Anda di halaman 1dari 40

TUJUAN

1. Peserta memahami pengertian HSE Plan


2. Peserta memahami manfaat HSE Plan
3. Peserta memahami tahapan tender
4. Peserta memahami konten HSE Plan
5. Peserta mampu menyusun HSE plan
DEFINISI
1. Sebuah HSE Plan menentukan apa saja yang harus ada sepanjang
tahapan kontrak dan langkah-langkah apa saja yang harus diambil, siapa
dan kapan langkah-langkah tersebut harus dilaksanakan agar dapat
memenuhi persyaratan Client atau Kontraktor.

2. HSE plan merupakan dokumen rujukan yang penting bagi proses kontrak
dan harus menjadi bagian dari kesepakatan pada saat kontrak. HSE plan
dapat menjadi dokumen yang berdiri sendiri atau dapat juga menjadi
bagian dari dokumen kesepakatan kontrak yang lebih luas.

( IOGP Publications Supplement to Report 423, 2017)


MANFAAT

1. Sebagai salah satu dokumen wajib untuk mengikuti tender


2. Menunjukan bahwa kontraktor memiliki SMK3 yang efektif
3. Menunjukan bagaimana rencana pengendalian terhadap seluruh
potensi bahaya dari pekerjaan yang akan dikontrakkan.
4. Menunjukan siapa orang yang bertanggungjawab dalam
melaksanakan seluruh upaya pengendalian bahaya dari pekerjaan.
REFFERENCE

1. Undang-Undang Keselamatan Kerja No 1 Tahun 1970 :

Perusahaan bertanggung jawab menjamin keselamatan setiap orang yang


berada di tempat kerjanya (termasuk kontaktor dan pihak lainnya yang
berada di tempat kerja).

2. Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal 87 :

Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistim Manajemen K3 yang


terintegrasi dengan manajemen perusahaan.
REFFERENCE
3. PP. 50 Tahun 2012 (elemen 3.2)

• Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi dan


menilai potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja,
lingkungan dan masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada
saat memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak.
• Identifikasi bahaya, dan penilaian risiko dilakukan pada tahap tinjauan
ulang kontrak oleh personil yang berkompeten.
• Kontrak-kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat
memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja bagi
pelanggan.
• Catatan tinjauan ulang kontrak dipelihara dan didokumentasikan.
REFFERENCE
4. 45001 : 2018
8.1.4.1 General
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses untuk
mengendalikan pengadaan produk dan layanan dalam rangka untuk memastikan
kesesuaiannya dengan SMK3.
8.1.4.2 Contractors
Organisasi harus mengoordinasikan proses pengadaan dengan kontraktornya,
dalam rangka mengidentifikasi bahaya dan untuk menilai dan mengendalikan risiko
K3 yang timbul dari:
a) Operasi dan kegiatan kontraktor yangberdampak pada organisasi;
b) Operasi dan kegiatan organisasi yang berdampak pada pekerja kontraktor;
c) Operasi dan kegiatan kontraktor yang berdampak pada pihak lain yang
berkepentingan di tempat kerja.
REFFERENCE
4. 45001 : 2018
8.1.4.2 Contractors
Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan SMK3 dipenuhi oleh kontraktor
dan pekerja mereka. Proses-proses pengadaan dalam organisasi harus
menetapkan dan menerapkan kriteria K3 dalam pemilihan kontraktor.

CATATAN Dapat sangat membantu untuk memasukkan kriteria K3 untuk memilih


kontraktor di dalam dokumen kontrak.

5. PTK-005/SKKMA0000/2018/S0
6. ISO 31000 : 2015
METODE EVALUASI TENDER
Proses Seleksi

Penawaran HSE Program selama


kontrak, dituangkan di dalam
dokumen HSE Plan.
METODE PENYERAHAN DOKUMEN TENDER
CONTOH BID PACKAGE
CONTOHBID PACKAGE
CONTOHBID PACKAGE
KRITERIA UMUM PENILAIAN HSE PLAN
EVALUATION CRITERIA ON HSE PLAN PROCEDURE PER SECTION/SUBSECTION/POINT

A
Not Meet the Minimum B C D
Expectation Below Minimum Expectation Meet the Minimum Expectation Exceed Minimum Expectation

No evidence as per request by Provide evidence, however only in Provide evidence in detail for the Provide a comprehensive evidence
minimum expectation in the general, no detail evidence as project as required by the minimum for the project beyond the
section/subsection/point required by minimum expectation expectation in the minimum expectation in the
in the section/subsection/point section/subsection/point section/subsection/point

Min Score
Item Description (of max100) Weight Factor

1 Technical Aspect 70 70%

HSE Plan as exhibit H required and Site


2 70 30%
Visit (if required)

Total 100%
Persyaratan Tender
Refer kepada PTK-005/SKKMA0000/2018/S0

Penilaian Kualifikasi (PK)

A. Risiko Tinggi

• Minimum Pass Score 60%

• Konsorsium dua duanya harus memenuhi PK

• Bersamaan dengan dokumen tender

B. Risiko Sedang

• Minimum Score 54,3%

• Consorsium salah satu harus memenuhi PK

• Setelah Mendapatkan tender


1. Merupakan rencana pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan kinerja
dalam konteks bagaimana mengelola dan melaksanakan HSE untuk menurunkan
risiko pekerjaan.
2. Fokus pada risiko-risiko khusus untuk kontrak yang dilakukan bukan isu-isu HSE
generic.
3. Bukan hanya high level document tetapi juga sebagai working level document.
4. Sebagai cara untuk memastikan bahwa program-program HSE Kontraktor telah
memenuhi harapan perusahaan.
5. Menjelaskan Program-program HSE Kontraktor disesuaikan dengan kompleksitas
dan kategori jenis pekerjaan.
HSE PLAN Minimum Scope (Ref. Pertamina)
HSE Plan

General.
Leadership
Leadership and
and Commitment.
Commitment.
Policy
Policy and
and Strategic
Strategic Objectives.
Objectives.

Organization, Responsibilities and Document .

Evaluation and Risk Management.

Planning and Procedures.

Implementation and Performance Monitoring .

HSEAuditing.
HSEAuditing.

Emergency Response.
HSE PLAN Minimum Scope (Ref. IOGP)
HSE Plan
HSE PLAN Minimum Scope (PTK 005)
HSE Plan

3.1. Kepemimpinan dan Komitmen


3.2. Kebijakan dan Sasaran Strategis K3LL,
3.3 Organisasi, Tanggung Jawab, Sumber Daya, Standar dan Dokumentasi,
3.4 Manajemen Risiko,
3.5 Perencanaan dan Prosedur,
3.6 Implementasi dan Pemantauan Kinerja K3LL, dan
3.7 Audit dan Tinjauan Manajemen K3LL.
3.8 Manajemen K3LL
HSE PLAN- General
HSE Plan- Kepemimpinan dan Komitmen
Keterlibatan Top Management dalam Project:
1. Mengikuti Safety Meeting.
2. Melakukan kunjungan ke lapangan (Audit dan Site Visit ke lokasi
Project).
3. Melakukan sosialisasi kebijakan keselamatan, budaya keselamatan,
prosedur HSE dll.
HSE PLAN- Kebijakan dan Sasaran Strategis K3LL,
Kebijakan K3LL:
1. Diketahui dan dipahami oleh seluruh pekerja
2. Didistribusikan dan mudah didapatkan oleh seluruh pekerja,
termasuk pekerja baru.
3. Disosialisasikan melalui rapat-rapat K3LL.

Sasaran Strategis:
1. Dibuat untuk memastikan tujuan strategis K3LL tercapai
2. Dikomunikasikan dan disosialisasikan melalui rapat-rapat K3LL
3. Dimonitor dan ditinjau secara berkala.
HSE PLAN- Kebijakan dan Sasaran Strategis K3LL,
HSE PLAN- Organisasi, Tanggung Jawab, Sumber Daya,
Standar dan Dokumentasi

• Struktur Organisasi HSE Project beserta identitas lengkap


• Roles & Responsibility untuk HSES.
• Sumber daya dan Kompetensi
• HSE Communication, Promotion dan Reward.
• Program Kerja HSE dalam Project. (safety Meeting, Training dll)
• Management Sub Contractor
• Kepatuhan pada peraturan dan regulasi yang berlaku
HSE PLAN-Manajemen Risiko
A. Penilaian dan Pengendalian Risiko
I. HIRADC / JSA, Permit To work
II. Sosialisasi Potensi-potensi bahaya yang dapat timbul dan mitigasinya kepada seluruh
pekerja.

B. Bahaya Terhadap Aspek Kesehatan Kerja


I. kebijakan pelarangan penggunaan obat-obatan terlarang dan penyakit menular
II. Kebijakan disosialisasikan, mudah diakses dan dibahas dalam pertemuan- pertemuan
K3LL.
III. Identifkasi seluruh potensi bahaya yanhg dapat timbul terhadap Kesehatan Kerja
IV. Fasilitas kesehatan terdekat, menjalin kerja sama dan memastikan dapat digunakan
sebagai tempat rujukan.
V. Prosedur pengendalian Risiko terhadap aspek Kesehatan Kerja
VI. Program pengelolaan terhadap tempat tinggal (camp) dan catering selama aktivitas
pekerjaan berlangsung.
VII. Memiliki personel khusus yang menangani masalah kesehatan dan fasilitas kesehatan
yang memadai sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
HSE PLAN-Manajemen Risiko
C. Bahaya Terhadap Aspek Keselamatan Kerja
I. Identifikasi Potensi risiko terhadap keselamatan kerja yang dapat timbul selama
pekerjaan berlangsung.
II. Prosedur Pengendalian Risiko terhadap aspek keselamatan kerja .
III. Memiliki orang yang bertanggung jawab keberhasilan program keselamatan kerja.

D. Bahaya Terhadap Kegiatan Logistik


I. Program pengelolaan perjalanan (journey management) untuk mengidentifikasi seluruh
potensi bahaya terkait Risiko kecelakaan transportasi darat, air dan udara.
II. Memiliki prosedur untuk mengendalikan Risiko aspek transportasi
III. Memastikan seluruh pengemudi memiliki izin mengemudi dan jika diperlukan diikutkan
dalam program pelatihan keselamatan dalam berkendaraan (Defensive Driving Training)
IV. Memeriksa seluruh kendaraan operasional yang digunakan, serta memiliki
perizinan/sertifikat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
V. Aktivitas perjalanan didokumentasikan
VI. memiliki orang yang bertanggung jawab mengawasi implementasi dan memantau tingkat
keberhasilan program keselamatan transportasi.
HSE PLAN-Manajemen Risiko

E. Bahaya Terhadap Lingkungan


I. program pengelolaan lingkungan untuk mengidentifikasi, seluruh potensi dampak
terhadap Lingkungan yang dapat timbul selama pekerjaan berlangsung.
II. prosedur untuk mengendalikan dampak terhadap lingkungan hidup, antara lain
pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan sampah dan limbah B3 dengan
mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
III. Memiliki orang yang bertanggung jawab mengawasi implementasi dan memantau
tingkat keberhasilan program pengelolaan lingkungan.

F. Bahaya Terhadap Keamanan


I. rogram keamanan untuk mengidentifikasi, seluruh potensi Risiko terkait keamanan di
lokasi kerja.
II. Prosedur untuk mengendalikan Risiko aspek keamanan.
III. Memiliki orang yang bertanggung jawab mengawasi implementasi dan memantau
tingkat keberhasilan program keamanan di lokasi kerja
HSE PLAN-Manajemen Risiko
F. Bahaya Terhadap Aspek Sosial
I. Program sosial untuk mengidentifikasi, seluruh potensi Risiko terkait
aspek sosial di lokasi kerja.
II. prosedur untuk mengendalikan Risiko aspek sosial
III. orang yang bertanggung jawab mengawasi implementasi dan memantau
tingkat keberhasilan program keamanan di lokasi kerja

G. Alat Pelindung Diri


I. memastikan seluruh pekerja yang terlibat dalam aktivitas selalu
menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan jenis Risiko
bahaya yang mungkin timbul dari kegiatan yang dilakukannya serta
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
II. Pelatihan cara menggunakan APD yang benar
III. Catatan pembagian APD harus disimpan,
IV. memiliki orang yang bertanggung jawab mengawasi implementasi dan
memantau tingkat keberhasilan program penggunaan APD di lokasi
kerja
HSE PLAN-Planning & Procedures

Perencanaan dan Prosedur:


• Prosedur-prosedur yang digunakan dalam Project.
• Sertifikasi dan Pemeriksaan Peralatan selama Project.
• Manajemen Perubahan
• Rencana Tanggap Darurat
HSE PLAN-Emergency Responses

Management Tanggap Darurat selama Project:


• Prosedur dan sosialisasinya.
• Skenario/Flow Chart Tanggap Darurat.
• Emergency Contact list dan kerjasama dengan Rumah Sakit.
HSE PLAN-Implementation & Performance
Pengukuran HSE Performance selama Project:
• KPI HSE selama Project.
• Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan .
HSE PLAN-Audit dan Tinjauan Manajemen
A. Audit K3LL dan Tindak Lanjut
I. program rencana audit untuk memantau implementasi program K3LL
yang direncanakan.
II. program audit dilakukan secara regular oleh orang yang berkompeten.
III. Temuan-temuan dalam audit dikomunikasikan dan ditindaklanjuti.
IV. Kegiatan audit didokumentasikan
B. Tinjauan Manajemen
I. Program Tinjauan manajemen
II. Dalam tinjauan manajemen dibahas antara lain hal-hal sebagai berikut:
III. Leading dan Lagging Indicator
IV. Temuan-temuan dalam audit dan tindak lanjutnya
V. Rencana perbaikan berkelanjutan
VI. Kegiatan tinjauan manajemen didokumentasikan
M.Wildan.S, ST, MM
mwildans@yahoo.com
mwildans83@gmail.com
0857.2222.9.444 40

Anda mungkin juga menyukai