Anda di halaman 1dari 28

FUNGSI : NORTHERN SUMATERA

UTARA
JUDUL : SISTEM MANAJEMEN
TERINTEGRASI

NOMOR
: A-001/PG1210/2013-S0
REVISI KE
: 01
BERLAKU TMT : 01MARET2014

PENDAHULUAN
Pedoman Sistem Manajemen TerintegrasiPT. Pertamina Gas Northern
Sumatera Area (NSA) ini menyatakan secara umum ketetapan-ketetapan
pada setiap proses yang mengacu kepada persyaratan-persyaratan:
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008,
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004,
Sistem Manajemen
18001:2007,

Keselamatan

&

Kesehatan

Kerja

OHSAS

1.1 PENGENDALIAN PEDOMAN


Pedoman ini dibuat dan diterbitkan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pedoman ini disiapkan oleh Deputi MR, diperiksa oleh Management
Representative, dan disahkan oleh Area Manager PT. Pertamina Gas
Northern Sumatera Area.
b. Revisi pedoman ini sesuai dengan aturan yang tertulis dalam TKO
Pengendalian Dokumen.
c. Pengendalian distribusi pedoman ini adalah sebagai berikut:

MR menyimpan asli dari pedoman ini.

MR mendistribusikan copy pedoman sebagai pedoman


terkendali melalui Pengendali Dokumen kepada setiap unit kerja
terkait.

Pedoman yang didistribusikan kepada Off-taker atau organisasi


eksternal,
tanpa
memandang
instruksi
lainnya
tidak
dikendalikan kecuali apabila disetujui menurut kontrak.

d. Untuk saran dan komentar terhadap isi pedoman ini harus


disampaikan kepada MR.
1.2 ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang digunakan pada
penjelasannya sebagai berikut:
SMT: Sistem Manajemen Terintegrasi.
NSA : Northern Sumatera Area

pedoman

ini

dengan

Penyempurnaan Berkelanjutan: Proses peningkatan Sistem


Manajemen Terintegrasi untuk mencapai penyempurnaan kinerja
SMT secara menyeluruh sejalan dengan kebijakan SMT organisasi.

Lingkungan: Keadaan sekeliling tempat organisasi beroperasi


temasuk udara, tanah, air, sumber daya alam, flora, fauna, manusia
dan keterkaitannya.

FUNGSI : NORTHERN SUMATERA


UTARA
JUDUL : SISTEM MANAJEMEN
TERINTEGRASI

NOMOR
: A-001/PG1210/2013-S0
REVISI KE
: 01
BERLAKU TMT : 01MARET2014

Aspek Lingkungan : Unsur dari suatu kegiatan produk atau jasa


dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.

Dampak Lingkungan : Setiap perubahan pada lingkungan,


apakah merugikan atau menguntungkan, seluruhnya atau sebagian
yang dihasilkan dari kegiatan produk atau jasa dari organisasi.

Audit SMT : Suatu proses verifikasi yang sistematis dan


terdokumentasi untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
objektif untuk menentukan apakah sistim manajemen terintegrasi
dari organisasi sesuai dengan kreteria audit yang dibuat oleh
organisasi dan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil proses itu
kepada manajemen.

Kebijakan SMT: Pernyataan oleh organisasi tentang keinginan dan


prinsip-prinsipnya dengan kinerja sistem manajemen terintegrasi
secara keseluruhan yang memberikan kerangka untuk tindakan dan
untuk penentuan tujuan dan sasaran lingkungannya.

Tujuan: Persyaratan kinerja secara rinci, dikuantifikasikan bila


dimungkinkan, berlaku untuk organisasi atau bagiannya, yang
diturunkan dari tujuan organisasi dan yang perlu ditentukan dan
dipenuhi untuk mencapai tujuan SMT.

Program Manajemen: Rangkaian kegiatan, waktu pelaksanaan


dan penanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran SMT.

Management Representative (MR): Personal atau jabatan yang


ditunjuk oleh Area Manager. Pertamina Gas Northern Sumatera
Areamelalui Surat Keputusan, yang bertanggung jawab untuk
mengorganisir penerapan SMT.

Deputi MR: Personil atau jabatan yang ditunjuk oleh Area


ManagerPT. Pertamina Gas Northern Sumatera Areamelalui Surat
Keputusan, yang bertanggung jawab untuk membantu MR dalam
penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi atau mewakili tugastugas MR bila MR berhalangan.
Limbah B3: limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau
beracun yang karena sifatnya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan atau
mencemarkan lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan
kesehatan manusia, flora dan fauna.

Bahaya : sumber atau situasi yang memiliki potensi untuk


menyebabkan kerugian, pada manusia dapat melukai atau terjadi
gangguan kesehatan, merusak lingkungan tempat kerja atau
kombinasi diantaranya.

Risiko : kombinasi antara kemungkinan terjadi dengan konsekuensi


dari suatu bahaya yang dapat terjadi.

FUNGSI : NORTHERN SUMATERA


UTARA
JUDUL : SISTEM MANAJEMEN
TERINTEGRASI

NOMOR
: A-001/PG1210/2013-S0
REVISI KE
: 01
BERLAKU TMT : 01MARET2014

Insiden : suatu kejadian terkait dengan pekerjaan yang dapat


menimbulkan cidera, sakit akibat kerja (terlepas dari keparahan)
dan kematian serta kerusakan atau kerugian lainnya, atau kejadian
yang tidak menghasilkan cidera, sakit atau fatalitas tetapi memiliki
potensi untuk menyebabkan insiden (near miss).

Keselamatan (safety) : bebas dari risiko yang dapat


mengakibatkan cidera.
Kesehatan (health) : suatu tingkat kondisi keadaan fisik dan
psikologi dari seorang individu.
Keadaan Darurat : situasi kejadian yang tidak diinginkan dan
direncanakan serta dapat menimbulkan kerugian berupa
kecelakaan, kebakaran, peledakan, kegagalan tenaga, pencemaran
dan lain-lain.
Penyakit Akibat Kerja : setiap penyakit yang disebabkan oleh
adanya interaksi antara pekerja dengan pekerjaan atau lingkungan
kerja.
Pekerja : individu yang bekerja di wilayah kerja PT. Pertamina Gas
Northern Sumatera Area dan memiliki Perjanjian Kerja langsung
dengan Pertamina.
Mitra Kerja : pekerja dari perusahaan penyedia jasa tenaga kerja
yang memiliki kontrak kerja sama dengan Pertamina untuk bekerja
di wilayah Pertamina,
Pihak Ketiga : perusahaan yang memiliki hubungan kerja sama
dengan Pertamina dalam kegiatan operasi produksi.
Pedoman: Rincian secara garis besar bentuk komitmen dari PT.
Pertamina
Gas
Northern
Sumatera
Area
untuk
mengimplementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi.
Transporter: PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area, dalam
hal ini sebagai badan Usaha yang mengendalikan dan
mengoperasikan sistem pipa transmisi gas bumi.

Shipper: Badan usaha yang telah menandatangani Perjanjian


Pengangkutan Gas Bumi dengan Transporter dalam bentuk KB
(Kesepakatan Bersama) atau GTA (Gas Transportation Agreement).

Kesepakatan Bersama (KB) : Perjanjian antara Shipper dan


Transporter berkaitan dengan pemanfaatan bersama fasilitas
pengangkutan gas bumi melalui sistem pipa.

GTA (Gas Transportation Agreement): Perjanjian kerjasama


antara Transporter dan Shipper yang terkait dengan pengangkutan
gas bumi melalui sistem pipa.

Offtaker: Badan usaha yang menerima gas bumi di titik serah dari
Transporter.

FUNGSI : NORTHERN SUMATERA


UTARA
JUDUL : SISTEM MANAJEMEN
TERINTEGRASI

NOMOR
: A-001/PG1210/2013-S0
REVISI KE
: 01
BERLAKU TMT : 01MARET2014

KPI (Key Performance Indicator) : Target yang ditetapkan oleh


perusahaan dalam jangka waktu satu tahun.

Nominasi: Perkiraan jumlah gas yang ditransmisikan dari Shipper


ke Offtaker berdasarkan kemampuan sumur dan mengacu pada
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).

RKAP : Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang memuat


Anggaran Biaya Operasi (ABO) dan Anggaran Biaya Investasi (ABI)
dalam jangka waktu 1 tahun.

Titik Serah: Titik penyerahan gas bumi dari Transporter kepada


Offtaker.

Titik Terima: Titik penyerahan gas bumi dari Shipper kepada


Transporter.

Peralatan Utama: Peralatan yang termasuk di dalamnya Pipa


Transmisi, Engine dan Alat ukur.

AA (Access Arrangement) : Dokumen yang dibuat oleh


Transporter berdasarkan Peraturan BPH MIGAS No.184/AA/BPH
Migas/Kom/XI/2009 tanggal 12 Nopember 2009 tentang Persetujuan
Access Agreement PT. PERTAMINA GAS (PERTAGAS) untuk Wilayah
Sumatera Bagian Utara, Sumatera Bagian Selatan dan Sumatera
Bagian Utara.

BAB II
RUANG LINGKUP DAN PENGECUALIAN
2.1 RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku sebagai acuan dalam menerapkan sistem
manajemen terintegrasi dengan ruang lingkup penerapan untuk
semua aktivitas yang mencakup wilayah kerja unit PT. Pertamina Gas
Northern Sumatera Area meliputi:
Operasi Penerimaan, Pengendalian dan Penyaluran Gas
1. Operation
2. Maintenance
3. Planning
4. Quality Control & HSE (Health, Safety and Environment)
Alamat Kantor Area:
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area
Jl. Dr. Wahidin No. 1 Pangkalan Brandan
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
2.2 KEGIATAN USAHA
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area melaksanakan kegiatan
usaha Transmisi Gas melalui jaringan pipa dan peralatan
pendukungnya.
2.3 PENGECUALIAN
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area tidak menerapkan
persyaratan dari standar ISO 9001:2008 sebagai berikut :
Klausul 7.3, tentang Disain dan pengembangan
Klausul 7.5.4, tentang Barang milik pelanggan
Kegiatan yang dipersyaratkan pada klausul-klasul tersebut sampai
saat ini tidak dilakukan oleh manajemen PT. Pertamina Gas Northern
Sumatera Area, tetapi jika dikemudian hari kegiatan tersebut
dilakukan, maka manajemen akan memenuhinya sesuai dengan
persyaratan tersebut.

BAB III
PROFIL PT. PERTAMINA GAS NORTHERN SUMATERA AREA
3.1 SEJARAH SINGKAT
PT. Pertamina Gas dibentuk pada tgl 23 Februari 2007 sebagai anak
perusahaan PT. PERTAMINA (PERSERO) dan secara resmi dilaunching
pada tgl 1 Maret 2007.
PT. Pertamina Gas bertugas dibidang bisnis gas, meliputi niaga,
pemrosesan, transportasi, distribusi dan bisnis lainnya.
Wilayah Operasi PT. Pertamina Gas terdiri dari 2 (dua) wilayah kerja
yaitu Operation West Region (OWR) dan Operation East Region (OER).
Pertamina Gas Northern Sumatera Area merupakan unit operasi yang
berada di Operation West Region. Pertamina Gas Northern Sumatera
Area sendiri meliputi daerah operasi di provinsi NAD dan propinsi
Sumatera Utara.
Kegiatan komersial penyaluran gas di daerah NAD dan Sumatera
Utara dimulai pada tahun 1984 dengan mengalirnya gas National
Project

ke

konsumen

di

Lhokseumawe,

kemudian

tahun

1985

mengalirkan gas dari lapangan Wampu ke PT. PLN (Persero) Medan.


Sumber gas bumi untuk National Project berasal dari Exxon Mobil
Oil Indonesia, sedangkan untuk konsumen Sumatera Utara berasal
dari

lapangan

PT.

Pertamina

EP Field

Pangkalan

Susu

Region

Sumatera, JOB EMP Gebang.


Konsumen gas di propinsi NAD meliputi PT.Pupuk Iskandar Muda
(PT.PIM) dan PT. Kertas Kraft Aceh (PT.KKA), sedangkan konsumen gas
di propinsi Sumatera Utara meliputi PT. PLN (Persero), PT. PGN
(Persero), PT. Maruta Bumi Prima, dan Pertamina RU-II P.Brandan serta
industri di Medan.
Untuk mencapai sasaran penyaluran gas maka PT. Pertamina Gas
Northern Sumatera Area akan selalu menjaga kehandalan penyaluran
gas secara profesional yang dapat tumbuh dan berkembang.
VISI

Visi PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area berpedoman kepada VISI
yang telah ditetapkan oleh Manajemen PT. Pertamina Gas yaitu,
MENJADI PERUSAHAAN GAS NASIONAL BERKELAS DUNIA
MISI
Misi PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area berpedoman kepada MISI
yang telah ditetapkan oleh Manajemen PT. Pertamina Gas yaitu,
MELAKUKAN BISNIS GAS BUMI DAN BISNIS TERKAIT SECARA
PROFESIONAL YANG MBERIKAN NILAI TAMBAH BAGI PEMANGKU
KEPENTINGAN (STAKEHOLDER), BERWAWASAN LINGKUNGAN,
MENGUTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN SERTA
KEUNGGULAN

3.2 RUAS PIPA TRANSPORTASI GAS


3.2.1 Wilayah NAD

Decription

Ruas Pipa
14 POINT B AAF

14 PIM AAF

8 AAF - KKA

6000
160

2000
70

13.500
30

Panjang (meter)
Kapasitas (mmscfd)

3.2.2 Wilayah Sumatera Utara

3.3 PETA PROSES

BAB IV
SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
Pada bab ini dijelaskan mengenai proses-proses penerapan sistem
manajemen terintegrasi di PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area
sesuai dengan ruang lingkup yang ditetapkan. Ilustrasi mengenai proses
dan keterkaitannya antara satu proses dengan proses yang lainnya
dinyatakan pada Peta ProsesPT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area
yang disajikan Bab IIIpedoman ini.
Penerapan

Sistem Manajemen

Terintegrasi yang

diterapkan

di PT.

Pertamina Gas Northern Sumatera Area mengikuti Siklus PDCA (Plan Do


Check Action), seperti pada gambar 1 dibawah.

4.1 PERSYARATAN UMUM


4.1.1 PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Areatelah menetapkan
lingkup sistem manajemen seperti dijelaskan pada Bab II pedoman
ini.

4.1.2 PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Areatelah menetapkan dan


mendokumentasikan peta prosesserta menerapkan, memelihara
dan terus meningkatkan sistem manajemen sesuai dengan
persyaratan SMT ini.
4.1.3 PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Areatelah menetapkan dan
mendokumentasikan dokumen-dokumen terkait dengan SMT ini
sesuai dengan standar yang diacunya. Matriks persyaratan
standar sistem manajemen Terintegrasi (terlampir).
4.2 KEBIJAKAN SMT
4.2.1 Pimpinan Puncak dalam hal ini Area ManagerPT. Pertamina Gas
Northern Sumatera Areamenetapkan suatu kebijakan SMT (terlampir)
dan memastikan serta memelihara bahwa kebijakan tersebut :
a. Sesuai dengan kegiatan, produk dan jasa.
b. Mencakup komitmen untuk memberikan pelayan terbaik kepada
pelanggan, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan,
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
c. Senantiasa mematuhi peraturan perundangan serta persyaratan
lain yang relevan.
d. Dijadikan sebagai kerangka dalam menyusun dan meninjau tujuan
dan sasaran organisasi.
e. Berkomitmen tinggi untuk melakukan penyempurnaan sistem
manajemen secara berkelanjutan.
f.

Terdokumentasi, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan


ke semua orang yang bekerja atas nama PT. Pertamina Gas
Northern Sumatera Area.

g. Disosialisasikan kepada seluruh pegawai dan mitra kerja melalui


media komunikasi internal yang tersedia atau terbuka untuk
umum di lingkungan PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area
dan pihak terkait lainnya.
h. Ditinjau ulang kesesuaiannya minimal 1 (satu) tahun sekali.
4.3 PERENCANAAN
4.3.1 Perencanaan Mutu
Bisnis Utama PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Areaadalah
jasa transmisi gas bumi dari Shipper ke Offtaker. Perencanaan
mutu produk ditetapkan sesuai dengan Perencanaan Sistem
Manajemen Terintegrasi terlampir pada Pedoman ini.

4.3.2 PerencanaanK3L (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan


Lingkungan)

PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Areamelakukan identifikasi aspek


lingkungan dan bahaya untuk mengetahui dampak penting dari seluruh
kegiatanoperasionalnya.
Setiap penanggungjawab kegiatan dan atau pihak-pihak yang ditunjuk
melakukan identifikasi aspek lingkungan dan bahayaserta menentukan
risiko dari kerugian/dampak dari seluruh elemen kegiatan/proses, produk
dan jasa dalam ruang lingkup kerja masing-masing dengan menggunakan
3 (tiga) kondisi yaitu normal, abnormal danemergency.
Penilaian risiko dilakukan dengan mempertimbangkan dampak terhadap :

Personil
Lingkungan
Aset perusahaan
Reputasi / citra perusahaan
MR bertanggungjawab mengesahkan daftar identifikasi aspek lingkungan bahaya potensial dan penilaian risiko serta penetapan kendali risiko.
Daftar

identifikasi

aspek

lingkungan

bahaya

potensial,

Penilaian

danPengendalian Risiko dievaluasi secara berkala minimal satu tahun


sekali atau bila terjadi perubahan disain, material, konstruksi, peralatan,
lokasi atau organisasi.
Dokumen terkait:
B-001/PG1214/2013-S0, TKOIdentifikasi Aspek Lingkungan Bahaya
Potensial, Penilaian dan Pengendalian Risiko

4.3.3 Identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya


PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area membuat danmemelihara
prosedur

untuk

mengidentifikasi

dan

mengakses

ke

peraturan

perundangan dan persyaratan lainnya.


Setiap

bagian

terkait

bertanggungjawab

untuk

mengakses

dan

menyimpan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya sesuai


dengan kegiatan/pekerjaan yang terkaitnya.

Setiap bagian terkait memberikan salinan dari peraturan perundangan


dan persyaratan lainnya kepada Sekretaris Pengendali Dokumen untuk
disimpan dan dibuat Daftarnya.
Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang diidentifikasi
mencakup:
Peraturan Perundangan dan Persyaratan Nasional
Peraturan Perundangan dan Persyaratan Internasional
Perijinan terkait lainnya
Peraturan kegiatan / spesifikasi lainnya
Standar Nasional dan Internasional
Dokumen terkait :

B-002/PG1214/2013-S0,

TKO

Identifikasi

dan

Evaluasi

Peraturan

Perundangan Dan Persyaratan Lainnya


4.3.4 Perencanaan kontingensi
PT.

Pertamina

Gas

Northern

Sumatera

Area

menetapkan,

mendokumentasikan dan memelihara prosedur-prosedur untuk


mengidentifikasi dan menanggapi setiap peristiwa yang tidak
terencana,
tersebut

potensi

darurat

mengatur

konsekuensi

dari

upaya

setiap

atau

bencana.

pencegahan

kejadian

yang

Prosedur-prosedur
atau

mengurangi

dapat

mengganggu

kelangsungan operasi bisnis.


Selain itu, ditetapkan proses pengamanan terhadap instalasi unit
operasi dari gangguan kejahatan / kemanan yang mungkin terjadi.
Pelaksanaan

pekerjaan

pengamanan

menitikberatkan

pada

koordinasi pengamanan area, ketertiban dan kesiagaan terhadap


segala gangguan keamanan baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar.
Seluruh prosedur-prosedur tersebut dikaji ulang secara berkala dan
apabila diperlukan terutama setiap waktu setelah terjadi peristiwa

yang

tidak

terencana,

potensi

darurat

atau

bencana

yang

sesungguhnya.
Dokumen terkait :
B-010/PG1210/2013-S0, TKO Management of Change
B-001/PG1213/2013-S0, TKO Penanganan Kondisi Darurat di
Stasiun Kompresor Gas
B-004/PG1214/2013-S0, TKO Kesiagaan dan Penanggulangan
Keadaan Darurat (KPKD)
4.3.5 Key Performance Indicator (KPI)
Manajer Northern Sumatera Areamenerima KPI yang telah ditentukan
dari

PT.

PERTAMINA

GAS

yang

mencakup

target

pencapaian

pendapatan, operasi, keuangan, mutu, keselamatan kerja dan


lingkungan.
Area Manager menurunkan KPI tersebut menjadi KPI fungsi untuk
mendukung

KPI

Manajer.

Penentuan

KPI

di

setiap

fungsi

memperhatikan aspek-aspek mutu, lingkungan dan K3, peraturan


perundangan dan persyaratan lain yang berlaku, serta komitmen
untuk melakukan perbaikan terus-menerus.
Setiap penanggungjawab kegiatan melaporkan pencapaian KPI per
triwulan, semester dan tahunan kepada Area Manager melalui
Sekretaris Pengendali Dokumen. Sekretaris Pengendali Dokumen
akan merekapitulasi pencapaian KPI yang selanjutnya dilaporkan
kepada Area Manager dengan tembusan MR.
Dokumen terkait :
B-011/PG1210/2013-S0, TKO Penetapan dan Monitoring Tujuan,
Sasaran & Program Manajemen
4.3.6 Struktur organisasi, peran, tanggung jawab dan wewenang
Proses

pengelolaan

SDM

dilakukan

untuk

membina

dan

mengembangkan SDM yang ada. Setiap personel yang bekerja di PT.


Pertamina Gas Northern Sumatera Area memiliki tanggung jawab

dan

wewenangnya

sesuai

dengan

jabatan

yang

diembannya.

Personel harus memahami tanggung jawab dan wewenangnya.


Disamping itu peran serta tanggung jawab masing-masing personel
secara langsung (baik yang mengacu pada mutu, lingkungan dan K3)
didokumentasikan dalam TKO dan TKI yang ada.
Manager PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area menunjuk Wakil
Manajemen atau Management Representative (MR) yang mempunyai
tugas antara lain :
Melakukan pengendalian dan pemeliharaan terhadap garis garis
besar Kebijakan PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area serta
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran Sistem Manajemen
Terintegrasi.

Melakukan

fungsi

koordinasi

terhadap

pelaksanaan

review

manajemen.
Dalam kapasitasnya sebagai wakil manajemen, MR memegang
tanggung jawab tertinggi dalam menyelesaikan permasalahan yang
menyangkut bidang mutu, lingkungan dan K3.
Melaporkan hasil tinjauan manajemen kepada Area Manager.
Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program peningkatan
secara

berkelanjutan

(continually

improvement)

dalam

Sistem

Manajemen Terintegrasi.
Memastikan adanya tinjauan terhadap seluruh dokumentasi
(Pedoman, TKO, TKI/TKPA dan Formulir) yang disesuaikan dengan
kondisi

yang

ada

mendokumentasikan

serta

mendokumentasikannya,

memelihara

peraturan

termasuk

perundangan

yang

relevan.
Memastikan adanya sosialisasi kepada semua pegawai dan mitra
kerjaPT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area agar meningkatkan
kepeduliannya terhadap penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi,
termasuk diantaranya pencapaian tujuan dan sasaran.

Dokumen terkait:
Surat Keputusan Penunjukan Management Representative dan
Tim Pelaksana Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi
4.4 PENERAPAN DAN OPERASI
4.4.1 Pengendalian operasional . Proses-proses operasional PT.
Pertamina Gas Northern Sumatera Area adalah terdiri dari:
4.4.1.1 Proses Pengendalian, Penerimaan dan Penyaluran Gas
Dalam

pelayanan

transmisi

gas,

PT.

Pertamina

Gas

Northern Sumatera Area dan Shipper terlebih dahulu


membuat kesepakatan sebelum gas Shipperditransmisikan
kepada Offtaker yang dituangkan dalam GTA.
Untuk volume gas yang ditransmisikan dari Shipper
kepada Offtaker, PT. Pertamina Gas Northern Sumatera
Area mendapat tembusan nominasi gas dari Shipper.
Head of Operation Controlling berhak dan bertanggung
jawab untuk meninjau setiap keluhan Shipperdan Offtaker.
Tinjauan tersebut menyangkut :
a.

Nominasi

yang

diberikan

Shipperditransmisikan

ke

Offtakerper periode;
b. Spesifikasi gas yang disyaratkan dalam GTA antara
Transporter dan Shipper.
Jika terjadi perbedaan antara nominasi dengan realisasi
gas

yang

ditransmisikan,

maka

masalahnya

akan

diselesaikan antara Shipper, Transporter dan Offtaker.


Shippersecara rutin melakukan pemeriksaan komposisi gas
yang ditransmisikan oleh PT. Pertamina Gas Northern
Sumatera Area setiap minggunya dalam bentuk analisa
gas dimana hasil analisa tersebut ditembuskan kepada PT.
Pertamina Gas Northern Sumatera Area. Bila terdapat gas
off spec, maka PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area
selaku

Transporter

berhak

menolak

dan

Shipper

berkewajiban

menyesuaikan

gas

off

spec

sampai

memenuhi spesifikasi gas yang telah disepakati bersama.


Catatan/rekaman yang berhubungan dengan permintaan,
persyaratan, dan transmisi gas ke Offtaker dipelihara dan
menjadi tanggung jawab Supervisor fungsi Operation,
onbehalf Shipper.
Dokumen terkait :
B-001/PG1213/2013-S0, TKO Tinjauan Transportasi Gas
B-002/PG1213/2013-S0, TKO Analisa Spesifikasi Gas
B-004/PG1213/2013-S0, TKO Evaluasi Produksi Gas
4.4.1.2 Proses BillingGas
Setiap hari selama satu bulan data penyaluran gas dibuat
laporannya termasuk data analisa gas dari lapangan.
Berdasarkan laporan tersebut dibuatkan Berita Acara
Penyerahan Gas ke Konsumen dan Berita Acara Penyaksian
Meter.
Fungsi

keuangan

akan

melakukan

penagihan

sesuai

dengan Berita Acara yang disiapkan.


Dokumen terkait :
B-003/PG1213/2013-S0, TKO Kesaksian Pembacaan
Meter
B-004/PG1213/2013-S0, TKO Evaluasi Produksi Gas
4.4.1.3 Proses Operasi Stasiun Kompresor Gas
4.4.1.4 Proses Pemeliharaan
Untuk memastikan bahwa semua peralatan yang digunakan
dalam menyalurkan gas dapat mendukung kesinambungan
operasi transmisi gas yang terpelihara dengan balk, maka Fungsi
Pemeliharaan
pemeliharaan

bertanggung
dengan

jawab

membuat

Jadwal

terhadap

Pemeliharaan

pelaksanaan pemeliharaan serta pengendaliannya.


Dokumen terkait :

kegiatan
dan

B-001/PG1212/2013-S0, TKO Pemeliharaan Transmisi Gas


B-002/PG1212/2013-S0, TKO Kalibrasi Alat Ukur dan Uji
4.4.1.5 Proses Perencanaan Anggaran dan Pengadaan Material
Perencanaan anggaran terkait dengan biaya operasi dan
biaya investasi dilakukan sesuai dengan rencana kerja
yang akan dilaksanakan oleh semua fungsi. Pembahasan
rencana anggaran dilakukan secara bersama-sama dalam
rapat RKAP.
Dalam melakukan pengadaan material, Sr. Spv. Material &
Assetmemastikan

spesifikasi

permintaan

material,

sebelum dokumen permintaan material diterbitkan.


Sr. Spv. Material & Asset menjamin barang yang dibeli
memenuhi persyaratan perusahaan, untuk itu dalam
pembelian/pengadaan

barang

dilakukan

hanya

pada

suplier yang memenuhi persyaratan.


Setiap supplier/vendor pengadaan barang berupa bahan
kimia/B3 wajib melampirkan MSDS (Material Safety Data
Sheet) yang sesuai dengan spesifikasi bahan kimia/B3
yang dikirim. Termasuk dalam kegiatan ini penanganan
barang yang telah diterima di gudang sampai digunakan.
Untuk

pekerjaan

Bersama

dengan

dilaksanakan

panjar

pembelian

kerja/Kesepakatan
material

secara

langsung ke toko atau agen/distributor tanpa melalui


proses seleksi.
Sr. Spv. Material & Asset menyimpan seluruh informasi
pembelian untuk keperluan evaluasi.
Pemeriksaan terhadap barang yang dibeli dilaksanakan
pada saat penerimaan oleh pemakai/end user untuk
memastikan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan
persyaratan perusahaan.
Dokumen terkait :

B-001/PG1211/2013-S0,

TKO

Permintaan

dan

Pengadaan Material
B-002/PG1211/2013-S0, TKO Penyediaan Pekerjaan Jasa
4.4.1.5 Pengadaan Material
4.4.1.6 Proses Pengelolaan K3, Lingkungan dan program CSR
Untuk memberikan keamanan dan keselamatan pada
pekerja, aset dan lingkungan, PT. Pertamina Gas Northern
Sumatera Areamenetapkan prosedur yang mengatur izin
kerja

untuk

pekerjaan-pekerjaan

yang

berpotensi

membahayakan pekerja, aset dan lingkungan. Personel


yang

memasuki

area

pengoperasian

unit

harus

menggunakan APD yang dipersyaratkan.


Setiap

pegawai

diharuskan

melakukan

penghematan

energi (listrik, air, bahan bakar) yang menjadi kepedulian


perusahaan

terhadap

upaya-upaya penghematan

dan

konservasi energi nasional.


Selain itu, aspek lingkungan menjadi perhatian penting
seperti pengelolaan limbah dan material B3 dan Non-B3
termasuk melakukan upaya-upaya untuk melindungi flora
dan fauna langka yang membantu pemerintah untuk
memberikan

perlindungan

terhadap

keanekaragaman

hayati.
Upaya PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area untuk
peduli terhadap lingkungan sekitar diwujudkan melalui
program-program
pendidikan

sebagai

pemberdayaan
bentuk

masyarakat

tanggung

jawab

perusahaan, Corporate Social Responsibility (CSR).


Dokumen terkait :
B-006/PG1214/2012-S0, TKO Ijin Kerja
B-007/PG1214/2012-S0, TKO Pengelolaan Energi

dan
sosial

B-008/PG1214/2012-S0, TKO Pelaporan dan Investigasi


Insiden

B-010/PG1214/2012-S0,

TKO

Pengendalian

Limbah

Padat B3 dan Non B3


B-012/PG1214/2012-S0, TKO Pengendalian Material B3
dan Bahan Kimia
B-013/PG1214/2012-S0, TKO Pengendalian Limbah Cair

B-014/PG1214/2012-S0,

TKO

Perlindungan

Keane-

karagaman Hayati
4.4.1.7Proses Administrasi
Proses administrasi & kesekretariatan dilakukan untuk
mengelola kebutuhan personil, surat-surat dan file-file
administrasi.

Pelaksanaan

kesekretariatan

dilakukan

pekerjaan
untuk

administrasi

mendukung

dan

proses

operasional dapat berjalan lebih rapi dan tertib.


Dokumen terkait :
B-001/PG1211/2013-S0, TKO Perjalanan Dinas Dalam
Negeri

B-003/PG1211/2013-S0,

TKO

Permintaan

Proses

Pembayaran
4.4.2 Manajemen sumberdaya manusia
Kompetensi seluruh personel di PT. Pertamina Gas Northern
Sumatera Areadinyatakan pada uraian jabatan. Kompetensi ini
ditetapkan

atas

dasarPendidikan,

Pengalaman

kerja,

Keterampilan dan Pelatihan.


Apabila terjadi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki oleh
masing-masing

personel

dengan

persyaratan

jabatan

yang

dimiliki, maka setiap kepala fungsi terkait bersama Ast. Man.


Planning menetapkan program pengembangan bagi personel
dalam bentuk pelatihan. Program pelatihan ini untuk memastikan
bahwa semua personel yang kegiatannya menimbulkan dampak

pada keseluruhan aspek penting PT. Pertamina Gas Northern


Sumatera

Area

sebagainya)

(mutu,

telah

lingkungan,

memperoleh

K3,

pelatihan

value

dan

pelatihan

lain
yang

memadai sehingga menyadari pentingnya:


1. Pemahaman Kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi PT.
Pertamina Gas Northern Sumatera Area dalam pekerjaan seharihari
2. Dampak penting dari pekerjaannya pada tujuan perusahaan
3. Peran serta mereka dalam menjunjung tinggi kode etik
perusahaan.
4. Risiko yang ditimbulkan

dari

penyimpangan penerapan

TKO/TKI/TKPA
Dokumen terkait:
B-002/PG1211/2013-S0, TKO Pelatihan
4.4.3 Persyaratan dokumentasi
Proses pengendalian dokumen akan dilakukan untuk memberikan
jaminan agar dokumen-dokumen yang ada di PT. Pertamina Gas
Northern Sumatera Area yang digunakan dalam penerapan
sistem

manajemen

Terintegrasi

ini

selalu

terjamin

isinya,

keabsahannya dan distribusinya sesuai dengan persyaratan yang


ada.
Proses

pengendalian

memberikan
menunjukkan

jaminan

catatan/rekaman
agar

keefektifan

dilakukan

rekaman-rekaman
sistem

yang

manajemen

untuk
mampu

terintegrasi

memenuhiperaturan perundangan dan persyaratan lainnya yang


telah

ditentukan.

Pengendalian

catatan/rekaman

mencakup

penentuan masa simpan, metoda indeks, lokasi simpan termasuk


metoda penyimpanan agar terhindar dari hilang atau rusak serta
memudahkan untuk diambil kembali.
Dokumen terkait:
B-001/PG1210/2013-S0, TKO Pengendalian Dokumen

B-002/PG1210/2013-S0, TKO Pengendalian Rekaman


4.4.4 Komunikasi
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area menetapkan metoda
untuk proses komunikasi internal pada seluruh level dan fungsi
melalui

media

memo,

email,

intranet,

telepon

dan

teleconference.
PT.

Pertamina

Gas

mendokumentasikan

Northern
dan

Sumatera

Areamenerima,

menanggapikomunikasi

dari

pihak

terkait yang relevan dengan sistem manajemen terintegrasi. PT.


Pertamina

Gas

mempertimbangkan

Northern
proses

Sumatera
komunikasi

Area
yang

senantiasa
efektif

untuk

menindaklanjuti segala masukan, masalah, keluhan dan saransaran dari pihak internal maupun eksternal.
Manajemen PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area selalu
menjaga hubungan yang baik dengan Shipper dan Offtakerdalam
bentuk rapat koordinasi dengan Shipper dan Offtaker, menerima
masukan dari Shipperdan Offtaker untuk peningkatan mutu
pelayanan serta selalu memberikan pelayanan untuk keluhan
Shipperdan Offtaker yang selanjutnya dicatat dalam Buku
Penanganan keluhan Offtaker dan ditindaklanjuti sesuai dengan
aturan yang berlaku.
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area menetapkan bentuk
komunikasi terkait dengan K3 dan lingkungan berupa:
Safety Induction diberikan kepada setiap tamu oleh sekuriti,
terutama terkait dengan area-area yang berbahaya.
Safety Talk diberikan kepada setiap mitra kerja yang terkait
dengan kegiatan operasional. Koordinator proyek bertanggung
jawab dalam memberikan safety talk kepada pekerja dari mitra
kerja mengenai bahaya, penggunaan APD, dan hal-hal lain yang
terkati K3, dari kegiatan yang akan dilakukan.

Pemasangan tanda-tanda himbauan, rambu rambu peringatan


dan larangan.
Penyuluhan kepadamasyarakat
Partisipasi pegawai dan mitra kerja untuk memberikan
masukan atau saran terhadap pengamatan kondisi dan tindakan
tidak aman di area kerja.
Dokumen terkait:
B-005/PG1210/2013-S0, TKO Penanganan Keluhan Pelanggan

B-003/PG1215/2013-S0,

TKO

Komunikasi,

Partisipasidan

Konsultasi K3L
4.5 PENILAIAN KINERJA
4.5.1 Pemantauan dan pengukuran
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Areatelah menetapkan
segala aktivitas yang mempengaruhi sistem senantiasa dipantau
untuk memastikan kesesuaian dan kinerja organisasi secara
keseluruhan. Adapun proses yang dipantau antara lain:
4.5.1.1 Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Management

Representative

membuat

kuesioner

kepuasan pelayanan mengenai transmisi gas dan sistem


yang ada pada PT. Pertamina Gas Northern Sumatera
Areakepada Offtaker. Hasil kuesioner ini untuk mengukur
tingkat pelayanan, memperhitungkan kebutuhan Offtaker
sesuai nominasi yang diberikan Shipper dan sebagai
koreksi kondisi sistem yang digunakan dalam transmisi
gas, sehingga PT. Pertamina Gas Northern Sumatera
Areadapat memberikan pelayanan lebih baik.
Dokumen terkait :
B-007/PG1210/2013-S0, TKO Pengukuran Kepuasan
Pelanggan
4.5.1.2 Pemantauan Proses

Untuk menjaga proses operasi berjalan sesuai dengan


perencanaan maka dilakukan pemantauan proses operasi
yang dilakukan oleh Control Room, pemantauan dilakukan
dalam waktu yang terencana. Kriteria pemantauan dan
pengukuran produk dan proses tertuang dalam lembaran
logsheet. Apabila hasil pengamatan melebihi batas kriteria
yang telah ditentukan tersebut maka diidentifikasikan
sebagai produk yang tidak sesuai, dan dilakukan tindakan
perbaikan yang mengacu kepada proses pemeliharaan.
Dokumen terkait :
B-001/PG1213/2013-S0, TKO Tinjauan Transportasi Gas
B-004/PG1213/2013-S0, TKO Evaluasi Produksi Gas
4.5.1.3 Pemantauan produk
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area memantau
kualitas

gas

dengan

melakukan

analisa

gas

di

laboratorium. Tujuan dari pemantauan ini sebagai bentuk


identifikasi

dan

mampu

telusur

terhadap

gas

yang

ditransmisikan kepada pelanggan.


Dokumen terkait :
B-002/PG1213/2013-S0, TKO Analisa Spesifikasi Gas
4.5.1.4 Pemantauan Lingkungan dan Keselamatan Kerja
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area menetapkan
prosedur untuk memantauan kualitas lingkungan dan K3
yang meliputi perekaman informasi terkait dengan kualitas
udara, air, kebisingan, kebauan dan kepatuhan pekerja
terhadap peraturan.
Dokumen terkait :

B-005/PG1214/2013-S0,

TKO

Pemantauan

Pengukuran K3L
B-009/PG1214/2014-S0, TKO Inspeksi Terencana
4.5.2 Evaluasi kepatuhan

dan

PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area melakukan evaluasi


kepatuhan terhadap peraturan perundangandan persyaratan
lainnya yang diacu minimal sekali dalam setahun atau bila ada
peraturan atau persyaratan baru.
Bila

diidentifikasi

adanya

bagian-bagian

dari

peraturan

perundangandan persyaratan lainnya yang belum dipenuhi,


maka perusahaan akan melakukan upaya perbaikan.
Dokumen terkait :

B-002/PG1214/2013-S0,

TKO

Identifikasi

dan

Evaluasi

Peraturan Perundangan Dan Persyaratan Lainnya


4.5.3 Audit internal
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area menetapkan dan
memelihara program dan prosedur audit sistem secara berkala
minimum satu kali dalam setahun, dalam rangka:
a. Menentukan sistem manajemen terintegrasi:
- sesuai dengan pengaturan yang direncanakan untuk sistem dan
persyaratan.
- telah ditetapkan dan dipelihara dengan benar, dan
- adanya peluang untuk peningkatan berkelanjutan.
b. Memberikan informasi hasil-hasil audit kepada manajemen.
Program audit sistem manajemen mencakup jadwal audit yang
ditetapkan berdasarkan pada pengaruh kesesuaian terhadap
sistem dan mempertimbangkan hasil audit sebelumnya.
Dokumen terkait :
B-003/PG1210/2013-S0, TKO Audit Internal
4.5.4 Penanganan ketidaksesuaian
Hal-hal yang mencakup ketidaksesuaian antara lain:
a. Ketidaksesuaian mutu gas
b. Ketidaksesuaian billing gas
c. Kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan

d. Kejadian darurat mencakup: tumpahan bahan kimia dan B3,


kebocoran gas, kebakaran, gempa bumi, banjir, dsb.
e. Kelainan unit atau kerusakan unit.
f. Temuan audit.
g. Komplain dari pelanggan, masyarakat sekitar dan stakeholder.
Penanganan ketidaksesuaian tersebut diatur dalam TKO dari
setiap kegiatan terkait.
Apabila

terjadi

ketidaksesuaian

harus

segera

dilakukan

penanganan yang sesuai untuk mengurangi dampak kerugian


yang ditimbulkan di mana ketidaksesuaian diidentifikasi agar
diperbaiki dan diambil tindakan untuk mengurangi dampaknya
(lihat 4.6).
Dokumen terkait :
B-004/PG1210/2013-S0, TKO

Identifikasi

Ketidaksesuaian,

Tindakan Koreksi dan Tindakan Pencegahan


4.6 PENINGKATAN
4.6.1 Umum
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area harus terus-menerus
memperbaiki keefektifan sistem manajemen melalui penggunaan
kebijakan, sasaran, hasil audit, analisis data dari penilaian
kinerja, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan
manajemen.
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area harus menentukan
dan mengalokasikan tanggung jawab dan wewenang untuk
perbaikan sistem manajemen
Untuk

mengetahui

memastikan

kinerja

kelengkapan

sistem,

data

dan

perusahaan

senantiasa

keakuratan

data

yang

disajikan. Data-data tersebut diolah dengan menggunakan teknik


statistik yang sesuai. Hasil-hasil pengolahan data kemudian
dianalisa untuk meninjau tingkat kesesuaiannya. Hasil analisa

data ini sekurang-kurangnya dibahas dalam rapat tinjauan


manajemen.
Proses analisa data ini mencakup antara lain:
Hasil kepuasan pelanggan
Kinerja operasi
Hasil pencapaian sasaran kinerja
Data kecelakaan kerja
Data pemantauan dan pengukuran lingkungan dan K3
Kinerja pemasok
Komplain masyarakat
Transmisi gas
4.6.2 Tindakan perbaikan, pencegahan dan peningkatan
Segala

proses

atau

kegiatan

yang

berpotensi

terjadi

ketidaksesuaian harus diidentifikasi dan dilakukan tindak lanjut


untuk dilakukan pencegahan. Apabila terjadi ketidaksesuaian
harus segera dilakukan identifikasi dan menganalisa masalah
untuk dilakukan tindakan perbaikan.
Proses tindakan perbaikan dan pencegahan akan selalu dilakukan
oleh PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Areadalam rangka
peningkatan berkelanjutan terhadap sistem yang diterapkan agar
selalu mampu memberikan kesesuaian pada persyaratan.
Dokumen terkait :
B-004/PG1210/2013-S0, TKO

Identifikasi

Ketidaksesuaian,

Tindakan Koreksi dan Tindakan Pencegahan


4.7 TINJAUAN MANAJEMEN
4.7.1 Umum
PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area melaksanakan
tinjauan

manajemen

minimal

1 kali

setiap

tahun

setelah

dilaksanakannya audit internal, ManagerNorthern Sumatera Area


melakukan evaluasi secara keseluruhan mengenai kinerja sistem.
Evaluasi ini dihadiri oleh wakil manajemen, seluruh manajer dan
ketua auditor internal serta perwakilan dari karyawan.
4.7.2 Masukan
Adapun agenda yang dibahas adalah:
a. Hasil audit internal maupun eksternal
b. Umpan balik pihak yang berkepentingan;
c. Kinerja proses, kesesuaian produk, kinerja energi, aset,
lingkungan dan K3
d. Status tindakan perbaikan dan pencegahan yang terakhir
e. Tindak lanjut Tinjauan Manajemen sebelumnya
f. Perubahan yang dapat mempengaruhi Sistem Manajemen
Terintegrasi dan/atau Kebijakan Perusahaan.
g. Hasil evaluasi penaatan terhadap peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya.
h. Data kecelakaan kerja, insiden/nearmiss, penyakit akibat kerja
dsb
i. Laporan pencapaian program manajemen yang meliputi RKAP,
lingkungan dan K3
j. Laporan HSE lainnya.
k. Rekomendasi untuk perbaikan;
Hasil Tinjauan Manajemen harus mencakup keputusan dan
tindakan yang berkaitan dengan:
a. Perbaikan pada efektivitas Sistem Manajemen Terintegrasi dan
proses-prosesnya.
b. Perbaikan pada produk, prasarana dan proses yang berkaitan
dengan persyaratan pelanggan dan pihak terkait.

c. Sumberdaya yang diperlukan.


Tinjauan Manajemen ini harus dicatat dan disosialisasikan pada
seluruh personel melalui email, SIT atau papan pengumuman.
Dokumen terkait :
B-006/PG1210/2013-S0, TKO Tinjauan Manajemen

Daftar Pustaka
http://pertagas.weebly.com/uploads/5/2/4/1/52417589/pedoman_
pertagas_sumbagut-rev01.pdf

Anda mungkin juga menyukai