. Pekerja yang menjalankan K3 dengan baik akan mendapat reward dari
perusahaan.
4.10 . Pengendalian COVID-19
Pengendalian covid-19 yang akan dilakukan dalam area proyek seperti berikut:
a) Semua orang yang akan masuk ke dalam area proyek mencuci tangan terlebih
dahulu di pos security
b) Security akan melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap orang yang akan
masuk ‹37,5 c, jika ditemukan suhu diatas suhu tersebut tidak akan dizinkan untuk
masuk
c) Setiap staff & pekerja yang terlibat dalam proyek telah melakukan swab antigen
yang hasilnya negative dan didokumentasikan
d) APD yang dipakai semua pekerja yang terlibat di proyek adalah masker 3 ply
5. AUDIT, PROSEDUR, DAN INVESTIGASI
5.1 Audit Internal
Ada beberapa audit internal yang dilakukan PT. AMFUTURE
SATRIASYACH PRATAMA yang dilakukan periodik, audit internal tersebut

antara lain :
a. Audit internal Sistem manajemen Keselamatan dan kesehatan
kerja
b. Audit internal Sistem manajemen mutu
c. Audit internal system manajemen lingkungan

Audit internal dilakukan PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA


guna untuk:
a. Menentukan apakah HSE telah :
- Memenuhi pengaturan yang direncanakan, termasuk persyaratan
standar;
- Diterapkan dan dipelihara secara memadai
b. Menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen.
Audit dilakukan oleh personel terlatih dan independen dari kegiatan
yang diaudit, dan pelaksanaannya dilakukan dalam interval waktu yang
tidak lebih dari dua belas bulan. Hasil audit ditujukan dan ditindaklanjuti
oleh manajemen penanggung jawab areal yang diaudit.
Pelaksanaa kegiatan audit ini diatur secara rinci dalam prosedur Audit
Internal yang memuat :
a. Tanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan dan
pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan penyimpanan rekaman terkait;
b. Penentuan criteria, lingkup, frekuensi dan metode audit.
Semua rekaman proses audit internal dipelihara sesuai Prosedur Kearsipan.
Rekaman merupakan bukti obyektif atas status penerapan HSE dan dapat
dijadikan masukan untuk tinjauan manajemen.

5.2 Prosedur
PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA menetapkan bahwa setiap
kegiatan operasional berlandaskan pada keselamatana dan kesehatan kerja
serta lingkungan hidup, dalam mendukung pelaksanaan tersebut maka PT.
AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA memerlukan adanya prosedur yang

mencakup proses penyelidikan insiden dalam bahwa semua insiden


diselidiki dengan baik agar tindakan perbaikan yang tepat dapat
dilaksanakan sehingga tidak terulang kembali.
a. Prosedur ini dilaksanakan di seluruh wilayah kerja PT AMFUTURE
SATRIASYACH PRATAMA
b. Proses penyelidikan insiden mengacu pada persyaratan yang
tercakup dalam SOP ini.
c. Sosialisasi persyaratan SOP ini kepada semua karyawan.
d. Semua Supervisor Lini Depan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa:
e. Laporan insiden telah ditindak lanjuti agar bisa melakukan
penyelidikan bila perlu.
f. Semua karyawan mengetahui dan mengerti semua ketentuan SOP
ini.
g. Setiap insiden dilaporkan ke atasan masing-masing sesuai ketentuan
SOP ini.
h. Setiap karyawan bertanggung jawab untuk melaksanakan ketentuan
SOP ini setiap saat dan harus melaporkan semua insiden yang mereka
saksikan sebelum akhir shift kejadian
5.3 Investigasi
Investigasi adalah usaha untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan
dan pencegahan telah dilaksanakan dan diselesaikan agar bisa mencegah
terulang kembali. Sedangkan Tim Penyelidik yaitu tim yang ditunjuk oleh
General Manager Operation/Kepala Divisi yang bertugas untuk melakukan
penyelidikan insiden dan memberikan saran percegahan tindakan perbaikan
yang tepat. Prosedur dalam investigasi antara lain adalah
a. Untuk semua insiden yang melibatkan cidera serius pada karyawan
(cidera hari hilang) yang bisa diklaim dari Jamsostek, (secepatnya
setelah formulir diisi, tapi pasti dalam 48 jam)
b. Departmen HSE harus menilai semua formulir laporan penyelidikan
insiden untuk menentukan kualitas dari pengisian. Presentasi penilaian
ini harus dicantumkan dalam buku catatan insiden.
c. Departmen HSE harus melaporkan kecelakaan dengan batas waktu
1 X 24 jam untuk Laporan Sementara (NOTIFIKASI) dan 3 X 24 jam
untuk Draft Investigasi atau bila memungkinkan hasil dari investigasi
yang sudah dilaksanakan.
d. Harus terdapat suatu sistem tindak lanjut dari manajemen lini dalam
30 hari dan dari Departemen HSE dalam waktu 45 hari setelah insiden
terjadi untuk memastikan apakah semua tindakan perbaikan telah
dilaksanakan.
e. Tindakan perbaikan yang belum tuntas harus dilaporkan dalam
rapat Komite Keselamatan bulanan.

6. PERENCANAAN DAN PROSEDUR


6.1 Standar Kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan dilaksanakan secara berkala yang mencakup
identifikasi, pemeriksaan, pemeliharaan kesehatan dan perekaman
data.Apabila terdapat laporan kesehatan pegawai yang memerlukan
penanganan lebih lanjut. Tindak lanjut yang dilakukan antara lain seperti:
- Pemberian istirahat sesuai saran dokter perusahaan
- Pemeriksaan/ perawatan lebih lanjut
- Rotasi/ mutasi untuk pegawai yang mengalami masalah kesehatan pada
bidang pekerjaannya.
Setiap pekerja dilarang keras memiliki dan mengkonsumsi minuman
beralkohol atau narkoba di tempat kerja.

6.2 Sistem Keselamatan Kerja


PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA menetapkan prosedur untuk
memantau dan mengukur karakteristik utama operasi dan kegiatannya yang
dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja secara periodik.
Pemantauan dilakukan oleh personel yang kompeten, dengan peralatan
yang telah dikalibrasi serta metode pemantauan/ pengujian yang sesuai
standar.Kegiatan dapat dilakukan sendiri secara internal ataupun dengan
menggunakan jasa pihak eksternal.
Hasil kegiatan didokumentasikan untuk selanjutnya dianalisa guna
menentukan kinerja K3 PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA serta
untuk menentukan tindakan perbaikan atau pencegahan yang diperlukan.
Secara rinci kegiatan ini dituangkan dalam prosedur:
Prosedur inspeksi K3
Prosedur Pemantauan Lingkungan Kerja
Prosedur Bongkar Muat
Prosedur Pemeriksaan Kesehatan.
Bentuk tindakan pengendalian risiko dilakukan baik pada tahap
perancangan/ desain, pembelian, instalasi, proses, maupun
pemeliharaan dengan mengacu hirarki :
- Eliminasi
- Substitusi
- Isolasi
- Rekayasa teknik
- Administrasi
- Alat pelindung diri.

6.3 Perlindungan Lingkungan


PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA berkomitmen untuk
mencegah pencemaran lingkungan akibat dari limbah yang dihasilkan
dari kegiatan yang dilakukan. Sehingga seluruh limbah yang dihasilkan
harus dilakukan :
a. Setiap tumpahan harus ditampung dalam tempat penampungan
b. Limbah tidak boleh dibuang ke saluran drainase
c. Apabila terdapat pencemaran lingkungan, segera
menginformasikan kepada Pengawas Pekerjaan.
Limbah B3 sesuai spesifikasi MSDS yang pemusnahannya
melalui enzinerator maka dikirim ke pihak ketiga yang memiliki
enzinerator yang memiliki ijin dari pemerintah terkait sesuai dengan
perundangan yang berlaku.

6.4 Program Motivasi


Selain itu guna meningkatkan motivasi, kesadaran dan
keterlibatan karyawan dalam penerapan K3, maka manajemen puncak
secara periodic melakukan konsultasi dengan seluruh karyawan.
Konsultasi ditujukan untuk:
- Meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pengembangan dan
tinjauan terhadap kebijakan dan prosedur untuk mengelola risiko.
- Mensosialisasikan/ mendiskusikan jika ada perubahan-
perubahan yang mempengaruhil kesehatan dan keselamatan di
tempat kerja.
- Terwakilinya karyawan dalam masalah-masalah K3,
- Memberikan informasi kepada karyawan tentang petugas-
petugas K3.

6.5 Rencana Tanggap Darurat


Pengendalian risiko dari bahaya-bahaya yang ada di tempat kerja
dilakukan dengan mengacu kepada hasil identifikasi dan penilaian
bahaya yang telah dilakukan sehingga tingkat risikonya bisa ditekan
serendah mungkin, sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
Setiap karyawan yang bekerja di tempat- tempat yang berisiko
menimbulkan bahaya diwajibkan menggunakan alat pelindung diri
yang telah disediakan seperti : baju kerja, sarung tangan, sepatu safety,
masker, kaca mata pelindung, dan lain-lain yang penggunaanya
disesuaikan dengan sifat bahaya yang ada dan khusus seperti Alat
Pelindung Diri khusus untuk proyek ini adalah: Badge pengukur
paparan radiasi untuk tiap personel dan full body harness untuk bekerja
di ketinggian.
PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA menetapkan dan
memelihara Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat untuk
mengidentifikasi keadaan darurat yang potensial agar dapat diatasi,
seperti terjadinya kebakaran, banjir, kebocoran gas berbahaya,
tumpahan bahan kimia dalam jumlah besar, huru-hara, kecelakaan
fatal, ledakan bom, gempa bumi, dan lainnya.
Disamping itu PT AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA juga
menyediakan beberapa alat pemadam kebakaran yang ditempatkan di
lokasi-lokasi yang sudah ditentukan sesuai dengan kemudahan dan
kebutuhannya seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta alat
untuk tanda bahaya. Pemastian bahwa peralatan-peralatan tersebut
bekerja pada saat darurat dilakukan melalui kegiatan inspeksi secara
rutin setiap bulan.
Untuk menangani kecelakaan kerja yang terjadi, PT. AMFUTURE
SATRIASYACH PRATAMA menyediakan alat untuk melakukan

pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat-tempat tertentu yang


berdekatan dengan tempat kerja.
Seluruh karyawan diberi informasi mengenai instruksi keadaan
darurat dan petugas terkait penanganan darurat diberi pelatihan sesuai
tugas dan tanggung jawabnya.

7. PEMANTAUAN IMPLEMENTASI DAN KINERJA


7.1 Implementasi
Untuk mencapai tujuan, sasaran dan indicator kinerja yang telah
ditetapkan, disusun program manajemen K3 yang berisi kegiatan tahap
demi tahap, penanggung jawab serta jangka waktu pelaksanaan
kegiatan.

Penyusunan program ini difokuskan pada pencegahan kecelakaan dan


pencemaran yang dapat mengakibatkan kecelakaan personel dan
cidera, kehilangan kesempatan berproduksi, kerusakan peralatan dan
kerusakan/ gangguan terhadap lingkungan sekitar dan juga diarahkan
untuk dapat memastikan bahwa seluruh personel mampu menghadapi
keadaan darurat.

Kemajuan program K3 ini dipantau secara periodic setiap enam bulan


guna dapat ditingkatkan secara berkesinambungan sesuai dengan
risiko-risiko yang telah teridentifikasi dan mengacu kepada rekaman-
rekaman K3 sebelumnya serta pencapaian sasaran-sasaran K3 yang
lalu.

Program-program K3 yang disusun dapat mencakup hal-hal sebagai


berikut:
a. Meningkatkan sistem pengawasan K3 sebagai alat kontrol untuk
mendeteksi dini risiko kecelakaan kerja melalui program inspeksi,
kajian kecelakaan dan kajian hasil pemantauan parameter
lingkungan kerja.
b. Pemasangan dan penyediaan sarana penanggulangan kecelakaan/
kebakaran.
c. Peningkatan sistem pembinaan K3 meliputi sarana pembinaan
dan media pembinaan/ publikasi, sehingga tersosialisasinya
kebijakan, standard dan peraturan K3.
d. Persiapan dan pelaksanaan audit K3 sebagai alat ukur
keberhasilan pencapaian program K3.
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemantauan kesehatan
lingkungan kerja sehingga dapat diketahui seluruh kondisi
kesehatan lingkungan kerja di area operasi.

7.2.Pemantauan Kinerja
Pemantauan dilakukan oleh personel yang kompeten, dengan peralatan
yang telah dikalibrasi serta metode pemantauan/ pengujian yang sesuai
standar.Kegiatan dapat dilakukan sendiri secara internal ataupun
dengan menggunakan jasa pihak eksternal.

Hasil kegiatan didokumentasikan untuk selanjutnya dianalisa guna


menentukan kinerja K3 PT. AMFUTURE SATRIASYACH PRATAMA
serta untuk menentukan tindakan perbaikan atau pencegahan yang
diperlukan.
Secara rinci kegiatan ini dituangkan dalam prosedur antara lain :
Prosedur Inspeksi K3
Prosedur Pemantauan Lingkungan Kerja
Prosedur Bongkar Muat
Prosedur Pemeriksaan Kesehatan.

8. KAJI ULANG
Tinjauan ulang K3 secara berkala dilakukan untuk menjamin
kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan dalam pencapaian
kebijakan dan tujuan K3 termasuk mengkaji kesempatan untuk
perbaikan dan keperluan melakukan perubahan pada SMK3, seperti
kebijakan, tujuan, sasaran dan program K3.

Tinjauan manajemen dilakukan minimal 1 tahun sekali atau bila ada


pergantian pimpinan puncak (jika perlu) dan hasilnya dicatat dan
dipelihara. Secara umum tinjauan manajemen membahas:

Kesesuaian kebijakan K3 dan penerapannya


Pencapaian tujuan, sasaran dan program K3
Hasil audit internal dan evaluasi pentaatan terhadap peraturan
Komunikasi dari pihak internal/ eksternal termasuk keluhan
Kinerja K3
Status tindakan perbaikan dan pencegahan
Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada peraturan
Rekomendasi perbaikan.
Kegiatan ini secara rinci diatur dalam Prosedur Tinjauan Manajemen.

9. LEADING & LAGGING INDICATOR


Adapun Lagging Indicator yang ada dalam PT Amfuture
Satriasyach Pratama ini adalah seperti berikut (Terlampir)

10. REFERENSI
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
OHSAS 18001 : 2007 – Occuptional Health and Safety
Management System – Specification.
11. LAMPIRAN
Lampiran 1. Leading and Lagging Indicator

Lampiran 2. JSA
Lampiran 3. Permit ASP
Lampran 4. Seritifikat Kompetensi
Lampiran 5. Program Training

Lampiran 6. Emergency contact


Lampiran 7. Staff Qualification

Lampiran 8. Investigation report


Lampiran 9. Daily report

Anda mungkin juga menyukai